Januari 27, 2020 Kohesivitas kelompok adalah proses kesatuan, kelekatan atau daya tarik individu terhadap kelompok dalam rangka pemenuhan tujuan dan motivasi untuk bersama di dalamnya yang memiliki tingkat ketertarikan dan keyakinan untuk bersama dalam keberhasilan kelompok. Kohesivitas kelompok kerja merupakan daya tarik emosional sesama anggota kelompok kerja dimana adanya rasa saling menyukai, membantu, dan secara bersama-sama saling mendukung untuk tetap bertahan dalam kelompok kerja dalam mencapai satu tujuan.
Suatu kelompok dapat terjalin ketika dalam sebuah kelompok tersebut ada ketertarikan dari setiap individu. Faktor yang mempengaruhi pembentukan kelompok selain ketertarikan diantaranya seperti kedekatan, frekuensi interaksi, kesamaan, kelengkapan, timbal balik, dan saling memberikan penghargaan dapat mendorong terbentuknya suatu kelompok. Dengan demikian juga mereka dapat membentuk kelompok yang belum sempurna menjadi kelompok yang sangat kompak. Stabilitas anggota dapat dilihat dari lamanya anggota berada pada suatu kelompok. Suatu kelompok yang keanggotaannya sering berganti cenderung memiliki kohesivitas yang rendah dan berbanding terbalik dengan kelompok yang keanggotaannya cenderung lama. Ukuran kelompok bisa mempengaruhi kohesivitas kelompok. Konsekuensi yang ditimbulkan yaitu semakin besar sebuah kelompok maka kebutuhan akan antar anggota kelompok semakin besar juga. Kelompok yang besar memungkinkan adanya reaksi-reaksi antar anggota kelompok yang meningkat dengan cepat sehingga banyak anggota tidak bisa lagi memelihara hubungan yang positif dengan anggota kelompok lainnya. Kelompok yang kohesif cenderung terjadi secara relatif karena mereka lebih tersusun dan struktur-struktur kelompok dihubungkan dengan tingkat kohesi yang lebih tinggi dibanding dengan yang lain. Seorang individu yang memiliki ketertarikan untuk masuk dalam suatu kelompok, pada umumnya melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan keanggotaan dari kelompok, seperti tim olahraga yang melakukan tes kepada pemain baru dengan berbagai cara, baik secara fisik maupun mental, terkadang seperti dilakukan seperti tentara. Dengan adanya tahapan-tahapan yang dilakukan seseorang sebelum bergabung dalam suatu kelompok akan membuat sebuah ikatan yang kuat antar setiap anggota dengan kelompoknya. Sedangkan menurut Rachmawati (2009), kohesivitas kelompok dapat dipengaruhi banyak hal, ada yang tercipta secara alami, beberapa lainnya terbentuk akibat pengaruh tujuan organisasi, struktur dan strategi yang digunakan. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kohevisitas suatu kelompok, yaitu:
|