Apa yang dimaksud dengan hadis qauli

Hadits yang berdasarkan perkataan Rasulullah SAW adalah hadits qauli. Sementara, hadits yang berdasarkan perbuatan Rasulullah SAW adalah hadist fi'li. Keduanya merupakan jenis hadits yang ditinjau dari objek hadits itu sendiri.

Table of Contents Show

  • 6 jenis hadits, mulai dari perkataan hingga Perbuatan Rasulullah SAW
  • 1. Hadits Qauli
  • 2. Hadits Fi'li
  • 3. Hadits Taqriri
  • 4. Hadits Hammi
  • 5. Hadits Ahwali
  • 6. Hadits Qudsi
  • 6 jenis hadits, mulai dari perkataan hingga Perbuatan Rasulullah SAW
  • 1. Hadits Qauli
  • 2. Hadits Fi'li
  • 3. Hadits Taqriri
  • 4. Hadits Hammi
  • 5. Hadits Ahwali
  • 6. Hadits Qudsi
  • Video yang berhubungan

Sebelum itu, perlu diketahui definisi hadits itu sendiri. Mengutip Hadits Ahkam Ekonomi oleh Iwan Permana, secara etimologis kata hadits memiliki banyak arti di antaranya al jadid (yang baru) dan al khabar (kabar atau berita).

Untuk definisi secara terminologis, para ulama baik muhaditsin, fuqaha, atau pun ulama ushul merumuskan pengertian hadits secara luas. Salah satunya dari ahli hadits Muhammad Mahfudz at Tirmidzi yang mendefinisikan hadits sebagai berikut.

"Sesungguhnya, hadits bukan hanya yang di-marfu-kan kepada Nabi Muhammad SAW melainkan dapat pula disebutkan pada yang mauquf (dinisbatkan pada perkataan dan sebagainya dari para sahabat) serta maqthu' (dinisbarkan pada perkataan dan sebagainya dari para tabi'in," bunyi penjelasan at Tirmidzi yang dikutip dari buku tulisan Iwan Permana.

Selain hadits yang berdasarkan perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW, para ulama juga membagi bentuk hadits ke dalam 6 jenis bila ditinjau dari objek hadits itu sendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.

6 jenis hadits, mulai dari perkataan hingga Perbuatan Rasulullah SAW

1. Hadits Qauli

Hadits yang berdasarkan segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Rasulullah adalah hadits qauli. Hadits ini berisi berbagai tuntunan, petunjuk syara', peristiwa, dan kisah yang berkaitan dengan aspek akidah, syariat, maupun akhlak.

2. Hadits Fi'li

Selanjutnya, hadits yang berdasarkan segala perbuatan yang disandarkan kepada Rasulullah SAW adalah hadits fi'li. Hadits ini mengandung berita tentang perbuatan Rasulullah SAW yang menjadi panutan perilaku para sahabat pada saat itu. Sekaligus, menjadi panduan bagi umat muslim untuk meneladaninya.

3. Hadits Taqriri

Hadits ini mengandung ketetapan Rasulullah SAW terhadap apa yang datang atau dilakukan oleh para sahabatnya. Seperti, sikap Rasulullah yang membiarkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabatnya tanpa mengintervensi atau pun membenarkannya.

4. Hadits Hammi

Jenis hadits selanjutnya adalah hadits yang berupa keinginan atau hasrat Rasulullah SAW yang belum terealisasikan, seperti halnya saat berpuasa tanggal 9 Asyura.

5. Hadits Ahwali

Hadits ahwali pada dasarnya hadits yang tidak mencakup empat hadits sebelumnya. Hadits kategori ini biasanya menceritakan sifat dan kepribadian serta keadaan fisik Rasulullah SAW.

6. Hadits Qudsi

Secara bahasa, qudsi bermakna suci. Sebab itu, hadits qudsi didefinisikan oleh sejumlah ulama sebagai sesuatu yang diberitakan Allah SWT kepada Rasulullah SAW selain Al Quran yang isinya disusun oleh Rasulullah SAW.

Hadits ini juga kerap disebut sebagai hadits Ilahiyah atau hadits Rabbaniyah karena datangnya dari Allah SWT.

Nah, itu dia jenis-jenis hadits lengkap yang mencakup hadits yang berdasarkan perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW hingga datangnya dari Allah SWT langsung. Semoga mudah dipahami ya, detikers!

Simak Video "Melihat Madrasah di Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban"



(rah/row)


Page 2

Jakarta - Hadits yang berdasarkan perkataan Rasulullah SAW adalah hadits qauli. Sementara, hadits yang berdasarkan perbuatan Rasulullah SAW adalah hadist fi'li. Keduanya merupakan jenis hadits yang ditinjau dari objek hadits itu sendiri.

Sebelum itu, perlu diketahui definisi hadits itu sendiri. Mengutip Hadits Ahkam Ekonomi oleh Iwan Permana, secara etimologis kata hadits memiliki banyak arti di antaranya al jadid (yang baru) dan al khabar (kabar atau berita).

Untuk definisi secara terminologis, para ulama baik muhaditsin, fuqaha, atau pun ulama ushul merumuskan pengertian hadits secara luas. Salah satunya dari ahli hadits Muhammad Mahfudz at Tirmidzi yang mendefinisikan hadits sebagai berikut.

"Sesungguhnya, hadits bukan hanya yang di-marfu-kan kepada Nabi Muhammad SAW melainkan dapat pula disebutkan pada yang mauquf (dinisbatkan pada perkataan dan sebagainya dari para sahabat) serta maqthu' (dinisbarkan pada perkataan dan sebagainya dari para tabi'in," bunyi penjelasan at Tirmidzi yang dikutip dari buku tulisan Iwan Permana.

Selain hadits yang berdasarkan perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW, para ulama juga membagi bentuk hadits ke dalam 6 jenis bila ditinjau dari objek hadits itu sendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.

6 jenis hadits, mulai dari perkataan hingga Perbuatan Rasulullah SAW

1. Hadits Qauli

Hadits yang berdasarkan segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Rasulullah adalah hadits qauli. Hadits ini berisi berbagai tuntunan, petunjuk syara', peristiwa, dan kisah yang berkaitan dengan aspek akidah, syariat, maupun akhlak.

2. Hadits Fi'li

Selanjutnya, hadits yang berdasarkan segala perbuatan yang disandarkan kepada Rasulullah SAW adalah hadits fi'li. Hadits ini mengandung berita tentang perbuatan Rasulullah SAW yang menjadi panutan perilaku para sahabat pada saat itu. Sekaligus, menjadi panduan bagi umat muslim untuk meneladaninya.

3. Hadits Taqriri

Hadits ini mengandung ketetapan Rasulullah SAW terhadap apa yang datang atau dilakukan oleh para sahabatnya. Seperti, sikap Rasulullah yang membiarkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabatnya tanpa mengintervensi atau pun membenarkannya.

4. Hadits Hammi

Jenis hadits selanjutnya adalah hadits yang berupa keinginan atau hasrat Rasulullah SAW yang belum terealisasikan, seperti halnya saat berpuasa tanggal 9 Asyura.

5. Hadits Ahwali

Hadits ahwali pada dasarnya hadits yang tidak mencakup empat hadits sebelumnya. Hadits kategori ini biasanya menceritakan sifat dan kepribadian serta keadaan fisik Rasulullah SAW.

6. Hadits Qudsi

Secara bahasa, qudsi bermakna suci. Sebab itu, hadits qudsi didefinisikan oleh sejumlah ulama sebagai sesuatu yang diberitakan Allah SWT kepada Rasulullah SAW selain Al Quran yang isinya disusun oleh Rasulullah SAW.

Hadits ini juga kerap disebut sebagai hadits Ilahiyah atau hadits Rabbaniyah karena datangnya dari Allah SWT.

Nah, itu dia jenis-jenis hadits lengkap yang mencakup hadits yang berdasarkan perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW hingga datangnya dari Allah SWT langsung. Semoga mudah dipahami ya, detikers!

Simak Video "Melihat Madrasah di Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/row)

PENGERTIAN HADITS

   Dari segala bahasa hadist artinya khabar, berita atau hal yang diberitakan turun temurun. Adapun menurut istilah, hadist adalah:

Artinya:

"Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw. baik perkataan, perbuatan, taqrir. (persetujuan) ataupun yang sepedannya".

   Kata lain juga dipakai dengan pengerian demikian ialah "sunnah". Arti sunnah menurut bahasa ialah jalan, tabiet, kebiasaan yaitu jalan yang ditempuh atau kebiasaan yang dipakai dan diperintahkan oleh Nabi Muhammad Saw.

   Secara umum ulama tidak membedakan antara pengertian hadits dengan sunnah. Kedua-duanya mengandung pengertian "ucapan atau perbuatan atau taqrir (persetujuan) Nabi Muhammad Saw." Walaupun demikian di kalangan ulama ada juga yang memberikan perbedaan antara hadist dan sunnah. Hadits diartikan sebagai keterangan-keterangan dari Rasulullah Saw. yang sampai pada kita. sedangkan sunnah diartikan pada pernyataan yang berlaku pada masa Rasulullah atau telah menjadi tradisi dalam masyarakat Islam pada masa itu dan menjadi pedoman dalam melakukan ibadah dan muamalah.

  Hadits atau sunnah Rasulullah Saw. adalah sumber hukum islam yang kedua setelah Al-Qur'an. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hadits atau sunnah perlu kita mengetahui sejarah pembukuan hadits, yaitu hadits pada masa Rasulullah, pada masa Khulafurrasyidin dan hadist pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

MACAM-MACAM HADITS

Hadits atau sunnah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

    Hadits Qualiyah yaitu ucapan-ucapan atau sabda Nabi dalam berbagai kesempatan dan keadaan yang berhubungan dengan penerapan hukum atau ketentuan-ketentuan lain dalam islam.

     Contohnya seperti sabda Rasulullah saw:

Artinya:

اْلمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

"Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan, satu sama lain saling menguatkan". (H.R.Muslim)

    Hadits Fi'liyah yaitu perbuatan atau perilaku Nabi untuk memberikan tuntunan atau contoh pelaksanaan ibadah atau urusan-urusan lain dari islam.

  Contoh:

Artinya:

عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ فَإِذَا اَرَادَ اْلفَرِيْضَةَ نَزَلَ فَاسْتَقْبَلَ اْلفِبْلَةَ

“Dari Jabir berkata, bahwasanya Rasulullah pernah shalat di atas tunggangannya, kemana saja tunggangannya itu menghadap. Apabila beliau hendak (melaksanakan shalat) fardhu, ia turun dan menghadap ke kiblat” (HR. Bukhari-Muslim)

"Nabi Saw (meluruskan) shaf-shaf kami ketika kami akan melakukan shalat. Apabila shaf-shaf kami telah lurus, barulah Nabi Saw. bertakbir".(HR. Muslim)

    Hadits Taqririyah yaitu pernyataan/persetujuan Nabi terhadap suatu perbuatan yang dilakukan sahabat atau seseorang dihadapan beliau, atau perbuatan seseorang di tempat lain yang di laporkan kepada beliau, lalu beliau diam. Diamnya Nabi menandakan persetujuan, sebab kalau tidak setuju, maka Nabi akan menolaknya atau melarangnya.

  Contoh:

‏ ‏أَحَرَامٌ الضَبُّ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ ‏ ‏لَا وَلَكِنْ لَمْ يَكُنْ بِأَرْضِ قَوْمِيْ كُلُوْا فَإِنَّهُ حَلَالٌ قَالَ ‏ ‏خَالِدٌ ‏ ‏فَاجْتَرَرْتُهُ فَأَكَلْتُهُ وَرَسُوْلُ اللهِ ‏ ‏صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏يَنْظُرُ إِلَيَّ

“Apakah biawak ini haram? Nabi menjawab: “tidak, hanya saja (binatang ini) tidak ada di daerah kaumku. Makanlah, karena itu halal”. Khalid berkata: “Segera aku memotongnya dan memakannya, sedangkan Rasulullah menyaksikanku”. (HR. Bukhari-Muslim)

 Dihadits lain Rasulullah bersabda

Artinya:

"Kami (para sahabat) melakukan shalat dua rakaat sesudah terbenam matahari (sebelum shalat Maghrib). Rasulullah Saw. melihat apa yang kami lakukan tetapi beliau tidak menyuruh dan tidak pula melarang kami". (HR. Muslim)

 Di samping tiga macam hadits di atas, masih ada lagi yang di sebut hadits Qudsi.

  Hadits Qudsi yaitu sesuatu yang diberitakan Allah kepada Nabi Saw. dengan perantaraan jibril atau dengan jalan ilham, atau mimpi waktu tidur, lalu oleh Rasulullah Saw. diberitakannya pula maksud dari tujuan berita di atas (kepala umatnya) dengan lafal dan ucapan belaiau sendiri, berdasarkan taufiq dari Allah SWT.

  Apabila Rasulullah Saw. meriwayatkan hadits Qudsi, biasanya mengucapkan kata (Allah berfirman)

tetapi firman itu tidak dimasukkan dalam Al-qur'an, begitu juga uslub (susunan kata)nya tidak sama dengan uslub ayat-ayat  Al-Qur'an.

   Contoh:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ اللَّهُ: يَسُبُّ بَنِي بَنُو آدَمَ الدَّهْرَ، وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ
(رواه البخاري (وكذلك مسلم

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, “Allah Telah Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ”

Artinya:

   "Rasulullah Saw. bersabda: "telah berfirman Allah SWT. "Barangsiapa yang tidak rela akan ketentuan dan takdir-Ku, mak carilah Tuhan selain Aku". (HR. Baihaqi dari Anas)

 Kalau diperhatikan dengan cermat apa yang dikemukakan diatas, akan dapat dilihat bahwa hadits Qauli berkaitan dengan perkataan Nabi, hadits Fi'li berkaitan dengan perbuatan Nabi, hadits Taqriri berkaitan dengan persetujuan Nabi, sedang hadits Qudsi berkaitan dengan ucapan Rasulullah yang menyampaikan Firman Allah.

    Adapun dari segi teks, hadits dapat diketahui misalnya untuk hadits Qauli biasanya ada kata "  قَالَ     " seperti :

Lafadz hadits tersebut diatas adalah ucapan nabi saw. Sedangkan hadits Fi'li biasanya ada kata " كان       " seperti :

Ungkapan tersebut menggambarkan keadaan Rasulullah atau apa yang biasa dilakukan oleh

Rasulullah Saw. Adapun hadits taqrir yaitu persetujuan Nabi. Persetujuan Nabi bisa lihat dari sikap Nabi yang tidak memberi komentar.

Apa yg dimaksud hadist qauli dan fi li?

Hadist Quliyah atau hadist qauli : adalah hadist yang berasal atau disandarkan pada ucapan Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wasallam. Hadist Fi'liyyah atau hadist fi'li: adalah hadist yang berasal atau disandarkan pada perbuatan Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wasallam.

Apa yang dimaksud hadits qauli beserta contohnya?

Sunnah qauliyah maksudnya adalah setiap perkataan Rasulullah yang dapat dijadikan sebagai dalil dalam menetapkan hukum syara'. Contohnya adalah perkataan Rasul tentang sucinya air laut dan bangkainya halal. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah Saw.

Apa saja hadits qauliyah?

Contoh Hadits Qauliyah.
Hadits tentang Doa Nabi Muhammad SAW kepada Orang yang Mendengar, Menghafal, dan Menyampaikan Ilmu. ... .
Hadits tentang Belajar dan Mengajarkan Al-Quran. ... .
Hadits tentang Persatuan Orang-Orang Beriman..