Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca dan jelaskan prosesnya brainly?

Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca dan jelaskan prosesnya brainly?

Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca dan jelaskan prosesnya brainly?
Lihat Foto

FREEPIK/RAWPIXEL.COM

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Efek rumah kaca sebagai masalah lingkungan secara global terjadi karena kenaikan suhu atmosfer akibat gas rumah kaca yang menyerap gelombang panas Matahari yang dipantulkan dari Bumi.

Berikut ini penjelasan singkat tentang penyebab efek rumah kaca dan dampaknya:

Penyebab efek rumah kaca dan pemanasan global

Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, efek rumah kaca dan gas rumah kaca adalah penyebab terjadinya pemanasan global.

Melansir NASA, efek rumah kaca adalah proses alami yang terjadi saat gas di atmosfer Bumi menyerap panas sinar Matahari dari Bumi.

Penyebab efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca yaitu gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas. Gas rumah kaca yang terpenting adalah karbon dioksida.

Baca juga: Pemanasan Global: Proses, Penyebab, dan Dampaknya

Sinar Matahari berupa gelombang elektromagnetik menyimpan energi. Saat sinar Matahari mengenai Bumi, Bumi menjadi panas.

Sebagian energi panas ini dipantulkan kembali oleh Bumi ke atmosfer. Tetapi sebagian terperangkap di atmosfer sebagai gelombang panas, berupa sinar infra merah.

Gelombang panas tersebut frekuensinya lebih rendah jika dibandingkan dengan ketika dipancarkan Matahari mengenai Bumi.

Dalam atmosfer, sinar infra merah ini diserap oleh berbagai molekus gas, sehingga suhu atmosfer naik. Kenaikan suhu atmosfer ini disebut efek rumah kaca.

Jadi terjadinya efek rumah kaca disebabkan oleh peningkatan suhu atmosfer. Efek rumah kaca tidak berkaitan dengan bangunan gedung-gedung bertingkat yang dindingnya terbuat dari kaca.

Baca juga: Sistem Kerja Gas Rumah Kaca dalam Menjaga Kestabilan Temperatur Bumi

Jakarta -

Efek rumah kaca atau Green House Effect (GHE) terbentuk dari adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Efek rumah kaca juga diartikan sebagai proses pemanasan alami, yang terjadi apabila gas-gasnya terperangkap radiasi panas di bumi.

Dikutip dari buku IPA SMP/MTs Kelas VII terbitan Kemendikbud yang ditulis oleh Wahono Widodo, dkk, pada atmosfer bumi terdapat beberapa gas-gas rumah kaca alami yang penting, seperti siklus air, uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), Nitrous Oxide (N2O) , Methana (CH4), Ozon (O3), CFC, dan HFC. Tanpa adanya gas-gas tersebut, kehidupan di bumi tidak akan mungkin terjadi.

Atas alasan tersebut, maka efek rumah kaca hanya dapat terjadi pada planet-planet yang memiliki lapisan atmosfer saja, seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus.

Detikers, coba kalian bayangkan apabila gas-gas rumah kaca tidak ada pada atmosfer bumi? Suhu bumi akan menjadi sangat dingin, seperti halnya juga yang terjadi pada planet Mars.

Sebaliknya, jika jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi semakin bertambah, maka suhu bumi akan terus meningkat.

Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Salah satu ilmuan bernama Joseph Fourier, mengatakan bahwa adanya gas-gas rumah kaca tersebutlah yang membuat iklim bumi layak huni. Tanpa efek rumah kaca, diperkirakan permukaan bumi akan berubah sekitar 60°F atau 15,6° C lebih dingin.

Penamaan efek rumah kaca sendiri didasarkan, karena peristiwa yang terjadi sama dengan rumah kaca, di mana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, dan tidak dapat menembus ke luar kaca. Hal itu tentunya akan membuat suhu di dalam seisi rumah kaca tersebut akan lebih tinggi dibandingkan di luarnya.

Proses efek rumah kaca terjadi ketika radiasi sinar matahari mengenai atmosfer bumi. Radiasi panas yang dipantulkan oleh bumi akan terhalang, sehingga panas tersebut terperangkap ke bumi.

Proses terperangkapnya panas itu, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas rumah kaca membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam bumi, namun gas tersebut tidak bisa memantulkannya kembali ke permukaan bumi.

Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Menurut modul Fisika Paket C Setara SMA/MA Kelas XI oleh Marga Surya Mudhari, Drs, MT, penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas yang ditimbulkan cahaya matahari dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi yang terperangkap dalam atmosfer bumi.

Beberapa aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca di antaranya, sebagai berikut: -Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor. -Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang pertanian.-Adanya penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan (Deforestation). -Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) pada alat pendingin seperti AC, secara berlebihan.

-Adanya emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan, dan lain-lain.

Dampak Efek Rumah Kaca

Beberapa dampak yang timbul akibat adanya efek rumah kaca adalah:

-Adanya perubahan temperatur bumi yang semakin tinggi, menyebabkan perubahan iklim di berbagai daerah di dunia.-Kegagalan panen secara besar-besaran, akibat perubahan iklim yang drastis.-Mencairnya glasier (bongkahan es), sehingga menyebabkan naiknya kadar air laut.-Meningkatkan risiko kepunahan berbagai spesies makhluk hidup. Penelitian dalam majalah Nature, mengungkapkan peningkatan suhu dari adanya efek rumah kaca, dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. -Menipisnya lapisan ozon pada atmosfer, yang melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV).

Hilangnya terumbu karang yang ada di perairan laut.

Nah, itu dia penjelasan mengenai efek rumah kaca. Semakin tinggi tingkat konsentrasi gas rumah kaca, maka semakin besar pula efek yang ditimbulkan.

Simak Video "KLHK Targetkan Tahun 2030 Indonesia Capai Net Sink Sektor Kehutanan"



(nwy/nwy)

Manusia berperan sebagai agen perubahan dan pembangunan di bumi. Namun, manusia juga menjadi penyebab perubahan iklim dan lingkungan. Selama ini, polusi dan kegiatan yang dilakukan manusia banyak merusak alam.

Ada banyak kerusakan lingkungan yang disebabkan ulah manusia sendiri. Contohnya, banjir akibat sampah yang dibuang sembarangan di sungai. Tanah longsor akibat penebangan pohon liar. Udara yang dihirup di kota besar kebanyakan berbahaya akibat polusi udara pabrik dan pencemaran limbah.

Perubahan iklim (Climate Change) dan pemanasan global (Global Warming) berhubungan dengan manusia. Pemanasan global tidak terlepas dari efek rumah kaca.

Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses naiknya suhu bumi karena perubahan di atmosfer. Efek rumah kaca menyebabkan panas dari sinar matahari tetap berada di bumi.

Efek rumah kaca diibaratkan rumah kaca untuk tanaman. Sinar matahari memantulkan cahaya ke dalam kaca. Namun panas dari sinar matahari sebagian besar berada di rumah kaca.

Tahun 1824, seorang ilmuan bernama Joseph Fourier pertama kali mengenalkan konsep efek rumah kaca. Menurut Joseph efek rumah kaca merupakan proses pemanasan yang disebabkan atmosfer.

Advertising

Advertising

Fenomena alam ini terjadi karena pantulan sinar matahari melewati atmosfer bumi. Sehingga menyebabkan gas-gas seperti karbon dioksida dan gas lain merusak selimut atmosfer.

Joseph Fourier juga menjelaskan efek rumah kaca sebenarnya bisa terjadi secara alami di bumi. Namun, aktivitas manusia membuat semakin tinggi proses ini.

Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah tanda-tanda naiknya suhu di permukaan bumi secara global. Kenaikan suhu ini bisa meluas dalam radius beberapa kilometer. Menurut Badan Meteorologi Dunia/WMO, pemanasan global diukur minimal 30 tahun.

Baca Juga

Gas metana mudah terbakar dan memiliki konsentrasi di udara sebesar 5-15% saja. Gas ini menghasilkan energi besar namun berbahaya untuk lingkungan. Metana cair dapat terbakar jika mengalami tekanan dengan tinggi 4-5 atmosfer.

Metana dihasilkan alami oleh jenis mikroorganisme tertentu dan bahan organik. Metana bisa dihasilkan tanpa udara oleh mikroorganisme itu.

Gas metana berkembang alami karena mengalami pembusukan biomassa di rawa-rawa. Metana yang mudah terbakar ini bisa menghasilkan karbondioksida.

Sawah bisa menjadi saluran metana ke atmosfer. Ternak sapi dan kerbau juga bisa menghasilkan metana. Metana dihasilkan dalam perut dan dikeluarkan ketika bersendawa atau kentut.

Di sisi lain metana bermanfaat untuk bahan bakar ketel uap dan energi listrik. Namun polusi udara menyebabkan metana makin banyak di atmosfer.

2. Klorofluorokarbon (CFC)

CFC merupakan gas buatan, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun. CFC cenderung stabil dan biasanya digunakan sebagai peralatan. Contohnya saja pemakaian CFC untuk mengambangkan busa, peralatan pendingin, lemari es, dan pelarut untuk membersihkan microchip.

Namun, gas ini menghasilkan efek pemanasan global lebih banyak dari CO2. Makanya, beberapa negara  melarang penggunaan CFC sebagai bahan lemari pendingin.

Gas ini menyebabkan penipisan lapisan ozon. Padahal, ozon berfungsi sebagai lapisan di atmosfer. Ozon terbentuk secara alami di atmosfer dan menyerap radiasi sinar ultraviolet. 

3. Karbondioksida

Karbondioksida terdiri dari dua atom yaitu oksigen dengan karbon. Zat ini terbentuk dari tekanan gas normal dan berada di atmosfer bumi.

Sebenarnya karbondioksida merupakan gas rumah kaca penting untuk menyerap gelombang inframerah. Selain itu gas karbon berfungsi untuk menjaga kestabilan bumi. 

Karbondioksida berasal dari proses pembakaran bahan bakar minyak bumi, batubara, dan gas bumi. Sebenarnya CO2 memainkan peran penting untuk tanaman. Karbondioksida diserap oleh tanaman dengan bantuan sinar matahari. Co2 digunakan sebagai pertumbuhan dan proses fotosintesis.

4. Belerang Dioksida

Belerang Dioksida termasuk gas beracun dan baunya menyengat. Gas ini berasal dari pembakaran batu bara dan minyak bumi. Gas ini berpotensi menyebabkan efek rumah kaca.

5. Nitrogen Oksida

Gas ini dihasilkan dari reaksi nitrogen dan oksigen. Nitrogen oksida dilepaskan ke udara ketika terjadi polusi udara. Contohnya mobil mengeluarkan gas nitrogen oksida. Selain itu gasi ini dibentuk dari proses pembakaran yang ada di seluruh dunia.

6. H2O (uap air)

Uap air dapat meningkatkan efek rumah kaca dan memicu pemanasan global. Uap air tidak bisa terlihat namun bisa dibedakan dari awan dan kabut. Ketika mendung, uap air membentuk butir-butir air.

Akibat polusi, uap air di atmosfer makin banyak dan dipengaruhi suhu global. Jika suhu di bumi meningkat, maka uap air akan meningkatkan laju penguapan.

7. Ozon

Ozon berada di lapisan troposfer dan stratosfer. Ozon merupakan zat hasil sampingan yang dibentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas kendaraan. Ozon dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

1. Panas matahari merambat melalui atmosfer.

2. Sebagian panas matahari diserap oleh bumi untuk menyimpan panas.

3. Panas matahari sebagian dipantulkan kembali oleh bumi.

4. Sebagian panas yang dipantulkan kemudian diserap oleh gas-gas di atmosfer sehingga menahan panas keluar dari atmosfer

5. Panas matahari sebagian dipantulkan kembali oleh atmosfer dan bumi

Efek rumah kaca merupakan proses masuknya radiasi dari matahari. Kemudian radiasi tersebut terjebak akibat efek rumah kaca lalu menaikkan suhu bumi. 

Efek rumah kaca bertambah karena, salah satunya karena meningkatnya gas Karbondioksida (CO2) dan gas lain. CO2 muncul dari hasil pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan bakar organik.

Sebenarnya CO2 ini bisa diserap oleh tanaman. Masalahnya, banyak pohon di hutan yang ditebang untuk kepentingan manusia. Jika pohon di hutan banyak ditebang, maka bisa menyebabkan panas di bumi semakin naik, karena penyerapan CO2 berkurang.

Meningkatnya konsentrasi gas CO2 dan gas lain menyebabkan gelombang panas yang dipantulkan bumi dan diserap atmosfer. Hal ini menyebabkan panas matahari terperangkap di permukaan bumi. Akibat efek rumah kaca suhu bumi mengalami kenaikan.

Gas-gas di atmosfer seperti CO2 dan uap air relatif transparan terhadap radiasi gelombang pendek. Namun gas-gas ini membiarkan setengah radiasi matahari masuk ke permukaan bumi. Radiasi yang terjebak ini memberi kehangatan bagi makhluk hidup.

Baca Juga

Sektor peternakan dan pertanian memakai emisi gas untuk memanfaatkan pupuk. Pembusukan kotoran ternak, pembakaran lahan, dan sisa-sisa pertanian menghasilkan gas metana.

2. Sampah

Sampah plastik dan sampah organik menjadi kontributor terbentuknya gas metana. Sampah plastik yang dibuang sembarang dan dibakar juga menyebabkan gas metana.

3. Energi

Pemanfaatan bahan bakar fosil dan BBM menyebabkan konsentrasi gas karbondioksida naik.

Dampak Efek Rumah Kaca

Beberapa hewan bisa mengalami kekurangan populasi, hingga akhirnya punah. Beberapa hewan akan menghindar dari iklim dan cuaca yang tidak menentu akibat pemanasan global, seperti bermigrasi ke arah kutub atau pegunungan. Sementara itu tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya. Beberapa tumbuhan bisa mati jika cuaca terlalu panas.

Perubahan cuaca membuat banyak wabah penyakit dan virus mudah berkembang. Contohnya, nyamuk yang membawa parasit malaria bisa menularkan ke manusia.

Perubahan iklim mengakibatkan curah hujan untuk pertanian tidak menentu. Tanaman pangan dan hutan bisa mati karena kekurangan air, serangga, dan berbagai penyakit akibat perubahan iklim

  • Tinggi air laut bertambah

Meningkatnya suhu air laut dapat mencairnya gunung es di Kutub utara dan selatan menyebabkan naiknya permukaan air laut. Kenaikan air laut bisa menyebabkan penyempitan pulau bahkan pulau-pulau kecil berpotensi menghilang.

Naiknya suhu air laut menyebabkan perubahan pola iklim curah hujan dan intensitas badai. Perubahan iklim ini dapat meningkatkan krisis air bersih.

Mengurangi efek rumah kaca

1. Menggunakan energi listrik secukupnya. Caranya dengan mematikan lampu dan mencabut alat elektronik dari sumber listrik.

2. Menghemat sumber energi fosil. Contohnya mengganti bahan bakar transportasi massal dengan bahan ramah lingkungan. Selain minyak bumi, gas bumi, dan batu bara, energi bisa dihasilkan dari tenaga nuklir, tenaga air, tenaga angin untuk pembangkit tenaga listrik, energi surya dan energi listrik.

3. Mengurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan.

4. Mengurangi penggunaan sedotan plastik dan wadah plastik.

5. Menggunakan bahan yang bisa didaur ulang misal dari kain dan kertas.

6. Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos.

7. Pisahkan sampah organik dan anorganik untuk didaur ulang.

8. Kurangi penggunaan kertas. Misal membeli buku bekas, memakai kertas bekas, atau jika ingin mencetak bisa bolak-balik.

9. Memakai sepeda untuk jarak dekat daripada kendaraan bermotor.

10. Memakai kendaraan umum untuk mengurangi polusi.