Oleh: Alfrancyalina Kobi Bakteri Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Antibakteri merupakan bahan atau senyawa yang khusus digunakan untuk kelompok bakteri. Antibakteri dapat dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu antibakteri yang menghambat pertumbuhan dinding sel, antibakteri yang mengakibatkan perubahan permeabilitas membran sel atau menghambat pengangkutan aktif melalui membran sel, antibakteri yang menghambat sintesis protein, dan antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel. Aktivitas antibakteri dibagi menjadi 2 macam yaitu aktivitas bakteriostatik (menghambat pertumbuhan tetapi tidak membunuh patogen) dan aktivitas bakterisidal (dapat membunuh patogen dalam kisaran luas) (Brooks dkk., 2005). Infeksi Bakteri Infeksi bakteri adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, serta dapat menyerang seluruh organ tubuh. Demam, batuk, hingga tanda peradangan, seperti nyeri, merupakan beberapa gejala yang dapat dialami penderita kondisi ini. Penularan bakteri dapat terjadi dengan berbagai cara, bisa secara langsung seperti percikan ludah orang terinfeksi yang terhirup, melalui makanan, atau gigitan hewan yang terkontaminasi. Bakteri berbeda dengan virus. Bakteri tidak membutuhkan sel manusia untuk hidup dan berkembang biak, sedangkan virus justru membutuhkannya. Maka dari itu, proses diagnosis hingga penanganan infeksi bakteri dan infeksi virus dapat berbeda. Penyebab Infeksi Bakteri Banyak bakteri yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh tubuh. Hanya sebagian di antaranya yang dapat menyebabkan penyakit. Infeksi terjadi saat bakteri merugikan masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak dengan cepat. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain:
Penularan bakteri dapat terjadi dengan cara yang berbeda-beda. Di antaranya adalah:
Risiko infeksi bakteri dapat meningkat jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti:
Selain gangguan sistem kekebalan tubuh, meningkatnya risiko infeksi bakteri juga dapat terjadi ketika seseorang memiliki alat medis yang ditanam atau dipasang di tubuhnya, kurang nutrisi, dan berusia lanjut. Gejala Infeksi Bakteri Gejala infeksi bakteri pada tiap orang dapat berbeda-beda, tergantung organ yang terinfeksi dan jenis bakteri yang menyebabkannya. Beberapa gejala yang umum dirasakan ketika seseorang menderita infeksi bakteri adalah:
Diagnosis Infeksi Bakteri Proses diagnosis diawali dengan pemeriksaan gejala, riwayat kesehatan, dan faktor risiko yang dimiliki. Setelah itu, dokter dapat melanjutkan proses diagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, guna memastikan dan mendeteksi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis infeksi bakteri, antara lain:
Pengobatan Infeksi Bakteri Infeksi bakteri ditangani dengan pemberian antibiotik. Antibiotik pada dasarnya memiliki dua fungsi utama, yaitu membunuh bakteri atau memperlambat perkembangbiakannya. Dokter akan menyesuaikan jenis antibiotik dengan gejala yang muncul, riwayat kesehatan, keparahan kondisi, dan hasil tes yang dilakukan. Beberapa jenis antibiotik, antara lain:
Dokter dapat meresepkan antibiotik dahulu tanpa menunggu hasil dari pemeriksaan penunjang atau biasa disebut antibiotik empiris. Hal ini dilakukan agar pengobatan tidak tertunda. Terdapat juga kondisi yang membuat bakteri tidak lagi dapat ditangani dengan antibiotik yang biasa diberikan atau bakteri resisten terhadap antibiotik. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan kultur dan resistensi bakteri terhadap antibiotik, sehingga dapat diberikan antiobiotik yang lebih sesuai. Namun, pada beberapa kasus kondisi ini sulit untuk diatasi. Selama masa pengobatan, sangat dianjurkan untuk tetap menggunakan antibiotik meskipun kondisi sudah membaik. Selain dapat mencegah kambuhnya infeksi, dengan menggunakan antibiotik sampai habis juga dapat menurunkan risiko terjadinya resisten antibiotik. Pencegahan Infeksi Bakteri Infeksi bakteri adalah kondisi yang dapat dicegah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri adalah:
Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
Bentuk sel bakteri Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar (berdasarkan bentuknya) yaitu: adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: Mikrococcus, jika kecil dan tunggal Diplococcus, jka berganda dua-dua adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut: Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai. adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut: – Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma) -Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran – Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel. – Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 – 5,0 x 0,5 – 1,0 μm, diameter 0,6 – 3,5 μm – Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100 X) – Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron Jenis-jenis bakteri dibedakan berdasarkan cara memperoleh makanan dan cara memperoleh oksigen. Berdasarkan cara memperoleh makanan, jenis-jenis bakteri yang dimaksud adalah:
Berdasarkan cara memperoleh oksigen, jenis-jenis bakteri dibagi menjadi:
Berdasar Lapisan Peptidoglikan Dinding Sel
Struktur Dasar Sel Bakteri
1. Staphylococcus saprophyticus Kingdom : Prokaryota Divisio : Firmicutes Class : Bacilli Ordo : Bacillales Family : Staphylococcaceae Genus : Staphylococcus Spesies : S. saprophyticus (Brooks dkk., 2005) 1 µm, biasanya tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur seperti anggur. Bersifat aerob, nonmotil, dan tidak membentuk spora, tumbuh dengan cepat pada temperatur 37ºC. S. saprophyticus mampu memfermentasi karbohidrat, seperti fermentasi mannitol dalam media Mannitol Salt Agar yang ditunjukkan dengan warna kuning (Gambar 2), serta menghasilkan asam laktat. Bakteri ini menyebabkan infeksi traktus urinarius pada wanita muda. S. saprophyticus khas tidak berpigmen, resisten terhadap novobiosin dan nonhemolitik (Brooks dkk.,2005). 2. Bacillus cereus Kingdom : Prokaryota Divisio : Firmicutes Class : Bacilli Ordo : Bacillales Family : Bacillaceae Genus : Bacillus Spesies : B. cereus (Todar, 2008) B. cereus merupakan bakteri gram positif, bersifat aerob fakultatif, dan motil. Beberapa bakteri gram positif seperti genus Bacillus, Sporolactobacillus, Clostridium, Sporosarcina, dan Thermoactinomyces merupakan bakteri yang mampu membentuk endospora. Pembentukan endospora bagi bakteri sangat penting, karena struktur endospora yang tebal dapat berfungsi sebagai pelindung panas (Atlas dan Richard, 1987). cereus motil, berkemampuan untuk menghancurkan sel darah merah (hemolytic). Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, ada dua tipe penyakit yang diakibatkannya, yaitu tipe emetik dan tipe diare. Tipe emetik ditandai dengan mual dan muntah, muncul gejala setelah masa inkubasi sekitar 1-6 jam. Tipe diare ditandai dengan rasa sakit perut dan buang air besar, muncul gejala setelah masa inkubasi sekitar 6-24 jam (Todar, 2008). 3. Enterobacter aerogenes Kingdom : Prokaryota Divisio : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Ordo : Enterobacteriales Family : Enterobacteriaceae Genus : Enterobacter Spesies : E. aerogenes (Brooks dkk., 2005) E. aerogenes adalah bakteri gram negatif, berukuran 0,5 µm x 3,0 µm, berbentuk batang, tidak membentuk spora. aerogenes bersifat fakultatif anaerob, dan merupakan bakteri patogen yang menyebabkan infeksi oportunistik. Pada umumnya tidak menimbulkan penyakit pada individu sehat, tetapi bila kondisi individu lemah dapat menjadi patogen. Beberapa jenis pengobatan menjadi resisten, akibat dari keberadaan bakteri tersebut di dalam lingkungan rumah sakit (Brooks dkk., 2005). 4. Escherichia coli Kingdom : Prokaryota Divisio : Gracilicutes Class : Scotobacteria Ordo : Eubacteriales Family : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Spesies : E. coli (Juliantina dkk., 2008). E. coli merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang pendek, motil aktif dan tidak membentuk spora. Pembiakkan coli bersifat aerob atau fakultatif anaerob, pertumbuhan optimum pada suhu 37ºC. E. coli mempunyai beberapa antigen, yaitu antigen O (polisakarida), antigen K (kapsular), antigen H (flagella). Antigen O merupakan antigen somatik berada dibagian terluar dinding sel lipopolisakarida dan terdiri dari unit berulang polisakarida. Antibodi terhadap antigen O adalah IgM. Antigen K adalah antigen polisakarida yang terletak di kapsul (Juliantina dkk., 2008). (*) |