Apa yang dimaksud perilaku konsumtif sebutkan ciri-ciri perilaku konsumtif

Apa yang dimaksud perilaku konsumtif sebutkan ciri-ciri perilaku konsumtif

Zaman sekarang siapa yang tidak tau arti kata dari ‘Hedon’? Saat ini hedonis atau hedonisme bukan lah lagi hanya sebuah pandangan, melainkan gaya hidup konsumtif yang dilakukan banyak kaum milenial sekarang. Biasanya juga kata tersebut sering sekali digunakan untuk menggambarkan mereka yang menggunakan uangnya hanya untuk keperluan yang kurang berguna. Hedon juga selalu ingin menunjukkan sifat kemewahan, kesenangan dan ingin menghabiskan uangnya untuk berfoya-foya. Bahkan beberapa orang juga rela berhutang hanya untuk mengikuti gaya hidupnya itu.

Jadi Hedonisme dan Gaya Hidup Konsumtif atau Seperti Apa Sih?

Hedonisme menurut KBBI adalah suatu pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama hidup.

Mereka dapat dikategorikan seseorang yang hedonisme ketika mereka melakukan sebuah aktivitas yang mengarah ke modernisasi dan tentunya menghabiskan banyak uang dan waktu.

Oleh karenanya, gaya hidup konsumtif tidak mungkin lepas dari gaya hidup hedon yang dimiliki. Memang bagi sebagian orang gaya hidup konsumtif ini memberikan kebahagiaan, kepuasan dan kenikmatan tersendiri. Tanpa disadari, gaya hidup ini dapat membuat finansialmu kurang baik.

Lalu apa sih ciri-ciri orang yang memiliki gaya hidup konsumtif?

Sifat yang satu ini memang kerap kali menjadi suatu pendorong bagi seseorang untuk bersikap konsumtif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. agar mereka terlihat mampu dimata orang lain, terutama dari segi finansial.

Buat kamu yang memiliki rasa gengsi yang tinggi, buang jauh-jauh lah sifat ini karena dengan memiliki rasa gengsi yang tinggi maka kamu akan mengikuti gengsi kamu selalu.

Kadang bagi sebagian orang, selalu mengikuti trend perkembangan sekitar tentu merupakan hal yang positif, tetapi apabila kamu mengikuti trend dengan berlebihan maka tentu ini akan menjadi hal yang negatif. Nah ciri yang satu ini sebenarnya sering sekali kamu temukan dimana mereka selalu senang mengikuti trend yang ada baik itu trend gadget, trend fashion dan trend lainnya. Biasanya keinginannya muncul setelah melihat barang terbaru yang baru keluar agar tidak ketinggalan trend.

Nah inilah yang salah. oleh karena itu, kamu harus membatasinya, karena sebenarnya mengikuti trend bukanlah hal yang salah, asal dengan kontrol yang tepat maka itu bisa menjadi hal yang positif,

Ciri ini juga tidak akan terlewat apabila kita melihat orang yang memiliki gaya hidup konsumtif. Karena ini adalah salah satu kebiasaan yang lumrah yang biasa kita temui. Ya, kebiasaan seseorang yang konsumtif dapat diakibatkan dengan adanya keinginan untuk hidup lebih mewah dengan banyak barang dan fasilitas yang dimiliki.

Ini juga salah satu ciri orang yang menyukai gaya hidup yang konsumtif yaitu suka dikagumi oleh orang lain. Saat dia melakukan gaya hidup yang konsumtif dan ada orang yang memuji dia maka perasaannya langsung senang.

Beberapa dari mereka yang memiliki gaya hidup konsumtif juga biasanya memilih dengan siapa mereka bersosialisasi. Anggapannya jika mereka bersosialisasi dengan orang yang tidak memiliki gaya hidup konsumtif maka komunikasi yang dilakukan tidak akan sampai.

Daripada Memilih Gaya Hidup Konsumtif, Mending Lakukan Pendanaan di Akseleran!

Itulah beberapa ciri-ciri gaya hidup konsumtif seseorang. Nah, daripada kamu memilih gaya hidup konsumtif lebih baik kamu melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti salah satunya melakukan pendanaan kepada para UKM yang membutuhkan dana.

Kamu bisa membantu para UKM yang ingin berkembang dengan melakukan pendanaan kepada mereka melalui Akseleran. Hanya mulai dari Rp 100 ribu kamu bisa membantu pengembangan UKM di Indonesia. Selain itu kamu juga akan mendapatkan bunga dari pendanaan yang kamu lakukan, bunga yang kamu terima juga rata-rata mencapai 18%-21% per tahun. Nah, Sebagai pengguna baru di Akseleran kamu juga bisa mendapatkan saldo awal senilai Rp 100 ribu dengan kode promo BLOG100.

Semakin Aman Melakukan Pendanaan di Akseleran!

Apa yang dimaksud perilaku konsumtif sebutkan ciri-ciri perilaku konsumtif
Apa yang dimaksud perilaku konsumtif sebutkan ciri-ciri perilaku konsumtif
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup yang suka membelanjakan uang tanpa pertimbangan yang matang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif adalah bersifat konsumsi, yaitu hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri.

Pengertian konsumtif menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut:

  • Menurut Lubis (Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena keinginan yang sudah tidak mencapai taraf tidak rasional lagi.
  • Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyatakan perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Sebagai akibatnya, mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional. Sekadar untuk mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol keistimewaan.
  • Menurut Ancok dalam Nuansa Psikologi Pembangunan (1995), perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang tidak dapat menahan keinginannya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan tanpa melihat fungsi utama dari barang tersebut. Definisi tersebut menunjukkan bahwa individu yang berperilaku konsumtif akan cenderung membeli barang berdasarkan keinginan dari pada kebutuhan.
  • Peter & Paul (2014) menyatakan perilaku konsumtif merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi perilaku dan kejadian sekitar lingkungan dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
  • Fromm dalam The Sane Society (2008) menjelaskan seseorang dikatakan konsumtif apabila dirinya memiliki barang yang lebih disebabkan karena pertimbangan status. Seseorang yang konsumtif membeli barang yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan, secara berlebihan dan tidak wajar untuk menunjukkan status dirinya.

Contoh perilaku konsumtif di kalangan remaja misalnya memakai barang-barang luar negeri atau bermerek terkenal, pergi ke tempat-tempat mewah, dan sebagainya.

Indikator Perilaku Konsumtif

Sumartono dalam buku Terperangkap dalam Iklan menjelaskan indikator perilaku konsumtif sebagai berikut.

  1. Membeli produk karena penawaran khusus. Konsumen membeli suatu barang karena adanya penawaran khusus jika membeli barang tersebut.
  2. Membeli produk karena penampilannya yang menarik. Konsumen sangat mudah untuk membeli suatu produk dikarenakan penampilannya yang menarik. Artinya motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena penampilan produk tersebut menarik.
  3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi. Konsumen mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya perempuan dewasa awal mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut dan sebagainya dengan tujuan agar mereka selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain.
  4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya) Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah.
  5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut dan sebagainya sehingga hal tersebut dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi.
  6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan. Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannya dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai tokoh idolanya.
  7. Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri. Konsumen sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik penampilan fisik, mereka akan menjadi lebih percaya diri.
  8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis. Konsumen akan cenderung menggunakan produk dengan jenis yang sama tetapi dengan merek yang lain dari produk yang sebelumnya ia gunakan, meskipun produk tersebut belum habis dipakainya.

Baca Juga

Mengutip buku Konsep Diri dan Konformitas Pada Perilaku Konsumtif Remaja, terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumtif. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif meliputi:

Faktor Internal

Faktor internal merupakan kepuasan untuk memberi suatu barang dan dipengaruhi oleh motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, dan konsep diri.

Advertising

Advertising

  • Motivasi, yaitu pendorong perilaku seseorang dalam melakukan pembelian atau penggunaan jasa.
  • Harga diri, hal ini berpengaruh pada perilaku membeli. Orang dengan harga diri rendah lebih mudah dipengaruhi daripada orang dengan harga diri tinggi.
  • Observasi. Sebelum membeli barang, orang akan melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dan orang lain mengenai suatu produk.
  • Proses belajar. Pembelian oleh konsumen termasuk dalam rangkaian proses belajar. Pengalaman seseorang berpengaruh dalam menentukan barang yang akan dibeli.
  • Kepribadian, yaitu pola perilaku seseorang.
  • Konsep diri memuat ide, persepsi, dan sikap yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri.

Baca Juga

Faktor eksternal dipengaruhi oleh kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga.

  • Kebudayaan adalah hasil karya manusia, proses belajar, mempunyai aturan atau berpola, bagian dari masyarakat, dan menunjukkan kesamaan tertentu tetapi terdapat variasi dan terintegrasi secara keseluruhan.
  • Kelas sosial digolongkan menjadi tiga, yaitu golongan atas, menengah, dan bawah. Penggolongan ini berdasarkan kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.
  • Kelompok referensi didefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. Pengaruh kelompok referensi antara lain dalam menentukan produk dan merek yang digunakan sesuai dengan aspirasi kelompok.
  • Keluarga, yaitu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan keputusan seseorang dalam membeli barang.

Dampak Perilaku Konsumtif

Adapun dampak perilaku konsumtif menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi menjadi dampak positif dan negatif.

Dampak Positif Perilaku Konsumtif

Dampak positif perilaku konsumtif meliputi:

  • Memberikan kepuasan bagi konsumen.
  • Memberikan keuntungan bagi produsen dan kegiatan ekonomi lain.
  • Meningkatkan perputaran roda perekonomian.

Baca Juga

Dampak negatif perilaku konsumtif meliputi:

  • Terjadi pemborosan.
  • Menimbulkan kesenjangan sosial.
  • Menimbulkan inflasi.

Demikian pembahasan tentang arti konsumtif, indikator, faktor, dan dampaknya.