Apa tujuan tropong dalam kedokteran

Apa yang dimaksud dengan gastroskopi?

Gastroskopi (juga disebut OGD atau endoskopi bagian atas) merupakan prosedur diagnosa untuk memeriksa dinding esofagus bagian dalam (kerongkongan), perut, dan usus 12 jari (bagian pertama dari usus kecil). Ini dilakukan di klinik endoskopi. Selama gastrokopi dilakukan, tube kamera teleskop fleksibel yang halus dimasukkan melalui mulut dan menuju ke dalam perut dan usus 12 jari.

Mengapa perlu dilakukan gastroskopi?

Gastroskopi dilakukan untuk mengevaluasi gejala-gejala nyeri perut di bagian atas yang terus-menerus, mual, muntah-muntah, kesulitan menelan atau nyeri pada ulu hati. Ini juga merupakan metode yang sempurna untuk mengidentifikasi penyebab pendarahan gastrointestinal bagian atas. Biopsi bisa dilakukan menggunakan instrumen khusus untuk mengambil sampel jaringan.

Apa saja persiapan yang harus dilakukan?

Perut harus benar-benar kosong. Anda tidak diperkenankan makan atau minum selama 4-6 jam sebelum gastroskopi. Anda biasanya akan diberikan sedasi IV selama prosedur dilakukan dan Anda perlu meminta seseorang untuk mengantar Anda pulang ke rumah setelah ini dilakukan. Sedatif akan mempengaruhi penilaian dan refleks Anda pada hari pemakaiannya. Anda sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin sampai keesokan harinya.

Apa yang akan terjadi selama gastroskopi?

Kerongkongan Anda akan disemprot bius lokal sebelum prosedur dilakukan dan suntikan ke pembuluh darah Anda untuk membantu Anda rileks dan bisa mentolerir rasa tidak nyaman yang nantinya mungkin Anda rasakan. Anda akan dibaringkan ke satu sisi saat teleskop ini perlahan masuk lewat mulut Anda ke dalam esofagus, perut, dan usus 12 jari. Udara akan dipompa masuk ke dalam perut Anda selama proses dimasukkannya teleskop ini agar dinding perut bisa dilihat dengan lebih jelas. Prosedur ini biasanya memakan waktu 10 menit. Pemasukan teleskop ini tidak akan mengganggu pernafasan Anda.

Apa yang terjadi bila gastroskopi memperlihatkan kelainan?

Apabila dokter Anda melihat ada wilayah yang memiliki kelainan yang membutuhkan evaluasi yang lebih seksama, biopsi mungkin akan dilakukan dan diserahkan ke laboratorium untuk dilakukan analisa mikroskopik yang lebih lengkap. Biopsi tidak berarti kanker.

Komplikasi apa yang bisa terjadi?

Gastroskopi sangat aman dilakukan dan jarang menyebabkan komplikasi. Beberapa orang akan merasakan nyeri di kerongkongan selama sehari setelah gastroskopi.

Apa yang terjadi setelah gastroskopi?

Hasil gastroskopi Anda akan dijelaskan setelah prosedur selesai dilakukan di klinik. Anda mungkin akan merasakan bengkak ringan karena udara yang dipompakan selama prosedur untuk menggembungkan perut untuk tujuan visualisasi. Bengkak ini akan membaik dengan cepat ketika udara yang dipompakan ditarik kembali setelah prosedur atau setelah Anda kentut dengan wajar. Anda juga akan bisa makan dengan normal dan kembali melakukan aktivitas Anda setelah pulang dari RS pada hari yang sama.

Gastroscopy video:

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar tentang prosedur endoskopi? Prosedur ini biasanya dibutuhkan dokter untuk memeriksa masalah yang ada dalam saluran pencernaan, telinga, hidung, tenggorokan atau bagian tubuh lainnya. Endoskopi bukan prosedur pembedahan. Ini dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung fleksibel yang dilengkapi dengan kamera dan lampu. Melalui endoskopi, dokter dapat melihat kondisi pencernaan, telinga, hidung maupun tenggorokan secara jelas. 

Masuknya tabung endoskop ke tubuh terkadang membuat pasien tidak nyaman. Terlebih, jika pasien tidak mendapatkan obat bius sebelum prosedur dimulai. Meski tidak nyaman, prosedur ini umumnya tidak membutuhkan waktu lama. Lantas, kapan prosedur endoskopi perlu dilakukan? 

Baca Juga: 8 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemeriksaan Endoskopi

Kapan Endoskopi Diperlukan?

Dilansir dari National Health Service, endoskopi dibutuhkan ketika seseorang mengalami gejala yang tidak biasa, sehingga dokter perlu memeriksa organ bagian dalam untuk mencari sumber penyakit. Endoskopi sering diperlukan saat prosedur operasi tertentu. Selain itu, endoskopi dapat digunakan untuk mengambil sampel kecil jaringan (biopsi) untuk dilihat lebih dekat. Beberapa contoh gejala penyakit yang umumnya memerlukan pemeriksaan endoskopi, yaitu;

  • Kesulitan menelan (disfagia);

  • Sakit perut yang tidak kunjung hilang atau terus datang kembali;

  • Mengalami diare berkepanjangan;

  • Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas;

  • Sering mengalami mulas atau gangguan pencernaan;

  • Mengalami tinja berdarah.

Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, periksakan ke dokter untuk diidentifikasi lebih lanjut. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca Juga: Endoskopi THT dan Nasal Endoskopi, Apa Bedanya

Jenis Endoskopi Berdasarkan Organ Tubuh

Endoskopi dibagi atas beberapa jenis berdasarkan organ tubuh yang mengalami masalah kesehatan. Jenis endoskopi ini digunakan untuk menyelidiki gejala di organ tubuh tertentu, seperti:

  • Gastroskopi. Jenis endoskopi ini bertujuan untuk memeriksa kerongkongan, lambung, atau bagian atas usus kecil.

  • Kolonoskopi untuk melihat bagian dalam dari usus besar.

  • Bronkoskopi digunakan untuk melihat saluran pernapasan. Hal ini dilakukan ketika seseorang mengalami batuk yang tidak kunjung membaik atau batuk darah.

  • Histeroskopi adalah jenis endoskopi untuk ke dalam rahim (uterus) jika seorang wanita mengalami masalah seperti menstruasi yang tidak teratur atau mengalami  keguguran lebih dari satu kali.

  • Cystoscopy digunakan untuk melihat ke dalam kandung kemih jika seseorang mengalami masalah seperti inkontinensia urine atau kencing darah.

  • Sigmoidoskopi fleksibel merupakan endoskopi untuk melihat usus bagian bawah.

  • USG endoskopi dilakukan untuk mengambil gambar organ dalam, seperti pankreas, dan mengambil sampel jaringan (biopsi).

  • Laparoskopi untuk melihat kondisi di dalam perut.

  • Artroskopi sering dilakukan untuk membantu operasi untuk memperbaiki kerusakan di dalam sendi.

Bagaimana Cara Kerja Endoskopi ?

Melansir dari WebMD, tabung endoskop dapat dimasukkan melalui mulut atau rektum tergantung bagian tubuh mana yang dilihat. Endoskop yang dimasukkan ke mulut bertujuan untuk melihat bagian tenggorokan, kerongkongan, lambung sampai bagian atas usus kecil. Sedangkan, tabung endoskop yang dimasukkan ke dalam rektum bertujuan untuk melihat kondisi usus besar.

Bentuk khusus dari endoskopi yang disebut endoscopy retrograde cholangiopancreatography (ERCP) memungkinkan dokter untuk melihat gambar-gambar dari pankreas, kantong empedu, dan struktur-struktur di sekitarnya. ERCP juga sering digunakan untuk penempatan stent dan biopsi. 

Baca Juga: Pemeriksaan Endoskopi, Apa Saja Risikonya?

Adapun endoscopy ultrasonography (EUS) dilakukan dengan menggabungkan pemeriksaan endoskopi dan ultrasonografi bagian atas untuk mendapatkan gambar dan informasi tentang berbagai bagian saluran pencernaan.

Apa tujuan tropong dalam kedokteran

Referensi :
WebMD. Diakses pada 2020. Digestive Diseases and Endoscopy.
NHS. Diakses pada 2020. Endoscopy.

Halodoc, Jakarta - Jika kamu masih asing dengan pemeriksaan endoskopi, prosedur yang satu ini dilakukan untuk melihat kondisi saluran pencernaan. Pemeriksaan endoskopi dilakukan dengan alat yang bernama endoskop, yang berbentuk seperti selang elastis dan dilengkapi dengan lampu serta kamera di ujungnya. Kamera pada alat ini berfungsi untuk menangkap setiap objek yang akan ditampilkan pada layar monitor. 

Baca juga: Ketahui Diagnosis Rhinosinusitis dengan Nasal Endoskopi

Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemeriksaan Endoskopi

Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mendiagnosis penyakit, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan guna menentukan langkah pengobatan pada penyakit tertentu. Berikut ini hal yang perlu kamu ketahui tentang pemeriksaan endoskopi:

  1. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab dispepsia. Kondisi ini merupakan sekumpulan gejala yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada perut bagian atas. Biasanya, perut kembung dan sakit perut menjadi gejalanya.

  2. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab disfagia. Kondisi ini merupakan istilah medis untuk menggambarkan seseorang yang memiliki kesulitan dalam menelan.

  3. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab muntah persisten. Muntah ini merupakan muntah yang seringkali terjadi pada seseorang.

  4. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab dari penurunan berat badan secara signifikan.

  5. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui lokasi akurat dari pendarahan yang terjadi pada saluran pencernaan.

  6. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui lokasi tukak lambung pada seseorang.

  7. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui lokasi terjadinya pelebaran pembuluh darah kerongkongan dan lambung.

  8. Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui luasnya luka akibat menelan zat korosif yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan, kulit, atau sistem pencernaan.

Baca juga: 4 Cara Tepat dalam Mendiagnosis Penyakit Sinusitis

Pemeriksaan endoskopi yang dilakukan akan memiliki risiko yang lebih ringan dibanding dengan melakukan bedah terbuka. Pada peserta pemeriksaan endoskopi, terdapat beberapa risiko yang bisa saja dialami, yaitu infeksi, pendarahan, robeknya organ, demam, nyeri yang terasa terus-menerus, serta pembengkakan dan kemerahan pada bagian kulit yang disayat.

Persiapan Sebelum Dilakukannya Pemeriksaan Endoskopi

Persiapan akan berbeda-beda, tergantung pada jenis endoskopi yang dijalani. Setidaknya, diperlukan waktu selama 12 jam untuk berpuasa sebelum dilakukannya pemeriksaan ini. Jika dirasa peserta memiliki kesulitan dalam BAB, dokter akan memberikan obat pencahar untuk mengosongkan saluran pencernaan. 

Tak sampai disitu saja, peserta juga harus memberitahu dokter jika memiliki gangguan medis lain, seperti diabetes, hipertensi, kencing manis, atau alergi. Jika peserta memakai perhiasan atau benda-benda mengandung logam, dokter akan menyarankan untuk melepasnya. Dalam hal ini, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc. Ingat, penanganan yang tepat akan mencegahmu dari komplikasi berbahaya.

Baca juga: Hati-Hati, Mengidap Asma Berisiko Tinggi Alami Esofagitis

Ini yang Harus Dilakukan Setelah Melakukan Pemeriksaan Endoskopi

Dokter akan menyarankan peserta untuk beristirahat sampai efek obat bius hilang. Kemudian, peserta akan diizinkan untuk pulang. Biasanya, akan muncul rasa tidak nyaman pada tenggorokan atau BAB dan BAK berdarah selama 24 jam setelah pemeriksaan dilakukan. Pada pengidap sakit tenggorokan, disarankan untuk memakan makanan yang lembut. Jika dalam waktu lebih dari 24 jam BAB atau BAK belum juga kembali normal, segera diskusikan dengan dokter.

Apa tujuan tropong dalam kedokteran

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Endoscopy.
NHS. Diakses pada 2019. Endoscopy.