Apa saja yang perlu diperhatikan saat mengolah bahan pangan dengan teknik mengukus?

Teknik Mengukus

Endeustorial Januari 28 2021

Mengenal teknik mengukus, salah satu cara untuk membuat sajian yang lebih sehat.

Teknik memasak yang menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak kerap dikaitkan dengan sajian yang kurang sehat. Bagi para penggiat hidup sehat, selain mengolah sajian dengan teknik tumis dan rebus, ada pula teknik mengukus yang bisa ENDEUSiast lakukan. Biasanya teknik mengukus ini digunakan untuk mematangkan bahan dengan mempertahankan segala kandungan nutrisi yang ada. Yuk, pelajari lebih dalam seputar teknik mengukus.

Mengenal Beragam Cara Teknik Mengukus. Foto: Shutterstock.com

Berbagai Macam Teknik Mengukus

Mengukus merupakan suatu proses memasak bahan makanan yang dilakukan menggunakan uap panas yang berasal dari air mendidih melalui sebuah wadah yang tertutup tanpa terpapar air yang berada di dalam wadah itu sendiri. Biasanya makanan yang dikukus ini cenderung basah, lunak, dan juga lembab.

Ternyata proses mengukus tidak hanya sekedar memasukkan bahan makanan ke dalam alat pengukus saja. Melainkan ada berbagai macam teknik mengukus yang mempunyai cara kerja yang berbeda-beda pula. Untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasan di bawah ini ya.

1/ Mengukus Menggunakan Saringan dan di Atas Air Mendidih

Jika ENDEUSiast belum memiliki alat khusus untuk mengukus seperti halnya steamer atau dandang, maka saringan ini dapat ENDEUSiast jadikan solusi untuk penyangga bahan makanan yang akan dimasukkan nantinya. Gunakan saringan yang terbuat dari bahan stainless steel maupun alumunium agar tahan pada suhu tinggi dan memiliki penyangga di bagian kiri dan kanannya agar saringan tidak jatuh ke dalam air. Setelah itu letakkan pada panci berisi air dan masak di atas kompor. Pastikan air tidak menyentuh bagian saringan, ya.

Setelah saringan diletakan di atas panci, tutup panci dan masak hingga matang. Pastikan untuk terus menjaga kadar level air agar tidak habis dan membuat panci mengeluarkan aroma gosong.

2/ Mengukus Menggunakan Steamer

Steamer atau dandang merupakan panci yang khusus untuk mengukus makanan. Pancinya memiliki tiga bagian terpisah. Yakni bagian panci untuk menempatkan air, wadah berlubang serupa dengan saringan sebagai tempat meletakan bahan masakkan, dan penutup wadah untuk menjaga uap panas pada saat proses pemasakan. Cukup praktis untuk digunakan sehari-hari lho.

Cara menggunakan steamer untuk mengukus makanan ini pun sangat mudah, yaitu hanya dengan mengisi panci pengukus dengan volume air yang tidak menyentuh saringan atau tapis. Pada umumnya steamer memang didesain dengan garis batas yang dapat memudahkan kita untuk mengetahui kadar air yang akan digunakan. Jarak yang baik antara air dengan saringan yaitu sebesar 2 cm. Hal ini tak lain agar saat air telah mendidih, maka tidak akan meluap mengenai bahan makanan yang berada di atas saringan tersebut.

Salah satu tips mengukus roti atau makanan agar menghasilkan tekstur yang sempurna, kuncinya ada pada waktu yang digunakan. Kukus makanan atau roti dengan waktu yang cukup lama agar mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini tentunya bergantung pada ukuran maupun jenis makanan yang akan dikukus.

Selain itu selalu ingat untuk memanaskan dandang terlebih dahulu sebelum memasukkan bahan makanan agar proses pemasakan bisa segera dimulai. Hal ini sangat krusial terutama dalam pembuatan roti dan bolu kukus. Memasukkan adonan sebelum dandang panas akan membuat adonan menjadi tidak mengembang atau bantat.

Setelah itu, tutup rapat steamer agar tidak menghambat uap panas dalam proses pematangannya. Saat mengukus roti dan bolu, bagian penutup dandang perlu dilapisi dengan serbet untuk menghindari tetesan uap air jatuh ke permukaan adonan dan membuat tampilan adonan menjadi tidak cantik atau bahkan bisa membuat adonan menjadi bantet juga lho.

3/ Mengukus Dalam Oven

Tak selamanya mengukus dilakukan dengan menggunakan wajan atau dandang. Teknik mengukus juga bisa dilakukan dengan menggunakan oven. Dalam kamus dapur bahasa Prancis, teknik ini kerap dikenal dengan nama au bain marie . Berbeda dengan mengukus menggunakan saringan atau dandang yang menghindari air menyentuh permukaan bahan atau wadah bahan ketika dikukus, au bain marie justru merendam wadah loyang yang digunakan dengan air panas. Biasanya cara ini digunakan untuk mematangkan adonan japanese cheesecake hingga custard dan mendapatkan tampilan yang lembut layaknya puding.

Caranya cukup mudah, ENDEUSiast memerlukan dua buah loyang berbeda ukuran. Loyang alas harus memiliki dimensi yang lebih besar dibanding dengan loyang adonan. Setelah adonan diletakkan dalam loyang, susun di atas loyang alas, kemudian isi dengan air panas hingga sebanyak ¼ bagian dari loyang adonan. Pastikan loyang alas bukan merupakan loyang sambung yang menyebabkan air menetes melalui sela-sela loyang ketika dipanggang. Pastikan juga untuk menggunakan loyang tanpa sambungan untuk wadah adonan agar air tidak masuk ke dalam adonan. Jika ENDEUSiast menggunakan loyang bongkar pasang sebagai wadah adonan, cukup alasi dengan alumunium foil sebelum memasukkannya pada loyang alas. Setelahnya loyang-loyang tersebut siap dimasukkan ke dalam oven. Dengan cara seperti ini suhu air tetap terjaga tidak sampai mendidih dan melakukan pemasakan secara perlahan sehingga mampu menjaga kelembaban sajian.

Teknik Double Boiler Untuk Melelehkan Cokelat. Foto: Shutterstock.com

Teknik Tim (Double Boiler)

Kerap dikenal dengan teknik double boiler atau bain marie namun menggunakan kompor sebagai sumber panasnya. Teknik ini menggunakan dua buah wadah terpisah. Wadah pertama biasanya berupa panci yang diperuntukan sebagai wadah air yang akan dipanaskan. Wadah kedua berukuran lebih besar dari wadah pertama dan berfungsi sebagai wadah bahan masakkan yang diletakkan di atas panci pertama tanpa menyentuh permukaan air. Kemudian susunan ini diletakkan di atas kompor dengan api kecil karena dalam teknik ini suhu air harus dijaga dalam kondisi simmer atau tidak sampai mendidih. Cara ini kerap digunakan untuk melelehkan cokelat.

Ada pula teknik double boiler yang memasukkan seluruh bahan ke dalam wadah tahan panas dan meletakkannya dalam panci berisi air. Volume air yang digunakan biasanya merendam sebanyak ¾ bagian dari wadah bahan dan dimasak di atas kompor dengan api kecil untuk menjaga air tetap dalam kondisi simmer. Jaga panas api agar tidak membuat air dalam wadah mendidih agar tidak meluap dan masuk bercampur dengan adonan. Cara double boiler seperti ini biasanya digunakan dalam dapur-dapur oriental untuk membuat hidangan sup penuh gizi.

Pada dasarnya double boiler ini memiliki bentuk yang sama dengan jenis panci yang lainnya. Bahan dasar dalam pembuatan panci jenis double boiler ini pun beragam. Ada yang berasal dari stainless steel, tanah liat, tembaga, keramik, ataupun enamel.

0 Comment

Apa saja yang perlu diperhatikan saat mengolah bahan pangan dengan teknik mengukus?

Makanan sehat bukan hanya terletak pada pemilihan bahan makanan yang segar dan bergizi, tetapi juga dari cara mengolah yang sehat dan tepat. Rebus, kukus, bakar, panggang, diasap, tumis atau goreng, mana yang lebih sehat?

Cara mengolah makanan yang tepat dan sehat penting untuk diperhatikan sebab ternyata bahan makanan yang berkualitas sekalipun jika dimasak dengan cara yang tidak tepat bisa mempengaruhi kandungan gizinya.

Contohnya, banyak orang beranggapan metode merebus lebih sehat. Tetapi merebus sayuran terlalu lama justru bisa menghilangkan kandungan vitamin dan mineralnya. Atau, saat Bunda menggoreng ikan dengan minyak terlalu panas ternyata bisa merusak kandungan proteinnya. Sayang, kan?

Jadi agar hasil masakan memiliki kandungan gizi maksimal dan lezat, mana cara mengolah makanan yang lebih sehat?

1. Merebus
Metode memasak yang sehat ini biasanya untuk sayuran seperti bayam, brokoli, jagung, wortel. Sayuran mengandung vitamin, utamanya vitamin C yang mudah larut dalam air dan sensitif terhadap panas. Alhasil, jika sayuran direbus terlalu lama dan suhu terlalu panas akan menghilangkan kandungan vitaminnya hingga 50 persen.

Cara merebus yang tepat adalah masukkan sayuran setelah air mendidih. Rebus sayuran hanya sampai setengah matang dan sayuran berubah warna. Hindari memotong sayuran terlalu kecil agar tidak mudah hancur dan kandungan vitaminnya larut.

Selain sayuran, bahan lain yang bisa diolah dengan cara merebus adalah bakso So Good dan pangsit udang So Good. Ada juga teknik merebus dengan sedikit air (poaching) bisa dilakukan pada bahan pangan seperti ikan, telur, dan buah.

2. Mengukus
Mengukus banyak direkomendasikan pakar kesehatan karena nutrisi bahan makanan lebih terjaga. Berbagai bahan makanan bisa dikukus, seperti sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, kacang-kacangan, daging, ikan, seafood. Tekstur makanan yang dikukus biasanya akan terasa lebih segar dan renyah.

Kekurangannya, rasa makanan akan lebih hambar. Tetapi Bunda bisa menyiasatinya dengan menaburkan sedikit bumbu masakan, seperti garam dan lada agar rasanya lebih enak. Selain itu saat mengukus tutup rapat wadah kukusan sehingga uap tidak keluar dan dapat mematangkan makanan dengan sempurna.

Untuk membuat masakan dengan teknik mengukus yang praktis, So Good Ayam Potong Bumbu Kuning atau pedas manis bisa menjadi alternatif. Tidak harus digoreng, olahan ayam berbumbu yang lezat ini juga bisa dinikmati dengan cara dikukus.

3. Menggoreng
Siapa tak suka makanan yang digoreng? Mulai dari camilan, lauk pendamping hingga makanan utama semua bisa digoreng. Tekstur makanan yang digoreng memang lebih crunchy, rasanya lebih gurih, dan membuatnya pun lebih praktis.

Tips menggoreng sehat, pilih bahan makanan yang tidak memerlukan waktu lama untuk digoreng. Misalnya, So Good yang merupakan produk makanan instan beku berkualitas dengan beragam varian siap goreng yang lezat.

Dengan menggoreng singkat, Bunda bisa menyiapkan aneka makanan lezat yang pasti disukai keluarga. Ada So Good Premium Chicken Nugget dengan kandungan daging dada ayam yang kaya Omega 3, diolah dengan bumbu yang berkualitas serta tekstur yang lembut. Coba juga varian lainnya, seperti So Good Chicken Wings, So Good Sausage, So Good Ebi Panko, dan sebagainya.

Menariknya, ada produk So Good Shumai Furai yang cara pengolahannya selain digoreng juga bisa dikukus. Sehingga bisa menjadi variasi menu yang disukai keluarga.

Tips lainnya, saat menggoreng pastikan suhu minyak tidak terlalu panas, gunakan minyak goreng berkualitas dan sebaiknya tidak dipakai lebih dari tiga kali. Setelah itu minyak goreng akan mengalami perubahan warna dan aroma sehingga tidak layak digunakan.

4. Dibakar
Cita rasa makanan yang dibakar (griddle/grill) sangat khas dan lezat. Sayangnya, banyak orang tidak menyarankan teknik memasak ini karena proses pembakaran menghasilkan zat kimia yang memicu peradangan, hipertensi, jantung hingga risiko kanker. Selain itu kandungan vitamin B pada makanan akan hilang saat dibakar.

5. Dipanggang
Memanggang makanan (roast) dianggap salah satu metode memasak yang sehat, namun ternyata suhu pemanggangan yang tinggi dapat menyebabkan kandungan nutrisi pada bahan makanan berkurang.

6. Diasap
Pengasapan (smoking) biasanya dilakukan pada ikan atau daging. Makanan diasap dengan panas dan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu. Sebelum diasap makanan biasanya dibumbui terlebih dahulu sehingga aroma dan rasa makanan menjadi sangat khas. Namun yang perlu diperhatikan adalah tempat pengasapan harus di tempat yang higienis.

7. Ditumis Menumis adalah teknis memasak dengan menggunakan minyak yang sangat sedikit untuk mematangkan makanan. Contoh olahan yang menggunakan teknik ini antara lain, tumis kangkung, cah sayuran, cap cay dan masih banyak lagi.

Jadi mana cara mengolah makanan yang Bunda pilih?