Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup

Proses evolusi dapat berlangsung lambat, namun dapat juga berlangsung sangat panjang. Kondisi menyebabkan proses evolusi menjadi sulit untuk diamati. Bahkan, sulit pula dibuktikan di laboratorium.

Walaupun sulit untuk diamati dan dibuktikan, namun petunjuk-petunjuk yang telah dikumpulkan oleh para ilmuwan telah menjadi petunjuk tentang adanya evolusi. Hal ini menyebabkan munculnya teori terjadinya evolusi.

Kemunculan teori evolusi telah berlangsung sejak lama, seperti yang pernah diungkapkan oleh Aristoteles. Meskipun demikian, penemu yang paling terkenal untuk teori evolusi Darwin yaitu Charles Darwin.

John Stevens Henslow Darwin dalam berbagai perjalanan di dunia yang telah dia ikuti pada tahun 1831, membuat Darwin menemukan berbagai hal yang menarik. Salah satunya tentang perbedaan kelompok-kelompok burung Finch yang ditemui selama perjalanannya.

Burung Finch berada di Ekuador dan Galapagos. Meskipun demikian, Burung Finch yang ada di Galapagos berbeda dengan yang ada di Ekuador. Kelompok burung Finch atau famili Fringgilidae, pada umumnya merupakan pemakan biji.

Walaupun, ada burung Finch yang pemakan biji, namun ditemukan pula burung Finch yang paruhnya tebal yang digunakan untuk memecah biji. Selain itu, Darwin menemukan juga burung Finch yang paruhnya lurus yang digunakan untuk menghisap madu dan ada juga yang paruhnya dapat digunakan untuk memegang daun kaktus guna mengambil serangga.

Lebih lanjut, ada perbedaan morfologi pada burung Finch di kepulauan Galapagos yang berbeda secara geoogi, sehingga menyebabkan Darwin memikirkan hubungan antara Biologi dengan Geologi. Hubungan ini dia temukan, setelah mempelajari buku karya dari kakek Darwin bernama Charles Lyell dengan judul Principles of Geology.

Bukan hanya buku dari kakeknya sendiri yang dipelajari, namun juga buku karya Thomas Robert Malthus dengan judul An Essay on The Principle of Population. Kehadiran Teori Evolusi Darwin, dikemukakan oleh Darwin dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection.

Dalam buku karya Darwin tersebut, ada dua hal pokok yang menjadi pikiran utamanya. Hal tersebut yaitu spesies yang hidup pada masa sekarang berasal dan spesies sebelumnya yang lampau dan evolusi terjadi melalui proses seleksi.

Pemikir Teori Evolusi

Ada banyak tokoh lainnya yang ikut menyumbangkan pemikiran tentang teori evolusi. Tokoh tersebut, antara lain Wallace, Lamarck, dan Weismann. Teori evolusi Darwin yang disampaikan bersama dengan pemikiran Alfred R. Wallace di Linnean Society of London pada tanggal 1 Juli 1858.

Pemikiran yang disampaikan Wallace sependapat dengan pemikiran yang disampaikan oleh Darwin. Sejak saat itu, teori evolusi Darwin telah memperoleh dukungan dari berbagai ilmuwan di dunia. Semenjak dicetuskannya gagasan tentang teori evolusi, ada berbagai pendapat yang berbeda-beda, khususnya tentang sebab dan proses terjadinya evolusi.

Charles Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat bertahan hidup. Sedangkan, makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak akan bertahan hidup atau mati.

Di sisi lain, Lamarck menyatakan bahwa mekanisme evolusi terjadi melalui penggunaan organ tubuh sebagai akibat dari kondisi lingkungan. Organ-organ yang terus digunakan akan berkembang, sedangkan, organ yang tidak digunakan akan tereduksi. Contoh perbedaan dari teori Lamarck dengan Darwin ditunjukkan dengan leher jerapah.

Di mana dalam teori Lamarck ini, jerapah pada mulanya memiliki leher pendek dan tidak dapat menjangkau makanannya. Letak daun yang semakin tinggi dan leher jerapah yang terus dijulurkan, maka menyebabkan leher jerapah menjadi semakin panjang. Pada akhirnya, terbentuklah jerapah yang memiliki leher panjang.

Sedangkan, dalam teori Darwin, jerapah pada mulanya ada yang berleher pendek dan ada pula yang memiliki leher panjang. Mereka bersaing untuk memperoleh makanan. Proses seleksi alam menyebabkan jerapah yang memiliki leher pendek mati karena tidak dapat menjangkau makanan. Pada akhirnya, hanya jerapah yang memiliki leher panjang saja yang dapat bertahan terhadap persaingan.

Kemudian, teori Lamarck ini ditentang oleh Weismann dengan cara melakukan percobaan pada tikus jantan. Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor pada tikus jantan dan betina kemudian mengawinkannya.

Namun, anak yang dihasilkan oleh tikus tersebut, tetap saja tikus yang berekor panjang meskipun sudah mencapai 21 generasi. Ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada individu sebagai akibat dari faktor luar yang tidak diwariskan pada keturunannya.

Teori yang dihasilkan oleh Weismann menjelaskan lebih lanjut tentang teori Darwin. Weismann menyampaikan pendapat bahwa perubahan yang terjadi pada sel tubuh sebagai akibat dari lingkungan tidak dapat diwariskan.

Evolusi baru terjadi apabila berhubungan dengan pewarisan gen melalui sel kelamin. Darwin menyarakan bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam. Sedangkan, Weismann menyimpulkan bahwa evolusi merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.

Proses Seleksi Alam

Charles Darwin mengemukakan bahwa proses seleksi alam merupakan agen utama terjadinya suatu evolusi. Seleksi alam merupakan suatu seleksi yang terjadi pada makhluk hidup yang hidupnya di alam.

Makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dapat hidup terus dan berkembangbiak. Sedangkan, makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan musnah dan dapat hilang di makan waktu. Contoh peristiwa seleksi alam pada ngengat Biston betularia di Inggris.

Ngengat Bisgton betularia dibagi menjadi dua jenis, yaitu memiliki sayap yang terang cerah dengan yang memiliki sayap gelap. Pada mulanya lingkungan Inggris yang bersih, sangat baik sebagai tempat adaptasi ngengat yang memiliki sayap cerah.

Namun, adanya limbah industri di Inggris yang semakin banyak dan mengotori pepohonan di Inggris, sehingga pohon menjadi gelap menyebabkan ngengat berwarna gelap. Ngengat ini beradaptasi dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Akibatnya, hasil perkembangan ngengat yang memiliki sayap gelap menjadi meningkat tajam dan ngengat yang memiliki sayap cerah menjadi berkurang drastis.

Lebih lanjut, di dalam suatu populasi ada variasi genotif dan fenotif. Kedua variasi ini, baik genotif dan fenotif ini sebagai awal mula terjadinya proses evolusi melalui seleksi alam. Ada tiga jenis seleksi alam yaitu seleksi terarah, seleksi pemantap, dan seleksi pemecah belah atau seleksi pemutus.

Seleksi terarah merupakan suatu perubahan lingkungan dengan beradaptasi ke arah lingkungan yang baru. Seleksi pemantap atau stabilisasi merupakan seleksi yang terjadi pada varian-varian tertentu dari satu populasi yang dapat menghasilkan populasi adaptif dan kemudian menyisihkan varian-varian tertentu dari satu populasi yang tidak adaptif.

Seleksi pemecah belah atau disruptif terjadi jika kondisi lingkungan yang berbeda sehingga menyebabkan satu populasi terbagi menjadi dua sub populasi. Seleksi pemecah belah ini dapat memicu terbentuknya variasi yang sangat berbeda dari suatu spesies, sehingga dapat mendorong terbentuknya suatu spesies yang baru atau spesiasi.

Demikian penjelasan tentang teori evolusi Darwin dan perbedaannya dengan teori yang disampaikan oleh Lamarck dan Weismann. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar.

Referensi:

Yusa dan Maniam, Manickam Bala Subra. 2015. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung. Grafindo.

*Penulis: Indriyana Rachmawati

Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup

ITB Kampus Ganesha

Jl. Ganesa 10 Bandung - Jawa Barat, Indonesia


Yuk, belajar materi biologi kelas 12 mengenai perkembangan teori evolusi menurut para ahli.

Sobat Zenius, pasti elo pernah mendengar dong tentang teori Darwin yang menyebutkan bahwa manusia dan kera berbagi nenek moyang yang sama? Well, teori evolusi satu ini memang sangat populer dan sering menjadi bahan perbincangan. Namun, faktanya teori evolusi menurut para ahli tidak hanya itu saja lho, melainkan masih banyak pendapat-pendapat lainnya. 

Misalnya saja, teori evolusi menurut Lamarck tentang leher jerapah, lalu teori Linnaeus tentang klasifikasi makhluk hidup, dan masih banyak lagi. Nah, dari banyaknya teori evolusi ini, kira-kira teori evolusi mana sih, yang paling masuk akal? Yuk, kita bahas bersama!

Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup

Aristoteles berpendapat bahwa organisme menempati posisi yang bertingkat atau memiliki hierarki, mulai dari yang paling rendah dan sederhana, hingga yang paling tinggi dan kompleks. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa organisme itu tetap/kekal, dan tidak ada perubahan spesies. 

Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup menurut Aristoteles (Arsip Zenius)

Tapi sekarang, melalui metode ilmiah, kita mengetahui bahwa pandangan Aristoteles mengenai organisme adalah hal yang sangat keliru. Ternyata berbagai spesies yang sangat beragam di bumi ini tidak muncul dengan begitu saja, dan melalui proses perjalanan evolusi yang sangat panjang.

Baca Juga: Kupas Tuntas Materi Bioteknologi

Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus (Arsip Zenius)

Carolus Linnaeus disebut sebagai bapak klasifikasi karena telah menciptakan Systema Natura dan Binomial Nomenclature yaitu tiap organisme dikategorikan ke dalam tingkatan khusus yang disebut takson. Maksudnya gimana, tuh?

Jadi, klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus ini dilihat dari kemiripan yang dimiliki makhluk hidup, misalnya saat elo melihat kemiripan pada kucing dengan singa, ayam dengan bebek, atau burung dara dengan burung merpati. 

Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup
Teori evolusi Lamarck (Arsip Zenius)

Teori evolusi menurut Lamarck yang paling terkenal yakni tentang leher jerapah nih, guys! So, bagaimana teori Lamarck menjelaskan fenomena jerapah berleher panjang? 

Jadi, menurut Lamarck jerapah dulunya berleher pendek tetapi karena ingin menggapai dedaunan yang ada di pucuk pohon, lambat laun lehernya pun menjadi panjang. Nah, gagasan ini disebut sebagai use and disuse yang berarti bagian tubuh yang sering digunakan akan berkembang sedangkan yang tidak digunakan akan tereduksi. 

Selain itu, gagasan yang kedua yaitu inheritance of acquired characteristic yang berarti modifikasi pada suatu tubuh individu dapat diwariskan ke keturunannya. 

Baca Juga: Siklus Sel, Siklus yang Menemani Kita Tumbuh Besar

Sebelumnya kita sudah membahas teori evolusi menurut Lamarck tentang modifikasi pada suatu tubuh individu dapat diwariskan ke keturunannya. Nah, sekarang kita akan ngomongin tentang eksperimen yang membantah teori evolusi Lamarck. 

Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup
Eksperimen Weismann (Arsip Zenius)

Saat itu, Weismann ingin melakukan sebuah eksperimen terhadap 68 tikus. Tikus-tikus tersebut pun dipotong ekornya dan dikawinkan satu sama lain. Alih-alih menjadi pendek, hasilnya ekor anak-anak tikus tersebut masih panjang nih, guys! 

Weismann pun melakukan eksperimen kedua terhadap tikus-tikus (generasi kedua) tersebut. Seperti halnya tikus generasi pertama, tikus generasi kedua ini dipotong ekornya dan dikawinkan satu sama lain. 

Namun, hasilnya tetap sama yakni semua tikus tersebut tetap memiliki ekor panjang. Weismann pun mengulangi eksperimen tersebut hingga ke generasi kelima, namun hasilnya tetap sama. Padahal, teori Lamarck mengatakan bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan ke keturunannya. 

Namun, dengan adanya hasil eksperimen Weismann ini berhasil membantah teori Lamarck. Dengan demikian, Weismann menyimpulkan bahwa informasi hanya diwariskan melalui sel gamet (sperma/ovum), bukan oleh sel somatik.

5. Teori Darwin Tentang Evolusi

Teori evolusi menurut Charles Darwin merupakan salah satu teori paling terkenal yaitu tentang seleksi alam dan adaptasi. Selama lima tahun Charles Darwin melakukan ekspedisi dari Inggris hingga ke Amerika Selatan. Di sepanjang perjalanannya, ia melakukan observasi terhadap distribusi organisme dan beberapa kali menemukan spesies kutilang yang serupa tetapi tidak identik. 

Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup
Teori Darwin tentang evolusi (Arsip Zenius)

Misalnya saja spesies yang memakan biji besar cenderung memiliki paruh yang besar sedangkan spesies pemakan serangga memiliki paruh yang tipis dan tajam. 

Dengan demikian, Darwin pun menyampaikan gagasannya mengenai evolusi makhluk hidup yang terjadi karena proses adaptasi terhadap lingkungannya atau melewati proses seleksi alam di mana individu yang sesuai akan dapat bertahan sedangkan yang tidak kuat akan mati. 

Banyak juga orang yang berasumsi bahwa Darwin berargumen kalau manusia berasal dari kera. Padahal, itu sepenuhnya keliru, lho! Pasalnya, kera tidak bisa berevolusi karena yang berevolusi itu hanya spesies sedangkan kera bukan nama spesies. Selain itu, yang sebenarnya dikemukakan oleh Darwin adalah adanya kesamaan nenek moyang antara kera dan manusia. Jadi, nenek moyang kita bukan kera, melainkan makhluk yang punya ciri-ciri menyerupai apes saja.

Nah, jika ingin tahu lebih lanjut tentang teori evolusi manusia? Elo bisa baca artikel di bawah ini.

Baca juga: Berbagai Pandangan Keliru tentang Teori Evolusi.

Teori evolusi Wallace ini merupakan teori yang mengembangkan teori seleksi alam dari Charles Darwin. Bermula dari perjalanan Wallace ke Malaysia hingga Indonesia. Ia mengunjungi banyak kepulauan di Indonesia dan menemukan banyak keanekaragaman fauna. Misalnya saja perbedaan mamalia yang ada di Indonesia Barat dengan Indonesia Timur. 

Selain itu, ia juga menemukan perbedaan bentuk pada kelompok hewan yang sama di pulau berbeda. Contohnya orang utan Sumatra dengan orang utan Kalimantan lalu badak Jawa dengan badak Sumatera, dan lain-lainnya. Ia pun memiliki kesimpulan yang sama dengan Darwin bahwa makhluk hidup telah melewati yang namanya proses seleksi alam. 

Contoh Soal Perkembangan Teori Evolusi

  1. Alasan yang mendasari mengapa eksperimen Weisman dianggap membantah konsep Lamarck adalah ….

A. tikus tidak mewariskan sifatnya ke keturunannya

B. pemendekan ekor tikus terjadi pada kurun waktu yang panjang

C. keturunan tikus yang ekornya dipotong masih tetap panjang

D. tikus di generasi kedua ekornya memendek

E. panjang ekor tikus bukan sesuatu yang dapat diwariskan

Jawaban: C. keturunan tikus yang ekornya dipotong masih tetap panjang

2. Beruang hitam (Ursus americanus), beruang kutub (Ursus maritimus), dan beruang coklat (Ursus arctos) tergabung ke dalam genus yang sama, yaitu genus Ursus. Pernyataan yang salah terkait dengan informasi tersebut adalah ….

A. ketiganya diturunkan dari nenek moyang bersama relatif belum lama

B. beruang hitam dan beruang kutub menempati famili yang berbeda

C. beruang kutub dan beruang coklat memiliki adaptasi dan gaya hidup yang beda

D. ketiganya tidak dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil

E. ketiga beruang tersebut berbeda genus dengan panda (Ailuropoda melanoleuca)

Jawaban: B. beruang hitam dan beruang kutub menempati famili yang berbeda

Baca Juga: Apakah Mutasi Genetik Selalu Berbahaya?

Hingga saat ini, teori Darwin dan Wallace lah yang paling tepat dan diyakini. Ini dikarenakan teori evolusi Darwin dan Wallace telah diperkuat dengan berbagai bukti empiris dan berbagai teori lain. Bahkan, teori evolusi Darwin dan Wallace pun digunakan sebagai landasan teori evolusi modern, termasuk rekayasa genetika.

Well, itu dia pembahasan mengenai perkembangan teori evolusi menurut para ahli. Oh iya, kalau tertarik untuk mendalami materi hari ini, elo bisa nonton videonya melalui aplikasi Zenius. Selain itu, elo juga bisa menemukan berbagai materi lainnya, lho, seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Fisika, dan lain-lainnya. Maka dari itu, yuk, buat akun Zenius elo sekarang! 

Bagaimana bencana meletusnya gunung api dapat mengakibatkan terjadinya evolusi pada makhluk hidup