Apa saja yang ditetapkan bank sentral dalam kebijakan moneter?

Bank Indonesia berperan sebagai bank sentral di Indonesia yang memiliki berbagai tugas sebagaimana diatur dalam Undang‑Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan diperbarui terakhir dalam Undang‑Undang Nomor 6 Tahun 2009.

Sesuai dengan undang-undang tersebut, tugas bank sentral adalah:

  • Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
  • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
  • Mengatur dan mengawasi bank.

Tugas bank sentral berbeda di setiap negara. Merujuk buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi, terdapat lima tugas utama bank sentral. Tugas bank sentral adalah sebagai berikut.

1. Sebagai Bank bagi Pemerintah

Bank sentral bertindak sebagai badan keuangan yang memiliki tugas utama menyimpan uang yang dimiliki pemerintah dan pemerintah menggunakan jasa bank sentral untuk membayar serta mengirimkan uang kepada pemerintah daerah dan departemen-departemen pemerintah yang lain.

Baca Juga

Bank sentral disebut juga "bank bagi bank" (banker's bank) atau "sumber pinjaman terakhir" (lender of last resort). Artinya, bank sentral merupakan bank bagi bank-bank lainnya dan menjadi sumber terakhir pinjaman jika bank umum tidak dapat memperoleh pinjaman dari sumber lainnya.

Bank sentral disebut sebagai bank bagi bank-bank lainnya karena jasa yang diberikan kepada bank umum sama sifatnya dengan jasa bank umum kepada masyarakat. Selain itu, bank umum dapat meminjam uang dari bank sentral jika bank umum tersebut mengalami kekurangan cadangan dana.

Advertising

Advertising

Lembaga keuangan, termasuk bank umum, merupakan perusahan yang mencari keuntungan dari pinjaman dan tabungan. Untuk memperoleh keuntungan maksimal, lembaga tersebut meminjamkan sebanyak mungkin uangnya kepada perusahaan dan perorangan.

Jika tujuan unu terlalu ditekankan, timbul akibat buruk bagi masyarakat dan perekonomian. Oleh sebab itu, tugas bank sentral adalah mengawasi dan memberi petunjuk mengenai kebijakan yang perlu diterapkan.

Baca Juga

Mempertahankan kestabilan nilai kurs mata uang asing merupakan salah satu usaha untuk menciptakan kestabilan ekonomi. Maka dari itu, perlu keseimbangan antara ekspor dengan aliran masuknya modal dan impor dengan aliran keluarnya modal.

Misalnya, bank sentral akan menaikkan tingkat bunga karena muncul tekanan yang akan menurunkan nilai kurs mata uang asing. Dengan tingkat bunga yang tinggi, menyimpan uang di bank menjadi lebih menguntungkan. Hal ini berarti mencegah aliran modal ke luar dan akan menarik aliran modal masuk. Oleh sebab itu, diperlukan bank sentral sebagai pengawas.

Baca Juga

Mata uang yang beredar dalam perekonomian dikeluarkan oleh bank sentral. Pemerintah memberi kekuasaan kepada bank sentral untuk mencetak uang agar kegiatan ekonomi berjalan lancar. Bank sentral dapat menentukan besarnya jumlah uang yang harus disediakan pada waktu tertentu dan pertambahan jumlah uang agar kegiatan ekonomi berjalan lancar.

Baca Juga

Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Ekonomi, terdapat tiga wewenang bank sentral sebagai berikut.

1. Kewenangan membuat kebijakan moneter

Bank sentral berwenang untuk menentukan dan menetapkan tingkat diskonto, jumlah cadangan minimal bank umum, serta kebijakan pembiayaan atau kredit. Selain itu, bank sentral berwenang menetapkan dan menentukan target moneter dengan mengevaluasi tingkat inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Bank sentral selaku pembuat kebijakan moneter juga berwenang dalam mengendalikan moneter tanpa dibatasi kegiatan pasar terbuka di pasar uang.

2. Kewenangan mengatur sistem pembayaran

Bank sentral mengatur sistem pembayaran melalui tiga cara:

  • Menentukan dan menetapkan penggunaan alat pembayaran.
  • Membuat dan memberikan persetujuan izin atas adanya penyelenggaraan sistem pembayaran.
  • Mengawasi penyelenggaraan sistem pembayaran.

3. Kewenangan mengatur dan mengawasi perbankan

Bank sentral dalam mengatur dan mengawasi perbankan memiliki empat wewenang, yaitu:

  • Membuat dan menetapkan kebijakan terkait pelaksanaan perbankan yang berlaku.
  • Memberikan sanksi kepada pihak yang melanggar kebijakan sesuai peraturan perundang-undangan.
  • Memberikan atau mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha bank.
  • Mengawasi kegiatan bank konvensional dalam sistem perbankan atau secara individu.

Tugas dan Wewenang Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral

Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini perlu ditopang dengan tiga pilar utama, yaitu kebijakan moneter dengan prinsip kehati-hatian, sistem pembayaran yang cepat dan tepat, serta sistem perbankan yang dan keuangan yang sehat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai tugas:

  • Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
  • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
  • Mengatur dan mengawasi bank.

Baca Juga

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk:

  • Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang ditetapkan.
  • Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara antara lain.
  • Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing.
  • Penetapan tingkat diskonto.
  • Penetapan cadangan wajib minimum.

Demikian penjelasan tentang tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai bank sentral.

Kebijakan moneter adalah salah satu kebijakan bank sentral terpenting.

Setiap negara memiliki bank sentral yang bertugas mengatur kelancaran perputaran uang di wilayah kedaulatannya. Kebijakan moneter adalah salah satu jenis kebijakan bank sentral untuk melaksanakan tugas tersebut. Tapi sebenarnya apa pengertian kebijakan moneter? Apa saja instrumen kebijakan moneter yang wajib kita pahami sebagai warga negara? Simak penjelasan lengkapnya dari OCBC NISP di bawah ini.


Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat.

Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan uang suatu negara. Karena persediaan uang negara mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di Indonesia yaitu Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. Hal ini didasari pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Selain kebijakan moneter, terdapat kebijakan fiskal yang juga berguna dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Bedanya, kebijakan fiskal merupakan keputusan yang berfokus pada pendapatan dan pengeluaran negara. Penerapan kebijakan fiskal dapat dilihat melalui pengelolaan pajak dan APBN. Sementara, kebijakan moneter di Indonesia bisa diperhatikan melalui kebijakan diskonto, suku bunga bank, dan sebagainya.


Tujuan Kebijakan Moneter

Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan Moneter Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni menjaga kestabilan nilai rupiah. Demi mewujudkan hal tersebut, banyak aspek yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan kebijakan moneter adalah berikut ini.

  1. Menjamin Stabilitas Ekonomi
    Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus berjalan dengan terkontrol dan berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan melalui keseimbangan arus barang/jasa dengan peredaran uang. Oleh karena itu, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas ekonomi melalui pengaturan dan penetapan terkait peredaran uang di masyarakat.

  2. Mengendalikan Inflasi
    Agar inflasi dapat ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan bertujuan mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank. Sehingga, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah mengendalikan inflasi.

  3. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
    Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia berikutnya yaitu meningkatkan lapangan pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi meningkat. Dengan naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber daya manusia dalam pengelolaannya. Sehingga hal ini mampu menyerap tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.

  4. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar
    Tujuan kebijakan moneter diharapkan mampu melindungi stabilitas harga pasar. Ketika harga stabil maka menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat harga sekarang dan di masa mendatang. Sehingga tingkat daya beli antar periode tetap sama. Kestabilan harga ini bisa diatur melalui keseimbangan peredaran uang, permintaan barang, dan produksi barang.

  5. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
    Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri saja, namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga keseimbangan neraca pembayaran Internasional. Hal ini dapat diwujudkan melalui kestabilan jumlah barang ekspor dan impor sama besarnya. Oleh sebab itu, tak heran pemerintah sering melakukan devaluasi dalam hal ini.

  6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
    Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan berbagai kesuksesan tiap komponen. Misalnya seperti, tersedia lapangan pekerjaan, kontrol tingkat inflasi, aktivitas produksi dan permintaan barang, dan lainnya.


Jenis Jenis Kebijakan Moneter

Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia menggunakan dua jenis kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai berikut.

  1. Kebijakan Moneter Ekspansif
    Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran uang dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam hal ini, tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda perekonomian meningkat.

    Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian sekuritas pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga, menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya merangsang kegiatan bisnis atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat pengangguran.

  2. Kebijakan Moneter Kontraktif
    Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif dimana kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di masyarakat saat terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.


Instrumen Kebijakan Moneter

Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi yaitu tingkat pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih ada instrumen kebijakan moneter lainnya, diantaranya sebagai berikut.

  1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)
    Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang mengukur melalui tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank umum meminjamkan dana kepada bank Indonesia selaku bank sentral membuat peredaran jumlah uang teratur.

    Ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan suku bunga pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika peredaran uang harus dikurangi.

  2. Operasi Pasar Terbuka
    Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian surat-surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan moneter adalah operasi terbuka.

    Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah menjual surat berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka pemerintah membeli surat berharga.

  3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib
    Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat Bank Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang diedarkan di masyarakat melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas uang bank harus ditambah, uang yang beredar di masyarakat ditarik dengan peningkatan suku bunga tabungan.

  4. Penetapan Suku Bunga Acuan
    Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki wewenang dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Besaran suku bunga yang ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah penetapan suku bunga acuan.

  5. Imbauan Moral
    Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman


Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia

Dalam praktiknya, banyak sekali aturan yang terselenggara akibat dari kebijakan moneter di Indonesia. Di bawah ini merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia.

  1. Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia
    Pertama, contoh kebijakan moneter adalah Bank Indonesia mengadakan kredit langsung. Pemberian kredit langsung kepada berbagai sektor atau proyek yang memerlukan dana secara mendesak. Hal ini dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar karena harus membiayai kegiatan dengan segera.

  2. Penyediaan Fasilitas Overdraft
    Saat Bank Indonesia membantu bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek, maka hal ini termasuk contoh kebijakan moneter di Indonesia melalui fasilitas overdraft. Bantuan yang diberikan berupa pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi. Hal ini diharapkan mampu mengontrol peredaran uang agar tetap stabil.

  3. Penerbitan Surat Utang Negara
    Selanjutnya, contoh kebijakan moneter adalah menerbitkan surat utang negara. Dalam hal ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari masyarakat agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan.

  4. Program Intervensi Rupiah
    Program intervensi rupiah merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara proses pinjam meminjam dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung instrumen kegiatan operasi pasar terbuka.

Demikian pembahasan dari OCBC NISP tentang pengertian kebijakan moneter, tujuan, jenis, instrumen, serta contoh kebijakan moneter di Indonesia! Kebijakan moneter adalah salah satu jenis peraturan yang diambil guna menjaga stabilitas ekonomi negara, jadi yuk didukung!


Baca Juga: