Apa saja pengaruh Gerakan pembaruan Islam di Indonesia

Gerakan pembaruan yang terjadi di berbagai negara Islam juga dirasakan oleh umat Islam di Indonesia. Pembaruan Islam di Indonesia mengalami berbagai kemajuan yang signifikan hingga sekarang. Bagaimana sejarah masuknya ide pembaruan di Indonesia? Mari kita simak uraian berikut.

Apa saja pengaruh Gerakan pembaruan Islam di Indonesia

Perkembangan Islam Masa Modern di Indonesia

Perkembangan yang terjadi pada kaum muslimin di berbagai negara membawa banyak pengaruh pada perkembangan Islam di Indonesia. Masuknya ide pembaruan di Indonesia melalui dua cara. Pertama, melalui masyarakat Arab, baik yang berdagang maupun yang ingin menetap. Kedua, melalui para jamaah haji dari Indonesia. Para pelopor gerakan pembaruan antara lain Syekh Ahmad Soorkati dengan organisasi Jamiatul Khairdan al-lrsyad. Para jamaah haji Indonesia melihat dan merasakan geliat pembaruan yang terjadi di berbagai negara. Pengalaman ini memberikan inspirasi bagi mereka untuk melakukan pembaruan Islam di Indonesia. Pelopor dari gerakan pembaruan di Indonesia salah satunya adalah kaum muslimin dari Minangkabau. Pengalaman yang dilihat selama menunaikan ibadah haji mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran Wahabi menjadi sesuatu yang menarik untuk diperbincangkan di berbagai pertemuan. Lambat laun ajaran ini mengkristal Gerakan Paderi menyeru masyarakat untuk melaksanakan pembaruan Islam sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw. dengan menghilangkan praktik-praktik yang menyimpang dari ajaran Islam. Seruan Gerakan Paderi ini mendapat tantangan dari kelompok yang bersikukuh dengan adat istiadat. Akibat pertentangan ini, meietuslah Perang Paderi. Perang Paderi terjadi antara kaum yang menginginkan perubahan dengan kaum adat yang bersikeras mempertahankan adat istiadat. Meskipun mengalami kekalahan dalam perang tersebut, ide dan gerakan pembaruan yang dibawa tidak musnah. Ide dan gerakan pembaruan tersebut diteruskan oleh Syekh Ahmad Khatib.

Syekh Ahmad Khatib lama tinggal di tanah suci Mekah. Beliau melihat dan bersentuhan langsung dengan ide-ide pembaruan yang digaungkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab dan Muhammad Abduh. Syekh Ahmad Khatib tidak menerima segala ajaran perubahan tanpa koreksi dan analisis. Koreksi dan analisis terhadap ide-ide’pembaruannya diajarkan kepada murid-muridnya. Di antara murid beliau adalah Syekh Muhammad Djamil Djambek, Haji Abdul Karim Amrullah, Haji Abdullah Ahmad, Syekh Sulaiman ar-Rasuli, dan Kiai Haji Ahmad Dahlan. Dengan sikap tersebut tidaklah mengherankan jika pada masa-masa berikutnya ide perubahan yang berkembang di kalangan murid Syekh Ahmad Khatib sangat beragam.

Gerakan dan Organisasi Islam di Indonesia

Murid-murid Syekh Ahmad Khatib menyerukan ide-ide pembaruan di tanah Air. Di Minangkabau murid Syekh Ahmad Khatib menyuarakan pentingnya membuka kembali pintu ijtihad dengan menggunakan Al-Qur’an dan hadis sebagai sandaran. Untuk menyerukan ide-ide pembaruan, mereka mendirikan lembaga- lembaga pendidikan dan majalah. Lembaga pendidikan yang didirikan antara lain Sekolah Adabiyah, Surau, Jembatan Batu, Sekolah Tawalib, Sumatra Tawalib, Madrasah Diniyah, dan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI). Selain itu, mereka menerbitkan beberapa majalah antara lain al-lmam, al-lslam, al-Bayan, Pedoman Masyarakat, dan Panji Islam. Berbagai lembaga dan majalah tersebut melahirkan ide-ide pembaruan Islam dan menyebar di kalangan masyarakat Islam Indonesia.
Setelah muncul gerakan pembaruan di Sumatra, tanah Jawa juga merasakan sentuhan murid-murid Syekh Ahmad Khatib sehingga muncullah gerakan dan organisasi Islam yang bisa kita lihat sampai saat ini. Di antara gerakan dan organisasi Islam di Indonesia sebagai berikut.

Muhammadiyah

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung KaumanYogyakarta pada tanggal 8 Zulhijah 1330 H/18 November 1912. Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk men- dukung usaha K.H. Ahmad Dahlan dalam memurnikan ajaran Islam yang dianggap dipengaruhi hal-hal mistik. Gerakan ini menyerukan pentingnya kembali kepada Al-Qur’an dan sunah. Selain itu, Muhammadiyah melakukan pembaruan terhadap sistem pendidikan, kehidupan sosial, dan tata cara hidup modern.

Nahdatul Ulama

Nahdatul Ulama atau NU adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di Surabaya atas prakarsa K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah.Tujuan didirikan organisasi ini untuk memperjuangkan berlakunya ajaran Islam yang berhaluan ahlusunah waljamaah dan menganut mazhab empat imam dalam wadah negara kesatuan.

Al-lrsyad

Organisasi al-lrsyad bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial keagamaan. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tahun 1914. Para pendirinya sebagian besar berasal dari kalangan pedagang, peng- usaha, dan ulama keturunan suku Arab, seperti Ahmad Soorkati, Umar Manggus, Saleh bin Ubaid, Sayid bin Salim Masyhabi, Salim bin Umar Balfas, Abdullah Harharah, Umar bin Saleh, dan Nahdi.

Sarekat Islam

Organisasi ini didirikan pada tanggal 10 September 1912. Sarekat Islam (SI) tumbuh dari organisasi pendahulunya yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905. Pada saat Haji Oemar Said Tjokroaminoto memimpin, nama SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Organisasi ini terbilang sangat modern pada masa itu dengan jumlah anggota yang tersebardi Kepulauan Nusantara.

Persatuan Islam (Persis)

Persis adalah organisasi Islam di Indonesia yang mempunyai tujuan utama untuk memberlakukan hukum Islam berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Persis didirikan di Bandung pada tanggal 17 September 1923 oleh K.H. Zamzam. Organisasi ini berusaha keras mengembalikan kaum muslimin pada ajaran Al-Qur’an dan hadis, menghidupkan jihad dan ijtihad, membasmi bid’ah, khurafat, takhayul, taklid, dan syirik, memperluas tablig dan dakwah Islam kepada segenap masyarakat, serta mendirikan pesantren dan sekolah untuk mendidik kader Islam.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang  Pengaruh Pembaruan Islam Abad Modern Bagi Umat Islam di Indonesia. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Baca postingan selanjutnya:

Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di India dan Pakistan

Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Turki

Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Mesir

Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Hejaz (Arab Saudi)

Persiapan Dan Tatacara Ceramah Dalam Tablig Dan Dakwah

Pengertian Serta Pentingnya Tablig Dan Dakwah Dalam Umat Beragama Islam

Apa saja pengaruh Gerakan pembaruan Islam di Indonesia

  • Materi IPA Kelas SD, SMP, SMA Lengkap Kurikulum Terbaru 2021
  • Materi IPA Kelas SD, SMP, SMA Lengkap Kurikulum Terbaru 2021
  • Pengertian Peta dan Cara Mudah Menghitung Skala Pada Peta
  • Pengertian, Rumus Momen Inersia, Contoh Soal dan Pembahasan Momen Inersia Terlengkap
  • Contoh Teks Pengumuman Resmi dan Pengumuman Tak resmi Lengkap
  • 3 Cara Membuat Magnet Sederhana Dengan Cara Menggosok, Induksi dan Arus Listrik
  • 34 Nama Rumah Adat ,Pakaian,Tarian Adat dan Senjata Tradisional di Provinsi Indonesia Lengkap
  • Materi Lengkap Trigonometri Dengan Fungsi , Rumus Dan Pembahasan Contoh Soal
  • 1914 Kumpulan Kata Kata Bijak Motivasi TerUPDATE
  • 25 Pengertian HAM Hak Asasi Manusia Menurut Pendapat Para Ahli Terlengkap

178 Kelas XI SMAMASMKMAK Ketika Sinasi lari ke Paris di tahun 1865, pimpinan Tasvir-Efkar dipegang oleh Namik Kemal sendiri. Namun, tulisan-tulisan Namik Kemal yang kental dengan ide-ide pembaruan membuatnya terpaksa lari ke Eropa pada tahun 1867. Ia diperbolehkan kembali ke Istambul pada tahun 1870, tetapi tiga tahun kemudian ditangkap dan dipenjarakan di Pulau Siprus. Ia dibebaskan dan dapat kembali ke Istambul setelah kekuasaan Sultan Abdul Aziz runtuh pada pada tahun 1876. Namik Kemal dinilai memiliki jiwa Islam yang baik. Ia tidak menerima ide-ide yang datang dari Barat apa adanya, tetapi memodiikasi secara selektif sehingga sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Namik mengkritik ide-ide Barat yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Timur. Namik Kemal menyampaikan analisisnya tentang sebab kemunduran Kerajaan Utsmani dan alernatif solusinya, di antaranya adalah: 1 Kondisi ekonomi dan politik Kerajaan Turki Utsmani tidak beres. Solusi yang ditawarkan adalah perubahan sistem pemerintahan absolut menjadi pemerintahan konstitusional. 2 Rakyat sebagai warga negara memiliki hak-hak politik yang harus dihormati dan dilindungi negara. 3 Pemerintahan demokratis tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebab negara yang dibentuk dan dipimpin oleh empat khalifah sepeninggal Rasulullah saw. sebenarnya memiliki corak demokrasi. Sistem baiat yang yang terdapat dalam pemerintahan para khalifah pada hakikatnya merupakan kedaulatan rakyat. 4 Islam mengajarkan al-maslahat al-ammah. Ajaran ini sebenarnya adalah maslahat kebaikan umum. Khalifah tidak boleh bersikap dan bertindak yang bertentangan dengan al-maslahat al-ammah. 5 Kepala negara dalam mengurus negara tidak boleh melanggar syariat. Syariat merupakan “konstitusi” yang harus dipatuhi oleh kepala negara. Aktivitas Siswa: Bacalah tokoh-tokoh di atas dengan cermat. Buatlah graik yang menunjukkan persamaan dan perbedaan ide dari tokoh-tokoh pembaru tersebut.

E. Pengaruh Gerakan Pembaruan terhadap Perkembangan Islam di Indonesia

Gerakan pembaruan Islam yang muncul di Mesir, India, dan Turki pada abad modern, secara langsung atau tidak lngsung, berpengaruh pada gerakan Islam di Asia Tenggara. Para tokoh Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menyerap secara selektif ide-ide pembaruan dari tokoh-tokoh Islam luar negeri yang telah disebutkan di atas. Pengaruh tersebut diakui oleh para tokoh Islam dan intelektual Islam di Indonesia berikutnya dalam bentuk tulisan-tulisan. Misalnya, pada tahun 1961, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 179 Haji Abdul Malik Karim Amrullah HAMKA, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI, menulis buku berjudul Pengaruh Muhammad Abduh di Indonesia. Pada tahun 1969, H.A. Mukti Ali, mantan Menteri Agama Repulik Indonesia menulis buku berjudul Alam Pikiran Islam Modern di Indonesia. Pada tahun 1973, tulisan Deliar Noer diterbitkan oleh Oxford University Press berjudul The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-1942. Buku tersebut terbitkan dalam versi bahasa Indonesia pada tahun 1980 berjudul Gerakan Modern Islam di Indonesia Tahun 1900-1942. Tulisan serupa masih banyak muncul di Indonesia di tahun-tahun berikutnya. Dari buku H.A. Mukti Ali dapat diketahui adanya lima faktor yang mendorong munculnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia, yaitu: 1. Adanya kenyataan ajaran Islam yang bercampur dengan kebiasaan yang bukan Islam. 2. Adanya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang kurang eisien. 3. Adanya kekuatan misi dari luar Islam yang mempengaruhi gerak dakwah Islam. 4. Adanya gejala dari golongan intelegensia tertentu yang merendahkan Islam. 5. Adanya kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang buruk akibat penjajahan. Melihat pada lima realitas tersebut, maka para ulama pembaru Islam melakukan lima gerakan besar pembaruan, yaitu: 1. Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam; 2. Mereformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern; 3. Mereformasi penafsiran-penafsiran terhadap ajaran dan kondisi pendidikan Islam; 4. Mempertahankan Islam dari desakan-desakan dan pengaruh kekuatan luar Islam; 5. Melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan. Lima gerakan pembaruan tersebut bukan peristiwa sekonyong-konyong, tetapi secara langsung atau tidak langsung memiliki akar panjang sejarah dari tokoh pembaru Islam di Mesir, India, dan Turki. Pengaruh tersebut berlangsung melalui proses pendidikan dan bahan bacaan surat kabarmajalah. Pada akhir abad ke-19 ada banyak kaum muslim muda Indonesia yang belajar ke Mekkah dan Mesir. Di sana mereka bersentuhan dengan ide-ide pembaruan. Mereka membaca majalah-majalah yang diterbitkan khusus untuk misi pembaruan Islam, seperti majalah Al-Urwat Al-Wutsqa dan Al-Manar yang terbit di Mesir. Misi pembaruan melalui media majalah kemudian ditiru oleh para ulama pembaru di beberapa tempat di Asia Tenggara. Di Singapura, terbit sebuah majalah dengan nama Majalah Al-Imam terbit pada tahun 1908. Di Minangkabau dengan nama Majalah al-Munir terbit tahun 1911, dan di Yogyakarta dengan nama Suara Muhammadiyah. 180 Kelas XI SMAMASMKMAK Ada banyak tokoh Islam di Indonesia yang sepaham dengan misi pembaruan tersebut, tetapi dalam buku teks ini tidak disebut semuanya. Di antara mereka adalah: 1. Syeikh Muhammad Tahir Jalaluddin asal Padang yang hijrah Ke Singapura. Tokoh ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap gerakan pembaruan di Asia Tenggara. 2. Haji Abdullah Ahmad dan Haji Abdul Karim Amrullah HAKA. Kedua tokoh ini dipandang penting sebab keduanya menjadi pelopor pembaruan Islam di Minangkabau. 3. K.H. Ahmad Dahlan, pendiri organisasi atau Persyarikatan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. K.H. Ahmad Dahlan adalah teman seperguruan dengan tokoh Islam pendiri Jam’iyyah Nahdhatul Ulama NU, yaitu K.H. Hasyim Asy’ari. NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari berguru pada guru yang sama ketika belajar di Mekkah, yaitu Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dan Syeikh Nawawi Al-Bantani. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari memang mendirikan organisasi Islam yang berbeda. Di antara keduanya pun terdapat pendapat yang berbeda tentang keislaman. Namun, pendapat yang berbeda tersebut tidak sampai menyentuh pada akar dasar ajaran Islam dan tujuan dakwah Islam. Dasar Islam yang dipegang tetap sama, yaitu Al-Quran dan Al-Hadis. Keduanya juga menghargai ijtihad para ulama sebelumnya dengan caranya masing-masing. Menerapkan Perilaku Mulia dalam Kehidupan Setelah kita membaca sejarah tokoh-tokoh pembaru Islam di atas, kita dapat banyak menarik pelajaran dari mereka.Pelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih mengawal fondasi ajaran-ajaran Islam agar tetap tegak berdiri di tengah- tengah umat Islam yang memiliki budaya lokal. 2. Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih mengawal agama Islam melalui lembaga-lembaga pendidikan yang lebih modern dan berkualitas. 3. Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih melawan segala bentuk penjajahan demi tegaknya keimanan, kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, kedilan, dan kemakmuran bangsanya. 4. Di era awal abad ke-20, di saat teknologi informatika masih sangat terbatas, ternyata telah terjalin komunikasi dan ukhuwah antarumat Islam di berbagai belahan dunia. Ada proses saling memberi dan menyerap ide-ide kreatif antartokoh Islam untuk memperjuangkan agama di tengah pusaran kolonialisme Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 181 dan kekuatan-kekuatan misi lain di luar Islam. Saat ini merupakan zaman merdeka dan sarat teknologi informasi, maka komunikasi dan ukhuwah Islamiyah tentu lebih mudah dijalin secara intensif. 5. Dalam proses menyerap ide-ide tentang keislaman dari luar negeri, para tokoh Islam di Indonesia mengambil sikap dan cara yang selektif dan evolutif. Aktivitas Siswa: Di jaman modern ini, umat Islam di Indonesia juga memiliki banyak tokoh cendekiawan yang memiliki pemikiran-pemikiran maju. Telusurilah berbagai pustaka untuk menemukan tokoh-tokoh tersebut. Apa tanggapan kalian terhadap pemiran-pemikiran mereka? Rangkuman 1. Perkembangan Islam pada masa modern dimulai dari tahun 1800 dan berlangsung sampai sekarang. 2. Di saat dunia Islam mengalami kemunduran di abad tengah, bangsa Eropa justru mengalami kemajuan luar biasa dalam lapangan kebudayaan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka datang ke dunia Islam untuk melakukan program imperalismenya. 3. Imperalisme Eropa ke dunia Islam menjadi pemicu kesadaran umat Islam untuk bangkit dari keterpurukan. Para tokoh yang memelopori kebangkitan tersebut sering disebut sebagai tokoh pembaru Islam. Ada banyak tokoh pembaru Islam, tetapi yang disebut dalam buku ini hanya beberapa saja, antara lain Syah Waliyullah, Sayyid Ahmad Khan, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali Pasya, Al-Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Rida, Sultan Mahmud II, dan Namik Kemal. 4. Gerakan dan pemikiran para pembaru Islam di luar negeri tersebut ternyata berpengaruh secara langsung atau tidak langsung pada perkembangan Islam di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Evaluasi Berikan tanda silang × pada huruf A, B, C, D, atau E yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat 1. Di antara faktor yang melatarbelakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke- 18 adalah … A. tidak adanya misi Islam B. benturan antara kekuatan Barat dan kekuatan Islam 182 Kelas XI SMAMASMKMAK C. kekuatan Islam yang semakin meningkat D. kekuatan Eropa sudah mulai melemah E. lemahnya umat Islam dalam beribadah 2. Cara untuk mengubah pola pikir umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan. Hal ini secara jelas dikemukakan oleh... A. Al-Tahtawi B. Rasyid Ridha C. Syah Ahmad Khan D. Muhammad Ali Pasya E. Jamaludin Al-Afgani 3. Jamaludin Al-Afghani adalah tokoh pembaru Islam dari negara … A. Pakistan B. Afganistan C. Turkistan D. Turki E. Arab Saudi 4. “Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus bermusyawarah dengan ulama dan intelektual”. Gagasan ini dimunculkan oleh … A. Al-Tahtawi B. Rasyid Ridha C. Syah Waliyullah D. Muhammad Ali Pasya E. Jamaludin Al-Afgani 5. Ijtihad merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam. Hal ini secara jelas dikemukakan oleh … A. Al-Tahtawi B. Rasyid Ridha C. Syah Waliyullah D. Muhammad Abduh E. Jamaludin Al-Afgani Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan singkat dan tepat 1. Apa alasan bangsa Eropa menjajah negara-negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas Islam? 2. Bagaimanakah pemikiran pembaruan yang digagas oleh Jamaluddin Al- Afghani? 3. Apa saja usaha-usaha yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan untuk memajukan umat Islam India di bidang iptek? 4. Apa hikmah mempelajari perkembangan Islam pada masa modern? 5. Seperti apakah contoh peristiwa perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan pada masa modern? Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 183 Isilah kolom berikut dengan benar 1. Isilah kolom keterangan dengan memberikan alasan secara jujur No. Perilaku Keterangan 1. Setiap bentuk imperialisme atau penjajahan harus ditolak 2. Mempelajari dan menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum sama pentingnya 3. Saya menolak segala ilmu modern, apalagi berasal dari dunia Barat 4. Ijtihad tidak perlu saya lakukan, saya lebih utama bertaklid pada pendapat keagamaan masa lalu saja 5. Kekuasaan absolut harus dibatasi dengan syariat 2. Isilah kolom pilihan jawaban dengan jujur No. Pernyataan Pilihan Jawaban Skor SS S R TS 1. Islam memberikan peluang kepada pemeluknya untuk berijtihad 2. Tidak boleh berijtihad karena sudah ada ahlinya 3. Tokoh-tokoh pembaru adalah inspirator untuk menggugah semangat beragama kita 4. Kita harus mengkaji lebih banyak lagi ilmu-ilmu pengetahuan agama saja 5. Kerja sama antarteman diperlukan untuk memajukan kelompoknya saja JUMLAH SKOR Keterangan: SS: Sangat setuju; S: Setuju; R: Ragu-ragu; TS: Tidak setuju 184 Kelas XI SMAMASMKMAK Toleransi sebagai Alat Pemersatu Bangsa Bab 11 Perilaku Toleransi Menghindarkan diri dari Tindak kekerasan Menganalisis perilaku Toleransi dan Tindak Kekerasan dengan doktrin agama Toleransi sebagai Alat Pemersatu Bangsa TERBIASA TOLERAN DAN MENGHINDARI TINDAK KEKERASAN Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan Menganalisis Perilaku Toleransi dan Tindak Kekerasan dengan Doktrin Agama Terbiasa Toleran dan Menghindari Tindak Kekerasan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 185 Sumber: Kemdikbud Gambar 11.1 Suasana Idul Fitri saling bersalaman Sumber: Kemdikbud Gambar 11.2 Siswa sedang berdiskusi saling menghargai Sumber: Kemdikbud Gambar 11.3 Suasana tawuran Aktivitas Siswa: Setelah kamu mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan- pesan yang ada pada gambar tersebut 186 Kelas XI SMAMASMKMAK Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah satunya adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa. Kerukunan intern beragama, kerukunan antar- umat beragama, dan kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah. Kerukunan itu bukan barang gratis. Ada penggalan sejarah kelam di mana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini. Bukan hanya harta benda yang hilang terbakar, tetapi berapa banyak nyawa manusia tak bersalah juga melayang. Kita sebagai masyarakat terpelajar harus berperan serta secara aktif dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berpartisipasi dalam menjaga kerukunan, di mana saja kita berada dan kapan saja waktunya. Artinya: “Dari Anas ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia mencintai tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” HR. Bukhari Muslim Melalui hadis di atas, Rasulullah saw. mengajak kepada umat Islam untuk saling menghargai, saling menghormati, dan saling mencintai di antara sesama. Membuka Relung Hati Sumber: Kemdikbud Gambar 11.4 Saling berjabat tangan dalam rangka silahturahmi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 187 Akhir-akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat mulai terkikis, mengalami degradasi. Semboyan bhinneka tunggal ika sudah ada gejala mulai luntur dalam pemahaman dan pengamalan masyarakat. Ini bisa dilihat berbagai konlik yang terjadi di berbagai daerah seperti kasus Poso, Ambon, Sampang yang mengatasnamakan agama. Konlik- konlik yang mengatasnamakan agama ini bahkan disinyalir telah mengancam terjadinya disintegrasi perpecahan bangsa. Perhatikan peristiwa berikut ini 1. Tawuran antarpelajar menjadi trend pelajar-pelajar sekarang. Seolah-olah tidak asyik kalau tidak tawuran. Sialnya, mereka yang terlibat langsung akan menjadi korban, ada yang korban isik, ada yang harus masuk tahanan polisi, ada juga yang kemudian dikeluarkan dari sekolah. Bahkan, kepolisian sudah membuat kebijakan bagi pelajar-pelajar yang pernah terlibat tawuran akan diberi peringatan berupa dipersulit ketika mau membuat surat keterangan kelakuan baik SKKB. 2. Pengrusakan tempat-tempat ibadah, tawuran antarwarga, demonstrasi mahasiswa, dan berbagai macam tindakan kekerasan lainnya telah menggambarkan secara jelas pudarnya persatuan dan rasa toleransi. Apa yang kamu lakukan melihat kondisi seperti ini? 3. Saat lebaran tiba, semua muslim bersahaja, bergembira menyambut Idul Fitri. Saling bersilaturrahmi dan saling memaafkan menjadi kebiasaan baik di setiap lebaran. Yang tua memaafkan yang muda, yang muda meminta maaf. Sungguh pemandangan yang perlu dilestarikan. Bagaimana tanggapanmu apabila suasana tersebut berlangsung setiap saat? Mengkritisi Sekitar Kita Aktivitas Siswa: 1. Cermati peristiwa di atas, kemudian berikan tanggapanmu dari beberapa sudut pandang contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya Sumber: Kemdikbud Gambar 11.5 Orang sedang bersalaman 188 Kelas XI SMAMASMKMAK Memperkaya Khazanah

A. Pentingnya Perilaku Toleransi