tirto.id - Apa saja ayat Al Quran yang menjelaskan tentang Qada dan qadar? Apa itu Qada dan Qadar, beserta perbedaannya? Berikut penjelasan selengkapnya. Qada dan qadar saling berhubungan dan dikuatkan dengan dalil naqli dari Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad. Qada dan qadar menjadi bagian dari keimanan seorang muslim. Keduanya merupakan rukun iman yang terakhir dalam Islam, setelah beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul, dan hari akhir.
Tanpa mengimani keberadaan qada dan qadar maka belum sempurna keimanan seorang muslim. Pengertian qada dan qadar berbeda, namun saling berkaitan antara keduanya.
Pengertian Qada dan Qadar
Qada yaitu setiap ketetapan dari Allah subhanahu wa ta'ala semenjak dari zaman azali atau sebelum diciptakan alam semesta sesuai kehendak-Nya, mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sementara untuk qadar, yaitu perwujudan dari qada Allah dalam kadar tertentu sesuai kehendak-Nya.
Secara sederhana, qada adalah ketetapan dari Allah yang saat ini belum terjadi dan itu semua menjadi rahasia Ilahi. Qada seperti "rencana" dan qadar adalah "perwujudan" dari qada. Qadar disamakan padanan maknanya dengan kata "takdir" atau segala sesuatu yang telah terjadi pada makhluknya. Laman Kemendibud menuliskan, jika hubungan antara qada dan qadar tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan satu kesatuan yang saling terhubung. Dengan mengimani qada dan qadar, maka setiap muslim seharusnya tidak bermalas-malasan dan berusaha melakukan yang terbaik agar mendapatkan takdir yang lebih baik pula. Usaha atau ikhtiar berkaitan erat dengan takdir manusia. Meski setiap manusia tidak bisa mengatahui qada Allah atas dirinya, namun sebagian dari takdirnya dapat diubah melalui usaha yang maksimal sekali pun hasil akhir tetap diserahkan kepada Allah.
Dalil Naqli tentang Qada dan Qadar
Sebuah dalil naqli terkait ini dapat dilihat dalam Al-Quran surat Ar-Ra'd ayat 11: لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ Lahuu mu'aqqibaatum mim baini yadaihi wa min khalfihii yahfazuunahuu min amril laah; innal laaha laa yughayyiru maa biqawmin hattaa yughayyiruu maa bianfusihim; wa izaaa araadal laahu biqawmin suuu'an falaa maradda lah; wa maa lahum min duunihiiminw waali Artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Ra'd: 11) Selain melalui surat Ar-Ra'd ayat 11, dalil naqli yang berkaitan dengan qada dan qadar masih banyak lagi, baik yang bersumber dari Al Quran mau pun hadits Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. Di antara dalil tersebut sebagai berikut seperti dikutip dari laman Al Manhaj: 1. Surah Al-Qamar ayat 49
اِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنٰهُ بِقَدَرٍ Innaa kulla shai'in khalaqnaahu biqadar Artinya: "Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". 2. Surah Al-Ahzab ayat 38 وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا ....wa kaana amrul laahi qadaram maqduuraa Artinya: …Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". 3. Surah Al-Hijr ayat 21 وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ Wa im min shai'in illaa 'indanaa khazaaa 'inuhuu wa maa nunazziluhuuu illaa biqadarim ma'luum Artinya: “Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah kha-zanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu." 3. Surah Al-Mursalaat ayat 22-23 إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ Illaa qadarim ma'luum; Faqadarnaa fani'mal qoodiruun Artinya: “Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan." 4. Surat Al-Furqan ayat 2 وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
....wa khalaqa kulla shai'in faqaddarahuu taqdiiraa “…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya". 5. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “…Jika sesuatu menimpamu, maka janganlah mengatakan, ‘Se-andainya aku melakukannya, niscaya akan demikian dan demikian.’ Tetapi ucapkanlah, ‘Sudah menjadi ketentuan Allah, dan apa yang dikehendakinya pasti terjadi'… ." (HR. Muslim, no. 2664). 6. Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih dari Thawus, dia mengatakan: “Saya mengetahui sejumlah orang dari para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Segala sesuatu dengan ketentuan takdir. Dan aku mendengar ‘Abdullah bin ‘Umar mengatakan, ‘Segala sesuatu itu dengan ketentuan takdir hingga kelemahan dan kecerdasan, atau kecerdasan dan kelemahan.’" (Muslim, no. 2655). Contoh Perilaku dari Iman kepada Qada dan Qadar Iman kepada qada dan qadar, selain dilakukan dalam hati, juga terjewantah dalam perilaku sehari-hari. Berikut perilaku-perilaku yang dapat diterapkan sebagai buah dari keimanan kepada qada dan qadar, sebagaimana dikutip dari uraian "Beriman kepada Qada dan Qadar" yang diterbitkan Kementerian Agama RI:
Berikut hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari keimanan kepada qada dan qadar:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
QADA DAN QADAR
atau
tulisan menarik lainnya
Ilham Choirul Anwar
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|