Apa perbedaan mobil injeksi dan karburator?

Posted by: adm1nistr4tor

Category: Mobil karburator vs Injeksi

Apa perbedaan mobil injeksi dan karburator?
Mencoba mencari fakta mengenai mesin mobil karburator vs mobil injeksi kerap dilakukan, sekalipun mobil masa kini semuanya sudah memakai mesin injeksi. Membandingkan kedua jenis mesin mobil ini bisa dikatakan seperti membandingkan antara jam digital dengan jam analog. Keduanya sama-sama menunjukan waktu, hanya berbeda pada mekanisme kerja dan tampilan angkanya.

Mengenal Perbedaan Mesin Karburator dan Injeksi

Kembali ke analogi jam analog dengan jam digital, tampilan jam digital akan menunjukan satu angka yang mempresentasikan waktu. Sedangkan jam analog menampilkan 13 angka yang waktunya ditunjukan oleh letak atau posisi jarum jam. Keduanya memiliki fungsi sama dan masih dimanfaatkan sampai sekarang, pembedanya adalah generasinya. Sebab jam analog merupakan generasi pertama sedang digital merupakan generasi terbaru.

Analogi tersebut sama persis ketika membandingkan mesin mobil karburator vs mobil injeksi, meski kurang bijak karena lahir di generasi berbeda. Bukan berarti keduanya tidak memiliki perbedaan yang tentunya tetap perlu dicermati. Sehingga ketika berencana membeli mobil, khususnya mobil bekas bisa memilih jenis mesin yang mana yang memang paling sesuai.

Adapun detail perbandingan antara kedua jenis mekanisme mesin mobil tersebut, antara lain:

  1. Mesin Injeksi

    Pada mobil yang mempergunakan sistem mesin injeksi akan dijumpai proses pembakaran dimulai dari penyaluran bahan bakar melalui injektor. Injektor ini juga terletak di tengah bagian komponen leher angsa atau Indirect Injection. Bahan bakar mengalir dengan tekanan tinggi yang berasal dari aki atau sumber kelistrikan.

    Kondisi sistem pembakaran semacam ini kemudian menyuguhkan beragam kelebihan, diantaranya adalah:

    • Konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien karena pembakaran menjadi lebih sempurna.
    • Pembakaran sempurna pada sistem injeksi membuat emisi gas buang lebih rendah sehingga ramah lingkungan.
    • Mesin mobil menjadi lebih mudah dihidupkan sekalipun dalam kondisi atau di tengah cuaca dingin.
    • Bisa dikombinasikan dengan beragam perangkat elektronik di dalam kabin.

    Kelebihan tersebut kerap menjadikan mobil masa kini sebagai pilihan lebih baik dibanding mobil rakitan jaman dulu. Padahal jika dilihat lebih detail mesin injeksi juga memiliki kekurangan, seperti mesin lebih sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Sehingga penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah membuatnya rentan bermasalah.

  2. Mesin Karburator

    Membahas mesin mobil karburator vs mobil injeksi maka perlu membandingkan proses pembakarannya. Jika pada injeksi memakai sistem aliran bahan bakar memakai tekanan dari aki, maka tidak demikian dengan karburator. Sistem karburator membuat bahan bakar seperti disemprot ke saluran penghubung tangki bahan bakar.

    Semakin kuat tekanan ketika menyemprot maka semakin maksimal proses pengkabutannya. Sistem karburator juga memiliki kelebihan, seperti:

    • Komponen mesin di bagian bahan bakar lebih sederhana sehingga mudah dibongkar.
    • Mesin mobil cenderung lebih tahan terhadap kualitas bahan bakar yang digunakan, sehingga memakai oktan rendah pun bukan masalah.
    • Apabila terjadi kerusakan maka mudah untuk ditangani dan dibersihkan, bahkan oleh pemilik mobil yang pemahaman soal otomotif masih terbatas.

    Mesin mobil dengan sistem karburator meski tidak terlalu sensitif terhadap kualitas bahan bakar, sehingga biaya operasionalnya lebih minim. Ternyata emisi gas buangnya lebih tinggi sehingga kurang ramah lingkungan. Ditambah lagi mesin mobil perlu dalam kondisi panas supaya bisa dihidupkan.

Mengenal perbedaan detail antara mesin karburator dengan mesin injeksi akan membantu memilih mobil impian dengan bijak. Sekaligus paham bagaimana merawat pilihan yang diambil, dimulai dari pemilihan bahan bakar yang kurang tepat. Memahami ulasan mesin mobil karburator vs mobil injeksi tentu akan sangat bermanfaat.

Berbeda dengan cara menghidupkan mobil non-injeksi atau konvensional. Pada mobil non-injeksi, begitu kunci kontak sudah ‘ON’, Anda dapat men-start untuk menghidupkan awal mobil.

Sedangkan pada mobil injeksi, cara seperti itu tidak direkomendasikan oleh beberapa mekanik. Alasannya, disamping dapat mengganggu sistem bahan bakar, dan jika sering dilakukan dapat memicu kerusakan beberapa komponen mobil.

MENGENAL MOBIL INJEKSI

Mobil injeksi atau EFI (Electronic Fuel Injection) adalah sebuah mobil yang cara mensuplai bahan bakarnya dengan di injeksi atau di semprot. Berbeda dengan mobil keluaran lama yang masih menggunakan sistem karburator.

Mobil injeksi memiliki ECM atau Engine Control Module yang memiliki fungsi mengatur banyaknya volume bahan bakar dan mengatur sistem pengapian dengan cara komputerisasi.

Nah, itulah mengapa mobil injeksi memiliki tenaga akselerasi yang baik dan hemat BBM.

PERBEDAAN MOBIL INJEKSI DAN NON-INJEKSI

Perbedaan yang mendasar antara mobil injeksi dan mobil non-injeksi (sistem karburator) adalah pada pada cara mensuplai bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin.

Pada mobil non-injeksi, bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar mesin karena hisapan dari piston (seker). Sedangkan pada mobil injeksi, bahan bakar masuk ke ruang bakar mesin karena semprotan dari injektor.

Bahan bakar (fuel) ditekan dengan menggunakan pompa bahan bakar yang dikontrol oleh ECU (Electronic Control Units).

Dengan adanya pengontrolan dari ECU inilah maka mobil injeksi menjadi lebih hemat bahan bakar karena terdapat sensor-sensor yang dapat menentukan konsumsi bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan.

PRINSIP KERJA MOBIL INJEKSI

Perbedaan sistem bahan bakar yang digunakan antara mobil injeksi dan mobil karburator inilah yang membuat berbeda dalam pengoperasiannya.

Mobil injeksi yang dilengkapi beberapa sensor tentu membutuhkan waktu yang cukup agar bisa bekerja secara normal. Makanya Anda tidak disarankan untuk menstarter mobil injeksi tanpa menunggu semua sensor bekerja dengan baik.

Kapan semua sensor mulai bekerja dengan baik, dan bagaimana cara untuk mengetahuinya?

Anda dapat melihat indikator yang ada di dashboard mobil. Begitu Anda memutar kunci kontak ke posisi ‘ON’, Anda akan mendapati semua indikator mesin termasuk Malfunction Indicator Lamp (MIL) akan menyala. Namun tidak lama kemudian indikator baterai dan MIL akan segera mati. Saat itulah, Anda baru diperbolehkan untuk menstarter mobil.

Apa perbedaan mobil injeksi dan karburator?
Malfanction Indicator Lamp (Hondafit.com)

Ketika MIL masih menyala sebenarnya terjadi proses suplai bahan bakar ke sistem injeksi oleh pompa injeksi bahan bakar. Jika suplai bahan bakar sudah naik ke sistem injeksi maka mesin sudah siap untuk Anda starter.

Jika belum naik, maka motor starter akan bekerja lebih berat untuk mengidupkan mesin mobil. Itulah alasannya mengapa Anda tidak diperbolehkan untuk menstarter mobil sebelum lampu MIL ini mati.

CARA MENSTARTER MOBIL INJEKSI

Secara ringkas cara menstarter mobil injeksi dengan benar adalah sebagai berikut:

1. Putar kunci kontak ke posisi ‘ON’

2. Tunggu beberapa saat, hingga Malfunction Indicator Lamp (MIL) yang ada di dashboard mati atau suara pompa injeksi bahan bakar sudah berhenti.

Tidak membutuhkan waktu yang lama kok, kira-kira 5 detik saja.

3. Putar kunci kontak ke kanan untuk menstarter mobil.

4. Setelah mesin mobil hidup, tunggu beberapa saat hingga jarum rpm yang ada di dashboard berada di putaran idle.

Ketika mesin dalam kondisi dingin atau di waktu pagi hari biasanya membutuhkan waktu yang akan lama. Pada saat awal Anda menstarter mobil, putaran mesin berada pada putaran tinggi (diatas 1000 rpm).

Baca Juga |   9 Tanda Kapan Anda Perlu Ganti Oli Mesin Mobil

Setelah itu, sedikit demi sedikit putaran mesin mulai turun hingga pada putaran idle (kurang lebih 1000 rpm). Nah, waktu itulah Anda baru diperbolehkan untuk menjalankan mobil.

RESIKO

Bagaimana jika menstarter mobil injeksi layaknya mobil konvensional (sistem karburator) tanpa menunggu MIL? Memang pengaruhnya tidak begitu tampak, namun jika sering Anda lakukan maka dapat memicu terjadinya kerusakan komponen mesin, terutama pada motor starter.

Ketika proses MIL belum selesai, suplai bahan bakar belum naik ke sistem injeksi. Sehingga kerja kerja motor starter menjadi lebih berat.

Selain itu, kerja aki mobil juga semakin berat pada angkatan awal karena membutuhkan waktu yang cenderung lebih lama dalam menghidupkan mesin. Sehingga dapat mempercepat kerusakan baterai (aki) mobil Anda.

Itulah cara menghidupkan awal mobil injeksi yang benar yang dapat Anda ikuti. Kalau dibandingkan dengan mobil sistem karburator memang sedikit membutuhkan penambahan waktu.

Jika Anda langsung menstarter mobil injeksi tanpa menunggu MIL mati atau suara pompa injeksi berhenti pun masih tetap bisa, tapi alangkah baiknya Anda tunggu kira-kira 5 detik hingga MIL mati, toh bukan waktu yang lama dari pada terjadi kerusakan yang lebih cepat pada mesin Anda. Semoga bermanfaat.*