Apa perbedaan antara teks editorial dengan artikel opini yang lain

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 12 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 17 to 24 are not shown in this preview.

Pernahkah Anda membaca rubrik opini di media cetak? Teks dalam media cetak tersebut termasuk dalam jenis teks editorial. Biasanya, teks editorial akan muncul secara rutin di koran atau majalah. Di era digital, teks editorial dapat dibaca secara daring sehingga lebih praktis.

Teks editorial adalah sebuah artikel atau teks dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan.

Isu atau masalah aktual tersebut dapat berupa masalah politik, sosial, ekonomi maupun budaya dan lain-lain yang biasanya mempunyai hubungan signifikan dengan kebijakan. Contoh isu yang diangkat misalnya tentang kenaikan BBM, reshuffle kabinet, kebijakan impor, dan sebagainya.

Opini penulis teks editorial dapat berupa kritik, penilaian, prediksi, harapan, atau saran. Penulisan teks editorial harus dilengkapi dengan bukti, fakta, serta alasan yang logis agar pembaca atau pendengar bisa menerima informasi secara akurat.

Baca Juga

Mengutip modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut ciri-ciri teks editorial.

  • Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.
  • Teks editorial bersifat sistematis dan logis.
  • Teks editorial merupakan sebuah opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.
  • Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas.

Struktur Teks Editorial

Dalam modul Kemendikbud dijelaskan struktur teks editorial sebagai berikut:

Advertising

Advertising

Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan.

Baca Juga

Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca.

Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Argumentasi dapat berupa pernyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya.

Baca Juga

Bagian ini berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks sebagai penutup opini agar pembaca semakin yakin.

Baca Juga

Terdapat tiga jenis teks editorial, yaitu:

  • Interpretative editorial, teks ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.
  • Controversial editorial, yakni teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.
  • Explanatory editorial, merupakan teks yang menyajikan masalah atau suatu isu agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masyarakat untuk memperhatikan suatu isu.

Baca Juga

Bersumber dari Jawa Pos, berikut contoh teks editorial.

Pasar Gede Mendadak Menjadi Studio Foto

Bola lampion merah mulai menghiasi area sekitar Pasar Gede Hardjonagoro, Selasa (10/1) sejak 15 hari lalu berderet lampion Solo Imlek Festival (SIF) 2017 dipasang berhadapan. Festival lampion merupakan pesta sebelum perayaan hari Imlek yang setiap tahunnya menjadi pemantik event tahun demi tahun. Seperti tahun sebelumnya, gapura besar yang menandai pusat perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Bengawan tersebut juga telah berdiri. Di tahun 2017, perhelatan SIF dimulai pada 17 Januari.

Saat itu, 5000 lampion yang melayang di atas jalanan dari ujung Gladak hingga simpang empat Warung Pelem atau Melawai mulai dinyalakan. Pancaran lampu yang apik dipastikan bakal menjadi latar belakang foto menarik. Tahun Baru Imlek di Solo selalu menjadi nuansa berbeda dibandingkan kota lainnya.

Gelaran festival itu menjadi magnet yang memikat pengunjung, dimulai pada 21 Januari. Grebeg Sudiro adalah perayaan perpaduan dari masyarakat Tionghoa - Jawa yang ditandai arak-arakan gunungan. Pawai dimulai dari kampung Sudiroprajan yang merupakan kawasan tempat tinggal para keturunan Tionghoa, lalu berakhir di depan Klenteng Tien Kok Sie atau di depan Pasar Gede.

Namun, dengan demikian tidak hanya bola lampion yang disajikan untuk dinikmati keindahannya, melainkan ada berbagai aneka Kuliner Tradisional dan Kesenian Tradisional yang digelar di Pasar Gede di lantai dua. “Selain bola lampion, patung 12 zodiak Tionghoa tetap dihadirkan di sepanjang koridor Jendral Sudirman, ditambah enam lampion ayam sesuai shio tahun ini yakni Ayam Api, Patung Panda, dan Dewa Uang.”

Seluruh perayaan tersebut bakal ditutup dengan lampion terbang dan pesta kembang api pada 27 Januari malam dan area Pasar Gede menjadi Car Free Night (CFN). Selang sepekan kemudian atau pada 5 Februari akan digelar pemecahan Rekor Muri Kaligrafi Aksara Jawa di kain sepanjang 500 m. Lalu pada 11 februari akan digelar perayaan Cap Gomeh dengan kirab Tiong Barongsai. Barongsai Tripusaka yang dimulai dari Klenteng Coyudan, barongsai Macan Putih yang dimulai di Klenteng Tiong Kok Sie.

Selain event tersebut ada pula wisata Susur Kali Pepe dengan menumpang perahu hias Tradisional. Perahu yang hanya beroperasi setahun sekali itu bakal menempuh rute sepanjang 300 meter, pengunjung bakal disuguhi taburan lampion yang ditata rapi di sepanjang bantaran hingga melintang di atas aliran sungai. Rangkaian acara tersebut dapat dijadikan agenda liburan awal tahun ini.

Menurut pendapat dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel di dalam bukunya yang berjudul Sembilan Elemen Jurnalisme dijelaskan bahwa jurnalisme merupakan media yang menyediakan sesuatu bersifat unik untuk sebuah budaya yang bersifat independen, akurat, bisa diandalkan, dan komperhensif diperlukan oleh warga masyarakat dalam suatu tempat untuk bergerak bebas.

Keseharian kehidupan manusia sangat dekat dengan jurnalisme. Seperti dari berita – berita di TV hingga berita yang biasa anda akses melalui telepon pintar.

Negara demokrasi seperti Indonesia mempunyai kebebasan pers yang bisa berfungsi sebagai pilar penting untuk penyaluran berbagai informasi kepada warga masyarakat.

Apa perbedaan antara teks editorial dengan artikel opini yang lain

Jurnalisme dalam hal ini merupakan salah satu panduan atau faham sementara pers adalah hal – hal lainnya yang berhubungan dengan sistem kerja jurnalistik.

Teks editorial dan teks berita terkait dengan penjelasan tersebut di atas adalah sama – sama merupakan produk turunan dari produk – produk jurnalistik.

Nah dalam hal ini bagaimana cara membedakan antara teks berita yang bisa anda baca sehari – hari dengan teks editorial?

Simak penjelasan mengenai perbedaan antara teks editorial dan teks berita berdasarkan tujuan, struktur, dan kaidah kebahasaan di dalam teks berikut ini.

Perbedaan Berdasarkan Tujuan

Menulis teks editorial adalah menjadi salah satu pandangan / pendapat yang dikeluarkan dari redaksi atau seseorang terhadap sebuah isu.

BACA:  Menemukan Gagasan Umum dan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi

Pendapat ini diperkuat dengan adanya bukti – bukti berupa data – data dan fakta. Tujuannya agar bisa memberikan pandangan tertentu kepada para pembaca lalu berusaha membujuk pembaca agar bersedia berpikir mengenai isu – isu menarik yang saat ini sedang berkembang.

Sedangkan teks berita adalah ditulis dengan tujuan untuk memberikan sejumlah informasi kepada para pembaca. Informasi yang tersaji bisa berupa kejadian – kejadian atau sekumpulan isu yang dapat memenuhi nilai – nilai terhadap sebuah berita.

Penulis berita merupakan seseorang yang berprofesi sebagai wartawan atau reporter. Dimana penulis bersangkutan tidak bisa dengan mudah memasukkan opini atau pendapatnya masing – masing ke dalam teks berita karena bisa menyalahi kode – kode etik jurnalistik.

Perbedaan Berdasarkan Struktur

Tesis atau pernyataan pendapat menjadi awal dari struktur teks editorial. Selanjutnya akan ada argumentasi adalah menjadi salah satu bukti atau alasan dalam memperkuat tesis yang sedang dipersiapkan.

Ada juga reinterasi atau dikenal dengan istilah pernyataan ulang dari pendapat yang berisikan masalah – masalah penegasan yang terdapat pada bagian akhir teks.

BACA:  Ulasan Tentang Karya Kita

Sedangkan di dalam unsur teks berita, anda mengenal istilah piramida terbalik. Secara berurutan struktur berita yang umum adalah judul, lead, dan isi.

Lead dalam hal ini merupakan pancingan berita yang di dalamnya berisikan ringkasan isi. Saat anda membaca lead maka anda akan mengetahui tentang bagaimana arah berita yang sedang ditulis.

Adapun isi berita ditentukan berdasarkan 5 unsur di dalamnya yaitu what, when, where, why dan how.

Nah isi berita dalam hal ini adalah berisikan penjabaran lengkap tentang informasi atau beberapa fakta mengenai apa yang hendak disampaikan.

Perbedaan Berdasarkan Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan di dalam teks editorial cenderung bersifat argumentatif yang mengacu kepada tujuan dan struktur.

Beberapa kaidah kebahasaan yang lumrah digunakan antara lain adverbial atau kelompok kata – kata keterangan, konjungsi, atau kelompok kata – kata penghubung, verba material atau sekumpulan kata – kata yang menunjukkan adanya peristiwa dan perbuatan fisik, verba relasional yang mencerminkan adanya hubungan, serta verba mental yang erat hubungannya dengan persepsi.

Kaidah kebahasaan di dalam teks berita memiliki kecenderungan yang bersifat naratif. Dimana pada dasarnya teks berita memiliki tujuan untuk memberikan / menyampaikan sekumpulan informasi dengan memakai gaya bahasa harus singkat, jelas dan padat.

BACA:  Macam-Macam Ungkapan atau Idiom

Paragraf masing – masing memiliki jenis deduktif. Di sini pembaca bisa mengetahui dengan jelas tentang gagasan utama pada awal paragraf. Adapun contoh strukturnya adalah semakin ke bawah menjadi teks berita yang berisikan penjelasan.

Perbedaan Antara Editorial dan Artikel

  • Editorial memiliki pendapat bahwa artikel adalah bersifat umum yang tidak dapat terbebas dari subjektivitas.
  • Editorial dalam hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan sekelompok orang agar bersedia berpikir tentang sepanjang garis koran yang dimaksudkan saja tanpa terlalu bersifat luas. Ini adalah sebuah usaha untuk memberi pengaruh terhadap pemikiran masyarakat.
  • Staf redaksi memberikan keputusan terhadap kejadian – kejadian dan isu yang membutuhkan pendapat dari staf editorial.
  • Editorial merupakan artikel khusus yang biasa muncul di surat – surat kabar dan memuat pendapat dari editorial terhadap isu yang dibahas.
  • Yang dimaksud dengan artikel di sini merupakan kumpulan kata – kata yang bersifat umum dipakai untuk teks berita guna meliput kejadian seperti kecelakaan, bencana alam, pertemuan – pertemuan dan diskusi.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang perbedaan antara teks editorial, teks berita dan artikel. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.