Apa penyebab pneumonia pada bayi?

Video berupa speed drawing menjelaskan secara sederhana dan mudah apa itu pneumonia pada anak?

Peran Save The Children dalam menangani pneumonia pada anak di Indonesia melalui kampanye perubahan perilaku

Apa itu pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh kuman, bakteri, virus, atau jamur, dan parasit pada salah satu atau kedua sisi jaringan paru-paru. Kantung udara atau alveoli di paru-paru yang seharusnya berisi udara menjadi berisi cairan atau nanah yang menyebabkan kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen yang masuk ke dalam tubuh

Akibat kekurangan oksigen, sel-sel tubuh tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain menyebabkan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, kekurangan oksigen ini bisa menyebabkan kematian

Faktor penyebab peningkatan kejadian pneumonia antara lain karakteristik masing-masing anak, perilaku pengasuhan, dan lingkungan. Pneumonia dapat menular melalui udara, cipratan batuk dan bersin, serta benda-benda yang tersentuh percikan batuk atau bersin.

Pneumonia pada anak DAPAT DIcegah dan DITANGANI

#stoppneumonia #standbythechild #ProtectAGeneration

Apa itu Pneumonia pada Anak?

Saya tidak bisa menahan air mata ketika saya meninggalkan ruang NICU. "Ibu sebaiknya keluar saja. Kalau ibu tidak tenang, jarum infus susah masuk," jelas perawat. Ibu mana yang berani mendengar bayinya menangis. Rasanya aku ingin memeluk tubuh langsingnya. Namun di sisi lain, saya harus keluar kamar agar proses pengobatan anak saya, SID berjalan lancar. Malam itu adalah malam pertama SID tidur di NICU rumah sakit karena pneumonia

Jujur. Kata-kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Ketika bayi saya yang berumur 10 hari didiagnosis menderita pneumonia, saya belajar untuk ikhlas dan meyakinkan diri sendiri bahwa dia dirawat di tempat yang tepat. Awalnya saya bersikeras untuk perawatan di rumah hanya karena saya pikir itu hanya batuk dan pilek. Namun, flu atau batuk tidak bisa dianggap sepele untuk bayi yang baru lahir. Sakitnya menjalar hingga menjadi radang paru-paru, bahkan dokter memperingatkan bahwa penyakit itu bisa sampai ke otak jika tidak segera ditangani.

Selama empat hari opname SID, kegiatan saya hanya pumping – hospital – pumping – hospital. Dokter meyakinkan saya bahwa anak lebih cepat pulih jika diberi ASI yang cukup, jadi saya mencoba memompa ASI perah (ASIP) setiap 2 jam. Bahkan di malam hari, saya menyetel alarm untuk bangun setiap 2 jam sekali. Hasil ASIP dalam botol kaca tersebut kemudian dibawa suami atau saudara perempuannya ke rumah sakit. Selain itu, setiap pagi dan sore saya berkesempatan mengunjungi SID di ruang NICU. Satu jam disana menjadi momen berharga karena saya bisa memeluknya, bercerita, dan berdoa untuk kesembuhannya.

Jangan remehkan flu pada bayi dan balita, bisa jadi itu adalah gejala pneumonia

Alhamdulillah hari-hari yang melelahkan itu telah berlalu. Pengalaman menangani anak dengan pneumonia di awal tahun 2015 mengajarkan saya untuk tidak menyepelekan flu pada anak karena bisa jadi itu adalah gejala dari pneumonia. Disinilah pentingnya peran orang tua untuk mencegah pneumonia pada anak

“Setiap menit 2 balita di dunia meninggal karena pneumonia. (2015)”

Sebagai ibu baru dengan sedikit informasi, saya tidak tahu bahwa pneumonia adalah penyebab kematian kedua balita di Indonesia. Padahal, jumlah kematian bayi balita (balita) secara global akibat pneumonia pada tahun 2015 mencapai 920 jiwa. 000 jiwa atau 2 balita setiap menit

Fakta mengejutkan tentang pneumonia saya temukan saat mengikuti talkshow "Bebas dari Pneumonia" yang digelar di Ruang Publik KBR Bersama Save The Children di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu 18 Agustus 2019 lalu. Membaca bahaya pneumonia membuat saya merinding. Ya Allah, betapa beruntungnya kami saat itu bisa segera membawa SID ke rumah sakit untuk diperiksa