Apa penyebab penyakit gagal ginjal

KOMPAS.com - Penyebab gagal ginjal bisa berasal dari gangguan aliran darah ke ginjal sampai beragam masalah kesehatan yang merusak ginjal.

Melansir National Kidney Foundation, penyakit gagal ginjal tidak terjadi secara tiba-tiba.

Masalah kesehatan ini muncul setelah fungsi ginjal menurun secara bertahap.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal

Seperti diketahui, gingal melakukan beragam tugas penting seperti menjaga keseimbangan tubuh, membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh, sampai mengontrol tekanan darah.

Banyak penderita penyakit ginjal tidak menyadari penyakitnya, sampai mereka mengalami gagal ginjal. Beberapa gejala gagal ginjal, di antaranya:

  • Mual
  • Susah tidur
  • Nafsu makan menurun
  • Badan lemas
  • Mudah lelah
  • Gatal tanpa sebab jelas
  • Berat badan turun drastis
  • Sering kram otot, terutama di kaki
  • Tungkai, pergelangan kaki, atau kaki bengkak
  • Anemia

Sayangnya, tidak ada obat untuk menyembuhkan gagal ginjal. Pengobatan dan gaya hidup yang tepat dapat membantu mengontrol penyakit ini.

Baca juga: 10 Gejala Infeksi Ginjal yang Perlu Diketahui

Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab gagal ginjal yang perlu diwaspadai:

1. Gangguan aliran darah ke ginjal

Gangguan aliran darah ke ginjal lambat laun bisa membuat organ vital ini cedera dan menurunkan fungsi ginjal secara bertahap.

Ada banyak penyakit dan kondisi yang bisa menghambat kelancaran aliran darah ke ginjal, antara lain:

  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Tubuh kehilangan banyak darah
  • Serangan Jantung
  • Penyakit jantung
  • Infeksi
  • Penyakit gagal hati
  • Penggunaan obat aspirin, ibuprofen, naproxen, dan obat lain tidak sesuai dosis yang disarankan
  • Reaksi alergi parah
  • Luka bakar parah
  • Dehidrasi berat

Baca juga: 8 Gejala Batu Ginjal yang Pantang Disepelekan

2. Ginjal rusak

Gagal ginjal juga bisa disebabkan penyakit atau kondisi yang bisa merusak ginjal, seperti:

  • Penggumpalan darah di vena dan arteri di sekitar ginjal
  • Penumpukan kolesterol yang menghalangi aliran darah di ginjal
  • Peradangan pada filter ginjal atau glomeruli
  • Sindrom uremik hemolitik atau kerusakan dini sel darah merah
  • Infeksi berat seperti Covid-19
  • Penyakit autoimun seperti lupus
  • Efek samping pengobatan seperti kemoterapi, antibiotik tertentu
  • Scleroderma atau penyakit langka yang menyerang kulit dan jaringan ikat
  • Kelainan darah seperti purpura trombositopenik trombotik
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Paparan racun, logam berat, atau narkoba
  • Kerusakan jaringan otot yang terkait ginjal
  • Sel tumor pecah

Baca juga: Tanda Gejala Kista Ginjal dan Penyebabnya

3. Gangguan saluran kencing

Ada banyak hal dan penyakit yang bisa menghalangi keluarnya urine dari tubuh dan berujung gagal ginjal, antara lain:

  • Kanker kandung kemih
  • Penggumpalan darah di saluran kencing
  • Kanker serviks
  • Kanker usus besar
  • Pembesaran prostat
  • Batu ginjal
  • Kerusakan saraf pengontrol kandung kemih
  • Kanker prostat

Berdasarkan penjabaran di atas, penyakit ini bisa dicegah karena sebagian besar penyebab gagal ginjal bisa dikendalikan.

Pastikan Anda menjalankan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan seimbang, setop merokok dan mengonsumsi alkohol, hindari narkoba, rajin olahraga, cukup tidur, dan kendalikan stres.

Baca juga: 6 Penyebab Urine Jernih, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Sakit Ginjal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rabu, 27 Juli 2022 13:28 WIB

Gagal Ginjal Kronik dan Penyebabnya

Apa penyebab penyakit gagal ginjal

2361

dr. Herleni Kartika, SpPD, - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang


Dewasa ini, angka kejadian penyakit gagal ginjal kronik semakin meningkat. Dan seringkali saat terdiagnosis gagal ginjal kronik sudah dalam keadaan lanjut dan memerlukan tindakan terapi pengganti ginjal/cuci darah. Realita ini membuat individu yang mengalaminya menjadi sulit menerima pilihan pengobatan terapi pengganti ginjal dengan berbagai alasan maupun akibat mitos yang berkembang di kalangan masyarakat. 

Gagal ginjal terbagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Definisi gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Apabila kondisi perubahan fungsi ginjal terjadi mendadak atau akut dan belum mencapai 3 bulan maka disebut gangguan ginjal akut. Penyebab terbanyak gagal ginjal kronik di Indonesia adalah penyakit diabetes mellitus/kencing manis dan hipertensi/tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Namun pandangan di masyarakat awam menganggap bahwa konsumsi obat darah tinggi atau obat kencing manis dalam jangka waktu lama yang justru dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.

Faktanya adalah semakin tidak terkendalinya gula darah atau tekanan darah maka akan semakin mempercepat progresivitas kedua penyakit tersebut dan terjadilah komplikasi salah satunya
adalah gagal ginjal. Selain kedua penyakit di atas, penyebab gagal ginjal lainnya adalah: infeksi ginjal berulang, penyakit autoimun, penyakit ginjal polikistik, pembesaran prostat, konsumsi obat anti inflamasi non steroid (OAINS) jangka lama dan tanpa pengawasan, sumbatan aliran urin misalnya karena batu di saluran kemih, pembesaran kelenjar prostat atau akibat penyakit keganasan misalnya kanker rahim. Kondisi lain seperti kegemukan, penyakit jantung dan penyakit hati kronik juga dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.

Gejala gagal ginjal kronik bervariasi, mulai dari tidak bergejala yang biasanya ditemui pada hasil laboratorium tes kesehatan. Selain itu bisa ditemukan juga adanya keluhan mual, muntah, sakit kepala, mudah merasa lelah, nafsu makan yang menurun, rasa gatal pada kulit, adanya perubahan dalam jumlah dan frekuensi buang air kecil, sembab atau bengkak pada kaki, perut yang semakin membesar, sesak nafas, kejang kejang hingga penurunan kesadaran.

Selanjutnya Dokter akan menggali informasi lebih dalam tentang gejala yang dirasakan dan riwayat perjalanan penyakit, serta melakukan pemeriksaan fisik yang dapat saja menemukan adanya kondisi pucat, tekanan darah yang tinggi Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis adanya gagal ginjal kronik sedini mungkin adalah kadar hemoglobin (Hb), kadar ureum, kreatinin, pemeriksaan USG tractus geniourinarius, dan penghitungan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan pemeriksaan urin/air seni untuk melihat adakah protein dalam urin.

Deteksi dini penyakit gagal ginjal kronik dapat membantu pasien agar mendapatkan penanganan sesegera mungkin dan mencegah atau memperlambat komplikasi yang terjadi. Adanya penyakit komorbid atau penyakit yang mendasari kerusakan ginjal juga harus dipertimbagkan dengan cermat, karena pengendalian terhadap penyakit komorbid misalnya hipertensi dan kencing manis dapat mencegah terjadinya komplikasi gagal ginjal kronik. 

Tatalaksana pada penyakit gagal ginjal kronik harus bersifat menyeluruh, mulai dari mengubah gaya hidup (lifestyle modification), mengobati penyakit yang mendasari, dan terapi pengganti ginjal. Pilihan terapi pengganti ginjal antara lain: hemodialisis/cuci darah baik dengan menggunakan mesin cuci darah atau cuci darah dengan menggunakan membran peritoneum pasien (CAPD/Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) dan cangkok/transplantasi ginjal.

Metode CAPD memiliki keuntungan dapat dilakukan di rumah sehingga sangat sesuai dengan era pandemic saat ini. Pasien yang sudah didiagnosis gagal ginjal tahap akhir biasanya memerlukan tindakan cuci darah 2-3 kali dalam seminggu. Terapi pengganti ginjal yang terbaik sampai saat ini adalah cangkok atau transplantasi ginjal namun prosesnya memerlukan waktu dan seringkali pasien kesulitan dalam mendapatkan donor ginjal yang cocok. 

Mencegah lebih baik daripada mengobati, Depkes RI mengingatkan pada masyarakat luas untuk selalu melaksanakan pola hidup sehat dan berperilaku “CERDIK”, yaitu:

  • C: Cek/periksa Kesehatan secara berkala
  • E: Enyahkan asap rokok. Baik perokok pasif maupun perokok aktif sama sama berisiko untuk mengalami kejadian penyakit jantung paru yang dapat menyebabkan beban ginjal yang semakin meningkat
  • R: Rajin aktifitas fisik. Lakukan olahraga yang terukur dan terjadwal minimal 15 menit per hari atau 90 menit semiggu
  • D: Diet sehat dengan kalori yang seimbang. Mengkonsumsi sumber nutrisi yang seimbang dan membatasi konsumsi makanan instan, tinggi garam, gula dan minyak. Dengan mengatur pola makan juga dapat menjaga berat badan yang ideal.
  • I: Istirahat yang cukup. Minimal 6-8 jam sehari
  • K: Kelola stress. Stress yang berlebihan dapat meningkatkan inflamasi yang berlangsung kronik.

Referensi:
Vaidya SR, Aeddula NR. Chronic Renal Failure. 2021 Jul 16. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan–. PMID: 30571025.  https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/ 30571025/

Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Kementerian Kesehatan RI. 2016

Riskesdas. Laporan Nasional Riskesdas 2018 [Internet]. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018. 1–628 p. Available from:  https://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/ Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf

Doc, PROMKES, RSMH

Apa penyebab penyakit ginjal akut?

Pada penyakit ginjal ini, terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba. Gagal ginjal akut sering disebabkan oleh kekurangan cairan dan darah, cedera pada ginjal, atau sumbatan yang menyebabkan kembalinya cairan ke ginjal.

Apakah garam bisa menyebabkan gagal ginjal?

Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak garam, ginjal perlu bekerja lebih keras untuk membuang natrium. Meningkatnya beban kerja ginjal inilah yang dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal. Selain itu, asupan garam atau natrium ini perlu dibatasi karena jika jumlahnya terlalu banyak, bisa menimbulkan tekanan darah tinggi.

Apakah tekanan darah tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal?

Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor terbesar yang meningkatkan risiko penyakit ginjal dan merupakan penyebab kedua gagal ginjal. Menjaga tekanan darah tetap terkendali dapat membantu mencegah penyakit ginjal, atau membantu mencegahnya menjadi lebih buruk. 3. Riwayat keluarga

Apa itu penyakit ginjal tahap akhir?

Perawatan untuk penyakit ginjal tahap akhir Penyakit ginjal akhir terjadi ketika ginjal tidak lagi dapat membuang limbah dengan sendirinya dan ginjal telah gagal berfungsi. Kondisi ini biasanya ditangani dengan menjalani dialisis hingga waktu yang tidak ditentukan atau sampai menemukan donor untuk transplantasi ginjal.

Apa yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal?

Penyebab Penyakit Ginjal Penderita Diabetes Mellitus atau gula darah yang kadar gulanya selalu tinggi. Batu ginjal yang tidak diobati secara tepat. Penyakit autoimun yang tidak terkontrol. Infeksi saluran kemih yang parah.

Apa ciri ciri gejala penyakit ginjal?

Bagaimana Ciri-Ciri Penyakit Ginjal?.
Kelelahan. Penderita penyakit ginjal akan lebih mudah merasa lelah, kehabisan energi, hingga kesulitan berkonsentrasi. ... .
Gangguan Tidur. ... .
Kulit Kering dan Gatal. ... .
Sering Buang Air Kecil. ... .
Kencing Darah. ... .
Kencing Berbuih. ... .
Pembengkakan di Area Wajah dan Kaki. ... .
Kesulitan Bernapas..

Apa penyebab gagal ginjal pada remaja?

Bagi kebanyakan remaja, gagal ginjal kronis disebabkan oleh kelainan bawaan atau penyakit yang berkembang, seperti dikutip dari Davita Kidney Care: Infeksi saluran kemih (ISK terjadi ketika bakteri naik ke kandung kemih dan berkembang biak) Nefropati refluks (terjadi setelah remaja menderita ISK)