Apa pentingnya implementasi wawasan nusantara dalam berbagai kehidupan?

Siedoo, Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik, serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional.

Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa. Generasi muda harus mampu menjadi pelopor dalam mengimplementasikan wawasan kebangsaan dalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Memang bukan hal mudah untuk mewujudkan tekad  dalam memahami wawasan kebangsaan. Namun dalam waktu dekat, wawasan kebangsaan Indonesia mutlak dihayati dan diwujudkan oleh kita sebagai orang dewasa dan anak-anak kita bersama-sama dengan seluruh elemen bangsa demi keutuhan persatuan dan kesatuan nasional Indonesia.

Sebagai bangsa kita memiliki Pancasila yang menjadi pandangan hidup bangsa, dasar negara dan  ideologi nasional di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara yang berakar kuat di dalam kebudayaan daerah-daerah Indonesia. Rasa memiliki dan keyakinan menjadi bagian integral dari bangsa kita inilah yang perlu kita pupuk dan kembangkan di antara generasi muda.

Perlu dilakukan pengenalan lebih dalam mengenai aneka ragam adat istiadat, kelebihan dan kekurangan masyarakat kita, lagu-lagu rakyat, nyanyian dan tarian daerah, sastra daerah, flora-fauna, dan kekayaan alam. Juga pemahaman humaniora dan historiografi peristiwa-peristiwa daerah dan  nasional Indonesia. Serta tantangan yang dihadapi bangsa di dalam abad ke-21 di bidang-bidang ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan keluarga, riwayat hidup pahlawan-pahlawan bangsa Indonesia.

Selain itu juga perlu pemahaman tentang peran serta rakyat Indonesia dalam upaya kemanusiaan dan perdamaian di dunia internasional. Sumbangsih Indonesia di dunia olahraga dan kesenian merupakan upaya yang dapat dilaksanakan dengan berbagai metode yang relevan untuk melaksanakan bimbingan di atas di sekolah maupun di keluarga.

Cara-cara yang dapat digunakan antara lain dengan membaca buku-buku, mendengarkan nyanyian-nyanyian juga mengadakan festival, lomba, sayembara, penjelajahan, diskusi, seminar, lokakarya, kegiatan rohani. Kemudian kegiatan di bidang seni, sastra, dan ilmiah pada peringatan hari-hari nasional atau pada kesempatan-kesempatan lain.

Di rumah, cara-cara ini dapat dilakukan secara informal. Sementara di sekolah, cara-cara ini dapat dilakukan sebagai kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler yang dilaksanakan secara sistematis dan sistemik, berkesinambungan, berjenjang mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.

Wawasan kebangsaan lebih dalam dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya. Serta bagaimana kita mengekspresikan kebangsaanya di dalam lingkungan yang berubah begitu cepat.

Wawasan kebangsaan tidak hanya tuntutan bagi bangsa untuk mewujudkan jati diri atau identitasnya melainkan pembinaan tata laku sebagai satu bangsa yang menyakini nilai-nilai hakikinya. Di sinilah letak nilai implikasi strategis dari pembinaan wawasan kebangsaan yang harus dilaksanakan secara berlanjut dan berkesinambungan.

Dengan demikian konsepsi nasional yang kita miliki tentang konsep wawasan kebangsaan yang mengarah pada totalitas ekspresi. Sehingga sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD1945, tidak terhenti pada cita-cita, tetapi harus terlaksana.

Di samping itu satu semboyan yang sangat penting adalah “Bhinneka Tunggal Ika” yang pada intinya adalah adanya keharusan untuk menghargai perbedaan yang ada baik suku, agama, ras, maupun antar golongan. Dengan demikian sebagai prasyarat bagi tetap tegaknya NKRI adalah sikap toleransi dari warga negaranya.

Tanpa ada sikap toleransi yang tinggi dalam segala manifestasinya. Nampaknya akan banyak sekali hambatan untuk menjaga keutuhan NKRI yang merupakan harga mati.

Kemauan dan kemampuan untuk menerima adanya berbagai perbedaan itulah yang harus tetap dipupuk dan dibangun dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama sebagai satu bangsa. Di samping itu semua orang mengetahui bahwa perbedaan/keberagaman/pluralitas itu adalah suatu keniscayaan, yaitu sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.

Sebagai bangsa yang memiliki keberagaman budaya bangsa maka setiap warga negara harus memahami ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. Tanpa pemahaman itu, akan sulit untuk menjadikan keanekaragaman budaya bangsa tersebut menjadi suatu potensi untuk menjaga keutuhan NKRI.

Paling tidak ada 3 (tiga) konsep ke-Bhinneka Tunggal Ika-an yang harus dipahami generasi muda saat ini:

Yaitu memahami tentang bangsa Indonesia, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Hal ini tercermin dalam tingkah laku, rasa saling menghargai dan menghormati  kebhinnekaan.

Yaitu paham tentang bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, berdaulat sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dengan sikap memiliki rasa cinta tanah air, bangga dan kemajemukan bangsa, merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa. Karena pembangunan bangsa dan negara bukanlah tanggungjawab permerintah semata, melainkan tanggungjawab seluruh komponen bangsa ini termasuk generasi muda. Karena ujung tombak masa depan bangsa ini berada pada anak-anak bangsa ini, baik dari aspek intelektual maupun dari aspek moral.

Bagi anak bangsa diaplikasikan dalam semangat nasionalisme dan kesetiakawanan sosial untuk mempertebal semangat kebangsaan. Sehingga mempunyai makna kehidupan berbangsa, bernegara, rasa senasib sepenanggungan. Di samping itu ditumbuhkan jiwa patriotisme pada setiap anak bangsa, sehingga bangsa Indonesia memilki tekad, semangat, sikap, dan perilaku secara keseluruhan mencerminkan rasa tanggung jawab terhadap hidup bangsa dan negara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, rasa kebangsaan harus ditumbuhkan dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan berlanjut pada seluruh komponen bangsa ini. Sudah tentu termasuk para generasi muda dan komponen bangsa lainya dalam wadah NKRI. Sehingga implementasi wawasan kebangsaan sangat penting bagi generasi muda kini, dan nanti. (*)

Siswadi Harjono, S.Pd.SD Kepala SD Negeri Kembangkuning 1 Windusari, Kabupaten Magelang

tirto.id - Wawasan Nusantara merupakan cara pandang serta sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang sangat beragam dan strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah untuk mencapai suatu tujuan nasional. Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari dua kata, yakni ‘wawasan’dan ‘Nusantara’. Wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti lihat. Kemudian, Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti pulau atau kesatuan kepulauandan 'antara’ yang artinya menunjukkan letak antara dua unsur.
Wawasan Nusantara menurut Prof. Wan Usman dalam Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2017) adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Secara sederhana, Wawasan Nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menangani permasalahan terkait kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sebagaimana disebutkan dalam Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2017), berikut penerapan Wawasan Nusantara dalam aspek-aspek kehidupan nasional terkait dengan kehidupan dan pergaulan dalam bermasayaraka, berbangsa, dan bernegara.

1. Ideologi

Dalam strategi pembinaan ideologi, berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
  1. Ideologi harus diaktualisasi dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
  2. Ideologi ditanamkan pada seluruh WNI.
  3. Ideologi sebagai panglima.
  4. Ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
  5. Ideologi Pancasila sebagai alat untuk menyejahterakan dan mepersatukan masyarakat.
  6. Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
  7. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
2. Politik Upaya untuk meningkatkan ketahanan politik merupakan upaya untukmenciptakan keseimbangan dan keserasian atau keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila.

3. Ekonomi

Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.

4. Sosial Budaya

Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya sehingga dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

5. Pertahanan dan Keamanan

Penerapan Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan menjadi sebuah upaya keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadai dan mengatasi ATHG yang dapat membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain sebagai berikut.
  • Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
  • Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara.
  • Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
  • Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Diterapkannya Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air. Lebih lanjut, membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Tumbuhnya kesadaran dan sikap cinta tanah air serta bela negara ini akan menjadi modal utama penggerak dalam mengatasi setiap bentuk ancaman yang dapat membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan negara. Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas Wawasan Nusantara diperlukan adanya kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam mengisi pembangunan.