Merdeka.com - Keberagaman merupakan hal yang sangat dekat dan melekat bagi masyarakat Indonesia. Bukan tanpa alasan, Indonesia memiliki beraneka ragam suku, etnis, budaya, dan bahasa sebagai karakter dan ciri khas tersendiri. Meskipun berbeda-beda, masyarakat Indonesia terus berusaha untuk memelihara keberagaman yang ada dan hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Dengan begitu, tidak heran jika sikap toleransi ditanamkan pada seluruh masyarakat dan anak-anak sebagai penerus bangsa. Hal ini menjadi salah satu upaya agar masyarakat dapat saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Bukan hanya itu, toleransi juga ditanamkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia demi kehidupan yang damai dan sejahtera. Hal inilah yang menjadi alasan, bahwa pendidikan multikultural merupakan hal penting yang harus diberikan kepada seluruh siswa-siswi penerus bangsa Indonesia. Mulai dari jenjang pendidikan paling awal seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah akhir, hingga pendidikan tinggi. Pendidikan multikultural ini diberikan dengan tujuan untuk menjelaskan pentingnya menjaga nilai-nilai keberagaman yang ada di Indonesia serta menegakkan sikap toleransi. Bukan hanya itu, terdapat beberapa tujuan pendidikan multikultural lain yang yang memberikan manfaat tersendiri bagi seluruh pelajar di Indonesia. Dilansir dari bahan ajar Universitas Negeri Yogyakarta, berikut kami merangkum pengertian, tujuan pendidikan multikultural beserta dasar dan fungsinya yang perlu diketahui. 2 dari 5 halaman
©2016 Merdeka.com Sebelum mengetahui beberapa tujuan pendidikan multikultural, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural diartikan sebagai suatu rangkaian kepercayaan dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keberagaman budaya dan etnis dalam suatu gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, serta kesempatan pendidikan individu, kelompok, maupun negara. Di samping itu, pendidikan multikultural juga dapat dipahami sebagai gagasan atau ide, gerakan pembaruan pendidikan dan proses pendidikan untuk mengubah struktur lembaga pendidikan di Indonesia. Hal tersebut agar setiap masyarakat dari berbagai ras, etnis, budaya, dan unsur keberagaman lainnya memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai prestasi akademis di sekolah. 3 dari 5 halaman
Berikutnya, sebelum mengetahui tujuan pendidikan multikultural lebih lanjut, perlu diketahui pula hal-hal yang menjadi dasar dalam pendidikan multikultural. Beberapa hal ini menjadi dasar atau pedoman dalam pelaksanaan pendidikan multikultural yang ada di Indonesia. Dasar-dasar pendidikan multikultural adalah sebagai berikut :
4 dari 5 halaman
Setelah mengetahui pengertian dan dasar pedomannya, berikutnya perlu diketahui beberapa tujuan pendidikan multikultural yang ingin dicapai dalam penerapannya. Berikut adalah beberapa tujuan pendidikan multikultural yang perlu Anda ketahui :
5 dari 5 halaman
Setelah mengetahui beberapa tujuan pendidikan multikultural, berikutnya terdapat beberapa fungsi pendidikan multikultural bagi siswa sebagai generasi penerus bangsa. Beberapa fungsi pendidikan multikultural adalah sebagai berikut :
Beberapa fungsi pendidikan multikultural tersebut secara umum akan membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman bahwa Indonesia mempunyai berbagai macam nilai-nilai keberagaman. Nilai-nilai tersebut harus dipelihara baik dengan meningkatkan sikap toleransi, saling menghargai dan menerima adanya perbedaan. Pada akhirnya, beberapa poin tersebut penting untuk diterapkan guna menciptakan kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera. [ayi]
Abdillah, Masykuri, Demokrasi di Persimpangan Makna: Respons Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi 1966- Al-Abrasyi, Athiyyah, At-Tarbiyyah al-Islamiyyah wa Falsafatuha, Beirut: Dar al-Fikr. 1969. Ainul Yaqin, M. Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan, Yogyakarta: Pilar Media. 2005. Andersen dan Cusher, Multicultural and Intercultural Studies dalam C. Marsh (ed), Teaching Studies of Society and Environment ( Sydney: Prentice-Hall, 1994). Audah, Abd al-Qadir, al-Tasyri al-Jinaiy al-Islamiy, Juz II, Beirut: Dar al-Fikr al-Arabi, tt. Azra, Azumardi Identitas dan Krisis Budaya, Membangun Multikulturalisme Indonesia, From http:/budpar.go.id/ agenda/precongress/makalah/abstrak /58 % 20 azra.htm, akses 10 Maret 2013. Baidhawi, Zakiyuddin, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, Jakarta: Erlangga, 2005. Banks, James, Teaching Strategies For Ethnic Studies, Newton: Allyn and Bacon, 1984. , Multicultural Education: Historical Development, Dimensions, And Practice, Review of Research in Education, 1993. Blum, A. Lawrence, Antirasisme, Multikulturalisme, dan Komunitas Antar Ras, Tiga Nilai Yang bersifat Mendidik Bagi Sebuah Masyarakat Multikultural, dalam Larry May, dan Shari Colins- Chobanian, Etika Terapan: Sebuah Pendekatan Multikultural, Alih Bahasa : Sinta Carolina dan Dadang Rusbiantoro, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001. Dawam, Ainurrofiq, EMOH Sekolah: Menolak Komersialisasi Pendidikan dan Kanibalisme Intelektual menuju Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Inspeal Ahimsakarya Press. 2003. Driyarkara, Tentang Pendidikan, Jakarta: Kanisius 1980. Effendi, Johan, Kemusliman dan Kemajemukan Agama, dalam Elpa Sarapung (Ed), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, cet. III. Haryono, Anwar, Hukum Islam; Keluasan dan Keadilan, Jakarta: Bulan Bintang, 1968. Idris, Zahara, Dasar-Dasar Kependidikan, Padang: Angkasa Raya. 1987. Khalaf, Abd al-Wahhab, Ilm Ushul al-Fiqh, (Kuwait: Dar al-Qolam, edisi ke-12, 1978). Kymlicka, Will, Mitsunderstanding Nationalism dalam Theorizing Nationalism, diedit oleh R. Beiner, Albany: State University of New York, 1999. Maksum, Ali dan Luluk Yunan Ruhendi, Paradigma pendidikan Universal di Era Modern dan Post-Modernisme, Jogyakarta: IRCiSod, 2004. Maslikhah, Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Reconstruksi Sistem Pendidikan berbasis Kebangsaan, Surabaya: JP Books. 2007. Praja, Juhaya, Epistemologi Hukum Islam, Jakarta: IAIN, 1988: Santrock, John W., 2007, Psiqologi Pendidikan, alih bahasa Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana. Skeel, D.J., 1995, Elementary Social Studies: Challenge for Tomorrows World. New York: Harcount Brce College Publishers. Suparlan, Parsudi, Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural, Makalah. Disampaikan pada Simposium Internasional Bali ke-3, Jurnal Antropologi Indonesia, Denpasar Bali, 16-21 Juli 2002. Suparta, Mundzier, 2008, Islamic Multicultural Education: Sebuah Refleksi Atas pendidikan Agama Islam Di Indonesia, Jakarta: Al Ghazali Center. Sleeter dalam G. Burnett, Varieties of Multicultural Education: An Introduction, Eric Clearinghouse on Urban Education, Digest, 1994. Thohir, Mudjahirin, Nasionalisme Indonesia: Membingkai Pluralitas dalam Kedamaian, dalam Zudi Setiawan, Nasionalisme NU, Semarang: Aneka Ilmu. Tilaar, H.A.R. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Grasindo. 2004. Page 2
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/addin.v7i1 Media Dialektika Ilmu Islam |