Pengertian ijma dan qiyas memang erat kaitannya dengan kemunculan ijtima’ ulama, dalam menyelesaikan permasalahan yang saat ini banyak bermunculan perkara baru. Sehingga hanya dapat diputuskan melalui jalur pembaharuan dan penambahan konseptual hukum yang berlaku saat ini. Sehingga bisa dikatakan jika ijma dan qiyas, keadaan di mana munculnya sebuah hukum hasil ijtima’. Show Secara bahasa dan istilah memang antara ijma dan qiyas ini memiliki banyak pandangan, dari pakar dan ulama karena satu kata mampu menghasilkan banyak persepsi yang berbeda-beda tentunya. Namun yang bisa kita jadikan garis lurus kesepakatan dari makna ini, ialah awal mula kemunculan solusi menyelesaikan permasalahan hukum dengan melalui jalur diskusi atau ijtima’ dari ulama. Pengertian Ijma Dan Qiyas Oleh Para Ulama 1. Pengertian Ijma Pengertian ijma dan qiyas secara umum mengatasnamakan ijtima’ ulama. Karena adanya ijma dan qiyas ini disebabkan oleh adanya perkara baru yang dalam undang-undang pada sebuah negara belum kuat dalam mengaturnya, sehingga haruslah dilakukan ijma atau kesepakatan dari para pakar ilmu islam dan para ulama. Ijma memang secara bahasa artinya sepakat, yaitu sepakatnya akan sebuah perkara yang harus ditaati dan dijadikan acuan serta panutan, oleh para orang yang sedang mengalami atau menyelesaikan permasalahan yang belum ada jalan keluarnya. Kita ketahui bahwa ijtima’ ulama ini menggunakan pemikiran yang santun, sehingga sangatlah tepat ijma ulama ini. 2. Pengertian Qiyas Secara istilah qiyas ini diartikan sebagai salah satu cara dalam mempersatukan persepsi. Sehingga erat kaitannya antara ijma dan qiyas, hingga memunculkan ijtima’ ulama akan sebuah perkara yang hingga saat ini masih mengalami rancau nya penyelesaian perkara. Dan dalam proses ijma dan qiyas ini tentunya melewati proses yang sangat panjang. Menyepakati dan menyamakan persepsi tentu sangatlah rumit dan berat untuk bisa dilakukan. Maka dalam proses pengambilan satu ijtima’ ini, tidaklah mudah dan gampang. Kita ketahui bersama jika para ulama pun memiliki pandangan yang berbeda-beda karena ilmu yang sangat luas dan besar ini, sehingga haruslah diperhatikan secara seksama. Jumhur ulama ushul fiqih menyatakan bahwa ijma’ merupakan suatu prinsip sebagai landasan dasar usaha mujtahid dalam memutuskan permasalahan
terhadap kasus-kasus yang belum memiliki nash setelah al-Qur’an dan as-Sunnah. Ijtihad secara bahasa adalah bersungguh-sungguh dalam menyakini pikiran. Sedangkan menurut istilah syara’ adalah mencurahkan seluruh kemampuan dan pikiran dengan sungguh-sungguh dalam menetapkan hukum syariat dengan cara-cara tertentu. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka untuk mengungkapkan bahwa Ijma’ dan Qiyas merupakan sumber hokum ekonomi syari’ah.
AbstractAbstract The concept of ijma ', and its relevance in construction and improvisation of Islamic law is part of the Islamic law studies, which can always develop according to place and time, time in terms of times and regions in the sense of the state. Ijma', of course functions as a tool for taking legal conclusions, both those whose sources are divine and the sunnah of the Prophet Muhammad PBUH. This paper is qualitative writing, with library research methods, with primery data is sources of books and legal nomenclature, and using the descriptive analysis. Based on the analysis, it is known that the level of relevance of ijma as a method, till nowaday, its relevance is still very high, especially with the region and the spread of Islam that is indeed cross-country, cross-nation, and across cultures. Ijma 'of the ulama becomes very important, because in addition to being a response to the development of the times, ijma' also remains a necessity for Muslims, considering that not everyone is able to do istinbaht / legal conclusions in Islam. Keywords : Ijma’ and Qiyas, Source of Islamic Law, Legal Development. References Abu Zahra. Politik Demi Tuhan; Nasionalisme Religius di Indonesia. Bandung: Pustaka Hidayah, 1999. Apa yang dimaksud dengan qiyas?Qiyas berarti mempertemukan sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan hal lain yang ada nash hukumnya karena ada persamaan illat hukum. Dengan demikian, qiyas merupakan penerapan hukum analogis terhadap hukum sesuatu yang serupa karena prinsip persamaan illat akan melahirkan hukum yang sama pula.
Apa contoh ijma?Berikut ini contoh ijma, diantaranya: Kesepakatan para ulama dan mujtahid atas diharamkannya minyak babi. Menghasilkan kesepekatan berupa membukukan Al-Quran yang dilakukan pada masa kepemimpinan Abu Bakar As Shidiq. Menjadi as-sunnah sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah sumber hukum Islam pertama, Al-Quran.
Apa contoh dari ijma dan qiyas?Jawaban pendek: Contoh Ijma: keputusan para alim ulama bahwa vaksinasi dan imunisasi diperbolekan. Contoh Qiyas: menganalogikan narkotika, yang pada zaman Nabi Muhammad tidak ada, dengan khamr (minuman memabukkan).
Apa yang dimaksud qiyas dan contohnya?Pengertian qiyas adalah menanggungkan sesuatu yang diketahui kepada sesuatu yang lain dalam menetapkan hukum atau meniadakan hukum dari keduanya. Penetapan atau peniadaan ini dilakukan karena adanya kesamaan di antara keduanya. Kedudukan qiyas lebih lemah daripada ijma.
|