Apa hukum nya ibu menyusui tidak berpuasa

Jakarta, Puasa Ramadhan diwajibkan bagi seluruh umat Islam, tak terkecuali bagi seorang ibu yang tengah menyusui anaknya. Meskipun demikian, perempuan yang sedang menyusui anaknya diperbolehkan untuk tidak berpuasa, bahkan sepanjang Ramadhan.


Namun demikian, hal tersebut tetap harus memiliki alasan yang dibolehkan syara’. Misalnya, jika puasa tersebut dapat membahayakan kesehatan dirinya dan anaknya, atau salah satunya. Jika hal tersebut memang dikhawatirkan terjadi, maka puasanya harus dibatalkan dalam Madzhab Syafi’i.


Jika tidak berpuasa karena alasan khawatir membahayakan kesehatan ibunya saja, atau ibu dan anak, maka ibu tersebut wajib mengganti (qadha) puasanya di lain hari.

 

Namun jika dikhawatirkan membahayakan anaknya saja, maka ia tidak hanya berkewajiban mengganti, tetapi juga harus membayar fidyah. Hal ini sebagaimana ditegaskan Abdurrahman Al-Juzairi dalam al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah.


Sementara fidyah yang harus dibayarkan berupa satu mud (berupa makanan pokok) untuk setiap hari yang ditinggalkan yang diberikan kepada orang miskin atau orang faqir. Satu mud kurang lebih 675 gram beras, dan dibulatkan menjadi 7 ons.


Pengetahuan mengenai puasa yang dilakukan dapat membahayakan itu bisa didapatkan dengan dasar kebiasaan sebelumnya, keterangan medis, atau pun dugaan yang kuat. Hal ini sebagaimana dikemukakan as-Sayyid Sabiq dalam Fiqh as-Sunnah.


Penggantian puasa dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan. Jumlah puasa yang diganti menyesuaikan dengan jumlah puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan. Ada waktu 11 bulan yang dapat digunakan untuk mengganti puasanya.


Adapun teknis pembayaran fidyah boleh diberikan kepada satu orang miskin. Misalnya, jika puasa yang ditinggalkan berjumlah 10 hari, maka ia wajib memberikan 10 mud makanan pokok setempat.

 

Sepuluh mud ini boleh diberikan kepada satu orang miskin atau faqir. Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Mughni al-Muhtaj ila Ma’rifati Alfazh al-Minhaj karya Imam Muhammad Khatib Asy-Syarbini.


Oleh karena itu, ibu menyusui perlu untuk selalu memperhatikan kesehatan dirinya dan anaknya. Jika dirasa masih kuat untuk berpuasa ini sangat dianjurkan. Namun, jika di tengah pelaksanaan puasa itu terdapat persoalan kesehatan, perlu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad

Boleh atau tidaknya puasa bagi ibu menyusui sering kali menjadi bahan diskusi di antara orang tua. Pasalnya, perubahan pola makan pada ibu menyusui selama berpuasa dikhawatirkan dapat memengaruhi produksi dan kualitas ASI yang menjadi asupan bayi.

Puasa memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Sebagian besar ahli pun sepakat bahwa puasa bagi ibu menyusui umumnya boleh dilakukan dan tidak membahayakan kondisi Busui dan bayi yang disusui. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu Busui pertimbangkan dan ketahui sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Apa hukum nya ibu menyusui tidak berpuasa

Fakta Terkait Puasa bagi Ibu Menyusui

Berikut adalah hal-hal yang perlu Busui ketahui dan pertimbangkan jika ingin berpuasa saat menyusui:

Produksi ASI

Saat berpuasa, Busui akan menahan diri untuk tidak makan dan minum selama beberapa jam. Meski begitu, perubahan pola makan tersebut tidak akan memengaruhi produksi ASI.

Hal ini karena tubuh akan mengambil cadangan lemak dari tubuh untuk memproduksi ASI selama Busui berpuasa di siang hari. Dengan demikian, jumlah ASI tidak berkurang dan Busui tetap bisa memberikan ASI pada Si Kecil seperti biasanya.

Kualitas ASI

Perlu Busui ketahui bahwa puasa bisa menurunkan sebagian kecil jumlah vitamin dan mineral, seperti zinc, magnesium, dan kalium, yang terkandung di dalam ASI.

Namun, Busui tidak perlu khawatir karena jumlah nutrisi makro ASI, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, tetaplah sama sehingga tidak mengganggu proses tumbuh kembang Si Kecil.

Usia bayi

Busui memang diperbolehkan untuk berpuasa, termasuk di bulan Ramadhan, tetapi ada beberapa hal yang perlu Busui pertimbangkan secara matang. Salah satunya adalah jika Busui masih menyusui bayi berusia kurang dari 6 bulan.

Pasalnya, bayi berusia kurang dari 6 bulan hanya diberi ASI eksklusif. Ia pun memiliki frekuensi menyusu yang lebih sering daripada bayi berusia 1 tahun yang sudah mendapatkan makanan pendamping ASI.

Jika Busui merasa kelelahan atau merasa tidak enak badan ketika berpuasa, Busui dianjurkan untuk tidak berpuasa untuk sementara waktu agar tidak memengaruhi produksi ASI.

Tips Aman Berpuasa bagi Ibu Menyusui

Berikut adalah beberapa tips berpuasa bagi ibu menyusui agar proses menyusui Si Kecil tetap berjalan dengan baik dan lancar:

1. Belanjakan kebutuhan rumah sebelum bulan puasa tiba

Agar Busui mendapatkan lebih banyak istirahat saat berpuasa, Busui dianjurkan untuk belanja sebagian besar kebutuhan rumah sebelum berpuasa. Busui dapat belanja persediaan makanan dan minuman lalu menyimpannya di dalam lemari es.

2. Perhatikan asupan nutrisi saat sahur

Waktu makan, atau waktu sahur di bulan Ramadan, merupakan saat yang sangat penting untuk mengisi cadangan nutrisi guna menjalankan puasa.

Busui disarankan untuk mengonsumsi beberapa makanan pelancar ASI saat sahur, seperti ikan salmon, daging tanpa lemak, telur, bayam, brokoli, alpukat, dan jamur.

3. Konsumsi banyak air

Selain mengonsumsi makanan bergizi, Busui juga perlu minum air yang banyak saat berbuka hingga sahur. Hal ini penting dilakukan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama Busui berpuasa. Dengan demikian, Busui akan terhindar dari dehidrasi.

4. Gunakan waktu luang untuk beristirahat

Agar Busui tidak cepat lelah saat berpuasa, batasi melakukan aktivitas fisik yang berat, terutama pada saat cuaca panas. Sebaiknya gunakanlah waktu luang yang Busui miliki untuk beristirahat.

Selain beberapa tips puasa untuk ibu menyusui di atas, Busui juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin, misalnya vitamin D. Namun, pastikan Busui mengonsumsi suplemen vitamin sesuai rekomendasi dari dokter.

Secara umum, tidak ada larangan melakukan puasa bagi ibu menyusui selama Busui berada dalam kondisi sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan mencukupi asupan cairan.

Namun, jangan memaksakan diri untuk berpuasa jika memang Busui merasa tidak sanggup. Bila perlu, Busui dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin berpuasa saat menyusui. Dokter dapat memberikan saran sesuai dengan kondisi Busui.

Terakhir diperbarui: 28 Juli 2022

Apakah berdosa ibu menyusui tidak puasa?

"Akan menjadi dosa jika ibu hamil atau menyusui yang sebenarnya sehat dan mampu malah tidak menjalankan puasa ramadan," tambah Isfah. Sementara itu, jika kondisi ibu hamil atau menyusui sedang tidak sehat, di mana kalau berpuasa akan berdampak pada kesehatan diri dan janinnya, maka puasa yang ia jalani hukumnya makruh.

Apakah ibu menyusui wajib puasa?

Tak terkecuali ibu menyusui. Tetapi ternyata, puasa Ramadan diwajibkan untuk seluruh umat Islam, termasuk ibu menyusui. Tetapi, mengutip NU Online, perempuan yang sedang menyusui diperbolehkan untuk tidak menjalankan puasa.