Apa Hubungan Antara audit internal dengan pengendalian internal?

1. PT.Andika Menganggarkan Produksi untuk tahun 2019 adalah sebanyak 30.000 unit untuk Dompet dan 15000 untuk Tas dengan biaya bahan baku $. 80.000 se … dangkan biaya tenaga kerja sebesar $. 50.000.Untuk Produk Dompet, sedangkan Biaya bahan baku $. 70.000 dan biaya tenaga kerja langsung $.35.000 untuk produk Tas. Berikut adalah data aktivitas Overhead pabrik: . Keterangan Penyiapan bahan Pemeriksan mesin Penyiapan Pengemas Dompet 100 Jam 25 Jam 35 Jam Anggaran Biaya Overhead adalah sbb: Keterangan Biaya Penyiapan bahan $. 15.000 Pemeriksan mesin $. 20.000 Penyiapan Pengemas $. 9.000 - Tas 50 Jam 30 Jam 30 Jam Aktivitas 175 Jam 60 Jam 85 Jam dari data tersebut hitunglah :Biaya Produksi Per Unit dengan metode ABC dan Buat laporan Laba Rugi Jika penjualan diasumsikan akan mendapatkan keuntungan sebesar 50% dari harga pokok (bobot 60%)​

unfule menganggarkan produksi untuk tahun 2019 30 000 unit untub comaper dan 15.000 Tas dengan baya bahan baku $80.000 Sedangban biaya fenaga kerja se … besar 50.000 untuk Produk Dompet Sedangkan biaya bahan bapu $ 70.000 dan bolaya tenaga kerja langsung $35.000 untue Produk fas. Berikut adalah dafa aktivas overhead palarik: PT. Andika Sebanyak keterangan Penyiapan bahan Pemeriksaan mesin Penycapan pengemas Dompet 100 ann 25 Jan 35 там Anggaran biaya overhead adalah sido: keferchgan penyiapan bahan Pemeriks can mesin Penyiapan Pengemas Braya $15.000 $20.000 $9.000 tas So 7am 30 7am 30 7am aktivas 175 7am 60 7am 85 7am dari data tersebut hitunglah baya produbri per wit dengan metode ABC dan buat laporan laba -rugi Jika Penjualan diasumsikan akan mendapatkan keuntungan Sebesar 50% dari harg a pokok.​

Tolong bantu jawab ya, terimakasih ​

tolong jawabkan ini tolong jawab tolong jawab

bagaimana pemerintah menggunakan laporan perusahaan untuk kemajuan negara​

kenapa kita tidak setuju pada peningkatan pajak untuk kesejahteraan bersama​

Soal 1. Pada saat belum bakarza konsumsinya RP 120.000 satalah bokoran bersurnina konsumsi RP 240.000 mampu menabung RP 60.000 defamsa fentukanlah Fun … gsi konsumsinya, hitunglah besarnya konsumsi dan besarnya tabungan fantukan вер adalah​

pilihan dan skala prioritas​

Pada bulan Agustus 2022 PT. Amir terjadi transaksi sbb. : Agustus 1. Investasi uang kas dari pemilik sebesar Rp. 10.000.000.- sebagai modal Agustus 3. … Dibeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 2.000.000.- baru dibayar 70 % Agustus 5. Dibeli peralatan Kantor sebesar Rp. 2.500. 000. Baru dibayar 40 % Agustus 7. Dibayar beban gaji sebesar Rp. 400.000. Agustus 9. Pendapatan sebesar Rp. 3.000.000.- baru diterima 40% Agustus 10. Dibayar utang sebesar Rp. 400.000.- Agustus 13. Diambil uang kas untuk kebutuhan prib adi sebesar. Rp. 200.000 Buat persamaan Akuntansi dan rekapitulasi nya​

Tulislah macam-macam usaha yang dikelola kelompok beserta pengertian dan contoh cara kerja menggunakan kata-kata sendiriTOLONG DI JAWAB!​

dokpri

Inza Erlita Eka Evitya

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru

 E-mail :

Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya.

 Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang.

Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi.

Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi.  

Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi,  dan evaluasi.

  • Pengujian ketaatan                 Pengujian ketaatan dilakukan dalam melaksanakan aktivitas penilaian dan  pemeriksaan terhadap ketaatan daari prosedur akuntansi dalam pencatatan keuangan persediaan barang jadi. Dilaksanakankannya pengujian ini maka audit internal telah berperan dalam meningkatkan ketaatan sehingga dapat meningkatkan efisiensi persediaan barang jadi.
  • Kegiatan verifikasi.                    Kegiatan tersebut dilksanakan untuk mengevaluasi laporan akuntansi yang dibuat oleh bagian akuntansi. Dilakukaknnya pemeriksaan dan pengevaluasian terhadap aktivitas pembuatan data persediaan barang jadi untuk menghindari terjadinya kesalahan hitung pada  persediaan barang jadi yang dapat mengakibatkan kerugian finansial terhadap perusahaan, dan pada akhirnya dapat dicapai tujuan pengendalian yang ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan.
  • Pelaksanaan dan hasil evaluasi Pelaksanaan hasil evaluasi dilakukan dalam aktifitas penilaian secara menyeluruh atas pengendalian internal terhadap perediaan barang jadi, serta mengajukan saran-saran perbaikan atas temuan-temuan selama proses audit terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan.  Peranan audit internal dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut terlihat dari tujuan umum pengendalian internal persediaan barang jadi, yaitu sebagai berikut :
  • Keandalan laporan keuangan. Dengan adanya aktivitas audit internal atas persediaan barang jadi dapat diketahui bahwa data-data pelaporan hasil audit dapat diandalkan kebenarannya.
  • Efektifitas dan efisiensi.            Dengan adanya aktivitas audit internal, maka akan mendorong penggunaan sumber daya secara efektif dan efisiensi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
  • Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.  Dengan adanya audit internal atas persediaan barang jadi maka akan membantu perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan barang sesuai dengan tujuan yang  telah ditetapkan. (http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/20990)


Page 2

Inza Erlita Eka Evitya

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru

 E-mail :

Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya.

 Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang.

Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi.

Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi.  

Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi,  dan evaluasi.

  • Pengujian ketaatan                 Pengujian ketaatan dilakukan dalam melaksanakan aktivitas penilaian dan  pemeriksaan terhadap ketaatan daari prosedur akuntansi dalam pencatatan keuangan persediaan barang jadi. Dilaksanakankannya pengujian ini maka audit internal telah berperan dalam meningkatkan ketaatan sehingga dapat meningkatkan efisiensi persediaan barang jadi.
  • Kegiatan verifikasi.                    Kegiatan tersebut dilksanakan untuk mengevaluasi laporan akuntansi yang dibuat oleh bagian akuntansi. Dilakukaknnya pemeriksaan dan pengevaluasian terhadap aktivitas pembuatan data persediaan barang jadi untuk menghindari terjadinya kesalahan hitung pada  persediaan barang jadi yang dapat mengakibatkan kerugian finansial terhadap perusahaan, dan pada akhirnya dapat dicapai tujuan pengendalian yang ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan.
  • Pelaksanaan dan hasil evaluasi Pelaksanaan hasil evaluasi dilakukan dalam aktifitas penilaian secara menyeluruh atas pengendalian internal terhadap perediaan barang jadi, serta mengajukan saran-saran perbaikan atas temuan-temuan selama proses audit terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan.  Peranan audit internal dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut terlihat dari tujuan umum pengendalian internal persediaan barang jadi, yaitu sebagai berikut :
  • Keandalan laporan keuangan. Dengan adanya aktivitas audit internal atas persediaan barang jadi dapat diketahui bahwa data-data pelaporan hasil audit dapat diandalkan kebenarannya.
  • Efektifitas dan efisiensi.            Dengan adanya aktivitas audit internal, maka akan mendorong penggunaan sumber daya secara efektif dan efisiensi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
  • Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.  Dengan adanya audit internal atas persediaan barang jadi maka akan membantu perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan barang sesuai dengan tujuan yang  telah ditetapkan. (http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/20990)


Apa Hubungan Antara audit internal dengan pengendalian internal?

Lihat Money Selengkapnya


Page 3

Inza Erlita Eka Evitya

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru

 E-mail :

Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya.

 Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang.

Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi.

Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi.  

Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi,  dan evaluasi.

  • Pengujian ketaatan                 Pengujian ketaatan dilakukan dalam melaksanakan aktivitas penilaian dan  pemeriksaan terhadap ketaatan daari prosedur akuntansi dalam pencatatan keuangan persediaan barang jadi. Dilaksanakankannya pengujian ini maka audit internal telah berperan dalam meningkatkan ketaatan sehingga dapat meningkatkan efisiensi persediaan barang jadi.
  • Kegiatan verifikasi.                    Kegiatan tersebut dilksanakan untuk mengevaluasi laporan akuntansi yang dibuat oleh bagian akuntansi. Dilakukaknnya pemeriksaan dan pengevaluasian terhadap aktivitas pembuatan data persediaan barang jadi untuk menghindari terjadinya kesalahan hitung pada  persediaan barang jadi yang dapat mengakibatkan kerugian finansial terhadap perusahaan, dan pada akhirnya dapat dicapai tujuan pengendalian yang ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan.
  • Pelaksanaan dan hasil evaluasi Pelaksanaan hasil evaluasi dilakukan dalam aktifitas penilaian secara menyeluruh atas pengendalian internal terhadap perediaan barang jadi, serta mengajukan saran-saran perbaikan atas temuan-temuan selama proses audit terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan.  Peranan audit internal dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut terlihat dari tujuan umum pengendalian internal persediaan barang jadi, yaitu sebagai berikut :
  • Keandalan laporan keuangan. Dengan adanya aktivitas audit internal atas persediaan barang jadi dapat diketahui bahwa data-data pelaporan hasil audit dapat diandalkan kebenarannya.
  • Efektifitas dan efisiensi.            Dengan adanya aktivitas audit internal, maka akan mendorong penggunaan sumber daya secara efektif dan efisiensi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
  • Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.  Dengan adanya audit internal atas persediaan barang jadi maka akan membantu perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan barang sesuai dengan tujuan yang  telah ditetapkan. (http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/20990)


Apa Hubungan Antara audit internal dengan pengendalian internal?

Lihat Money Selengkapnya


Page 4

Inza Erlita Eka Evitya

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru

 E-mail :

Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya.

 Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang.

Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi.

Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi.  

Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi,  dan evaluasi.

  • Pengujian ketaatan                 Pengujian ketaatan dilakukan dalam melaksanakan aktivitas penilaian dan  pemeriksaan terhadap ketaatan daari prosedur akuntansi dalam pencatatan keuangan persediaan barang jadi. Dilaksanakankannya pengujian ini maka audit internal telah berperan dalam meningkatkan ketaatan sehingga dapat meningkatkan efisiensi persediaan barang jadi.
  • Kegiatan verifikasi.                    Kegiatan tersebut dilksanakan untuk mengevaluasi laporan akuntansi yang dibuat oleh bagian akuntansi. Dilakukaknnya pemeriksaan dan pengevaluasian terhadap aktivitas pembuatan data persediaan barang jadi untuk menghindari terjadinya kesalahan hitung pada  persediaan barang jadi yang dapat mengakibatkan kerugian finansial terhadap perusahaan, dan pada akhirnya dapat dicapai tujuan pengendalian yang ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan.
  • Pelaksanaan dan hasil evaluasi Pelaksanaan hasil evaluasi dilakukan dalam aktifitas penilaian secara menyeluruh atas pengendalian internal terhadap perediaan barang jadi, serta mengajukan saran-saran perbaikan atas temuan-temuan selama proses audit terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan.  Peranan audit internal dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut terlihat dari tujuan umum pengendalian internal persediaan barang jadi, yaitu sebagai berikut :
  • Keandalan laporan keuangan. Dengan adanya aktivitas audit internal atas persediaan barang jadi dapat diketahui bahwa data-data pelaporan hasil audit dapat diandalkan kebenarannya.
  • Efektifitas dan efisiensi.            Dengan adanya aktivitas audit internal, maka akan mendorong penggunaan sumber daya secara efektif dan efisiensi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
  • Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.  Dengan adanya audit internal atas persediaan barang jadi maka akan membantu perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan barang sesuai dengan tujuan yang  telah ditetapkan. (http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/20990)


Apa Hubungan Antara audit internal dengan pengendalian internal?

Lihat Money Selengkapnya