1. PT.Andika Menganggarkan Produksi untuk tahun 2019 adalah sebanyak 30.000 unit untuk Dompet dan 15000 untuk Tas dengan biaya bahan baku $. 80.000 se … unfule menganggarkan produksi untuk tahun 2019 30 000 unit untub comaper dan 15.000 Tas dengan baya bahan baku $80.000 Sedangban biaya fenaga kerja se … Tolong bantu jawab ya, terimakasih tolong jawabkan ini tolong jawab tolong jawab bagaimana pemerintah menggunakan laporan perusahaan untuk kemajuan negara kenapa kita tidak setuju pada peningkatan pajak untuk kesejahteraan bersama Soal 1. Pada saat belum bakarza konsumsinya RP 120.000 satalah bokoran bersurnina konsumsi RP 240.000 mampu menabung RP 60.000 defamsa fentukanlah Fun … pilihan dan skala prioritas Pada bulan Agustus 2022 PT. Amir terjadi transaksi sbb. : Agustus 1. Investasi uang kas dari pemilik sebesar Rp. 10.000.000.- sebagai modal Agustus 3. … Tulislah macam-macam usaha yang dikelola kelompok beserta pengertian dan contoh cara kerja menggunakan kata-kata sendiriTOLONG DI JAWAB!
Inza Erlita Eka Evitya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru E-mail : Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya. Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang. Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi. Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi, dan evaluasi.
Page 2
Inza Erlita Eka Evitya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru E-mail : Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya. Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang. Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi. Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi, dan evaluasi.
Page 3
Inza Erlita Eka Evitya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru E-mail : Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya. Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang. Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi. Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi, dan evaluasi.
Page 4
Inza Erlita Eka Evitya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru E-mail : Audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan dalam pengelolaan organisasi (Tugiman,. 2000:6) . Peran audit internal itu sendiri adalah sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, kemudian mampu memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya. Pengendalian Intern atas persediaan merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena persediaan merupakan salah satu harta perusahaan yang penting dan memiliki nilai yang signifikan dalam laporan keuangan (Arens, et al., 2003: 598). Pimpinan perusahaan harus melindungi persediaan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, karena jika terjadi kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Tuankota (1982: 95), Pentingnya pengendalian internal disetiap perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan efisiensi usaha dapat dihindari. Perusahaan juga secara berkala harus menghitung persediaan barang yang ada dan mencocokkannya dengan persediaan menurut kartu persediaan barang. Hubungan audit internal dengan pengendalian internal persediaan tersebut dapat dilihat dari fungsi dan tugas dari audit internal itu sendiri. Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan atau prinsipal. Tanggung jawab tersebut dicapai dengan melakukan audit dan memastikan serta menilai aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Fauzan (2003), apabila fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, maka dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengelolaan persediaan barang jadi yang layak dan menjamin kelancaran kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian adanya bagian audit internal dalam perusahaan dapat membantu manajemen mencapai efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Peran audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektifitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pengendalian yang memadai. Berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinue diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli maupun diproduksi. Efektifitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan dari departemen atau bagian perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi. Audit internal (SPI) sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari independensi auditor internal, kemampuan professional yang dimiliki, wewenang dan tanggungjawab, program dan pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan yang telah ditetapkan, adanya komunikasi dalam pengawasan tindak lanjut SPI dan dukungan dari pihak manajemen dan objek yang diperiksa terhadap pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian internal persediaan barang jadi. Selain faktor tersebut, SPI (Satuan Pengawasan Intern) juga telah berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi karena telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal yang meliputi ketaatan, verifikasi, dan evaluasi.
|