Apa dampak buruk televisi pada bidang budaya?

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut: apa pengertian media sosial, apa dampak media sosial terhadap masyarakat di Indonesia dan apa pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap / eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Adanya media sosial  telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala   bentuk   perubahan-perubahan   pada   lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem  sosialnya,  termasuk  didalamnya nilai-nilai,  sikap  dan  pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma yang ada.

Media Sosial Perubahan Sosial

Cahyono, A. S. (1). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA. Publiciana, 9(1), 140-157. Retrieved from https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79

  1. http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/
  2. http://www.info-digitalmarketing.com/2013/12/sejarah-sosial-media-sejarah.html#sthash.K04wZepV.dpuf
  3. http://abcddy.blogspot.com/2013/12/makalah-bahasa-indonesia-pengaruh-media.html
  4. http://madces.blogspot.com/2011/10/pengaruh-media-social-network-terhadap.html
  5. http://ovaltinesusu.wordpress.com/2013/05/14/mediasosial-2/
  6. http://imasmulyarizee.blogspot.co.id/2014/06/karya-tulis-ilmiah-pengaruh-media.html
  7. http://ajrajr.blogspot.com/2011/10/pengaruh-media-sosial-terhadap.html
  8. http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
  9. http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/
  10. http://hendrawan1.blogspot.com/2011/04/dampak-jejaring-sosial-bagi-masyarakat.html
  11. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-internet/
  12. http://www.scribd.com/doc/21330504/Pengertian-Internet
  13. http://octahyuuga.wordpress.com/2009/03/02/dampak-negatif-dan-positif-dari-internet/
  14. http://yayang08.wordpress.com/2008/05/07/dampak-internet-bagi-pelajar/
  15. http://www.anneahira.com/pengaruh-internet-terhadap-prestasi-belajar-pelajar-5344.htm
  16. http://qotrinnidaaz.blogspot.com/2009/11/dampak-positif-dan-negatif-internet.html

oleh: Hilman Dani Triawan 

Televisi mempunyai kemampuan untuk mengkonstruksikan suatu peristiwa, bahkan mampu untuk membentuk suatu realita sosial. Televisi dengan sendirinya akan mampu memberi pengaruh dan dampak kepada khalayak. Menurut Ahmadi (1991:78) dampak tersebut  dapat terjadi dalam tiga aspek, yaitu :

a)   Aspek Kognitif

yaitu berhubungan dengan gejala pikiran, berwujud pengetahuan dan keyakinan serta harapan-harapan tentang objek atau kelompok objek tertentu

b)   Aspek Afektif

berwujud proses berhubungan dengan perasaan tertentu seperti ketakutan, kebencian, simpati, antipati, dan sebagainya, yang ditunjukan kepada objek-objek tertentu

c)   Aspek Konatif

berwujud proses tendensi atau kecendrungan, berhubungan dengan perilaku mendekati atau menjauhi suatu objek tertentu.                             

Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan ampuh (powerful) untuk menyampaikan pesan. Dimana media ini dapat menghadirkan pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri dengan jangkauan yang luas (broadcast) dalam waktu yang bersamaan. Media televisi menyediakan informasi dan kebutuhan manusia keseluruhan, seperti berita cuaca, informasi finansial, atau katalog berbagai macam produksi barang. Pemirsa akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. Pada akhirnya, televisi pun menjadikan pemirsa hamba-hamba kecil yang pola pikirnya siap diprogram oleh materi isi media tersebut (Kuswandi, 1996:100).

Televisi dapat pula berfungsi sebagai media pendidikan. Pesan-pesan edukatif baik dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotorik bias dikemas dalam bentuk program televisi. Secara lebih khusus televisi dapat dirancang/dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Pesan-pesan instruksional, seperti percobaan di laboratorium dapat diperlihatkan melalui tayangan televisi.

Akibat dari perkembangan teknologi komunikasi massa, televisi akan memberikan pengaruh dalam banyak kehidupan manusia. Pengaruh tersebut bias dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan pertahanan dan keamanan negara. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Globalisasi informasi dan komunikasi dari televisi jelas melahirkan satu efek sosial  yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia (Armando, 2001:21).

Televisi berpengaruh bukan hanya pada pengetahuan tetapi juga mempengaruhi bagaimana kita bersikap terhadap sesuatu itu. Dapat dikatakan dalam banyak hal, pengetahuan mengenai sesuatu yang didapatkan dari sesuatu akan menjadi dasar bagi terbentuknya sikap kita mengenai hal tersebut. Sebagai contoh adalah Amerika Serikat. Dulu film-film yang diproduksi cenderung menggambarkan masyarakat keturunan Asia, atau masyarakat berkulit hitam keturunan Afrika atau komunitas Indian, serta juga kalangan Arab dan Islam secara negatif. Kalangan Indian, misalnya, cenderung digambarkan sebagai kelompok orang tak beradab yang mengancam orang-orang kulit putih. Ketika informasi ini terus menerus hadir maka sikap masyarakat Amerika terhadap saudara-saudara Indiannya itu pun negatif (Armando, 2001:22).

Televisi bukan hanya menyajikan informasi tetapi menanamkan nilai-nilai budaya, norma, batas-batas moral dalam diri khalayaknya. Kaum muda Indonesia yang terus-menerus menyaksikan film-film produksi barat lambat laun akan menyerap budaya yang disajikan di dalam film tersebut dan tanpa  di sadari mereka melupakan batasan-batasan budaya dan norma-norma budaya Timur yang seharusnya di anut. Sehingga pada akhirnya perilaku pun akan mudah berubah. Ini dapat dilihat betapa mudahnya anak-anak dan remaja mengikuti apa yang sering ditampilkan di televisi. Misalnya dari pakaian, gaya rambut, cara berbicara, bahasa,    pergaulan, perilaku kekerasan atau bahkan gaya hubungan antara lawan jenis (Armando, 2001:23).

Televisi sebagai media yang muncul belakangan, ternyata memberikan nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Sementara tiga dasawarsa belakangan ini merupakan kurun waktu yang memadai bagi kita untuk menilai dari sendiri, mental, moral, perilaku, wawasan, cita-cita, dan sebagainya. Kesemuanya itu adalah dampak dari media televisi yang berhasil menampilkan realitas sosial melalui perangkat elektronik canggih (Kuswandi, 1996:24).

Akhirnya dapat dikatakan bahwa televisi dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Artinya televisi bisa membawa efek positif  jika diarahkan untuk tujuan positif dan sebaliknya televisi bisa membawa pengaruh negatif  jika  tidak digunakan secara bijaksana.