Apa bedanya saham dan obligasi

Investasi saham menjadi salah satu jenis investasi yang cukup ramai dipilih oleh generasi muda. Di sisi lain, obligasi juga menjanjikan imbal balik (return) yang cukup tinggi dengan risiko yang lebih rendah. Hal ini yang memunculkan perbandingan antara investasi saham dan obligasi di kalangan investor.

Mengenal perbedaan saham dan obligasi tentu akan membawa kamu pada pilihan yang tepat. Namun, bukan berarti salah satu investasi lebih baik dari investasi lainnya, ya. Kedua jenis investasi ini tentu bisa cocok dengan semua investor sekaligus menguntungkan.

Perlu diingat bahwa ada banyak produk investasi saham dan obligasi yang bisa dipilih oleh para calon investor. Karena itu, kamu harus mulai mengetahui masing-masing cirinya. Simak perbedaan dari antara investasi saham dan obligasi di bawah ini!

Mengenal Investasi Saham dan Obligasi

Saham dan obligasi sebenarnya jenis investasi yang melibatkan permodalan sebuah badan usaha. Modal yang datang dari para investor ini akan digunakan untuk melanjutkan bisnis dari perusahaan yang menerimanya. Nantinya, para investor akan menerima surat berharga dari masing-masing jenis investasi. Perbedaannya terletak dari tanggung jawab dan hak yang diterima oleh para investor.

Dalam praktiknya, saham merupakan sebuah bentuk kepemilikkan atas aset dalam sebuah perusahaan. Kepemilikan ini ditandai dengan lembar saham yang dimiliki oleh para investornya. Nantinya, para investor akan memiliki tanggung jawab atas semua yang terjadi dalam perusahaan tersebut.

Artinya, pemilik saham akan memperoleh keuntungan atas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Namun, mereka pun akan memiliki risiko atas penurunan nilai saham atau kinerja perusahaan dan faktor-faktor lainnya.

Di sisi lain, obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Dengan kata lain, perusahaan tersebut meminjam modal kepada para investor dan akan dikembalikan dengan bunga pada waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Bunga obligasi bisa disebut juga dengan kupon.

Karena hanya sebagai pemberi piutang, para pemilik surat obligasi tidak memiliki keterikatan apa pun dengan perusahaan. Para pemilik modal ini hanya akan mendapatkan modal mereka kembali saat tanggal jatuh temponya.

Perbedaan Saham dan Obligasi

Secara umum, pemilik saham dan obligasi sama-sama melakukan pendanaan untuk perusahaan. Lebih dari itu, ada beberapa faktor penting yang membedakan saham dan obligasi. Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan antara investasi saham dan obligasi di bawah ini:

1. Masa berlaku kepemilikan surat berharga

Perbedaan antara saham dan obligasi yang pertama datang dari masa berlakunya. Para investor saham bisa dibilang memiliki batas waktu yang tidak terbatas. Mereka bisa tetap menjadi pemegang saham sampai dengan menjual lembar saham kepada investor lain.

Namun, hal tersebut tidak bisa dilakukan dalam obligasi. Dalam surat utang, kamu bisa melihat jangka waktu kepemilikan sekaligus waktu jatuh tempo pembayaran utang dari perusahaan penerbit obligasi. Setelah tanggal jatuh tempo dan utang terbayar, kamu sudah tidak lagi menjadi pemilik surat berharga obligasi lagi.

2. Keuntungan investasi

Investasi mengenal kupon atau nilai bunga yang akan diterima oleh pemegang surat berharga pada tempo tertentu. Nilai kupon pun sudah ditentukan oleh perusahaan yang mengeluarkan surat utang tersebut. Kupon ini menjadi satu-satunya imbal balik (return) yang diterima oleh pemegang surat berharga obligasi.

Berbeda dengan para pemilik obligasi, pemilik saham akan mendapatkan return yang disebut dengan dividen yang cenderung fluktuatif sesuai dengan jumlah kepemilikannya di suatu perusahaan. Jumlah kepemilikan sahamnya akan sebanding dengan nilai return yang didapatkan.

Meski begitu, nilai saham juga akan sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan ekonomi. Kamu mungkin bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi sehingga saham juga dikenal sebagai jenis high risk high return investment.

3. Pengenaan pajak investasi

Sebagaimana dijelaskan tentang kepemilikan, para investor tidak mendapatkan hak kepemilikan atas perusahaan, melainkan hanya pemberi dana. Oleh karena itu, dana yang diberikan pada perusahaan termasuk sebagai biaya dan tidak dianggap kena pajak.

Berbeda halnya dengan saham, para pemilik saham akan mendapatkan dividen yang merupakan laba yang termasuk sebagai penghasilan dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, saham akan dikenakan pajak. Pajak ini biasanya sudah dipotong sehingga dividen yang didapatkan oleh pemilik saham adalah nilai bersih.

Itulah beberapa hal yang bisa diperhatikan tentang perbedaan saham dan obligasi. Sebelum kamu membuat keputusan untuk menginvestasikan dana ke dalam bentuk saham atau obligasi, sebaiknya perhatikan beberapa pertimbangan tersebut.

Hal ini akan sangat baik untuk dapat mempersiapkan untung-rugi dari investasi yang akan kamu lakukan. Saat memilih produk saham maupun obligasi, pastikan juga untuk memilih produk yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Untuk rekomendasi dan informasi lebih lanjut mengenai investasi saham dan obligasi atau pilihan produk reksa dana Syailendra lainnya. Segera hubungi customer service kami di 021- 27939391 atau dapat download aplikasi YO! Inves di google Play Store atau App Store untuk registrasi dan investasi sesuai dengan profil risiko serta goals investasi kamu.

Apa itu Perbedaan saham dan obligasi?

Perbedaan obligasi dan saham lainnya, pemilik saham memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan juga hak suara. Sementara obligasi, pemilik hanya berstatus sebagai pemberi utang.

Apa kelebihan investasi obligasi dibandingkan saham?

Obligasi adalah utang, sedangkan saham adalah surat kepemilikan atas aset perusahaan. Berdasarkan perbedaan tersebut, ada satu keuntungan yang dimiliki obligasi, yaitu keamanan. Ketika perusahaan mengalami kebangkrutan, pemberi utang atau pemegang obligasi akan lebih diprioritaskan dibanding pemegang aset perusahaan.

Apa Hubungan obligasi dan saham?

Hubungan Antara Saham dan Obligasi Sebagai gambaran, saham dan obligasi bersaing untuk mendapatkan dana dari investor. Seperti penjelasan tadi, saham menawarkan keuntungan yang besar diikuti dengan risiko yang besar juga, sedangkan obligasi merupakan investasi yang cukup aman dengan pembayaran rutin.

Apa itu obligasi di saham?

Obligasi adalah instrumen investasi yang bisa dipilih investor di pasar modal selain efek saham yang diperdagangkan. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.