Analisislah dampak yang terjadi pada bumi jika lapisan inti luar tidak memiliki karakteristik

Inti luar Bumi adalah lapisan cair dengan ketebalan sekitar 2.266 km (1.408 mi), terdiri dari besi dan nikel yang terletak di atas inti dalam dan di bawah mantel. Batas luarnya berada sekitar 2.266 km (1.408 mi) di bawah permukaan Bumi.

Analisislah dampak yang terjadi pada bumi jika lapisan inti luar tidak memiliki karakteristik

Struktur Bumi

Suhu inti luar berkisar dari 4.300 K (4.030 °C; 7.280 °F) di bagian luar hingga 6.000 K (5.730 °C; 10.340 °F)) di dekat inti dalam. Karena suhunya yang tinggi, inti luar Bumi bentuknya berupa fluida dengan tingkat viskositas yang rendah (sekitar 10 kali lebih rendah dari viskositas logam cair di permukaan Bumi).[1] Arus Eddy yang terdapat di fluida besi nikel pada inti luar diyakini telah memengaruhi medan magnet Bumi. Kekuatan medan magnet rata-rata di dalam inti luar adalah sekitar 2,5 militesla, 50 kali lebih kuat dari medan magnet di permukaan.[2][3] Sulfur dan oksigen diketahui juga terdapat di inti luar.[4]

Tanpa inti luar, kehidupan di Bumi akan sangat berbeda. Konveksi logam cair di dalam inti luar menciptakan medan magnet Bumi.

  • Gelombang SKS
  • Struktur Bumi

  1. ^ Gillan, Michael J.; De Wijs, Gilles iA.; Kresse, Georg; Vočadlo, Lidunka; Dobson, David; Alfè, Dario; Price, Geoffrey D. (1998). "The viscosity of liquid iron at the physical conditions of the Earth's core" (PDF). Nature. 392 (6678): 805. Bibcode:1998Natur.392..805D. doi:10.1038/33905. 
  2. ^ First Measurement Of Magnetic Field Inside Earth's Core. Science20.com. Retrieved on 2012-01-27.
  3. ^ Buffett, Bruce A. (2010). "Tidal dissipation and the strength of the Earth's internal magnetic field". Nature. 468 (7326): 952–4. Bibcode:2010Natur.468..952B. doi:10.1038/nature09643. PMID 21164483. 
  4. ^ Gubbins, David; Sreenivasan, Binod; Mound, Jon; Rost, Sebastian (May 19, 2011). "Melting of the Earth's inner core". Nature. 473 (7347): 361–363. Bibcode:2011Natur.473..361G. doi:10.1038/nature10068. PMID 21593868. 

  • Outer core from universetoday.com

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inti_luar&oldid=17735859"

tolong bantu jawab kak soal ada difoto mau dikumpul besok pliss tolong jawab malam ini juga​

anging yang berhembus dari benua asia ke benua australia dan membawa uap air yg menyebabkan wilayah indonesia mengalami musim penghujan adalah angin?A … .musom baratB.anti pasatC.musom timurD.topanE.pasatterima kasih​

Perhatikan gambar posisi bulan saat mengelilingi bumi dan sekaligus mengelilingi matahari berikut! Berdasarkan gambar, posisi yang menunjukkan pasang … minimum atau terkecil adalahbantuu jawabb kkk​

tolong bantu jawab kak soal ada difoto mau dikumpul besok pliss tolong jawab malam ini juga​

Di desa mekar asri terdapat data penduduk sebagai berikutusia penduduk jumlah jiwa 0-14 tahun 172 … 15-64 tahun 900 >65 tahun 98Hitunglah beban ketergantungan didesa mekar asri?tolong bantuan nya kak​

tolong bantu jawab kak soal ada difoto mau dikumpul besok pliss yang baik yang ikhlas​

tolong bantu jawab kak soal ada difoto mau dikumpul besok pliss​

tolong bantu jawab kak soal ada difoto mau dikumpul besok pliss​

Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan A adalah 10. 000 jiwa wilayah pertumbuhan B adalah 2. 000 jiwa. Jarak antara wilayah pertumbuhan A dan B adalah 20 … km. Lokasi titik henti antara wilayah pertumbuhan A dan wilayah pertumbuhan B adalah.  ​.

Curah hujan yang tinggi di Desa Suka Makmur membuat resah seluruh warga. Kondisi wilayah yang berada di lereng perbukitan dan sedikitnya jumlah vegeta … si semakin menambah kekhawatiran warga. Menurut Anda, bencana apa yang mungkin terjadi di Desa Suka Makmur? Apa saja upaya mitigasi yang perlu dilakukan warga Desa Suka Makmur?​

tirto.id - Para ahli menjelaskan, bahwa bumi seperti bawang bombay yang terbentuk dari banyak lapisan. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang ada saat ini memungkinkan manusia untuk mendeteksi berapa banyak lapisan-lapisan dalam bumi. Secara berurutan, lapisan-lapisan tersebut terdiri atas kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam.

Dilansir dari Phys, lapisan-lapisan bumi dapat dideteksi dengan aktivitas seismologi. Deteksi dengan metode ini melibatkan pengukuran gelombang suara yang dihasilkan oleh aktivitas gempa bumi.

Perubahan kecepatan seismik menyebabkan penyimpangan gelombang cahaya atau refraksi. Kondisi ini kemudian dihitung sesuai dengan Hukum Snell untuk menentukan perbedaan massa jenis.

Selain itu lapisan-lapisan bumi juga dibedakan berdasarkan karakteristik mineral di tiap kedalaman. Umumnya, lapisan-lapisan terdalam bumi cenderung lebih cair dibanding lapisan luar. Ini dipengaruhi oleh perbedaan suhu dan tekanan yang besar.

Perbedaan suhu dan tekanan ini disebabkan oleh energi panas yang tersisa saat pembentukan awal planet, peluruhan unsur radioaktif, dan pembekuan inti dalam akibat tekanan.

Berikut karakteristik lapisan-lapisan bumi dan penjelasannya,

Lapisan Kerak

Kerak merupakan lapisan terluar dari bumi, dengan ketebalan sekitar 5 hingga 70 kilometer. Lapisan ini baru muncul 100 juta tahun setelah bumi terbentuk.

Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu bumi mengalami proses peleburan yang menyebabkan zat yang padat tenggelam ke tengah sementara bahan yang lebih cair akan berpindah ke bagian luar. Zat yang berada disisi luar kemudian membentuk kerak bumi.

Dalam studi yang dipublikasikan oleh Universitas Riau (UNRI) kerak bumi terbentuk atas tiga jenis batuan utama, yaitu batuan beku, metamorf, dan sedimen. Meskipun kerak membentuk seluruh permukaan bumi (termasuk benua dan samudera), lapisan ini hanya membentuk 1 persen dari seluruh volume bumi.

Lapisan Mantel

Mantel terdiri atas dua bagian, yaitu mantel atas dan mantel bawah. Menurut Phys, lapisan ini membentuk 84 persen volume bumi. Mantel atas, membentuk litosfer dan kerak bumi yang membentang di kedalaman 7 hingga 450 kilometer.

Kemudian zona transisi di kedalaman 410 hingga 660 kilometer, lalu lapisan mantel bawah yang terletak di kedalaman 660 hingga 2.891 kilometer.

Lapisan ini merupakan lapisan yang terdapat aktivitas tektonik atau pergerakan lempeng. Aktivitas ini bertanggung jawab atas pergeseran benua, gempa bumi, pembentukan rantai pegunungan, dan sejumlah proses geologi lainnya.

Lapisan mantel tersusun atas besi dan nikel. Suhu lapisan ini juga tinggi, yaitu sekitar 500° hingga 900° Celsius pada mantel atas, dan 4.000° Celcius pada mantel bawah.

Inti Luar

Berdasarkan penyelidikan seismik, bagian inti bumi memiliki struktur yang cair. Lapisan inti luar diprediksi memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi daripada mantel atau kerak, berkisar antara 9.900 dan 12.200 kg/m3.

Inti luar memiliki ketebalan 2.300 kilometer, dengan radius kurang lebih 3.400 kilometer. Inti luar dibentuk oleh besi, nikel, dan sejumlah elemen ringan. Diperkirakan, lapisan ini memiliki suhu 4.030° hingga 5.730° Celcius.

Inti Dalam

Lapisan inti dalam memiliki komposisi yang sama dengan inti luar, tetapi lebih padat. Inti dalam memiliki radius seluas 1.200 kilometer atau sekitar 70 persen dari jari-jari bulan.

Suhu inti dalam diperkirakan sekitar 5.400° Celsius. Meski suhu inti dalam tinggi, tetapi tekanan lingkungannya juga tinggi, yaitu sekitar 330 hingga 360 gigapascal. Hal ini yang menyebabkan besi dan logam lainnya tidak meleleh dan cenderung memadat pada lapisan ini.

Dilansir dari Live Science, inti dalam bumi diperkirakan mengembang sebesar 1 milimeter setiap tahun. Peneliti memperkirakan hal ini disebabkan karena inti dalam tidak dapat melarutkan jumlah elemen cahaya yang sama dengan inti luar.

Akibatnya, besi cair membentuk, membeku dan mengkristal pada batas inti dalam. Sementara, cairan sisa yang mengandung lebih banyak unsur ringan mengapung dan membantu dorongan konveksi ke inti luar. Pertumbuhan inti dalam bumi ini dipercaya dapat memengaruhi medan magnet bumi melalui aksi dinamo.

Baca juga:

  • Gempa Fukushima 2021 dan Kenapa Jepang Sering Gempa bumi?
  • Ketahui Lima Tahapan Perkembangan Kehidupan di bumi

Baca juga artikel terkait LAPISAN BUMI atau tulisan menarik lainnya Yonada Nancy
(tirto.id - ynd/wta)


Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Kontributor: Yonada Nancy

Subscribe for updates Unsubscribe from updates