Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas secara emosi akan merasa lebih

Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas secara emosi akan merasa lebih

Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas secara emosi akan merasa lebih
Lihat Foto

ISTOCKPHOTO/FERLISTOCKPHOTO

Ilustrasi remaja bercengkrama

KOMPAS.com - Masa pubertas adalah masa yang menandai masa anak-anak beralih ke usia puber untuk persiapan reprodiksi.

Biasanya, di masa ini, anak gadis maupun anak remaja laki-laki mulai merasakan adanya perubahan pada tubuh mereka.

Perubahan tersebut terjadi karena adanya perubahan biologis yang memengaruhi pertumbuhan jasmani dan emosional anak-anak.

Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Wanita Alami Mimpi Basah

Berdasarkan jenis kelamin, anak perempuan biasanya memasuki masa pubertas lebih awal dibanding anak laki-laki, yakni pada usia 11 tahun.

Sementara, anak laki-laki diketahui rata-rata mulai masa pubertas sekitar usia 12 tahun.

Waktu mulainya masa pubertas pada masing-masing anak kemudian ditentukan oleh sebagian besar faktor keturunan dan ras (sekitar 70 persen).

Sedangkan sisanya (30 persen) yakni dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti:

  • Iklim
  • Diet atau asupan nutrisi
  • Stres
  • Kondisi gangguan kesehatan kronis tertentu di masa bayi dan anak-anak

Saat memasuki masa pubertas, akan terjadi perubahan sinyal di dalam kelenjar hypothalamus di dalam otak yang menyebabkan meningkatnya produksi hormon pertumbuhan, hormon reproduksi dan hormon androgen.

Beberapa hormon seperti growth hormon, estrogen, progesteron, dan testosteron itu lah yang kemudian memengaruhi perubahan pesat jasmani, reproduksi, dan emosi pada anak usia puber.

Baca juga: Mimpi Basah: Penyebab, Rentang Usia, dan Frekuensi Normal

Perubahan fisik saat pubertas

Melansir buku Kehamilan (2019) oleh Dr. Ayustawati, PhD, perubahan fisik pada anak perempuan saat masa pubertas biasanya muncul 2 tahun sebelum datang menstruasi pertama atau menarche.

Berikut ini beberapa perubahan fisik atau jasmani yang terjadi pada anak gasis saat masa pubertas:

1. Tumbuh payudara

Bagi remaja putri, perubahan paling pertama yang paling membingungkan adalah bertumbuhkembangnya payudara yang terjadi dalam beberapa tahap.

Prosesnya, yakni diawali dengan puting yang membatu dan kemudian disertai dengan tumbuh kembang daerah di sekitar payudara yang menjadi membesar.

Perubahan payudara kadang tidak sama besarnya antara bagian kiri dan kanan. Hal itu masih normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Normalnya, anak gadis yang tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai masa pubertas, mungkin akan merasa panik atau galau ketika mendapati payudara membesar.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Awal Kehamilan, Tak Hanya Telat Haid dan Mual

2. Muncul rambut tambahan

Remaja putri saat mengalami pubertas pada umumnya akan mendapati pertumbuhan rambu di daerah ketiak dan kelamin.

3. Jerawat

Jerawat akan mudah muncul pada wajah atau daerah kulit lainnya.

4. Growth spurt

Anak gadis saat memasuki masa pubertas biasanya akan mengalami pertumbuhan badan yang pesat du mana tingi badan bisa meningkat pesat.

5. Pinggul membesar

Pinggul membesar dan disertai dengan meningkatnya jaringan lemak tubuh adalah salah satu tanda pubertas lain yang normalnya dialami oleh anak perempuan.

6. Mestruasi

Dimulainya masa haid merupakan tanda awal bahwa remaja putri itu sudah memasuki masa reproduksi.

Beberapa bulan pertama, haid biasanya belum disertai dengan ovulasi.

Mulainya haid dengan ovulasi, pada umumnya disertai dengan rasa tidak nyaman pada daerah perut bawah.

Baca juga: Normal atau Kelainan, Rasa Canggung yang Kerap Dialami Remaja?

Meski masa remaja merupakan masa peralihan yang bisa jadi membingungkan, masa ini jelas perlu dilalui oleh setiap orang.

Untuk menghindari kebingungan, perlulah bagi para orangtua untuk membekali informasi atau pengetahuan bagi anak remaja mengenai masa pubertas itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas secara emosi akan merasa lebih

Rata-rata anak perempuan mulai mengalami pubertas pada usia 9 hingga 14 tahun. Tapi beberapa ada yang mulai mengalami perkembangan payudara atau pertumbuhan rambut kemaluan pada usia 8 tahun, dan sejumlah kecil mulai matang sebelum usia 7 tahun. Istilah teknis untuk ini adalah precocious puberty. Anak perempuan 5 kali lebih mungkin mengalami precocious puberty dibanding anak laki-laki.
Pada kondisi normal saja saat Bunda melihat anak perempuan Anda mengalami pubertas, emosi Anda pasti naik-turun. Apalagi jika ia mengalami pubertas dini, pasti akan membuat Bunda sangat kaget. Tapi pada kebanyakan kasus pubertas dini ini, tak ada kondisi yang harus dikhawatirkan. Anak mungkin tidak bisa disebut normal, dan ia pasti mengalami keanehan dalam aspek sosial atau fisik, tapi tenang, teman-temannya seumurannya akan seperti dia juga kok Bun. Jika ini sangat menganggu, Bunda bisa memberikan si kecil obat penunda pubertas.

Tanda Anak Perempuan Mulai Mengalami Pubertas

Nah, sebelum khawatir lebih jauh, Bunda harus tahu terlebih dahulu tanda-tanda pubertas. Tanda awal yang biasanya terjadi adalah berkembangnya payudara yang terlihat seperti gundukan di bawah area puting. Satu payudara mungkin tumbuh lebih awal dari yang satunya, dan terasa lunak ketika disentuh. Ini sering diikuti dengan pertumbuhan rambut kemaluan, bau badan (karena kelenjar keringat lebih aktif), dan jerawat (karena kelenjar minyak lebih aktif). Anak perempuan Anda juga mengalami peningkatan tinggi badan beberapa inci dan pinggul lebih lebar serta pinggang lebih ramping selama pubertas. Anak juga akan sering moody dan dan mudah tersinggung. Ia juga akan mengeluarkan kotoran atau lendir berwarna kekuningan dari vagina dan mulai mengalami menstruasi sekitar 2 hingga 2,5 tahun kemudian sejak tanda pubertas awal terjadi. Bulu ketiak juga muncul mendekati akhir pubertas. Keseluruhan proses ini biasanya butuh sekitar 2,5 hingga 3 tahun, tapi akan terus berlanjut hingga 4 atau 5 tahun setelahnya. Bila tanda-tanda ini mulai terjadi saat anak berusia 7 atau 8, mungkin akan terdengar terlalu dini untuk Anda, tapi ternyata ini masih di rentang yang normal lho Bun. Anak yang mulai puber pada usia 7 atau 8 tahun biasanya memiliki grafik pertumbuhan yang lebih tinggi. Bila mereka sehat, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pertumbuhan payudara atau rambut kemaluan. Tapi anak Anda perlu diperiksakan ke dokter. Bahkan anak perlu diperiksa dokter kapanpun ia mulai mengalami pubertas, karena ini adalah waktu yang tepat bagi dokter untuk mengukur kesehatan fisik dan psikologis anak dan memastikan semua perubahan yang terjadi normal. Ini juga kesempatan bagi anak untuk bertanya pada orang yang profesional, bukan hanya pada ayah dan bunda, tentang tubuhnya. Bila anak perempuan Anda belum berusia 7 tahun dan menunjukkan tanda pubertas, Anda perlu memeriksakannya ke dokter. Payudara dan rambut kemaluan yang tumbuh tidak sepenuhnya berarti pubertas sudah sepenuhnya dimulai, bisa beberapa tahun lagi sebelum semua hormon muncul, tapi dokter perlu memeriksa anak perempuan Anda untuk melihat apakah ia membutuhkan pengobatan.

Tidak ada efek fisik jangka panjang untuk pubertas dini kecuali anak Anda terlihat lebih tinggi dari teman-temannya, pertumbuhannya membuat ia sedikit lebih pendek dari rata-rata orang dewasa.

Semua orang pasti pernah dan akan mengalami masa pubertas.  Bahkan tidak hanya remaja saja yang kerap dibuat stres karena harus beradaptasi dengan kondisi baru ini. Para orang tua juga dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan fisik dan sifat sang anak. Terlebih lagi ketika pandemi seperti ini anak-anak diwajibkan belajar dari rumah. Sehingga para orang tua benar-benar menjadi orang pertama yang menghadapi para anak mereka yang sedang puber.

Pengertian Pubertas

Masa puber adalah masa dimana seseorang telah memiliki kematangan dan kedewasaan secara seksual. Puber pada umumnya dialami anak pada usia peralihan sekolah dari SD ke SMP.

Pada anak perempuan umumnya mengalami masa puber sekitar umur 10-14 tahun, sedangkan anak lelaki mengalami masa puber diantara umur 12-16 tahun. Dilihat dari umurnya dapat disimpulkan bahwa anak perempuan cenderung lebih cepat dewasa daripada anak lelaki.

Saat ini banyak orang tua yang telah menyadari bahwa pertumbuhan anak-anak mereka tergolong pesat. Pertumbuhan yang cepat ini nantinya juga akan mempengaruhi pubertas yang juga lebih cepat lagi. Bahkan terkadang beberapa orang tua mengeluhkan karena sulit untuk memahami jalan pikiran sang anak yang sedang dalam masa puber.

Menghadapi masa puber memang tidak mudah, baik bagi anak yang bersangkutan atau orang tua mereka. Banyaknya perubahan yang ada selama masa puber menyebabkan para remaja harus mulai beradaptasi dengan perubahan diri mereka.  Hal ini juga menyebabkan para remaja puber menjadi lebih sensitif.

Ciri Masa Pubertas Pada Anak Perempuan

Sama dengan anak laki-laki, perempuan juga mengalami banyak perubahan fisik dan emosi selama memasuki masa pubertas mereka. Perempuan memasuki masa pubertas lebih cepat dibandingkan anak lelaki, sehingga selain perubahan fisik anak perempuan menjadi lebih sensitif dan dewasa daripada lelaki. Mereka juga perlu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru sebagai perempuan yang beranjak dewasa. Beberapa ciri yang menandai anak perempuan sudah memasuki masa pubertas akan dipaparkan dibawah ini.

Anak dalam masa pubertas akan mengalami pertumbuhan super pesat. Bahkan dalam beberapa kasus pertumbuhan pesat secara fisik bisa melebihi ekspektasi para orang tua. Anak perempuan akan menjadi jauh lebih tinggi dan tangan serta kaki menjadi lebih jenjang. Untuk para orang tua yang ingin membelikan baju dan sepatu bagi anak mereka, perlu bersiap membeli ukuran yang lebih besar. Sebab pesatnya pertumbuhan badan anak mampu membuat semua baju menjadi tidak muat dalam waktu dekat.

Anak perempuan memiliki ciri utama yaitu mengalami pertumbuhan pesat di bagian payudara. Pada anak perempuan, payudara mereka akan tumbuh membesar hingga mereka benar-benar dewasa. Pada umumnya memerlukan waktu 3 sampai 5 tahun untuk payudara anak berkembang sepenuhnya seperti orang dewasa. Namun, itu semua kembali pada genetika setiap anak yang diturunkan oleh orang tua mereka.

Perubahan fisik lainnya yang jelas terlihat adalah semakin melebarnya ukuran pinggang anak perempuan. Pesatnya pertumbuhan si anak menyebabkan berat badan serta ukuran baju dan celana pun menjadi bertambah juga. Celana yang biasanya muat pun menjadi tak muat lagi.

Dari semua tanda-tanda pubertas pada anak perempuan, periode menstruasi mungkin dapat dikatakan menjadi masa yang paling tangguh. Anak perempuan selama menginjak masa pubertas akan mengalami kenaikan hormon dan menstruasi.

Pada umumnya menstruasi pada anak perempuan terjadi pada usia 12-13 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan jika terjadi lebih cepat atau justru lebih lambat. Beberapa anak juga memiliki fase menstruasi yang ‘sulit’.  Sebab di hari pertama mereka menstruasi terkadang perut terasa kram dan melilit. Tetapi, hal ini tidak terjadi pada semua anak.

Pada masa awal pubertas siklus menstruasi yang ada pada setiap anak perempuan pun berbeda-beda tergantung gen dan kondisi tubuh mereka. Ada anak-anak yang sudah menstruasi dengan siklus yang lancar seperti setiap 28 hari sekali. Namun, ada pula yang mengalami siklus menstruasi jarang-jarang seperti 3 bulan sekali.

Para ibu sebaiknya memberikan pengarahan agar anak-anak mulai memperhatikan siklus menstruasi mereka. Anak-anak yang sedang beradaptasi dengan masa pubertas ini tentu juga sering bimbang dalam hal menstruasi tetapi malu untuk mengungkapkannya. Sehingga ada baiknya jika para ibu melakukan pendekatan terhadap anak-anak mereka.

Ketika anak mulai puber biasanya akan muncul noda baru berwarna putih atau keruh di celana dalam mereka. Itu adalah keputihan yang kemunculannya menandai bahwa anak memang sedang memasuki masa puber.

Debit ini adalah cairan yang diproduksi oleh tubuh untuk membersihkan vagina. Sehingga kemunculannya adalah hal yang cukup umum dan dialami oleh banyak anak perempuan. Para ibu dapat memberikan penjelasan kepada anak bahwa keputihan ini adalah hal yang wajar sekali. Sebab ini merupakan kali pertama, maka wajar bila anak perempuan yang mengalami ini akan bertanya-tanya.

Sama dengan anak laki-laki, perempuan juga mengalami kenaikan hormon yang sedang pesat-pesatnya. Sehingga seluruh bagian tubuh pun mengalami pertumbuhan yang pesat pula. Hormon-hormon tersebut juga menjadi pemicu munculnya jerawat dan komedo di area wajah bahkan badan mereka.

Maka tidak perlu panik jika anak di usia ini mulai melakukan perawatan dan menjaga penampilan. Itu artinya mereka menyadari bahwa mereka sedang berada di masa pubertas dan perlu untuk mulai merawat diri.

Seiring berjalannya waktu masa puber membuat perubahan signifikan pada tubuh anak-anak. Selain perubahan fisik yang semakin tinggi, beberapa anak dalam masa pubernya mengalami penambahan berat badan. Beberapa bahkan tampak menggendut karena perubahan hormon-hormon didalam tubuh yang juga memicu perubahan secara fisik. Sebagian anak di masa pubernya cenderung lebih suka tidur, sehari-hari menjadi cepat mengantuk.

Hal ini juga salah satu perubahan yang ada. Contoh lainnya yaitu anak-anak yang dulunya tidak suka makan menjadi lebih banyak makan makanan berat dan camilan, yang pada akhirnya menyebabkan berat badan mereka naik. Akan tetapi itu semua kembali pada genetik yang ada didalam tubuh masing-masing anak.

  1.   Tumbuhnya Rambut Atau Bulu Halus

Semakin lama pertumbuhan anak-anak menjadi semakin nampak. Memasuki masa puber, pada tubuh anak-anak yang awalnya mulus akan mulai tumbuh rambut atau bulu halus di sekitar kemaluan dan ketiak. Bahkan beberapa anak perempuan juga memiliki bulu halus di area kumis mereka.

Ini adalah kondisi yang wajar karena beberapa perempuan memang memiliki kumis halus yang tampak samar tidak seperti anak laki-laki. Tumbuh nya bulu-bulu di sekitar ketiak juga memicu bau keringat di area tersebut. Sehingga anak-anak diusia ini perlu dibimbing untuk mulai menjaga badan mereka agar tetap bersih.

Fase pubertas dapat menjadi fase yang sulit untuk anak-anak.  Banyak diantara mereka yang kesulitan beradaptasi dengan kondisi mereka yang baru. Mulai berjerawat, bau badan menjadi lebih kuat beberapa anak bahkan naik berat badannya.

Hal seperti ini tidak jarang membuat mereka minder. Terutama untuk anak perempuan yang memang lebih sensitif, rasanya seperti roller-coaster. Mood dan suasana hati yang cenderung tak menentu dan sulit dipahami. Ini terkadang membuat para orang tua menjadi serba salah, namun kita tidak bisa menyalahkan sang anak juga. Sebab mereka mungkin juga sulit untuk menjelaskan perasaan mereka.

Rekomendasi Buku Terkait Pubertas

Growing Up Mindful

Membentuk Anak yang Bahagia & Berkesadaran Pikiran Skill yang harus dimiliki anak-anak di masa depan adalah kecerdasan emosi, rasa ingin tahu tinggi, berani mengambil keputusan, dan berdaya juang. Salah satu cara untuk menyiapkannya adalah dengan melatih mindfulness pada mereka. Selama ini mungkin Anda berpikir bahwa mindfulness atau kesadaran pikiran hanyalah untuk orang dewasa, dan mengajarkan mindfulness pada anak adalah hal yang mustahil.

Mungkin Anda juga mengira bahwa praktik mindfulness adalah duduk bersila dengan tenang selama berjam-jam. Semua anggapan itu dipatahkan oleh Dr. Christopher Willard, seorang praktisi mindfulness yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Praktik mindfulness sangat bisa diterapkan oleh anakanak dalam sebuah permainan, olahraga, jalan-jalan, dan setiap aktivitas sehari-hari.

Di buku ini, Dr. Willard menuliskan lengkap panduan praktisnya. Semua bentuk latihan mindfulness bisa Anda lakukan bersama anak-anak baik di rumah, lingkungan bermain, maupun sekolah. Yuk, kita bantu anak-anak meningkatkan fokus dan kebahagiaan, serta mengurangi kecemasannya dengan mindfulness.

Be A Dream Parent

Anak membawa kebahagiaan bagi orang tua. Menjadi orang tua idaman yang di idolakan anak bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi meskipun tidak mudah kita tetap bisa mewujudkan hal tersebut. Cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menumbuhkan kesadaran kita sebagai orang tua, senantiasa belajar memahami dan mengasuh anak, karena orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anak.

Semoga lembaran-lembaran dari artikel dalam buku ini dapat bermanfaat bagi para orang tua, dan bermanfaat bagi siapapun yang ingin mengetahui bagaimana cara menjadi orang tua idaman yang diidolakan anak, orang tua yang bisa memahami kebutuhan anak, orang tua yang kompak dalam mengasuh anak sehingga dapat terlahir anak-anak hebat, anak-anak yang bisa menjadi generasi yang bermartabat, sehat jasmani dan sehat rohani.

Mampu menjadi generasi yang bisa memberi manfaat, bagi diri sendiri, orang tua, agama, dan negara. Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

Ciri Masa Pubertas Pada Anak Lelaki

Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas secara emosi akan merasa lebih
Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas secara emosi akan merasa lebih
Ada banyak hal yang berubah selama masa pubertas. Baik secara fisik dan emosi  juga akan jauh berbeda. Masa puber adalah jembatan peralihan dari masa anak-anak ke remaja. Sehingga, beberapa remaja akan cenderung mengalami perubahan sikap selama fase pubertas ini. Yang terpenting adalah para orang tua harus mampu memahami perasaan anak-anak mereka.

Salah satu ciri yang paling mudah dilihat selama pubertas adalah perubahan fisik. Dibawah ini adalah secara fisik perubahan yang terjadi pada anak lelaki.

Awal masa puber pada lelaki ditandai dengan pertumbuhan penis dan testis yang mulai membesar. Sehingga produksi hormon testosteron pun juga semakin banyak. Hormon ini juga nantinya akan mempengaruhi sikap dan perilaku si anak tersebut. Anak laki-laki akan benar-benar mencapai masa pubertasnya sekitar dua tahun setelah awal fase pubertas tiba.

Laki-laki yang sedang beranjak dewasa selama masa pubertas juga memiliki perubahan fisik dengan tumbuhnya rambut atau bulu di sekitar alat kelamin dan ketiak. Selain itu, di bagian wajah lelaki juga biasanya ditandai dengan tumbuhnya bulu di sekitar dagu dan kumis.

  1.   Produksi Keringat Bertambah

Selama fase pubertas hormon lelaki meningkat menjadi lebih tinggi.  Hal ini memicu produksi keringat yang juga bertambah banyak sebab kelenjar keringat bekerja lebih cepat. Maka jangan heran jika di masa-masa SMP anak laki-laki cenderung mulai memiliki bau badan yang jauh lebih kuat. Selain aktivitas mereka yang semakin tinggi, hormon dalam tubuh mereka yang sedang puber juga memicu keringat lebih banyak.

Saat masa puber, anak lelaki biasanya mengalami ereksi dan ejakulasi. Ejakulasi pertama yang dialami menandakan bahwa anak tersebut memasuki fase pubertas. Ejakulasi ini biasanya muncul ketika mimpi basah. Terkadang anak lelaki tanpa ada alasan yang jelas, sudah bangun tidur dalam keadaan ereksi.

Perubahan suara selama masa pubertas memang sangat ‘kentara’. Tidak seperti anak perempuan, suara lelaki akan cenderung berubah menjadi lebih berat saat memasuki fase puber.

Memang tidak semua anak lelaki suaranya akan menjadi berat sekali. Beberapa anak yang memiliki jenis suara lebih nyaring akan terdengar sama. Namun, jika diperhatikan sebenarnya tetap ada perubahan suara dari saat anak-anak dan saat dewasa. Itulah mengapa anak penyanyi cilik laki-laki suaranya akan terdengar berbeda ketika mereka menyanyi lagi saat dewasa.

Tingginya produksi hormon ketika mencapai masa pubertas pada lelaki selain memicu kelenjar keringat bekerja lebih keras, juga memicu munculnya jerawat pada wajah serta badan. Sehingga tidak heran jika selama masa peralihan ini anak-anak mulai merawat diri dengan menggunakan sabun wajah ataupun skincare. Agar wajah tetap bersih sehingga dapat mengurangi kemunculan jerawat.

Pernahkah kamu merasa dahulu teman SD tampak sama tinggi denganmu, namun ketika reuni SMP tiba-tiba dia menjadi super tinggi? Anak laki-laki memang memiliki tumbuh kembang yang jauh lebih pesat ketika sudah menginjak masa pubertas. Jadi tidak heran jika laki-laki yang dahulu pendek bisa tiba-tiba bertambah tinggi.

Saat anak memasuki jenjang sekolah menengah pertama pada umumnya mereka masih tampak kecil, namun ketika memasuki kelas dua mereka dapat bertambah tinggi dengan pesat. Hal ini disebabkan anak laki-laki semasa pubertas mampu bertambah tinggi sekitar 7-8 cm setiap tahunnya.

  1.   Otot-otot mulai terbentuk

Berbeda dengan perempuan, anak lelaki yang pada dasarnya memiliki jumlah otot yang jauh lebih banyak pun semakin terbentuk selama masa pubertas. Meskipun mereka tidak melakukan olahraga rutin atau sengaja membentuk badan, secara otomatis otot-otot didalam tubuh anak laki-laki akan bertumbuh dan mengencang. Sehingga beberapa otot akan tampak lebih menonjol dibandingkan saat mereka masih anak-anak. Dengan banyaknya otot-otot tubuh ini, tenaga remaja laki-laki pun menjadi lebih kuat. Maka tidak heran jika di masa remaja mereka sedang aktif-aktifnya.

Sama seperti lelaki dewasa pada umumnya, remaja di fase pubertas ini juga ditandai dengan tumbuhnya jakun. Pada dasarnya anak lelaki sudah memiliki jakun namun belum menonjol. Masa pubertas juga memicu hormon tubuh anak laki-laki sehingga jakun yang awalnya tak terlihat pun menjadi menonjol.

Dilihat dari segi fisiknya, ada begitu banyak perubahan yang terjadi pada tubuh anak lelaki. Selain itu, secara emosional remaja anak laki-laki dan perempuan yang sedang puber juga cenderung tidak stabil.

Beberapa anak sering menunjukan perubahan sikap dan mood di masa peralihan ini. mereka cenderung lebih sensitif, menginginkan privasi, ingin dimengerti. Maka tidak heran jika remaja di usia ini cenderung memilih bercerita dengan teman mereka karena merasa teman seusianya lebih memahaminya daripada orang tua.

Pubertas Datang Lebih Dini

Baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami banyak perubahan diri secara fisik dan emosi. Ciri-ciri pubertas yang disebutkan tidak selalu semuanya terjadi pada masing-masing anak. Akan tetapi sebagian besar anak yang menginjak masa pubertas mengalaminya.

Selain itu, ada banyak faktor yang menentukan bahwa perubahan yang terjadi selama fase puber ini. beberapa faktor seperti genetika yang diturunkan dari orang tua, pola hidup dan asupan makanan anak-anak.

Saat ini ada banyak orang tua yang merasa bahwa anak-anak mereka memasuki masa puber jauh lebih dini daripada mereka dahulu. Hal ini juga terjadi bukan tanpa alasan. Beberapa hal yang mampu menjadi pemicu anak puber lebih awal adalah adanya gangguan kesehatan.

Jika anak perempuan mengalami menstruasi sebelum menginjak usia 8 tahun maka, hal ini dianggap anak tersebut terlalu dini mengalami masa pubertas. Pada umumnya anak yang memiliki gangguan kesehatan berpengaruh terhadap menstruasi yang  terlalu cepat atau terlalu lambat.

Faktor lain yang menyebabkan anak menjadi puber lebih awal yaitu karena asupan nutrisi dan gizi anak pada zaman ini jauh lebih sehat dan baik bagi pertumbuhan. Sehingga, hal ini memicu pesatnya pertumbuhan tubuh dan masa pubertas pun datang lebih awal. Tidak heran jika anak sekarang dapat dikatakan ‘bongsor-bongsor’ karena kebutuhan nutrisi dan gizi mereka lebih dari cukup.

Paparan bahan kimia yang sering ditemukan di produk-produk perawatan yang digunakan anak-anak juga dapat memicu hormon estrogen pada tubuh anak menjadi lebih banyak sehingga mampu mempercepat pubertas. Oleh karena itu, perlu diperhatikan pemakaian produk aman bagi anak kecil.

Keharmonisan keluarga juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Beberapa anak yang tinggal di keluarga yang kurang harmonis cenderung mengalami pubertas yang lebih awal. Penyebabnya karena anak-anak ini secara tidak langsung dituntut untuk memahami kondisi keluarganya. Hal-hal seperti mampu mendewasakan anak secara mental namun juga memicu datangnya pubertas yang jauh lebih dini.

Pada akhirnya kita paham apa saja yang terjadi terhadap anak-anak yang tengah memasuki masa puber dan tahu bagaimana cara menghadapinya. Anak-anak yang menjadi lebih sensitif selama masa puber mereka, sebenarnya membutuhkan banyak masukan dari orang terdekat. Sebagai orang tua ada baiknya jika mau memahami situasi sang anak dan terus melakukan pendekatan tanpa menghilangkan privasi yang anak-anak ingin miliki. Untuk mengetahui dan lebih memahami tumbuh kembang anak kamu bisa membaca buku parenting di bawah ini.

Artikel Terkait Psikologi

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien