Allah swt. telah menuliskan semua ketetapan yang akan terjadi pada semua makhluknya pada zaman

Ilustrasi zaman disaat segala sesuatu belum terjadi disebut zaman azali, sumber gambar: //www.unsplash.com/

Setiap Muslim perlu mengetahui karakteristik setiap zaman. Zaman di saat segala sesuatu belum terjadi disebut zaman azali. Pada zaman ini, belum ada satu benda atau makhluk hidup yang tercipta. Hanya ada Allah SWT yang memiliki kekuasaan penuh dalam mengendalikan zaman.

Bisa dibilang, zaman azali merupakan awal dari seluruh zaman. Pasalnya, pada zaman ini, Allah SWT menulis segala sesuatu yang berkaitan dengan kejadian atau penciptaan.

Azali juga disebut sebagai zaman belum dibentuknya bumi, makhluk hidup, beserta alam semesta. Namun, Allah telah menetapkan Qada atas manusia dan ciptaan-Nya yang lain pada zaman tersebut.

Mengutip buku Hakikat Ibadah Menurut Ibnu ‘Arabi [2021], zaman azali tidak memiliki perpanjangan, sebagaimana yang kita bayangkan bahwa itu adalah sebuah zaman. Azali menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu yang mendahului Allah SWT.

Ilustrasi zaman disaat segala sesuatu belum terjadi disebut zaman azali, sumber gambar: //www.unsplash.com/

Umat Islam diwajibkan untuk beriman sesuai dengan rukun iman yang sudah ditetapkan. Salah satu rukun iman dalam agama Islam yakni percaya pada qada dan qadar.

Agar memahami qada dan qadar, kita perlu mengetahui makna dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Qada artinya yaitu keputusan atau ketentuan. Menurut istilah, qada adalah keputusan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak zaman azali. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa zaman azali merupakan zaman di saat alam semesta belum diciptakan.

Qada dan qadar adalah takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT. Mengimani takdir Allah SWT juga termasuk perintah yang perlu dilakukan oleh setiap orang Muslim. Hal ini dikuatkan dengan hadist berikut:

"Yang dimaksud beriman ialah bahwa kamu percaya kepada Allah, para malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir yang baik maupun buruk." [HR. Muslim].

Tidak Ada Sesuatu di Zaman Azali

Pada zaman azali, segala sesuatu belum tercipta dan tidak ada sesuatu yang terjadi. Jadi, hanya ada Allah SWT yang ada.

Lalu, di mana tempat Allah SWT singgah? Pastinya, hal tersebut adalah rahasia Allah SWT. Sebagai salah satu makhluk-Nya, kita akan mengetahui jawabannya suatu hari nanti ketika telah dikehendaki oleh Allah SWT.

Tidak ada yang tahu di mana Allah berada, namun Allah mengetahui segala hal yang dilakukan oleh makhluk-Nya. Bahkan, kita tidak tahu letak malaikat itu berada, apalagi Sang Pencipta. Meskipun demikian, jangan ragu karena Allah selalu mengawasi kita di manapun berada.

Itulah penjelasan mengenai zaman azali yang merupakan zaman di mana segala sesuatu belum terjadi. Meskipun pada zaman tersebut, manusia belum diciptakan, namun kita tetap harus mengimaninya sebagai bagian dari qada dan qadar dari Allah SWT.

Apa Itu Qada dan Qadar? Berikut Penjelasan, Contoh dan Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar

TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian Qada dan Qadar yang dilengkapi contoh dan hikmah beriman kepadanya dalam artikel ini.

Menurut KBBI, qada adalah peraturan, hukum, ketentuan yang berasal dari Allah.

Sementara qadar [KBBI: kadar] adalah ketentuan Tuhan atau takdir.

Qada dan qadar merupakan rukun iman keenam.

Baca juga: Apa Itu Kegiatan Ekonomi? Berikut Pengertian, Tujuan dan Contohnya

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan 1442 H Tahun 2021, Tulisan Arab dan Latin

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI karangan Hindun Anwar dan Feisal Ghozaly, qada dan qadar tidak dapat diubah dan tidak dapat ditunda atau dimundurkan.

Qada adalah keputusan atau ketetapan terhadap suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT bagi makhluk-Nya.

Dalam QS al-Hadid/57:22, Allah SWT menjelaskan,

[PAIBP kelas 6 halaman 67]

Artinya: "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab [Lauh Mahfµz] sebelum Kami mewujudkannya.

Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah." [QS Al-Hadid/57:22].

Jadi, bencana apa pun yang terjadi di atas bumi ini tidak ada yang tahu.

Jakarta -

Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya serta meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya. Meski memiliki hubungan yang erat serta sama-sama mempengaruhi proses kehidupan manusia, Qada dan Qadar, arti serta pengertiannya berbeda.1. Pengertian Qada

Qada secara bahasa yang berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Semua yang terjadi berasal dari Allah SWT, sang pemilik kehidupan. Sebelum adanya proses kehidupan, Allah sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu tentang kebaikan, keburukan dan juga tentang hidup atau mati.

Allah sudah memerintahkan hambanya untuk percaya pada Qada. Dalam Al Qur'an Surah Al-Baqarah, Ayat 210, Allah berfirman:

هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

Arab-Latin: Hal yanẓurụna illā ay ya`tiyahumullāhu fī ẓulalim minal-gamāmi wal-malā`ikatu wa quḍiyal-amr, wa ilallāhi turja'ul-umụr Artinya: Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali datangnya [azab] Allah bersama malaikat dalam naungan awan, sedangkan perkara [mereka] telah diputuskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan.Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa semua perkara-perkara, ketetapan yang terjadi sudah diputuskan oleh Allah SWT.2. Pengertian Qadar

Qadar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah. Sedangkan secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

Hadist tentang Qada dan Qadar:

Diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seseorang diciptakan dari perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh didalamnya dan menuliskan empat ketentuan yaitu tentang rezeki, ajal, amal, dan [jalan kehidupan] sengsara atau bahagia." Hubungan Qada dan Qadar juga tidak bisa dipisahkan. Qada merupakan rencana dan Qadar adalah perwujudan atau kenyataan yang akan terjadi seperti yang sudah ditetapkan Allah SWT. Dalam Al Qur'an surah Al-Hijr ayat 21

وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ

Arab-Latin: Wa im min syai`in illā 'indanā khazā`inuhụ wa mā nunazziluhū illā biqadarim ma'lụm Terjemah Arti: "Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kamu-lah khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu" Macam-macam Takdir1. Takdir MuallaqTakdir muallaq masih bisa berubah jika manusia berusaha mengubahnya. Misalnya seseorang yang miskin bisa menjadi kaya, ingin pintar, dan lain sebagainya. Semua itu harus melewati proses usaha yang keras untuk mencapai semuanya.Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Ar-Ra'd Ayat 11 berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

Arab-Latin: Innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.Takdir MubramTakdir Mubram adalah takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia meskipun ikhtiar dan tawakal kepada Allah. Contohnya seperti kematian dan jodoh, semua itu sudah ditetapkan oleh Allah SWT.Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 34

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Arab-Latin: Wa likulli ummatin ajal, fa iżā jā`a ajaluhum lā yasta`khirụna sā'ataw wa lā yastaqdimụnArtinya: "Dan tiap-tiap umat memiliki, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula melanjutkannya." Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar· Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya.· Selalu rendah hati bahwa segala sesuatu yang terjadi itu semua berkat kehendak Allah. · Selalu berjiwa optimis dan tidak putus asa saat merasakan kegagalan. Mungkin Allah akan menggantinya dengan cara lain yang lebih baik.· Membiasakan diri untuk bersikap sabar dan tawakal kepada Allah SWT.· Jiwa lebih tenang.

Simak Video "Silaturahmi Senior Golkar Usai Peresmian Mesjid Baru di Markas Partai"

[lus/erd]

Video yang berhubungan