Show
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ Tafsir : Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, adalah penolong satu sama lain. Mereka menyuruh manusia untuk beriman dan beramal shalih dan melarang mereka untuk kufur dan berbuat maksiat, mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka juga menaati Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi apa yang telah dilarang kepada mereka. Merekalah orang-orang yang akan dirahmati Allah dan diselamatkan dari siksa-Nya, kemudian dimasukkan ke dalam surga-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas kerajaan-Nya, Maha Bijaksana dengan syariat-Nya dan hukum-Nya. AT TAUBAH : 72وَعَدَ اللّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ Tafsir : Allah menjanikan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (baik laki-laki maupun perempuan) surga, mengalir dibawah istana-istana dan pohon-pohonnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya, dan mendapatkan kenikmatan yang tidak akan putus. Mereka akan memiliki tempat tinggal yang bagus dan kediaman yang baik didalam surga. Namun yang lebih besar dari semua kenikmatan itu adalah mereka mendapat keridhaan Allah. Janji Alah dengan memberikan pahala di akhirat ini adalah keberuntungan yang sangat besar. AT TAUBAH : 73يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ Tafsir : Wahai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dengan pedangmu dan melawan orang-orang munafik dengan lisan dan hujjah (dalil). Bersikap keraslah kepada mereka. Sesungguhnya tempat mereka adalah Neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruknya tempat kembali. AT TAUBAH : 74يَحْلِفُونَ بِاللّهِ مَا قَالُواْ وَلَقَدْ قَالُواْ كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُواْ بَعْدَ إِسْلاَمِهِمْ وَهَمُّواْ بِمَا لَمْ يَنَالُواْ وَمَا نَقَمُواْ إِلاَّ أَنْ أَغْنَاهُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ مِن فَضْلِهِ فَإِن يَتُوبُواْ يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ وَإِن يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ فِي الأَرْضِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ [650] Maksudnya: mereka ingin membunuh Nabi Muhammad r Asbabun Nuzul : Ibnu Abu hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Al-Julas bin Suwaid bin ash-Shamit termasuk orang-orang yang tidak berperang dalam perang Tabuk, dia berkata : Jika laki-laki ini benar maka kita lebih buruk daripada keledai. Maka hal itu disampaikan oleh Umair bin Saad kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم, maka al-Julas bersumpah dengan nama Allah tidak berkata maka Allah menurunkan ayat 74 ini. Mereka menganggap bahwa dia telah bertaubat dan taubatnya baik. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Rasulullah صلی الله عليه وسلم sedang duduk dibawah pohon, beliau bersabda : Akan ada seseorang yang datang, dia melihat dengan dua mata setan. Lalu datang seorang laki-laki bermata biru, Rasulullah صلی الله عليه وسلم memanggilnya, beliau bersabda : Mengapa kamu dan kawan-kawanmu mencaciku?? Lalu laki-laki beranjak, dia datang kembali dengan kawan-kawannya, mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakan itu sehingga Nabi صلی الله عليه وسلم memaafkan mereka. Maka Allah menurunkan ayat 74 ini. Dia meriwayatkan dari Qatadah berkata : Ada dua orang laki-laki saling bertikai, satu dari Juhainah dan yang lain dari Ghifar, yang pertama adalah sekutu orang-orang Anshar, orang dari Ghifar menang atas orang Juhainah, maka Abdullah bin Ubay bekata kepada Aus : Bantulah saudara kalian, demi Allah kita dengan Muhammad hanyalah seperti orang yang berkata : Gemukkanlah anjingmu maka ia akan memakanmu, jika kami pulang ke Madinah niscaya orang mulia akan mengusir orang yang hina. Maka seorang laki-laki muslim menyampaikan kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم, Rasulullah صلی الله عليه وسلم memanggilnya, lalu dia bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak berkata, maka Allah menurunkan ayat 74 ini. Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Seorang laki-laki bernama al-Aswad hendak membunuh Nabi صلی الله عليه وسلم, maka turunlah ayat 74 ini. AT TAUBAH : 75وَمِنْهُم مَّنْ عَاهَدَ اللّهَ لَئِنْ آتَانَا مِن فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ Tafsir : Di antara orang-orang munafik yang miskin itu ada yang memutuskan berjanji kepada dirinya sendiri : Seandainya Allah memberkan harta kepadanya, niscaya ia akan bersedekah, dan akan melakukan apa yang dilakukan orang-orang shalih terhadap hartanya, dan akan menempuh jalan orang-orang shalih. AT TAUBAH : 76فَلَمَّا آتَاهُم مِّن فَضْلِهِ بَخِلُواْ بِهِ وَتَوَلَّواْ وَّهُم مُّعْرِضُونَ Tafsir : Maka tatkala Allah memberi mereka sebagian karunia-Nya, mereka kikir untuk mengeluarkan sedekah dan menginfakkan hartanya untuk kebaikan, lalu mereka berpaling dan menentang Islam. AT TAUBAH : 77فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُواْ اللّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُواْ يَكْذِبُونَ Tafsir : Maka balasan atas apa yang mereka perbuat adalah semakin bertambah kemunafikannya, mereka tidak bisa terbebas dari kemunafikan itu sampai hari pembalasan. Itu karena merekeka telah melanggar janji yang mereka ikrarkan terhadap diri mereka sendiri, juga disebabkan karena kemunafikan dan kebohongan mereka. AT TAUBAH : 78أَلَمْ يَعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللّهَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ Tafsir : Tidakkah orang-orang munafik itu tahu bahwa Allah mengetahui tipu daya dan rencana jahat yang mereka sembunyikan dalam hati dan yang mereka ceritakan dalam perkumpulan mereka?? Dan tidakkah mereka tahu bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang ghaib?? Maka Allah akan memberikan balasan atas perbuatan yang mereka kerjakan. AT TAUBAH : 79الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ إِلاَّ جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ Tafsir : Orang-orang munafik itu selain kikir, mereka juga selalu berusaha menyakiti orang-orang yang hendak bersedekah. Apabila orang kaya bersedekah dengan harta yang banyak, mereka mencelanya dan menganggap mereka riya. Dan apabila orang fakir yang bersedekah menurut kemampuannya, mereka mengejeknya sambil berkata : Apa yang bisa diharapkan dari sedekahmu itu??Sesungguhnya Allah akan membalas penghinaan orang-orang munafik itu, dan untuk mereka siksa yang sangat pedih dan hina. Asbabun Nuzul : Asy-Syaikhan meriwayatkan dari Abu Mas ud berkata : Ketika ayat sedekah turun, kami memanggul harta zakat kami di atas punggung kami, seorang laki-laki datang dia bersedekah dengan harta yang banyak, mereka berkata : Riya. Lalu datang seorang laki-laki hanya dengan satu sha, mereka berkata : Allah tidak memerlukan sedekah ini. Maka Allah menurunkan ayat 79 ini. AT TAUBAH : 80اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لاَ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِن تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَن يَغْفِرَ اللّهُ لَهُمْ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَفَرُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ Tafsir : Kamu (wahai Rasul) memohon ampun bagi orang-orang munafik itu atau tidak, itu sama saja. Allah tidak akan mengampuni mereka. Sebanyak apa pun dan sesring apa pun kamu memohonkan ampun, karena mereka telah kufur terhadap Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk bagi orang-orang yang tidak menaati-Nya. |