Alat musik apa sajakah yang dimainkan dengan cara dipetik minimal 3?

Alat musik petik dimainkan dengan tangan atau alat untuk menghasilkan nada dari dawai. Ada beragam jenis alat musik yang menghasilkan nada selain dipetik. Suara yang dihasilkan dari instrumen musik antara lain ditiup, digesek, sampai ditekan.

Instrumen musik petik ini mengeluarkan suara yang indah dari senar dan lubang dari alat musik. Contoh alat musik petik modern yaitu gitar, ukulele dan guitalele. Tetapi sebagian alat musik yang memiliki senar, perlu digesek memakai alat bantu, seperti biola dan cello.

Di Indonesia ada alat musik petik tradisional yang dipakai sebagai pengiring tari dan kesenian. Alat musik petik tradisional itu seperti sasando, kecapi dan mandolin.

Baca Juga

Alat musik tradisional (Kemenparekraf/Shutterstock/Fotone Agus)

Sasando merupakan alat musik instrumen yang dipetik memakai tangan. Instrumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bentuk sasando adalah tabung panjang yang terbuat dari bambu.

Di bagian tengah ada lubang yang melingkar dari atas ke bawah. Sementara itu di bagian tengah ada senar (dawai) yang direntangkan dari tabung.

Advertising

Advertising

Ada bagian setengah melingkar yang terbuat dari anyaman daun lontar. Bentuk daun lontar ini seperti kipas. Wadah yang melengkung tersebut digunakan untuk resonansi sasando.

Gondang Hasapi merupakan alat musik petik dari Tapanuli, Sumatera Utara. Alat musik ini dulu dipakai sebagai pesta dan ritual adat. Mengutip dari Budaya-indonesia.org, gondang hasapi dipakai sebagai ritual untuk mengobati orang sakit, menjauhkan roh jahat, sampai ritual adat.

Hasapi bisa disebut kecapi, instrumen tradisional yang dipetik seperti gitar. Alat musik ini memiliki notasi yang unik dan butuh improvisasi. Hasapi dipakai sebagai pengiring lagu masyarakat Batak.

Siter adalah gitar Jawa yang suaranya merdu ketika dipetik. Alat musik ini berasal dari Jawa Tengah. Siter terbuat dari kayu jati yang memiliki 13-24 senar. Ada dua sisi pertama disebut selog, sedangkan sisi kedua disebut slendro.

Biasanya, instrumen musik ini menjadi pasangan gamelan Jawa. Siter dimainkan dengan gaya dipetik, sehingga menghasilkan nada. Cara memainkan siter ini hampir sama seperti kecapi, yaitu memakai dua tangan dan ibu jari sebagai penahan getaran.

Kecapi adalah alat musik petik tradisional Indonesia. Alat musik ini bentuknya mirip dengan alat petik tradisional di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Di beberapa daerah, kecapi bisa berbeda teknik dan bentuknya. Contohnya, Kacapi Sunda yang memiliki bentuk seperti perahu dan kotak. Kecapi biasanya dipakai sebagai seni karawitan di masa lalu. Dalam seni karawitan, kecapi bersama gending dimainkan untuk melengkapi seni pantun. Kecapi berfungsi memainkan lagu, rangka lagu, teknik permainan dan pembawa irama.

Ukulele Dari Bandung Yang Mendunia (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Ukulele termasuk alat musik petik khas Maluku. Bentuknya hampir mirip dengan gitar, namun berukuran lebih kecil. Ukulele memiliki panjang sekitar 40-50 sentimeter. Alat musik ini dipetik memakai jari tangan untuk menghasilkan nada. Di Maluku, ukulele dibuat dari tempurung kelapa, kayu dan senar untuk gitar.

Sapek adalah alat musik petik tradisional dari Kalimantan Timur. Instrumen musik ini awalnya memiliki dua dawai, kemudian berkembang menjadi tiga dawai. Mengutip laman Kemdikbud.go.id, sapek biasanya dimainkan oleh seorang pria.

Alat musik ini terbuat dari kayu aro, kayu marong dan kayu pelantan yang ada di hutan Kalimantan. Kemudian, kayu tersebut digantikan oleh kayu nangka, sana keeling dan pule untuk proses pembuatan.

Gambus termasuk alat musik petik yang bentuknya seperti mandolin. Alat musik ini berasal dari Timur Tengah, kemudian berkembang di kebudayaan Melayu. Gambus menjadi alat musik khas Melayu muslim di Kalimantan Timur.

Panting termasuk alat musik yang dipetik. Bentuknya seperti musik Gambus, tapi ukurannya lebih kecil. Panting merupakan alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan. Alat musik ini biasanya dimainkan bersama gong, biola dan babun untuk pentas seni.

Jentreng berasal dari Jawa Barat dan bentuknya mirip Kecapi. alat musik ini terdiri dari tujuh buah senar yang ujungnya menancap kuat di kayu. Jentreng dibuat memakai kayu kembang kenanga atau kayu nangka. Alat musik ini dipetik memakai kedua tangan seperti harpa.

Baca Juga

Ketadu Mara masuk ke dalam alat musik yang memiliki dawai, berasal dari Nusa Tenggara Timur. Instrumen musik ini biasanya ditampilkan sekelompok anak muda di malam hari dan sebagai hiburan.

Cara memainkan ketadu mara adalah dengan cara dipetik seperti gitar. Perbedaanya, alat musik ini hanya memiliki dua dawai yang terdiri dari nada sol dan do. Pemain ketadu mara memakai jati telunjuk, jari tengah, jari kelingking dan jari manis untuk menekan dawai.

Ketadu Mara dimainkan oleh tiga orang, pertama sebagai musik melodi, pemain kedua sebagai pengiring, dan pemain ketiga sebagai pengisi.

Musik adalah salah satu bentuk kesenian dan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Caturwati dan Rustiyanti dalam Tradisi sebagai Tumpuan Kreativitas menjelaskan bahwa musik merupakan sarana untuk mengekspresikan perasaan gembira, sedih, cinta, patriotisme, dan lain lain. Musik juga merupakan alat untuk berimajinasi.

Untuk menghasilkan musik diperlukan alat musik. Menurut Britannica, alat musik adalah setiap perangkat untuk menghasilkan suara musik. Berdasarkan fungsinya, alat musik dibedakan menjadi alat musik melodis, alat musik harmonis, dan alat musik ritmis.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai alat musik ritmis. Dalam Modul Merancang Konsep dan Teknik berkreasi Musik Kontemporer (Seni budaya Seni musik) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, alat musik ritmis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring dan pengatur tempo pada lagu.

Alat musik ini juga memberikan irama / ketukan pada sebuah lagu. Pada umumnya alat musik jenis ini tidak bernada. Alat musik ritmis berhubungan dengan ketukan (pulse). Ada beberapa alat musik ritmis yang dapat dimainkan berikut ini.

1. Tamborin

Tamborin tergolong alat musik ritmis yang dimainkan dengan cara ditabuh dan digoyangkan. Alat musik ini terdiri dari bingkai, kayu atau plastik, dengan pasangan jingle logam kecil, yang disebut "zil".

Pada bingkai kayu tamborin terdapat lubang untuk zil yang akan bergemerincing saat dimainkan. Ada juga tamborin berbentuk melengkung dan tidak memiliki membran yang dinamakan tamborin cik cik.

Advertising

Advertising

Cara memainkan tamborin adalah dengan memegangnya dalam posisi tegak di salah satu tangan, sedangkan tangan lainnya digunakan untuk memukul atau mengetuk bagian tengah sehingga muncul suara.

2. Bass

Bass adalah alat musik ritmis yang dimainkan dengan cara dipetik. Bass berfungsi untuk memainkan nada yang rendah, mendekati rentang batas pendengaran manusia. Akibatnya, nada-nada ini sering terasa di dalam tubuh.

Untuk menghasilkan suara bernada rendah ini, instrumen bass membutuhkan kolom udara dan senar yang panjang. Badan bass biasanya terbuat dari kayu, meskipun dapat pula dibuat dari grafit atau bahan ringan lainnya. Jenis kayu yang paling umum digunakan untuk tubuh adalah alder, abu, atau mahoni.

3. Gong

Gong adalah alat ritmis dari Asia Timur dan Tenggara yang berbentuk piringan logam datar melingkar dan menghasilkan suara dengan dipukul menggunakan palu. Biasanya gong yang menghasilkan nada tertentu dimainkan dengan gong nada tertentu lainnya dalam suasana seperti Gamelan tradisional.

Terdapat berbagai ukuran, gaya, dan bentuk gong. Alat musik ini berkembang secara berbeda di setiap lokasi berdasarkan budaya yang ada. Gong biasanya berbentuk datar, tetapi beberapa memiliki kubah di tengah.

Gong terbuat dari logam yang dibentuk dengan hantaman palu. Sebagian besar gong terbuat dari perunggu atau kuningan dengan campuran logam lain. Terkadang, dalam pembuatan gong, panasnya api berubah dalam tempat mencairkan sehingga menyebabkan penyesuaian warna dan tekstur pada gong.

Baca Juga

Bongo adalah alat musik ritmis berbentuk drum dan termasuk dalam alat perkusi Latin. Bongo dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Secara tradisional, Anda memegang bongo di antara kedua kaki Anda dengan drum yang lebih kecil di sebelah kiri Anda.

Beberapa kepala bongo dibuat dari kulit binatang seperti kerbau dan sapi. Proses awal pembuatan bongo dimulai dengan merendam kulit mentah lalu ditempatkan di atas cangkang drum dan ditahan dengan lingkaran logam sampai kering. Untuk kulit sintetis, proses yang sama digunakan tanpa perlu merendam dan mengeringkan kulit.

5. Timpani

Timpani dikategorikan sebagai alat musik ritmis dengan yang menghasilkan suara dengan cara dipukul. Meskipun timpani memainkan peran penting dalam sebuah orkestra, strukturnya cukup sederhana.

Sebuah kulit pada bagian kepala drum (drumhead) ditempatkan di atas badan drum yang berbentuk ketel (cangkang). Pemain menggunakan palu untuk memukul drumhead. Hantaman palu menyebabkan drumhead bergetar. Getaran kemudian ditransmisikan ke cangkang untuk membuat drum beresonansi dengan suara.

Dengan menyesuaikan kekencangan kepala, nada timpani dapat diubah sehingga drum dapat secara akurat membuat nada yang dapat dibedakan sebagai nada C-D-E.

6. Castanets

Castanets adalah alat musik ritmis yang digunakan dalam musik Spanyol, Kalo, Moor, Ottoman, Italia, Sephardic, Swiss, dan Portugis. Asal-usul instrumen ini tidak diketahui. Castanets terdiri dari sepasang cangkang cekung yang disatukan pada satu sisi dengan seutas tali.

Untuk memainkan castanets, pemain memegang alat di tangan dan digunakan untuk menghasilkan klik untuk aksen birama atau suara derak yang terdiri dari serangkaian klik cepat. Alat musik ini secara tradisional terbuat dari kayu keras meskipun fiberglass menjadi alternatif populer.

Dalam praktiknya, seorang pemain biasanya menggunakan dua pasang alat musik. Satu pasang dipegang di masing-masing tangan dengan tali diikatkan di ibu jari dan alat musik diletakkan di telapak tangan dengan jari ditekuk untuk menopang sisi lainnya. Setiap pasangan akan mengeluarkan suara dengan nada yang sedikit berbeda.

Baca Juga

Triangle adalah alat musik ritmis berbentuk segitiga yang berbunyi ketika dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang logam yang dibengkokkan menjadi bentuk segitiga. Biasanya logam baja digunakan tetapi terkadang logam lain seperti tembaga berilium jadi alternatif.

Instrumen ini biasanya dikaitkan oleh sebuah lingkaran dari benang atau kawat di bagian atas kurva. Untuk memainkan triangle, pemain memukul menggunakan tongkat perkusi untuk menghasilkan suara berdentang.

Frekuensi yang dihasilkan oleh triangle berada dalam frekuensi tinggi dan umumnya terdengar nyaring di telinga manusia. Sebagian besar kesulitan dalam memainkan segitiga berasal dari ritme kompleks dan mengontrol level volume.

Nada yang sangat tenang dapat diperoleh dengan menggunakan tongkat yang jauh lebih ringan. Komposer terkadang meminta tongkat kayu untuk digunakan sebagai pengganti pemukul logam sehingga memberikan nada yang tidak nyaring dan lebih tenang.

8. Pandeiro

Pandeiro adalah alat musik ritmis jenis drum yang populer di Brasil. Bagian drumhead dapat disetel dan rangkanya dilengkapi logam yang disebut platinelas. Pandeiro menciptakan nada lebih yang tajam dan nyaring dari drum biasa.

Alat musik ini dipegang di satu tangan dan dipukul engan tangan yang lain untuk menghasilkan suara. Pola pandeiro khas dimainkan dengan bergantian menggunakan ibu jari, ujung jari, tumit, dan telapak tangan. Pandeiro juga dapat diguncang untuk menghasilkan suara atau pemain dapat menggerakkan jari di sepanjang kepala untuk menghasilkan drum roll.