Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah

Alat untuk mengukur panjang di kehidupan sehari-hari sangatlah banyak. Di antara banyaknya alat ukur panjang, yang sering ditemui adalah mistar (penggaris), jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Sehingga, dari alat-alat ukur yang ada pada pilihan jawaban, yang tidak termasuk alat ukur panjang adalah neraca O’Hauss, karena neraca O’Hauss termasuk salah satu alat untuk mengukur massa.

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.

Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksama.

Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.

K3 :

  • Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
  • Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
  • Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Pipet ukur terbuat 

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5 mL.

Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.

Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara tidak teliti.

K3 :

  • Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
  • Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
  • Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

10. Desikator (Desiccators)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.

Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.

Fungsi :

  • Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.

  • Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.

K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.

11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen. Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Batang pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan mempunyai panjang yang bervariasi 6 – 30 cm.

Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.

Fungsi :

  • Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.
  • Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu bejana ke bejana lain.

K3 : dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan tidak terpecik dan wadah tidak pecah.

12. Gelas Arloji (Watch Glasses)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai diameter yang bervariasi antara 30 – 200 mm.

Prinsip Kerja : wadah penimbangan zat padat

Fungsi : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada proses pemanasan.

K3 : berhati – hati saat menempatkan wadah

13. Corong Pisah (Separatory Funnels)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut (buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 – 2000 mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan.

Prinsip Kerja : mengekstraksi zat cair dengan zat cair.

Fungsi : digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.

K3 :

  • Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong pisah sudah tepat dan tidak bocor.
  • Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai corong berikut kerannya.

14. Corong Buchner (Buchner Funnels)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Corong Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat. Corong penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan pompa hisap / vakum. Diameter corong Buchner 26 – 380 mm. Corong mempunyai dasar yang berpori kasar dan jika akan digunakan harus diletakkan kertas saring yang mempunyai diameter sama dengan corong atau lempeng berpori.

Prinsip KerjaMenyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut.

Fungsi : digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika digunakan pelarut yang mudah menguap.

K3 :

  • Memperhatikan kedudukan tangkai corong dengan arah hisapan pompa agar diatur sedemikian rupa sehingga cairan yang keluar dari corong tidak terhisap oleh pompa.
  • Saat menghentikan penghisapan, terlebih dahulu lepaskan hubungan alat gelasnya agar tidak berhubungan dengan udara, sehingga tidak terjadi tekanan yang berbalik.

15. Krus (Crucible)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle Furnance) 1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL. Mempunyai bentuk tinggi atau pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat bahan Porselin, Platina, tanah liat yang dibakar, campuran Platina-Tembaga, Baja tahan karat, Nikel, Graphite.

Prinsip Kerja : praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan zat pada analisis gravimetri.

Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan / mengabungkan zat pada analisis gravimetri.

K3 :

  • Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam pencuci.
  • Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan krus dari tanur menggunakan tang krus tangkai panjang dan pendek.

16. Kondensor (Condensers)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat , umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan.

Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu dialirkalah air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke udara tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja kondensor, volume dari larutan yang dipanaskan akankonstan karena tidak ada uap yang lepas ke udara.

Fungsi : digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.

K3 :Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya. Apabila terlalu tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya didapat akan gosong dantidsak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.

17. Cawan Porselin (Dishes Porcelin)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 mL. Sebagian cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.

Fungsi : untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi (oven, di atas tangas air, uap, pasir dan sebagainya).

K3 : memperhatikan suhu saat menguapkan cairan.

18. Botol Pereaksi (Reagent Bottles)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.

Fungsi : menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.

K3 :

  • Khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan pada lemari asam.
  • Pasang tutup botol agar larutan tidak bercampur dengan udara.

19. Botol Penetes (Dropping Bottles)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan amber. Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi dengan pipet.

Prinsip Kerja : menyimpan dan meneteskan cairan.

Fungsi : digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan pewarnaan dan sebagainya.

K3 : saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati – hati jika tidak maka cairan akan berceceran.

20. Cawan Petri

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.

Fungsi : digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.\

K3 : menutup cawan petri setelah memasukkan biakan bakteri agar tidak terkontaminasi dengan udara.

20. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi dengan karet penghisapnya.

Prinsip Kerja : menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.

Fungsi : memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya

K3 : setelah memipet miringkan sedikit pipet agar larutan yang dipindahkan tidak menetes dan luruskan kembali pipet saat akan memindahkannya pada wadah lainnya.

21. Botol Timbang (Wlighting Bottles)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas botol timbang mulai 15 – 80 mL.

Fungsi :

  • Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan.
  • Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair.

22. Labu iodium (Iodium Determination Flask)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat gelas laboratorium yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium oksida dan natrium oksida. Labu iodium mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau air yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.

Prinsip Kerja : memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan rapat, jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.

Fungsi : adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang biasanya menghasilkan iodium.

K3 :

  • Pecahnya labu yang dpat diatasi dengan mengganti yang baru.
  • Retaknya labu yang dapat diperbaiki dengan lem.
  • Apabila tutup labu kurang rapat ketika sedang digunakan dalam mereaksikan, maka aroma iodium yang menyenngat akan terhirup dan akan mengganggu kerja sehingga tutp labu harus ditutup rapat.

23. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000 mL.

Prinsip Kerja : posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada penampung uap asam.

Fungsi : digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.

K3 : saat memasangkan labu pada mulut penampung uap harus rapat agar uap asam tidak menyebar saat melakukan proses destruksi.

24. Bunsen

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..

Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril

26. Botol Semprot

Botol semprot atau juga sering disebut botol pencuci adalah berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Jadi anda tidak perlu takut menggunakannya karena tidak terbuat dari gelas dan akan terhindar dari pecah atau retakAlat ini sangat diperlukan dilaboraturium manapun. Walaupun alat ini sangat sederhana tapi sangat berguna.

Prinsip Kerja : menekan badan botol sampai airnya keluar.

Fungsi : Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades juga digunakan untuk membersikan dinding bejana dan sisa-sisa endapan, mengeluarkan air atau cairan dalam jumlah terbatas, untuk membilas peralatan kimia lain atau proses pengenceran dalam suatu wadah misal labu ukur, erlenmeyer,dsb.

25. Rak Tabung

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah

Dari kayu keras , 6 lubang dalam dua baris (total 12 lubang) berdiameter sekitar 18 mm. Pada bagian dasar terdapat lekukan sehingga tabung stabil ditempatkan.

Prinsip Kerja : tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung sesuai ukurannya.

Fungsi : digunakan untuk menempatkan tabung reaksi sesuai ukuran tabung.

K3 : membawa rak tabung harus hati – hati, apabila jatuh maka tabung yang berada pada rak tabung juga akan jatuh.

26. Penjepit Tabung

Penjepit tabung reaksi berbentuk rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel dengan diameter: 10 -25 mm

Prinsip Kerja : tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung reaksi

Fungsi : Alat Lab ini digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat dipanaskan.

K3 : apabila alat ini longgar atau penjepit lepasan,segera perbaiki alat ini dan dapat digunakan lagi.

27. Penghisap Pipet (Pipet Filler)

Alat-alat laboratorium berikut yang bukan termasuk golongan alat ukur adalah
Terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek.

Fungsi : Untuk menghisap larutan yang akan diukur.