Aktivitas fisik remaja sampai dewasa meningkatkan dan mencapai batas maksimal pada usia

Banyak orang tak menyadari manfaat yang mereka dapatkan dari aktivitas fisik sehari-hari.

Berbeda dengan tubuh yang lemas saat Anda tidak makan, Anda tidak akan merasakan dampak secara langsung ketika kurang bergerak seharian.

Bahaya kesehatan dari kurang gerak baru akan terasa dalam jangka panjang.

Untuk itu, cobalah beraktivitas fisik lebih sering sehingga bisa memperoleh berbagai manfaat berikut ini.

1. Mencegah berbagai penyakit

Aktivitas fisik bagi orang dewasa tak hanya baik untuk menjaga kebugaran tubuh, tapi juga mencegah berbagai penyakit yang mengintai seiring bertambahnya usia.

Beberapa penyakit yang dipicu oleh kurang gerak, antara lain:

2. Menjaga ketajaman kecerdasan

Semakin bertambah usia, fungsi kognitif otak, seperti daya ingat, konsentrasi, dan ketelitian, lama-kelamaan akan menurun.

Penurunan kognisi akan lebih cepat terjadi pada orang yang menjalani gaya hidup sedenter (kurang gerak) bertahun-tahun.

Sementara itu, orang yang aktif bergerak dan berolahraga memiliki kemampuan berpikir yang tetap tajam.

Pasalnya, selama Anda bergerak otak akan terus berkembang dengan membentuk jaringan-jaringan baru yang menciptakan ratusan koneksi baru antara sel saraf otak (neuron).

Dengan aktif bergerak, Anda pun bisa menghindari risiko demensia, penyakit Alzheimer, atau berbagai gangguan lain pada fungsi kognitif Anda.

3. Berpikiran lebih positif

Menggerakan badan juga mampu membuat seseorang merasa lebih positif dan percaya diri.

Hal ini tentu sangat berguna karena di usia dewasa seseorang pasti dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup yang bisa menyebabkan stres atau depresi.

Jadi, daripada terus-menerus makan ketika sedang dirundung masalah, lebih baik Anda coba menggerakan tubuh atau mulai berolahraga.

4. Meningkatkan kualitas tidur

Manfaat aktivitas fisik juga membantu meningkatkan kualitas tidur.

Mengutip situs Sleep Foundation, gerakan tubuh dengan intensitas sedang dan tinggi akan akan mengurangi frekuensi terbangun di tengah malam.

Selain itu, olahraga membantu Anda tidur lebih cepat sehingga Anda tidak kesulitan memejamkan mata dan tidur pulas.

Anda bahkan bisa mengurangi kebutuhan akan obat tidur karena tidur lebih nyenyak. Hal ini bisa mengurangi kantuk pada siang hari.

5. Meningkatkan kemampuan fisik

Dalam jangka panjang, kurang gerak bisa membuat Anda kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berlari, atau menaiki tangga, dengan normal.

Berbagai kegiatan fisik dan olahraga melatih keseimbangan, kekuatan otot dan tulang, serta kelenturan sendi dan otot.

Ini berguna untuk mengurangi risiko jatuh dan cedera saat melakukan kegiatan harian.

Untuk memaksimalkan manfaat ini, Anda bisa melakukan aktivitas yang menggerakan banyak bagian tubuh, seperti aerobik, latihan kekuatan otot, dan latihan keseimbangan.

Anda bisa melakukannya di rumah, pusat kebugaran, atau lapangan olahraga.

Aktivitas fisik yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada si kecil, meliputi:

  • bermain bola basket,
  • bersepeda,
  • sepak bola,
  • berenang,
  • berjalan, dan
  • joging.

2. Memperkuat otot

Meningkatkan kekuatan bukan berarti harus mengangkat beban yang berat.

Sebagai gantinya, anak-anak dapat melakukan beberapa aktivitas berikut ini untuk membantu mengencangkan dan memperkuat otot, yaitu:

  • memanjat,
  • berlari,
  • melompat, dan
  • bergulat,

3. Melatih kelenturan

Latihan peregangan membantu melatih dan meningkatkan kelenturan tubuh. Latihan ini memungkinkan otot dan sendi menekuk dan bergerak dengan mudah.

Dorong buah hati Anda untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari, seperti:

  • meraih mainan,
  • melakukan split,
  • menari atau joget,
  • yoga,
  • bela diri, dan
  • karate.

Akibat jika anak kurang melakukan aktivitas fisik

Orang tua memainkan peran penting dalam mendorong perilaku sehat dan membentuk kebiasaan melakukan kegiatan fisik pada anak.

Jika si kecil kurang banyak bergerak, sebaiknya waspada dengan beberapa risiko yang akan ditimbulkan.

Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut beberapa risiko bila anak kurang melakukan aktivitas fisik.

1. Menimbulkan depresi dan gangguan kecemasan

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tidak menentu dan menimbulkan gangguan kecemasan. Hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh-kembang anak.

Ketika bergerak dan beraktivitas, tubuh akan melepaskan berbagai hormon dan sinyal yang mampu memunculkan rasa senang sekaligus mengurangi persepsi otak terhadap rasa sakit

Aktivitas fisik yang cukup juga bisa membangun hubungan positif dan bermakna dengan orang lain.

Selain itu, dapat mendorong agar memiliki keterampilan dalam mengatasi hal-hal penting di kemudian hari.

2. Meningkatkan risiko terkena penyakit

Melakukan aktivitas secara teratur dapat mengurangi resiko terkena berbagai penyakit, apalagi pada anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

Anak-anak dan remaja yang tidak cukup banyak gerak lebih rentan terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2.

Selain itu, kurang aktivitas fisik juga bisa meningkatkan risiko tulang rapuh, osteoporosis dan atrofi otot ketika mereka beranjak dewasa dan bertambah usia.

3. Pertumbuhan tulang terhambat

Beraktivitas fisik mampu mendorong pertumbuhan dan pembentukan tulang dengan baik. Terlebih lagi, anak di usia 9 sampai 12 tahun sedang dalam masa pertumbuhan tulang.

4. Mengalami susah tidur

Kurang aktivitas fisik juga bisa mempengaruhi pola tidur. Anak-anak usia sekolah dan remaja disarankan untuk memiliki waktu tidur yang cukup, yakni 9—11 jam semalam, tergantung pada usia.

Dalam banyak kasus, anak-anak yang tidak aktif beraktivitas fisik akan mengalami kesulitan tidur atau kurang tidur.

Kurang tidur dapat menyebabkan anak-anak susah fokus, kinerja yang tidak konsisten, kehilangan memori jangka pendek dan keterlambatan waktu respons.

Namun, ketika anak-anak banyak melakukan kegiatan fisik, mereka dapat lebih mudah untuk mempertahankan pola tidur yang teratur dan sehat.

5. Dapat menurunkan kualitas dan kinerja otak

Sebuah penelitian membuktikan bahwa kegiatan fisik pada anak dapat meningkatkan fungsi otak, kognisi, dan kinerja akademik.

Selain itu, aktivitas fisik dinilai bisa bantu melancarkan aliran darah ke otak sehingga mampu membantu anak-anak untuk berkonsentrasi, meningkatkan kewaspadaan, hingga pemecahan masalah.

Sementara dampak jika anak kurang bergerak dikhawatirkan dapat membuatnya sulit mencapai potensi akademik di sekolah.

Ringkasan Ciri² bola voli tolong dijawab ya lagi butuh banget​

Bima dan Asti yang diminta oleh guru untuk mempraktikkan permainan lempar dan menangkap bola secara berpasangan mereka berdua berdiri berhadapan denga … n jarak yang telah ditentukan Bima melempar bola kearah rahasia namun bola mengenai kepala Tin hal itu karena melakukan kesalahan saat menangkap bola Dapatkah kamu Jelaskan cara menangkap bola yang dilempar melambung ke atas dengan benar​

Bagaimana cara melakukan permainan lempar tangkap bola​

apa yang dimaksud dengan gaya​

8. Aba-aba dalam start jongkok adalah.... a. bersedia, siap. b. bersedia, yak! c. siap yak! d. bersedia, siap, yak!​

bagaimana cara melakukan gerakan jalan ber kelok kelok dan lari dengan menendang bola​

ada yg bisa bantu jawabAlat yg digunakan untuk melatih teknik lompatan dalam nomor lompat jauh, kecuali..... a. boxes c. bangku b. … matras d. bola​

Langkah - langkah bemain bola voli yang benar​

sistim pertahanan yang paling akhir dari permainan sepak bola adalahbantu jawab dong kak​

Bagaimana penempatan berat badan saat melakukan spike...#tolong di jawab yh soalnya...mhn bantuanya y kk,,​