10 hewan yang terancam punah di brazil 2022

  • Sekitar sepertiga dari semua spesies di bumi kini berada pada risiko kepunahan. Sebagian besar kepunahan disebabkan oleh dampak manusia di planet ini seperti akibat pemanasan global, polusi, dan eksploitasi.
  • Namun terkadang bumi kita kehilangan satu spesies dan kemudian ‘menemukannya’ kembali. Inilah yang disebut sebagai “spesies Lazarus,” yang artinya dibangkitkan dari kematian.
  • Spesies Lazarus dapat merujuk pada organisme yang dianggap punah, atau tidak ada dalam catatan fosil setelah muncul selama beberapa periode geologis.
  • Spesies Lazarus yang kita ketahui adalah Coelacanth, Takahe, jugaMonyet Wol Ekor Kuning dari Peru.

Mungkin banyak dari kita yang sudah mengetahui, saat ini kita sedang mengalami apa yang oleh sebagian orang dianggap sebagai peristiwa kepunahan besar keenam di Bumi. Diyakini, peristiwa ini terjadi dengan cepat, dan kita kekurangan orang untuk mengindentifikasi atau membuat katalog spesies-spesies yang terancam punah setiap tahunnya.

“Sekitar sepertiga dari semua spesies kini berada pada risiko kepunahan, dan sebagian besar kepunahan disebabkan oleh dampak manusia di planet ini seperti pemanasan global, polusi, dan eksploitasi,” kata Louise Gentle, dosen senior konservasi satwa liar di  School of Animal, Rural and Environmental Sciences, Nottingham Trent University di Nottingham, Inggris, dikutip dari HowStuffWorks.

Namun terkadang bumi kita kehilangan satu spesies dan kemudian ‘menemukannya’ kembali. Inilah yang disebut sebagai “spesies Lazarus,” yang diambil dari kata Lazarus dari Alkitab, yang artinya dibangkitkan dari kematian. Spesies Lazarus dapat merujuk pada organisme yang dianggap punah, atau tidak ada dalam catatan fosil setelah muncul selama beberapa periode geologis.

“Spesies Lazarus adalah spesies yang tampaknya telah hidup kembali,” kata Gentle. “Mereka adalah spesies yang belum pernah terlihat selama bertahun-tahun, sehingga dianggap telah punah, namun ditemukan di kemudian hari.”

Jika kita dapat mengumumkan bahwa suatu spesies telah punah dan kemudian terbukti masih ada dan muncul kembali, bagaimana kita memutuskan spesies apa saja yang punah dan atau spesies apa saja yang hanya ‘bersembunyi’?

“Seringkali sulit untuk mengatakan dengan pasti bahwa suatu spesies telah punah,” kata Gentle.

Baca: Inilah Wujud Ikan Purba Coelacanth yang Hanya Ada di Indonesia dan Afrika

10 hewan yang terancam punah di brazil 2022
Ikan purba jenis Latimeria chalumnae yang berada di Afrika, tepatnya di Kwazulu-Natal di Afrika Selatan, 2019. Foto: Wikimedia Commons/Bruce A.S.Henderson/Creative Commons Attribution 4.0 International/Free to share

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources/ IUCN menghasilkan Daftar Merah [Red List] keanekaragaman hayati dunia. Spesies diberikan status konservasinya berdasarkan informasi seperti populasi, distribusi, laju perubahan populasi, dan lain-lain. Spesies kemudian dimasukkan ke dalam kategori mulai dari Least Concern hingga Extinct in the Wild.

IUCN mendefinisikan suatu spesies “punah” ketika “tidak ada keraguan lagi bahwa individu terakhir spesies tersebut telah mati, dan ketika survei menyeluruh di habitat yang diketahui dan/atau diharapkan, pada waktu yang tepat [diurnal, musiman, tahunan], sepanjang rentang sejarahnya telah gagal untuk merekam satu individu spesies.”

Berikut adalah 5 spesies Lazarus yang diketahui:

10 hewan yang terancam punah di brazil 2022
Latimeria menadoensis yang spesimen basahnya berada di Gedung Widya Satwaloka, LIPI/BRIN, Cibinong, Bogor. Foto: Rahmadi Rahmad/Mongabay Indonesia
  • Coelacanth

Salah satu spesies Lazarus yang paling menarik dan terkenal adalah coelacanth, yang pertama kali ditemukan dalam catatan fosil pada abad ke-19. Sirip coelacanth dianggap sebagai prekursor anggota badan makhluk berkaki empat, jadi ketika mereka muncul di bebatuan berusia 400 juta tahun, ikan ini dianggap sebagai mata rantai yang hilang antara hewan laut dan darat.

Bayangan bentuk ikan ini kita dapatkan dari coelacanth dalam catatan fosil dari 66 juta tahun lalu, sehingga betapa terkejutnya semua orang ketika seekor coelacanth hidup ditemukan pada tahun 1938 di lepas pantai Afrika Selatan! Sejak itu, beberapa spesimen hidup telah dicatat, termasuk di perairan Sulawesi pada tahun 2007.

10 hewan yang terancam punah di brazil 2022
Takahe jantan. Foto: Wikimedia Commons/Pseudopanax/Public Domain
  • Takahe

Takahē [Porphyrio hochstetteri] adalah burung asli Selandia Baru anggota terbesar dari keluarga burung rail. Burung berwana biru kehijauan seukuran angsa yang indah ini sangat langka, bahkan ketika mereka pertama kali ditemukan oleh penjelajah Eropa tahun 1847. Hanya empat spesimen yang ditemukan pada abad ke-19, dan orang yang mendeskripsikan spesies tersebut [setelah menemukan yang kedua spesimen] menulis “Tidak mungkin ada spesimen hidup lebih lanjut yang akan ditemukan.”

Namun 50 tahun kemudian, seorang naturalis amatir bernama Geoffrey Orbell, yakin bahwa takahē masih ada di suatu tempat, melakukan kampanye untuk menemukan kembali dan berhasil melihatnya di Pulau Selatan Selandia Baru pada 1948.

10 hewan yang terancam punah di brazil 2022
Serangga Lord How Island. Foto: Wikimedia Commons/Granitethighs/CC BY-SA 3.0
  • Serangga Tongkat Pulau Lord Howe

Populasi serangga seukuran tangan orang dewasa ini pernah habis di Pulau Lord Howe. Serangga tongkat Pulau Lord Howe [Dryococelus australis], atau juga sering disebut lobster pohon, yang dulunya banyak ditemukan di Pulau Lord Howe yang terpencil di Samudra Pasifik, hancur setelah sebuah kapal karam di pulau itu tahun 1920-an.

Tikus di atas kapal mulai melahap serangga raksasa, dan mereka dianggap telah sepenuhnya dibasmi oleh tikus sampai tahun 1960, ketika beberapa mayat lobster pohon segar ditemukan. Butuh waktu hingga 2001 bagi para ilmuwan untuk menemukan 24 serangga hidup, yang dikumpulkan dan dibesarkan di penangkaran. Para peneliti sedang menunggu keberhasilan pemberantasan tikus di Pulau Lord Howe sebelum melepaskan lobster pohon ke rumah mereka.

10 hewan yang terancam punah di brazil 2022
Monyet berbulu ekor kuning Peru. Foto: Wikimedia Commons/Platyrrhinus/CC BY-SA 3.0
  • Monyet Wol Ekor Kuning dari Peru

Terkadang perdagangan hewan peliharaan ilegal dapat menyelamatkan suatu spesies. Seperti halnya dengan monyet berbulu ekor kuning Peru [Oreonax flavicauda], yang hanya hidup di daerah yang sangat kecil di hutan awan pegunungan Andes di Peru.

Monyet ini pertama kali dideskripsikan dari kulitnya pada tahun 1812, dan hanya terlihat beberapa kali pada abad setelah itu. Terakhir terlihat tahun 1926. Para ilmuwan percaya bahwa monyet ini telah punah hingga tahun 1974, ketika monyet wol ekor kuning ditemukan di Brasil, dipelihara sebagai hewan peliharaan, yang setelahnya ditemukan spesies yang sama di alam liar. Monyet ini kini ditampilkan di koin 1 sol Peru, dan diperkirakan kurang dari 1.000 individu hidup di alam liar.

10 hewan yang terancam punah di brazil 2022
Ikan robust redhorse [Moxostoma robustum]. Foto: Wikimedia Commons/Brian Gratwicke/CC BY 2.0
  • Ikan Robust Redhorse

Ikan robust redhorse [Moxostoma robustum] adalah asli dari lereng Samudra Atlantik di Amerika Serikat Tenggara. Ikan ini pertama kali dideskripsikan oleh seorang naturalis Eropa bernama Edward Drinker Cope tahun 1870 berdasarkan pada seekor ikan yang dia temukan di Sungai Yadkin di North Carolina, AS.

Spesimen itu hancur dengan sebab yang tidak dijelakan, yang sangat disayangkan karena ikan tersebut adalah satu-satunya yang ditangkap oleh Cope dan yang terakhir dilihat ilmuwan selama 122 tahun.

Tentu saja, selama abad ketidakhadirannya di mata publik, ikan ini dianggap punah ketika ada yang memikirkannya sama sekali. Tetapi kemudian pada tahun 1980, dan sekali lagi tahun 1985, ikan aneh dengan mulut seperti pengisap tersebut tertangkap dari Sungai Savannah dan Pee Dee di Georgia dan Carolina.

Spesimen ini dikirim ke ahli ichthyologi yang membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mempertimbangkan sebelum akhirnya mengumumkan bahwa ikan ini adalah ikan robust redhorse yang hidup kembali. [Berbagai sumber]

Artikel yang diterbitkan oleh