KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak suku yang tersebar di seluruh penjuru daerah. Show
Sejak zaman dulu, suku-suku di Indonesia mewariskan beraneka ragam budaya kepada generasi penerusnya, termasuk warisan budaya tak benda. Salah satu sifat yang dimiliki warisan budaya tak benda adalah dapat menghilang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, UNESCO, sebagai salah satu bagian dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memiliki tugas untuk menjaga budaya di berbagai negara. Warisan budaya tak benda diatur dalam Konvensi UNESCO tentang Pelestarian Budaya Tak Benda 2003 (Konvensi UNESCO 2003), yang kemudian diratifikasi Indonesia ke dalam peraturan perundang-undangan. Lantas, apa yang dimaksud dengan warisan budaya tak benda dan apa saja yang dimiliki Indonesia? Baca juga: Gamelan, Alat Musik Tradisional yang Mendunia Pengertian warisan budaya tak bendaBerdasarkan Konvensi UNESCO 2003, warisan budaya tak benda adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, instrumen, obyek, artefak, dan ruang-ruang budaya yang terkait. Dalam beberapa kasus, masyarakat, kelompok, atau seseorang juga dapat menjadi bagian dari warisan budaya tak benda. Warisan budaya tak benda diwariskan dari generasi ke generasi, yang akhirnya diciptakan kembali oleh masyarakat dan suatu kelompok. Selain itu, warisan budaya tak benda memberikan rasa identitas yang berkelanjutan, untuk menghargai perbedaan budaya dan kreativitas manusia. Mudahnya, warisan budaya tak benda adalah peninggalan budaya yang tidak semuanya dapat diraba, tetapi diketahui dan dirasakan keberadaannya. Baca juga: Tarian Suling Dewa, Tari Pemanggil Hujan asal Lombok Peninggalan budayanya bisa dalam bentuk pengetahuan, ekspresi, lisan, artefak, aktivitas manusia, dan sebagainya. Contoh sederhana dari warisan budaya tak benda adalah permainan suit atau pingsut, cerita Si Kancil, dan lain sebagainya. Macam warisan budaya tak bendaWarisan budaya tak benda dapat dibagi ke dalam bidang. Berikut macam beserta contohnya. Tradisi lisan dan ekspresi
Baca juga: Cerita Rakyat Keong Mas Pertunjukan dramatik
Adat istiadat masyarakat, ritual, dan perayaan
Pengetahuan dan kebiasaan perilaku tentang alam semesta
Baca juga: Apakah Pawang Hujan Hanya Ada di Indonesia? Keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional
Fungsi warisan budaya tak benda
Baca juga: Ritual Ujungan, Tarian Pemanggil Hujan Warisan budaya tak benda IndonesiaIndonesia harus turut aktif untuk mendaftarkan warisan budayanya agar dapat dilindungi dan tercatat ke dalam data UNESCO. Lantas, apa saja warisan budaya lokal non benda yang diakui UNESCO?
Referensi:
Nama-nama Lain Karya Budaya Tari Kebar
Nama Orang yang Melaporkan Karya Budaya
: BALITBANGDA SUMSEL : JLN demang lebar daun no 4864 palembang
Tempat dan Tanggal Laporan Karya Budaya
Persetujuan Pencatatan Karya budaya
Sejarah Singkat Karya Budaya Tari Kebagh atau Tari Kebar merupakan tarian adat tertua yang sangat populer di daerah Besemah sejak zaman dahulu kala. Walau sempat dilarang hingga tahun 1940-an oleh pemerintah kolonial belanda, tarian ini tetap terpelihara dan diajarkan secara tutun temurun dari generasi ke generasi. Tari Kebagh semakin terdesak, tenggelam dan sempat menghilang pada masa pendudukan Jepang.Berdasarkan cerita lisan dari orang-orang tua, sejarah tarian ini berkaitan dengan Puyang Serunting Sakti. Dikisahkan, pada suaru acara perkawinan yang sangat meriah dan turut dihardiri oleh Serunting Sakti dan istrinya diadakanlah ocara tari-tarian. Istri Puyang Serunting Sakti yang konon adalah seorang bidadari, diminta ikut turun menari. Permintaan ini disetujui istrinya dengan syarat selendang miliknya yang dirampas dan disembunyikan oleh Puyang Serunting Sakti dikembalikan padanya untuk dipakai menari Karena terus didesak banyak orang, akhirnya dengan berat hati, Puyang Serunting Sakti mengizinkan istrinya menari dengan selendang yang diambilnya pada masa lalu. Selendang tersebut disembunyikan di dalam ruas bambu yang lazim disebut tepang. Maka menarilah istyri Puyang Serunting Saksti dengna lemah gemulai. Kecantikan dan kemahirannya menari membuat semua mata terpana. Hingga tanpa disadari oleh semua orang, istri Puyang Serunting Sakti tak lagi menginjak bumi, melayang-layang, semakin tinggi hingga menuju ke kayangan, negeri asalnya.
Nama komunitas /organisasi/asosiasi/badan/paguyuban/kelompok sosial atau perorangan penanggung jawab karya budaya
Guru / Maestro
Lokasi Karya Budaya
Lokasi Utama : Sumatera Selatan : Kota Pagar Alam Alamat-alamat penting:
Kategori Karya Budaya
Uraian / Deskripsi singkat karya Budaya yang dilaporkan Tari Kebagh adalah suatu kesenian tradisional Basemah tertua di Kota Pagar Alam. Penarinya seorang Putri atau lebih. Tari Kebagh digelar pada waktu penyambutan tamu agung/tamu kehormatan pada acara resmi atau upacara resepsi pernikahan. Tari Kebagh pada zaman dahulu dikategorikan ke dalam tari sakral. Tari Kebagh berasal dari Desa Besemah Kelurahan Besemah serasan Kota Pagar Alam, tarian ini telah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang telah masuk ke Pagar Alam. Tari Kebagh diciptakan oleh para penduduk pada desa Basemah yang waktu itu ingin menunjukkan suatu hiburan dalam rangka menyambut tamu agung/tamu kehormatan pada acara resepsi pernikahan yang terdapat didesanya. Tarian ini diiringi dengan kenong dan rehab dan biasanya digelar di halaman terbuka. Tarian ini ditarikan secara beramai-ramai secara berpasang-pasangan dihalaman pada malam hari. Gerakan tari kebagh diilhami dari gerak burung Dinang. Burung ini memiliki kebiasaan hidup berkelompok dan memiliki gerakan serta warna yang indah. Sebagian masyarakat Basemah meyakini bahwa tari Kebah pada awalnya ditarikan oleh bidadari yang menjadi istri Puyang Serunting Sakti
Kondisi Karya Budaya Saat Ini Masih bertahan
Upaya Pelestarian / Promosi Karya budaya
Cara-cara terbaik (best practices) untuk melestarikan dan mengembangkan karya budaya
Referensi (ditulis sumber secara lengkap : nama penulis, tahun,judul buku, tempat terbit, penerbit) ; naskah kuno, prasasti, sumber lesan/ nama pelaku (saksi sejarah) yang masih hidup, usia, dll
Website
: Balitbangnovda Sumsel : Bidang Pengkajian Pemerintahan dan Sosial Budaya : |