Penyedap rasa atau MSG kerap ditambahkan pada aneka makanan untuk menambah rasa gurih atau lezat dari makanan itu sendiri. Menurut para ahli gizi, MSG pada dasarnya relatif aman jika digunakan dalam takaran yang wajar dan tidak dikonsumsi setiap hari. Masyarakat Indonesia pun sebagian besar hampir tak bisa terlepas dari
penggunaan MSG atau micin. Apalagi karena micin bisa didapatkan dengan harga yang cukup murah. MSG alias Monosodium Glutamat atau Mononatrium Glutamat sebenarnya terdapat secara alami di dalam berbagai bahan pangan alami. MSG adalah garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial yang terbentuk secara alami di dalam bahan pangan alami. Glutamat memberi rasa “umami” pada makanan alias rasa gurih yang membuat makanan terasa lezat dan nikmat. Rasa umami adalah bagian dari lima rasa dasar makanan yang terdiri dari manis, asam, asin, pahit, dan gurih. Jadi, rasa umami atau gurih pada makanan sebenarnya bisa kita dapatkan dari berbagai bahan pangan alami yang mengandung MSG alami, antara lain tomat, jamur, kerang, ikan, udang, kecap ikan, rumput laut, bawang putih, dan lain sebagainya. Sayangnya, manusia modern kini lebih akrab dengan MSG buatan, alias artificial MSG. Apa yang dimaksud dengan MSG buatan? Sederhananya, MSG buatan adalah MSG buatan pabrik yang dijual dalam bentuk butiran putih halus. Di Indonesia, produk ini lebih dikenal dengan istilah vetsin dan micin. Sama dengan garam, kita harus membedakan antara garam proses dengan garam alami. MSG pun demikian. Kita harus membedakan MSG buatan dengan MSG alami. Keduanya memiliki kandungan zat yang berbeda sehingga efeknya terhadap tubuh dan kesehatan kita pun berbeda. MSG buatan disebut para ahli memiliki banyak efek negatif pada kesehatan, sedangkan MSG alami dalam makanan alami justru disebutkan tidak hanya membuat makanan terasa nikmat, tapi juga memberi manfaat bagi pencernaan.[1] Micin atau MSG sebaiknya perlu diperhatikan dalam hal takaran atau porsinya. Takaran yang dianjurkan adalah 10 mg per kg berat badan. Jadi, apabila Anda memiliki berat badan 60 kilogram, maka ukuran atau takaran micin yang diperbolehkan adalah 60 miligram atau sekitar 1 sendok teh. Sebagai gambaran, berikut informasi harga micin atau MSG di pasaran.
Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga micin atau MSG saat ini di pasaran terpantau fluktuatif. Misalnya, micin merk Sasa MNG 130 gr yang awalnya dijual seharga Rp5.000, kini sedikit naik menjadi Rp5.400. Berbeda dengan harga micin Daon Bambu 73 gr yang justru turun dari Rp6.000 menjadi Rp5.700. Informasi harga micin atau MSG di atas dirangkum dari berbagai sumber. Perlu Anda ketahui bahwa harga vetsin atau micin tersebut dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, harga micin yang berlaku di setiap tempat juga bisa berbeda-beda, tergantung dari promo atau penawaran pihak penjual. Selain memperhatikan takaran MSG yang pas, kita juga dianjurkan untuk memperhatikan asupan gizi yang baik untuk konsumsi sehari-hari. Dengan menjalankan pola hidup yang sehat dan gizi seimbang, tentunya kita bisa meminimalisir segala efek negatif MSG terhadap kesehatan. [Update: Ditta] [1]Tumiwa-Bachrens, I. 2019. Eating Clean Makan Sehat Itu Mudah: 101 Resep Masakan Rumahan Sederhana (hlm 94). Ida A, editor. Jakarta: Kawan Pustaka. Pos terkait
|