Usia kehamilan berapa minggu baru bisa di usg

Usia kehamilan berapa minggu baru bisa di usg
Ilustrasi. Setiap ibu hamil perlu tahu cara menghitung usia kehamilan untuk memantau perkembangan bayi di dalam kandungan. (iStockphoto/FatCamera)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagian perempuan mungkin belum tahu cara menghitung usia kehamilan. Padahal, ini penting untuk memantau perkembangan bayi di dalam kandungan.

Selain itu, usia kehamilan perlu diketahui agar ibu hamil alias bumil bisa mengetahui kapan bayi akan lahir. Tujuannya agar semua kebutuhan bayi bisa segera dipersiapkan.

Cara Menghitung Usia Kehamilan

Usia kehamilan berapa minggu baru bisa di usg
Ilustrasi. Cara menghitung usia kehamilan. (GGOMANG/Pixabay)

Saat ini, ada tiga cara menghitung usia kehamilan. Pertama, berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Kedua, menghitung tanggal ovulasi. Ketiga, melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).

1. HPHT

HPHT merupakan cara menghitung usia kehamilan yang paling sering digunakan. Caranya mudah, bumil hanya perlu ingat kapan hari pertama haid terakhir.

Misalnya, HPHT bumil pada 1 Juni 2022, maka pada 29 Juni 2022 janin sudah berusia empat minggu atau satu bulan. Namun, perhitungan menggunakan cara HPHT ini umumnya digunakan pada perempuan yang punya riwayat haid teratur.

Sementara bila masa haid tidak teratur, mungkin akan kesulitan mengingat kapan HPHT tersebut dan menggunakannya sebagai patokan untuk menghitung usia kehamilan.

Di sisi lain, perhitungan sederhana ini bisa juga digunakan untuk mengetahui hari perkiraan lahir (HPL). Caranya, HPHT ditambah 40 minggu. Contohnya, HPHT 1 Juni 2022, maka HPL pada 8 Maret 2023.

Namun, ada perhitungan lain dengan cara ini, yakni menggunakan rumus Naegele. Berdasarkan rumus ini, HPL diketahui dengan cara HPHT ditambah satu tahun dan satu minggu, lalu dikurang tiga bulan.

Misalnya, HPHT 1 Juni 2022, lalu ditambah satu tahun sama dengan 1 Juni 2023. Kemudian ditambah satu minggu menjadi 8 Juni 2023.

Selanjutnya, dikurangi tiga bulan sama dengan 8 Maret 2023. Maka, HPL adalah 8 Maret 2023.

Kendati begitu, perlu diingat bahwa HPL hanya proyeksi. Sementara bayi bisa lahir lebih cepat, sesuai, ataupun mundur dari HPL. Semua ini tergantung pada perkembangan bayi dalam kandungan.

2. Tanggal ovulasi

Cara menghitung usai kehamilan yang lain adalah menggunakan patokan tanggal ovulasi alias pelepasan sel telur. Sebab, pembuahan oleh sperma baru bisa terjadi jika sel telur sudah ada.

Ovulasi biasanya terjadi sekitar dua minggu setelah hari pertama haid. Misalnya, HPHT pada 1 Juni 2022, berarti ovulasi terjadi pada 15 Juni 2022.

Lewat dari tanggal tersebut jika perempuan berhubungan intim dan hamil, maka usia kehamilannya bisa dihitung setelah tanggal tersebut.

Sebenarnya, ini cara yang lebih tepat untuk menghitung usia kehamilan. Tapi, tidak banyak perempuan yang tahu menyadari soal tanggal ovulasi.

Sebab, tidak terasa secara signifikan pada tubuh. Namun, sebenarnya ada salah satu tanda ovulasi, yaitu melihat kekentalan lendir serviks.


3. USG

Pemeriksaan kehamilan dengan USG bisa dilakukan pada 5-6 minggu setelah telat haid. Namun, waktu terbaiknya setelah 8 minggu.

Pasalnya, kantung kandungan baru dapat terlihat jelas. Setelah itu, dokter akan memberikan HPL kepada bumil.

Pemeriksaan USG boleh dibilang menjadi cara menghitung usia kehamilan yang paling praktis. Selain itu, bisa dilanjutkan dengan konsultasi mengenai kehamilan.

(uli/fef)

[Gambas:Video CNN]

Bingung kapan saja saat yang tepat untuk USG selama masa kehamilan??? Yuk baca-baca dulu bunda biar mengerti dan ga khawatir

1. USG sangat penting untuk dilakukan pertama kali pada usia kehamilan 6-8 minggu.

USG pada saat ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) atau kehamilan anggur (mola hidatidosa), dan merupakan saat yang paling tepat untuk menentukan usia kehamilan dengan margin error sekitar 3 hari dengan cara mengukur Crown-Lump Length (CRL). Perlu diingat, pada kehamilan muda kantung kemih tidak boleh kosong supaya kantung gestasi beserta isinya dapat terlihat melalui USG Transabdominal. Apabila tidak terlihat, maka pemeriksaan USG harus melalui Transvaginal, dan jika masih tidak terlihat, maka pemeriksaan USG diulang dalam waktu 2 minggu. Pada kehamilan 6-8 minggu, kehamilan dapat dinyatakan normal apabila terlihat janin, terlihat detak jantung dengan frekuensi yang normal, terlihat Yolk Sac, dan tidak ada gambaran pendarahan subkorionik (pendarahan di dalam lapisan plasenta).

2. USG kedua sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan 11-13 minggu.

Penentuan usia kehamilan masih cukup akurat dengan margin error sekitar 5 hari dengan cara mengukur CRL atau Biparietal Diameter (BPD). USG pada usia kehamilan ini dilakukan untuk melihat perkembangan janin dan untuk melakukan screening pertama kelainan janin, dengan melihat ketebalan leher janin (Nuchal Translucency/NT) dan melihat tulang hidung (Nasal Bone). Sebagai tambahan, USG pada trimester pertama juga merupakan saat yang paling tepat untuk melihat jumlah janin di dalam kandungan.

3. USG ketiga dilakukan pada usia kehamilan 18-22 minggu.

Tingkat akurasi penentuan usia kehamilan mulai berkurang dengan margin error sekitar 7 hari dengan cara mengukur BPD, Abdominal Circumference (AC), dan Femur Length (FL). USG pada usia kehamilan ini dilakukan untuk deteksi kelainan-kelainan pada otak, jantung, hati, ginjal, kantung kemih, dan usus. Jumlah jari pada anggota tangan dan kaki juga sudah dapat dihitung, dan kelamin juga sudah dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.

4. USG berikutnya dilakukan pada usia kehamilan 26-30 minggu.

Tafsiran berat janin pada usia kehamilan ini merupakan benchmark, karena berat janin yang berlebihan atau kekurangan banyak terlihat pada usia kehamilan di atas 30 minggu. Bentuk muka janin sudah terbentuk sempurna, air ketuban masih banyak, ukuran janin masih kecil relatif terhadap ukuran rahim, sehingga usia kehamilan ini merupakan saat yang sangat tepat untuk pemeriksaan usg 4d. Dengan usg 4d, kelainan seperti bibir sumbing sangat mudah terdeteksi.

5. USG terakhir dilakukan pada usia kehamilan 36-37 minggu.

Pada usia kehamilan ini janin sudah bertumbuh cukup besar relatif terhadap ukuran rahim, sehingga sudah tidak bisa berputar, karena itu saat ini merupakan saat yang penting untuk melihat posisi kepala janin, dan juga lokasi plasenta. Berat janin juga diukur untuk ditentukan besar atau tidak dibandingkan dengan benchmark berat janin yang dilakukan pada usia kehamilan 26-30 minggu. USG 4d pada usia kehamilan ini masih bisa dilakukan jika posisi janin menghadap depan, air ketuban banyak, dan tidak terhalangi oleh tangan dan kaki janin. Bentuk muka janin sudah menyerupai muka bayi yang sudah lahir. Janin diharapkan lahir pada usia kehamilan 38-40 minggu. Apabila masih belum lahir pada usia 40 minggu, maka sebaiknya dilakukan USG untuk memeriksa kondisi janin, melihat pengapuran pada plasenta, jumlah air ketuban, dan aliran darah pada tali pusat. Apabila kondisi janin dll sudah tidak optimal, maka janin harus segera dilahirkan dengan cara induksi atau caesar.

Apakah hamil 3 minggu sudah bisa di USG?

Kehamilan trimester pertama adalah kehamilan yang baru memasuki usia 0 hingga 12 minggu atau sekitar tiga bulan. Melakukan USG di trimester pertama bisa dilakukan setelah kehamilan berusia 4-5 minggu. Sebab, pada usia tersebut sudah bisa dideteksi kantung kehamilan serta perkembangan janin di dalam perut ibu.

Apakah usia kandungan 2 minggu sudah bisa di USG?

Usia kehamilan 2-3 minggu sangat sulit di deteksi oleh pemeriksaan USG karena ukurannya masih sangat kecil, sebesar jarum saja dan masih melakukan pembelahan sel-sel. Biasanya pada usia ini baru akan terlihat penebalan dinding rahim atau kantung kehamilan saja.

Apakah hamil 1 minggu sudah bisa di USG?

Tes USG Belum Bisa Mendeteksi Kehamilan Minggu Pertama Jadi, tanda hamil 1 minggu belum bisa dilihat sekalipun menggunakan USG.

Apakah hamil 4 minggu janin belum terlihat?

Dari pengalaman-pengalaman para bumil, rata-rata mereka dapat melihat kantung janin pada alat USG pada minggu ke-4 atau ke-5. Bahkan sebagian lagi baru bisa terlihat pada minggu ke-7. Jika pada minggu ke-9 belum juga terlihat pada USG, ada kemungkinan bumil mengalami BO atau kehamilan kosong.