Usaha yang dapat dilakukan untuk menguatkan persatuan kedalam adalah


SIFAT-SIFAT GEREJA

A. Gereja Yang Satu

Semangat persatuan harus selalu dipupuk dan diperjuangkan oleh setiap orang Kristen itu sendiri. (lih.1Kor 12: 12)

Doa Pembuka

Ya Allah pokok keselamatan kami, Gereja-Mu telah menjadi tanda keselamatan bagi banyak jiwa di bumi ini. Kehadiran Gereja yang bersifat: Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik sebagaimana iman para Rasul yang telah kami imani sampai saat ini, kini telah menyatukan kami dan menjadi tanda kehadiran-Mu yang menguduskan kami semua. Kami mohon kepada-Mu ya Bapa, hadirlah dalam pertemuan ini agar kami semakin mengenal, memahami teristimewa Gereja yang Satu serta selanjutnya dapat mengamalkan kehendak-Mu sebagai anggota Gereja. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Sifat Gereja yang Satu

1. Kesatuan Gereja pertama-tama adalah kesatuan iman (lih. Ef 4: 3-6) yang mungkin dirumuskan dan diungkapkan secara berbeda-beda. Iman adalah prinsip kesatuan batiniah Gereja.

2. Kesatuan Universal dengan Paus juga (pemimpin Gereja lokal) menjadi asas dan dasar yang kelihatan dari kesatuan dalam Gereja.

3. Kesatuan iman mendorong semua orang Kristen supaya mencari “persekutuan” dengan semua saudara seiman.

persekutuan konkret antara orang beriman yang hidup bersama dalam satu negara atau daerah yang sama

4. Kesatuan dalam pimpinannya, yaitu hierarki; Hierarki mempunyai tugas untuk mempersatukan umat. Hierarki sering dilihat sebagai prinsip kesatuan lahiriah dari Gereja.

5. Kesatuan dalam kebaktian dan kehidupan sakramental. Kebaktian dan sakramen-sakramen merupakan ekspresi simbolis dari kesatuan Gereja itu (lih. Ef 4: 3-6).

Arti Gereja sebagai satu persekutuan dalam Roh Kudus

      Umat Katolik merupakan satu persekutuan dalam Roh Kudus.

      Persatuan umat turut mengusahakan persaudaraan, perdamaian dan cinta kasih serta pengembangan kehidupan manusia yang lebih layak.

      Dengan demikian umat turut menyumbangkan terwujudnya Kerajaan Allah.

Dasar semangat pendorong persatuan Gereja

      Semangat dan Roh Kristus adalah semangat dan Roh cinta kasih harus menjadi pendorong seluruh jajaran umat untuk mengabdi kepada persatuan, kesatuan dan solidaritas bangsa, untuk membina toleransi dan kerukunan.

Tiga alasan Gereja itu satu menurut Kaatekismus Gereja Katolik (KGK) 

      Pertama, Gereja itu satu menurut asalnya, yang adalah Tritunggal Mahakudus, kesatuan Allah tunggal dalam tiga Pribadi - Bapa, Putra dan Roh Kudus.

      Kedua, Gereja itu satu menurut pendiri-Nya, Yesus Kristus, yang telah mendamaikan semua orang dengan Allah melalui darah-Nya di salib.

      Ketiga, Gereja itu satu menurut jiwanya, yakni Roh Kudus, yang tinggal di hati umat beriman, yang menciptakan persekutuan umat beriman, dan yang memenuhi serta membimbing seluruh Gereja (KGK art.813).

“Kesatuan” Gereja juga kelihatan nyata

      Sebagai orang-orang Katolik, kita dipersatukan dalam pengakuan iman yang satu dan sama, dalam perayaan ibadat bersama terutama sakramen-sakramen, dan struktur hierarkis.

      Sebagai contoh, kita ikut ambil bagian dalam Misa di Surabaya, Larantuka, Alexandria, San Francisco, dan sebagainya.

       Misanya sama; bacaan-bacaan, tata perayaan, doa-doa, dan lain sebagainya terkecuali bahasa yang dipergunakan dapat berbeda

Mewujudkan kesatuan dalam Gereja

      Gereja yang satu memiliki kemajemukan yang luar biasa. Umat beriman menjadi saksi iman dalam panggilan hidup yang berbeda-beda dan beraneka bakat serta talenta, tetapi saling bekerjasama untuk meneruskan misi Tuhan kita.

      Keanekaragaman budaya dan tradisi memperkaya Gereja kita dalam ungkapan iman yang satu.

      Pada intinya, cinta kasih haruslah merasuki Gereja, sebab melalui cinta kasihlah para anggotanya saling dipersatukan dalam kebersamaan dan saling bekerjasama dalam persatuan yang harmonis.

Usaha-usaha untuk menguatkan persatuan

      Usaha-usaha yang dapat digalakkan untuk menguatkan persatuan kita ke dalam adalah antara lain; Aktif berpartisipasi dalam kehidupan bergereja. Berusaha setia dan taat kepada persekutuan umat, termasuk hierarki, dan sebagainya.

      Usaha-usaha yang dapat digalakkan untuk menguatkan persatuan antar-Gereja adalah antara lain; Lebih bersifat jujur dan terbuka kepada satu sama lain. Lebih melihat kesamaan daripada perbedaan. Mengadakan berbagai kegiatan sosial dan peribadatan bersama, dan sebagainya.

Doa Penutup

Terima kasih ya Tuhan Yesus, juru selamat kami atas pertemuan ini, yang telah mengingatkan kami akan sifat-sifat Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik sebagaimana iman para Rasul. Kami mohon ya Tuhan, tambahkanlah kepada kami iman, agar kami semakin mampu untuk bersatu mempersiapkan masa depan kami dalam iman akan Yesus Sang Putera yang telah mendirikan Gereja bagi kami. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin