Uraikan analisis tentang peristiwa yang diperingati sebagai Hari kebangkitan Nasional

Tanggal Posting (20-05-2017) UKM Media Kampus

Uraikan analisis tentang peristiwa yang diperingati sebagai Hari kebangkitan Nasional

Photo by: UKM Media Kampus

Hari Kebangkitan Nasional atau dikenal dengan Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei. Tanggal tersebut bertepatan dengan lahirnya Organisasi Boedi Oetomo yang berdiri pada tahun 1908. Namun, harkitnas tidak lantas ditetapkan pada tahun tersebut, melainkan ditetapkan pada tahun 1948 atau dua puluh tahun setelahnya oleh Soekarno.

Latar belakang penetapan Hari Kebangkitan Nasional adalah bangsa Indonesia butuh pemersatu pada masa awal kemerdekaan. Bung Karno menilai berdirinya organisasi Boedi Oetomo sebagai awal dari kebangkitan bangsa Indonesia melawan para penjajah. Walaupun organisasi ini masih bersifat kedaerahan awalnya, tetapi mekanisme dalam pemilihan ketua dalam organisasi ini cukup berbeda.

Pada awal berdirinya, organisasi Boedi Oetomo yang digagas oleh Wahidin Soedirohoesodo ini hanya bergerak pada bidang sosial dan budaya. Sejumlah sekolah bernama Boedi Oetomo didirikan untuk memajukan kebudayaan Jawa. Anggota Boedi Oetomo pun terdiri atas kalangan yang berasal dari suku Jawa dan Madura. Organisasi ini mulai bergerak di bidang politik pada tahun 1915. Hal ini dipicu oleh Perang Dunia I.

Pada tahun 1920, organisasi Boedi Oetomo mulai menerima anggota dari kalangan masyarakat biasa. Hal ini menandakan organisasi Boedi Oetomo telah menjadi organisasi pergerakan rakyat. Organisasi Boedi Oetomo pun mulai membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat Indonesia pada tahun 1930. Dalam perjalanannya, organisasi Boedi Oetomo memiliki tujuan nasionalisme yaitu mendorong kemerdekaan Indonesia.

Photo by: UKM Media Kampus

Photo by:

tirto.id - Setiap tahunnya, masyarakat bangsa Indonesia memperingati tanggal 20 Mei sebagai hari Kebangkitan Nasional. Tanggal tersebut merupakan tanggal lahirnya salah satu organisasi pertama yang menyuarakan nasionalisme di Hindia Belanda, Boedi Oetomo.

Boedi Oetomo atau disingkat BO didirikan oleh para siswa STOVIA (School Tot Opleiding Van Idlandche Artsen) pada tahun 1908 yaitu Sutomo, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantara, dan Dr. Douwes Dekker. Organisasi ini bergerak dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.

Namun sejak 1910-an, program BO lebih banyak tercurah demi kemajuan pendidikan. Menurut Nagazumi, BO aktif mendirikan sekolah bagi anak laki-laki dan perempuan hingga tahun 1910-an di Jawa Tengah.

Boedi Oetomo mulai menerima anggota dari masyarakat biasa di tahun 1920. Hal ini membuat BO menjadi organisasi pergerakan rakyat yang juga ditandai dengan adanya pemogokan kaum buruh untuk menuntut kehidupan yang lebih baik.

Banyak masyarakat Indonesia yang bergabung dengan organisasi ini. Lambat laun, BO pun menyoroti kancah perpolitikan dengan tujuan kemerdekaan Indonesia.

Lantas bagaimana hari kelahiran Boedi Oetomo dapat ditetapkan sebagai peringatan hari Kebangkitan Nasional?

Sejarawan Hilmar Farid (2014) merujuk bahwa pada tahun 1948, Indonesia sedang menghadapi risiko disintegrasi akibat berbagai konflik di daerah dan perseteruan politik antara partai/ organisasi politik di tingkat nasional.

Banyak tokoh yang kemudian mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan persatuan nasional.

Di sisi lain, saat itu Indonesia sedang berada di dalam ancaman sebab Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Ki Hadjar Dewantara dan Radjiman Wediodiningrat pun mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ali Sastroamidjojo untuk mengusahakan persatuan nasional.

Sebuah panitia dibentuk dan diketuai Ki Hadjar Dewantara untuk menentukan peristiwa sejarah yang dapat digunakan simbol persatuan politik.

Pada akhirnya, diputuskanlah adanya peringatan besar-besaran hari Kebangkitan Nasional berdasarkan lahirnya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Keputusan tersebut atas dasar persetujuan para anggota-anggota panitia dan anjuran Bung Karno.

“Diadakan peringatan secara besar-besaran hari 20 Mei 1908 sebagai hari kebangunan nasional, hari lahirnya cita-cita kemerdekaan nusa dan bangsa, hari timbulnya tekad untuk bersatu wutuh, agar dapat menghadapi segala kesukaran bersama" (Dewantara, 1952).

Kelahiran BO dipilih berdasarkan alasan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi modern pertama yang memulai penggalangan kesatuan nasional.

Baca juga: Kebangkitan Nasional dan Mengapa Boedi Oetomo Menonjolkan Kejawaan?

Baca juga artikel terkait HARI KEBANGUNAN NASIONAL atau tulisan menarik lainnya Dinda Silviana Dewi
(tirto.id - dsl/wta)


Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Kontributor: Dinda Silviana Dewi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Hari Kebangkitan Nasional merupakan salah satu hari besar bangsa Indonesia yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. Sumber: ANTARA FOTO

Indonesia sebagai suatu negara pasti memiliki hari-hari besar yang diperingati untuk mengenang atau mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi pada sepanjang sejarah perjuangan bangsa ini.

Hari Kebangkitan Nasional merupakan salah satu hari besar yang diperingati oleh bangsa Indonesia untuk mengenang awal pergerakan bangsa ini dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu kemerdekaan.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Mengapa 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Simak jawabannya pada penjelasan berikut ini.

Latar Belakang Peristiwa 20 Mei

20 Mei merupakan tanggal lahir dan berdirinya organisasi yang bernama Budi Utomo (ejaan lama: Boedi Oetomo). Peristiwa lahirnya ini dinilai sebagai tonggak awal persatuan, kesatuan dan nasionalisme bangsa Indonesia.

Melansir dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia yang disusun oleh Dr. Sudiyo,dkk, berdirinya organisasi ini pada tanggal 20 Mei untuk membuat sebuah organisasi yang bersifat nasional yang dapat menyuarakan hak-hak pribumi, mencerdaskan anak bangsa dan serta menjadi penggerak pemuda Indonesia.

Berbeda dengan pergerakan yang dilakukan oleh. RA Kartini yang disebut sebagai "Awal Kesadaran Nasional", pergerakan Budi Utomo dikenal sebagai "Awal Pergerakan Nasional".

Melalui pergerakan nasional inilah, Indonesia dapat mencapai kemerdekaan pada peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Organisasi Budi Utomo. Sumber: Kemendikbud

Untuk memahami, mengapa Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada tanggal berdirinya organisasi Budi Utomo, kita perlu mengenali organisasi pemuda ini.

Budi Utomo merupakan organisasi yang didirikan oleh R.Sutomo bersama para murid terpelajar dari sekolah STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), yaitu Gunawan Mangunkusumo dan Suraji serta digagas oleh dr Wahidin Sudirohusodo.

Organisasi Budi Utomo merupakan organisasi nasional pertama yang bergerak untuk keperluan sosial, ekonomi, budaya, dan tidak bersifat politik. Organisasi ini lahir untuk mencerdaskan kaum pribumi yang belum memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan.

Organisasi Budi Utomo kemudian menjadi cikal bakal pergerakan bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan usai berdirinya organisasi ini, banyak organisasi-organisasi lainnya yang sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Organisasi Budi Utomo merupakan cikal bakal pergerakkan Indonesia menuju kemerdekaan. Sumber: Pixabay.com

Melansir dari Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia yang ditulis oleh Henk Schulte Nordholt dkk, Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 menetapkan hari lahirnya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Pada tahun 1948, terjadi perseteruan antar-partai politik. Oleh karena itu Presiden Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional dengan harapan para anggota partai politik akan berdamai dan bersama-sama melawan Belanda yang waktu itu kembali menyerang Indonesia.

Selain itu, organisasi ini juga dianggap menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya, maka tanggal didirikannya Boedi Oetomo, 20 Mei, ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.