Untuk menyiasati Lahan Sempit maka menanam tanaman buah dapat dilakukan dengan teknik

Untuk menyiasati Lahan Sempit maka menanam tanaman buah dapat dilakukan dengan teknik

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Untuk menyiasati Lahan Sempit maka menanam tanaman buah dapat dilakukan dengan teknik

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. tumpang sari
  2. tabulampot
  3. vertikultur
  4. tanaman selingan
Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Untuk menyiasati Lahan Sempit maka menanam tanaman buah dapat dilakukan dengan teknik

Teknik budidaya tanaman diwliayah perkotaan banyak di lakukan oleh masyarakat untuk menyalurkan hobi sampai dengan menambah pendapatan. Pengetahuan masyarakat dalam melakukan budidaya tanaman di lahan sempit menjadi titik tekan dalam keberhasilan kegiatan bertani di wilayah perkotaan. Banyak model budidaya tananman di lahan sempit yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan  Pertanian Kementerian Pertanian melalui BPTP di setiap Provinsi seluruh Indonesia termasuk BPTP Lampung. Teknologi yang dapat di terapkan adalah dengan model vertikultur. Budidaya tanaman yang di atur secara vertical atau disebut vertikultur, Keunggulan Hemat lahan, menghasilkan jumlah biomassa tanaman per satuan luas lahan lebih banyak, Contoh : Vertikultur talang, vertikultur pot, wall garden. Tanaman yang dapat dikembangkan berupa tanaman buah dalam pot (Tabulampot, Sayuran daun dalam polybag, sayuran buah dalam polybag).

Tahapan Budidaya

  • Campuran tanah lapisan atas (top soil) dan pupuk kandang/kompos (1:1)
  • Campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang/kompos (1:1:1)

       2. Pembibitan

  • Siapkan tempat persemaian; dapat berupa kotak kayu/trey
  • Media semai : campuran tanah dan kompos yang telah dihaluskan (1:1)
  • Isikan media semai (bila kurang gembur bisa dicampur dengan sekam / pasir) ke tempat persemaian
  • Sebelum benih disebar/di tanam, rendam dalam air hangat selama 1 malam, benih yg mengapung dibuang
  • Benih yang tenggelam, diangkat, kemudian dikering anginkan
  • Benih ditanam sedalam 1-4 cm, tergantung pada ukuran benih
  • Tutup kembali dengan media semai (tipis), kemudian ditutup dengan kain goni/daun pisang/kertas koran selama 2-3 hari.
  • Setelah 7-10 hari, bibit dipindahkan ke bumbunan yg terbuat dari daun pisang atau plastik.
  • Pembumbunan atau penyapihan tanaman cabai, tomat, terong, seledri, kol bunga, kubis, dll.
  • Wadah penyapihan : plastik es, daun pisang, pot mungil, gelas air mineral
  • Cabut bibit dengan hati-hati agar perakarannya tidak rusak, menggunakan pengungkit dari bambu, kayu, atau garpu
  • Media yang digunakan: tanah+pukan (1:1), bila terlalu padat bisa ditambah sekam/pasir.

     Penanaman pada budidaya di lahan sempit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Siapkan bibit, wadah dan media tanam
  • Isi wadah dengan media sebanyak ¾ bagian wadah
  • Tanam bibit sayuran
  • Penuhi wadah dengan media tanam

       Proses pemupukan dalam budidaya di lahan sempit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

       Pupuk :

  • Pupuk kimia (Urea, TSP, KCl, pupuk pelengkap cair (jika dibutuhkan)
  • Pupuk organik (pupuk organik cair, ekstrak kompos)

        Pemupukan :

  • Awal tanam (tabur pada media)
  • Pupuk susulan setiap 1-2 minggu sekali (tabur atau penyiraman pupuk yang telah dilarutkan, misal masing-masing 2 g urea, TSP, KCl per liter air)

         Sinar matahari penuh (siasat : sinar UV), Penyiraman tanaman : sesuai kebutuhan, cukup air tapi tidak tergenang, 1-2 kali sehari/2 hari sekali (sesuai komoditas dan fase pertumbuhan), pengendalian hama dan penyakit diupayakan dengan penggunaan  pestisida nabati, pengendalian gulma dapat dilakukan secara teratur sesuai dengan jenis gulma.

  • Sayuran Daun (Caisin, bayam, kangkung, selada, dan sayuran daun lainnya), Pada umumnya panen dapat dilakukan pada umur 30-50 hari setelah tanam, dengan cara mencabut atau memaotong pangkal batangnya.Tanaman yang baru dipanen ditempatkan di tempat yang teduk, dijaga agar tidak cepat layu dengan cara diperciki air.
  • Sayuran Buah ( Cabai, tomat, terung, sayuran buah lainnya), Panen mulai dapat dilakukan berkisar antara 2-4 bulan, Panen dapat dilakukan beberapa kali, 10-15 kali (tergantung pemeliharaan) dengan selang waktu 3-7 hari, Sebelum pemanenan buah bagus, buah yang busuk dibuang

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98742/teknik-budidaya-tanaman-di-lahan-sempit-wilayah-perkotaan/

Untuk menyiasati Lahan Sempit maka menanam tanaman buah dapat dilakukan dengan teknik

Untuk menyiasati Lahan Sempit maka menanam tanaman buah dapat dilakukan dengan teknik
Lihat Foto

Unsplash/Sandie Clarke

MOL adalah salah satu penyubur tanaman yang efektif.

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan terbatas sering kali dianggap menjadi hambatan bagi seseorang yang ingin menanam tanaman.

Namun, perlu diketahui bahwa lahan terbatas bukan lagi hambatan untuk bisa menanam beragam tanaman di sekitaran rumah.

Sebab, ada beberapa metode budidaya tanaman yang tidak memerlukan lahan atau tanah yang luas.

Baca juga: Ini Cara Menguji Kualitas Tanah Pot Sebelum Menanam Tanaman

Dikutip dari beberapa sumber, Sabtu (19/2/2022), berikut ini adalah enam metode dalam menanam tanaman di lahan yang sempit.

Lihat Foto (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); PIXABAY/41330 Ilustrasi menanam sayuran dengan sistem hidroponik. Hidroponik

Hidroponik merupakan teknik menanam tanaman menggunakan media air tanpa media tanah. Air diberi nutrisi yang cukup agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Kebutuhan air pada budidaya tanaman secara hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya tanaman dengan tanah.

Tabulampot

Tabulampot adalah kepanjangan dari tanaman buah dalam pot, yakni tumbuhan yang dibudidayakan didalam pot yang tujuannya yaitu untuk hiasan ataupun untuk di produksi buahnya.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menanam Tanaman Dalam Pot

Vertikultur

Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik di dalam ruangan maupun luar ruangan.

Teknik budidaya tanaman ini adalah konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.

Adanya lahan hijau di rumah tentunya tidak hanya membawa kesejukan namun juga dapat menghindarkan kita dari stres. Sayangnya, keterbatasan lahan seringkali menjadi penghalang bagi masyarakat khususnya di perkotaaan untuk melakukan budidaya tanaman di rumah. Tenang, sekarang ada beberapa metode tanam di lahan sempit yang bisa kita coba di rumah:

Tabulampot

Metode budidaya tanaman dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot) ini tentu sudah tidak asing lagi. Pasalnya menanam buah di dalam pot saat ini sudah semakin mudah dan bervariasi bibitnya. Untuk menanam tabulampot kita memerlukan media tanam berupa campuran tanah, kompos dan sekam dengan komposisi 1:1:1.

Wadah penanaman tabuampot bisa menggunakan tanah liat, logam (drum), plastik, semen maupun kayu. Namun alangkah lebih baik jika menggunakan pot yang berbahan dasar tanah liat dan kayu. Karena kedua bahan ini memiliki pori-pori yang baik sehingga kelembapan dan temperatur media tanam lebih stabil.

Pemupukan tanaman buah dalam pot bisa dilakukan setelah satu bulan pasca tanam dam selanjutnya 3-4 bulan sekali. Sedangkan penyiramannya kondisional tergantung jenis tanaman. Untuk mengetahui jenis buah yang mudah ditanam dengan metode tabulampot, kamu bisa membacanya di sini.

Hidroponik

Sesuai dengan namanya, hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tnah melainkan menggunakan air sebagai media tanam. Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan  untuk budidaya tanaman diberi unsur hara yang berisi unsur-unsur penting kebutuhan tanaman.

Jika kamu tertarik untuk membudidayakan tanaman dengan cara hidroponik wadah penenamannya tidaklah sulit, kok, cukup dengan menyiapkan botol bekas yang sudah dilubangi bagian lehernya.

Tanaman yang diproduksi dan dikembangkan dengan metode ini biasanya memiliki kualitas lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman yang dikembangkan di tanah. Untuk penanaman hidroponik di rumah, kamu bisa memulai dari jenis tanaman holtikultura yang meliputi tanaman sayur, buah dan obat-obatan.

Baca lebih lanjut: Cara Membuat Tanaman Hidroponik di Rumah

Vertikultur

Metode tanam lahan sempit berikut ini sangat cocok untuk membudidayakan jenis sayuran, seperti sayi, kangkung, seledri, pakcoi hingga tomat. Vertikultur memiliki banyak model mulai dari veltikultur gantung, tempel, tegah hingga rak. Wadah tanam yang digunakan bisa menggunakan paralon PVC tau botol air mineral 1,5 bekas.

Untuk lahan yang sangat sempit kamu bisa meletakan tanaman vertikulturmu di tembok teras rumah. Asalkan ada sinar matahari yang cukup tanaman veltikultur akan tumbuh dengan maksimal.

Baca lebih lanjut: Cara Menyulap Teras Mini Menjadi Taman Vertikultur

Aeroponik

Aeroponik merupakan cara bercocok tanam yang memanfaatkan udara sebagai media tanam utama dengan akar yang hanya menggantung di udara tanpa menggunakan tanah seperti kebanyakan teknik lainnya. Pada dasarnya metode ini merupakan salah satu tipe dari metode hidroponik, karena juga memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Bedanya, aeroponik tidak meencelupkan tanaman pada air terus menerus.

Paling umum dilakukan di Indonesia, penanaman aeroponik menggunakan media tanam styrofoam. Akar-akar tanaman dibiarkan menggantung dan nutrisinya diberikan dengan cara disemprotkan langsung pada akarnya tersebut. Maka ada jam-jam khusus penyemprotan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Keuntungan dari teknik ini yakni; mampu menghasilkan tanaman dengan kualitas lebih baik dan lebih cepat panen. Sayangnya, biaya menanam secara aeroponik terbilang cukup tinggi dan memerlukan lebih banyak tenaga.

Baca Juga: Isi Kegiatan #Dirumahaja dengan Tanam Sayuran Pot, Yuk!