Tuliskan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang anda alami

Mendidik anak laki- laki dan perempuan yang sudah masuk ke tahap remaja memang penuh tantangan. Anak-anak akan mengalami perubahan fisik yang menunjukkan masa puber dan ini menjadi berat untuk orang tua. Orang tua bisa menjadi lebih waspada karena takut ada hal buruk terjadi pada anak. Saat anak mengalami masa puber maka tidak hanya fisik yang berubah tapi juga mental dan kondisi psikologis. Berikut ini adalah beberapa perubahan psikis pada masa pubertas anak laki-laki dan perempuan serta cara mengatasinya.

  1. Perubahan psikis akibat perubahan fisik

Tanda masa puber untuk anak perempuan dengan adanya ciri-ciri anak mau menstruasi sedangkan untuk anak laki-laki maka mereka akan mengalami mimpi basah. Saat semua itu terjadi maka tubuh anak berubah. Anak perempuan akan mengalami perubahan payudara, beberapa bulu tubuh dan jerawat. Sementara anak laki-laki juga mengalami perubahan pada ukuran dan bentuk alat kelamin, jerawat, kumis, jenggot, dan perubahan suara. Dan akhirnya pikiran anak juga berubah dan cenderung lebih mengarah pada fisik tersebut.

Cara mengatasinya adalah dengan mendorong anak untuk lebih banyak bertanya mengenai perubahan tersebut. Kemudian bimbing anak mengenai pendidikan seksual dan semua dampaknya. Akhirnya jangan sampai anak mengalami kesalahan saat perubahan mereka semakin dewasa.

Perubahan hormon dalam tubuh anak juga akan mendorong perubahan mood dan emosi pada anak. remaja akan terlihat lebih keras dan mereka cenderung ingin menyendiri. Ini sangat berubah dan anak Anda mungkin tidak senang berbagi dengan orang tua. Akhirnya anak juga akan mudah tersinggung, mudah marah dan terlalu emosi. Pada saat tertentu mereka juga akan mempertahankan prinsip dan sulit untuk diberitahu.

Cara mengatasinya: mencoba untuk mendekati anak dan tahu ketika anak sedang menghadapi masalah. Anda juga perlu mengingatkan anak dengan cara yang baik sehingga anak tidak mudah marah. Caranya memang sudah lain dengan saat anak kecil sehingga Anda juga harus tahu semua penyebab anak cepat marah.

Anak ketika sudah remaja mereka mencoba mencari jati diri. Mereka tidak suka diatur oleh orang tua sehingga terkadang juga ingin melawan orang tua. Anda tidak perlu khawatir karena anak sedang mengalami krisis identitas diri. Anak Anda akan menjadi lebih mudah emosi dan mereka tidak mau diarahkan. Anak laki-laki biasanya mencoba untuk berpetualang sehingga sering merasa ingin pergi sendiri.

Cara mengatasi: cobalah untuk bergabung dengan anak Anda. Anda harus tahu dengan lingkungan anak. Sesekali anak anak secara pribadi dan lakukan apa yang disukai oleh anak Anda. Saat itu maka Anda bisa tahu apa yang ingin dicari anak dan cobalah memberikan bimbingan. Jadi jangan sampai anak Anda seperti kehilangan identitas.

  1. Hubungan orang tua dan anak

Saat anak sudah masuk ke masa puber maka mereka biasanya lebih senang bergabung dengan teman mereka. Ini juga terjadi pada anak perempuan dan laki-laki sehingga memang sama. Orang tua juga akan cemburu karena biasanya anak lebih sering keluar rumah dan mulai meninggalkan acara keluarga. Anda tidak perlu khawatir karena anak Anda memang lebih senang bersama dengan teman. Mereka lebih senang bergabung dengan orang yang tahu tentang kesukaan dan masalah mereka.

Cara mengatasi: Anda perlu bergabung dengan anak. Cobalah untuk mengundang teman anak ke rumah dan bermainlah dengan mereka. Anda juga bisa mengundang teman anak untuk membuat mereka menjadi lebih bebas di rumah. Karena Anda sudah melakukan cara melatih anak berbicara sejak kecil tentunya anak Anda juga akan berbicara dengan cara yang baik.

Perubahan psikis biasanya akan lebih rumit untuk anak yang menderita autis sesuai dengan jenis – jenis autis. Namun untuk anak yang biasa saja juga akan lebih rumit dan sulit. Mereka menjadi lebih emosi dan sangat mudah tersinggung. Anak perempuan menjadi sulit ketika akan menyambut masa menstruasi. Dan anak laki-laki biasanya hanya berubah ketika sedang menghadapi masalah atau hal sulit di sekolah dan hubungannya dengan teman.

Cara mengatasinya : Cobalah membuat anak menjadi lebih tenang. Saat mereka emosi atau menghadapi masalah maka ajak anak untuk berbicara. Berikan nasehat dengan cara yang sangat lembut sehingga anak menjadi lebih senang. Jangan memberi nasehat dengan cara yang tidak nyaman karena sulit untuk diterima oleh anak. 

  1. Anak merasa aneh dan bingung

Ketika anak sudah mengalami masa pubertas maka anak juga bisa merasa tidak nyaman. Mereka merasa aneh dengan bentuk tubuh dan merasa bingung. Terlebih jika mereka mengalami masalah seperti bentuk tubuh yang terlalu besar atau gemuk. Rasa tidak percaya diri karena bentuk tubuh juga mengancam anak dan mereka merasa tidak sempurna. Namun Anda perlu mendekati anak untuk menerima semua perubahan itu.

Cara mengatasi: katakan pada anak bahwa tidak ada yang salah dengan bentuk tubuh. Tidak perlu merasa ragu dengan bentuk tubuh. Jika anak terlalu gemuk atau masalah obesitas pada anak maka cobalah mengatur pola makan anak. Ajak anak untuk berolahraga secara teratur sehingga mereka merasa lebih nyaman.

Saat anak mengalami perubahan seksual maka dorongan hormon juga akan mendorong perasaan seksual ini. Perasaan seksual menjadi hal yang sangat rumit karena anak menjadi sangat penasaran. Namun Anda tidak perlu takut karena anak Anda hanya penasaran dan mereka ingin mencoba hal-hal baru. Biasanya anak perempuan mulai menyukai riasan untuk menarik lawan dan meningkatkan rasa percaya diri. Dan anak laki-laki cenderung ingin menunjukkan apa yang mereka miliki di depan anak perempuan.

Cara mengatasi: ketika anak merasa penasaran maka cobalah untuk menjawab semua pertanyaan anak. Bimbing anak dengan pendidikan seksual yang sesuai untuk anak. Anda juga harus mencoba untuk memberitahu dampak-dampak dari masalah seksual ini.

  1. Anak ingin menjadi diri sendiri

Saat anak laki-laki dan perempuan sudah masuk ke tahap remaja maka mereka juga ingin menjadi diri sendiri. Anak bisa mencoba untuk hal-hal sulit dan mereka ingin menghadapi sendiri. Tentu saja ini sangat tidak nyaman untuk orang tua. Terkadang orang tua memberikan nasehat atau arahan dan anak tetap tidak mau tahu. Anak menjadi sulit untuk diberitahu atau beberapa anak sering melawan orang tua. Jika ini terjadi maka cobalah melakukan cara mendidik anak bandel tanda kekerasan.

Cara mengatasi: Bicaralah dengan anak dengan cara yang santai dan tepat. Jangan bicara langsung pada anak saat mereka baru mengalami masalah. Lebih baik menunggu waktu yang tepat sehingga anak bisa lebih tenang saat bicara. Jadi cobalah untuk melakukan ini dengan cara yang tepat.

Jadi inilah semua perubahan psikis pada masa pubertas anak laki-laki dan perempuan serta cara mengatasinya. Memang cukup sulit bukan, tapi semua orang tua harus siap dengan perubahan ini. Dan yang terpenting adalah mengatasi perubahan ini dengan langkah yang paling bijak sehingga anak remaja Anda bisa tumbuh menjadi lebih dewasa.

Tuliskan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang anda alami

Tuliskan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang anda alami
Lihat Foto

ferlistockphoto

Ilustrasi remaja

KOMPAS.com – Remaja adalah generasi masa depan kita. Mereka akan menjadi pemimpin dari suatu organisasi, memimpin rumah tangga, dan memangku kewajiban yang lebih besar dari sekadar yang mereka lakukan ketika masa kanak-kanak dan remaja.

Tentu saja dalam mencapai hal tersebut ada proses, baik secara fisik dan psikologis, yang akan dialami remaja. Dokter Petrin Redayani Lukman, dari Divisi Psikoterapi, Departemen Psikiatri, RSCM, menjabarkan bagaimana proses remaja berubah menjadi dewasa dalam kegiatan Mental Health Among the Youth, Jumat (12/10/2018)

Penyesuaian terhadap Sense of Self dalam bentuk fisik yang baru

Petrin menjelaskan bahwa pada fase ini, remaja akan mengalami masa yang umum disebut pubertas. Pubertas adalah perubahan secara fisik pada anak memasuki masa remaja menuju ke dewasa. Tidak hanya itu, pada masa pubertas, psikologis mengalami perubahan.

“Mereka pada saat remaja akan sangat memperhatikan perubahan fisik di tubuh mereka. Mereka ingin tampil terbaik. Namun ketika memasuki masa dewasa, mereka lebih dapat menerima penampilan fisik mereka,” ujar Petrin.

Baca juga: Demi Kesehatan Remaja, Jangan Sebarkan Foto-foto Korban Bencana Alam

Penyesuaian terhadap tubuh dan perasaan yang mulai matang secara seksual

Pada fase remaja, menurut Petrin, kebanyakan dari mereka masih beradaptasi terhadap seksualitas. Remaja juga menjadi fase dalam penetapan identitas seksual yang berujung pada pengembangan kemampuan untuk hubungan romantis.

Sedangkan pada masa dewasa, identitas seksualitas dari individu yang sebelumnya masih dicari di masa remaja sudah ditetapkan dan jelas. Mereka juga memiliki potensi untuk keintiman emosional dengan individu lain. Pada fase dewasa, hubungan intim yang serius mulai berkembang seperti cinta dan komitmen seumur hidup.

Mengembangkan dan menerapkan kemampuan berpikir abstrak

Menurut Petrin, pada masa kanak-kanak, pola pikirnya adalah berpikir konkrit. Artinya kita percaya akan apa yang kita lihat dan melihat suatu masalah dari satu sudut pandang.

Keywords: Pengalaman, psikis, fisik, menstruasi

Perubahan seks primer pada perempuan adalah menstruasi dan biasanya diikuti perubahan organ seksual yaitu memiliki payudara dan pinggul membesar. Perubahan fisik yang dialami memberikan dampak pada perubahan psikologis dan social. Perubahan pubertas meliputi kognitif, moral, emosi, social sebagai bentuk perkembangan diri remaja. Informasi yang diberikan secara benar dapat mengurangi kecemasan remaja putri pada saat menstruasi pertama kali. Peran ibu sangatlah penting untuk memberikan pengalaman pada putrinya.

 Metode fenomenologis digunakan untuk menganalisis data. Partisipan adalah remaja putri yang mempunyai pengalaman menstruasi dengan purposive sampling. Pengumpulan data dengan cara wawancara terbuka

Hasil penelitian : umur menstruasi pertama kali (menarche) 12-15 tahun, informasi menstruasi didapatkan dari ibu, saudara perempuan dan guru, ketidaknyamanan yang dirasakan nyeri perut dan khawatir darah menstruasi bocor ke pakaian sehingga menggangu konsentrasi belajar. Penanganan rasa nyeri menstruasi sebagian besar menggunakan jamu dan obat.

Diskusi : perubahan psikis akibat dari perubahan fisik. Informasi yang benar penggunaan pembalut dan penanganan diberikan yang jelas sehingga tidak mengganggu konsentrasi belajar. Peneliti menyarankan agar setiap sekolah ada konselor dari guru dan pear sebaya

Azizah, N. (2015). Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Terapi Musik Sebagai Upaya Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dysmenorrhea). The 2nd University Research Coloquium (pp. 80-87). UNIMUS: ISSN 2407-9189. Eswi, A., Helal, H., & Elarousy, W. (2012). Menstrual Attitude and Knowledge Among Egyptian Female Adolescent. Journal of American Science, 555-565. Gustina, E. (2015). Sumber Informasi dan Pengetahuan Tentang Mestrua Hygiene Pada Remaja Putri. Kesehatan Masyarakat, 147-152. Latifah, H. (2016). Tingkat Pengetahuan Tentang Pubertas Pada Remaja Putri Kelas VIII di SMP Muhammadiyah III Depok Sleman . Jurnal Permata Indonesia, 1-9. Lutfita, I. (2016). Analisis Kesiapan SIswi Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Menarche. Jurnal Biometri dan Kependudukan, 135-145. Murwitasari, S. (2010). Perbedaan Kepekaan Sensitivitas Emosi Pada Saat Haid dan Tidak Haid. Jurnal Psikologi, 32-40. Purnamasari, A. T. (2015). Dukungan Informasi Tentang Menstruasi Kepada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 181-190. Rahmatullah, L. (2013). Haid (menstruasi) Dalam Tinjauan Hadis. PALESTREN, 24-56. Ridwan, A. (2014). Kecemasan Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche. Jurnal AKP, 9-12.

Suryati. (2012). Perilaku Kebersihan Remaja Saat Menstruasi. Jurnal Health Quality, 54-65.