Tuliskan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh penyakit menular

Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular seksual merupakan infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual, baik seks vaginal, oral maupun anal. Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya. 

Terkadang penyakit menular seksual juga bisa ditularkan melalui kontak fisik intim lainnya. Hal itu karena beberapa PMS, seperti herpes dan HPV, bisa disebarkan melalui kontak kulit ke kulit. Selain itu, pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang juga bisa menularkan infeksi ini.

Terdapat lebih dari 20 jenis penyakit menular seksual, berikut adalah beberapa jenis yang paling umum terjadi:

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum. Penyakit ini mempunyai gejala berupa munculnya luka pada alat kelamin atau mulut. Luka ini pada umumnya akan bertahan antara 1-2,5 bulan dengan tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi mudah ditularkan. Sifilis harus segera ditangani, karena jika dibiarkan penyakit tersebut bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, impotensi dan bahkan terkena masalah pendengaran serta hilangnya nyawa seseorang.

PMS ini disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae. Gonore juga dikenal dengan kencing nanah, karena menyebabkan keluarnya cairan saat buang air kecil yang menyebabkan rasa nyeri pada penis atau vagina.

Klamidia merupakan PMS yang paling umum terjadi. Penyakit yang disebabkan oleh clamidia trachomatis ini memang tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, klamidia tetap harus diwaspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.

Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus human papilomavirus di sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.

HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada tahap awal, HIV tidak akan menunjukkan gejala, karena virus akan “tidur” sementara waktu menunggu sistem imun melemah dan dapat berkembang menjadi penyakit acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang sangat mematikan.

Ini adalah PMS yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Herpes genital bisa menyebabkan rasa sakit, gatal dan luka di area genital pengidap. Namun, pengidap bisa juga tidak mengalami gejala, tapi tetap bisa menularkan virus, bahkan ketika tidak memiliki luka yang terlihat.

Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit menular seksual bisa disebabkan oleh:

  • Bakteri, seperti clamidia trachomatis (klamidia), treponema pallidum (sifilis), neisseria gonorrhoeae (gonore), , 
  • Virus, seperti human papilomavirus (kutil kelamin), human immunodeficiency virus (HIV).
  • Parasit yang menyebar melalui cairan tubuh. 

Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)

Berhubungan intim secara oral, vaginal, ataupun anal yang tidak aman merupakan faktor utama penyakit kelamin. Selain itu, berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Penyebaran penyakit pun bisa melalui benda (tanpa hubungan intim), seperti berbagi alat suntik, jarum, maupun melalui transfusi darah.

Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)

Pada awalnya, sebagian gejala penyakit menular seksual mungkin tidak diketahui. Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang perlu diwaspadai, di antaranya:

  • Mengalami perubahan pada urine.
  • Rasa nyeri selama berhubungan seks.
  • Kutil atau memar.
  • Sakit panggul atau perut bagian bawah.
  • Vagina terasa panas atau gatal.
  • Keputihan abnormal atau perdarahan vaginal.
  • Keluar cairan dari penis.
  • Buang air kecil terasa menyakitkan atau panas.

Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit menular seksual dapat didiagnosis dengan melakukan tes laboratorium. Contohnya seperti tes darah untuk mengetahui terdapat virus HIV atau tidak, mengambil contoh urine karena sebagian PMS dapat diketahui dari urine, atau mengambil contoh cairan dari luka genital terbuka untuk mendiagnosis jenis infeksi.

Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)

Beberapa PMS terkadang tidak menimbulkan gejala, sehingga membuat pengidapnya tak menyadari adanya penyakit tersebut dalam tubuhnya. PMS yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa menimbulkan berbagai komplikasi, antara lain: 

  • Nyeri panggul.
  • Komplikasi kehamilan.
  • Peradangan mata.
  • Radang sendi.
  • Penyakit radang panggul.
  • Infertilitas.
  • Penyakit jantung.
  • Kanker servik.
  • Kanker dubur.

Bila ibu hamil tertular penyakit menular seksual, maka penyakit tersebut bisa menular ke bayi dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan berikut:

  • Infeksi.
  • Radang paru-paru.
  • Meningitis.
  • Kebutaan.
  • Kehilangan pendengaran.
  • Kerusakan otak.
  • Kematian.

Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)

Biasanya, dokter akan menyarankan dua jenis pengobatan saat telah terdiagnosis penyakit menular seksual. Di antaranya adalah pengobatan menggunakan antibiotik dan konsumsi obat anti virus. Antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri dan parasit, termasuk gonore, sifilis, klamidia, dan trichomoniasis. Sementara itu, mengonsumsi obat antivirus setiap hari mampu mengurangi risiko infeksi.

Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)

Mencegah penularan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Hindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang.
  • Rutin menjaga kebersihan vagina.
  • Selalu gunakan alat pengaman saat berhubungan intim.
  • Vaksinasi. Terdapat vaksin untuk mencegah HPV dan hepatitis B.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila kamu mengalami tanda atau gejala penyakit menular seksual di atas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari kamu dari komplikasi berbahaya. 

Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, gunakan saja aplikasi Halodoc dan buat janji medis dengan dokter di rumah sakit yang terbaik menurut kamu. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Sexually transmitted disease (STD) symptoms.
Medline Plus. Diakses pada 2022. Sexually Transmitted Disease.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What you need to know about sexually transmitted infections.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Genital herpes
Diperbarui pada 17 Juni 2022

Halodoc, Jakarta – Penyakit menular seksual adalah kondisi yang sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Kebanyakan kondisi ini terjadi akibat kegiatan seksual yang tidak aman. Selain itu, penyakit menular seksual juga dapat dialami oleh seseorang yang melakukan kontak langsung dengan pengidap penyakit menular seksual. Agar kamu bisa menghindari penyakit menular ini, penting untuk mengetahui tentang penyakit menular seksual.

Penyakit menular seksual merupakan infeksi yang terjadi pada bagian area kelamin. Umumnya kondisi penyakit menular seksual tidak menunjukkan gejala sehingga banyak pengidapnya mengetahui kondisi kesehatannya setelah mengalami komplikasi penyakit dari penyakit menular seksual. Namun, pada beberapa jenis penyakit menular seksual, penyakit ini menunjukkan gejala-gejala pada kesehatan yang perlu diwaspadai, seperti munculnya benjolan, luka ataupun lesi di area kelamin, anus, atau mulut.

Baca juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Masih Bisa Sembuh

Jenis Penyakit Menular Seksual

Tidak hanya itu, pengidap penyakit menular seksual biasanya merasakan sensasi panas atau gatal pada bagian area kelamin. Tanda lain seperti nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim kerap dirasakan pengidap penyakit menular seksual. Pada wanita, terkadang munculnya bau tidak sedap sekitar Miss V menjadi tanda adanya penyakit menular seksual.

Bagi pria, pembengkakan testis juga bisa menjadi tanda dari penyakit menular seksual. Sebaiknya ketahui jenis-jenis penyakit menular seksual agar kamu dapat melakukan pencegahan dan terhindar dari penyakit ini, yaitu:

Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Treponema pallidum. Tidak hanya melalui hubungan intim tanpa pengaman, penyakit ini dapat menular melalui paparan cairan tubuh. Sebaiknya ketahui beberapa faktor yang meningkatkan risiko tertular sifilis, seperti menggunakan toilet bersama pengidap, berbagi peralatan makan dan mandi, serta penggunaan pakaian bersama dengan pengidap sifilis.

Penyakit menular seksual yang satu ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menginfeksi bagian-bagian tubuh yang lebih hangat atau lembap seperti tenggorokan, anus, Miss V, atau bagian uretra. Penyakit gonore memiliki gejala yang berbeda antara pengidap wanita maupun pria, tetapi umumnya pengidap gonore memiliki frekuensi buang air kecil yang lebih sering.

Baca juga: Bisakah Tertular Gonore Melalui Ciuman?

Klamidia adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini dapat menginfeksi serviks, anus, saluran kencing, mata, hingga tenggorokan. Sebaiknya kenali gejala dari penyakit ini agar penanganan bisa ditangani lebih dini.

Infeksi HIV atau human immunodeficiency virus mampu menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Ada beberapa cara yang meningkatkan seseorang terpapar virus ini, seperti hubungan intim tanpa pengaman, transfusi darah, dan berbagi penggunaan alat suntik.

Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat dialami oleh pria maupun wanita. Namun, wanita muda yang masih aktif secara seksual rentan mengalami penyakit ini. Menggunakan kondom ketika berhubungan intim bisa mencegah penyebaran penyakit ini.

Baca juga: Mitos dan Fakta Unik Penyakit Menular Seksual

Selain menggunakan kondom, setia kepada satu pasangan dan menghindari berganti pasangan hubungan intim mencegah kamu dari penularan penyakit menular seksual. Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan agar kamu terhindar dari penyakit menular seksual. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan kamu. Yuk, download Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Sexually Transmitted Diseases (STDs).
NIH. Diakses pada 2020. Sexually Transmitted Diseases.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Sexually Transmitted Diseases and Infections (STD & STI).
Drugs. Diakses pada 2020. Sexually Transmitted Diseases (Overview).
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Need to Know About Sexually Transmitted Diseases (STDs).