Tuliskan contoh perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat bermain

Setiap orang tentu ingin hidup dengan sehat selama hidupnya. Kebiasaan hidup sehat akan membuat seseorang dapat hidup lebih nyaman. Bukan hanya untuk diri sendiri, seseorang pasti ingin seluruh anggota keluarganya juga hidup sehat. Di dalam keluarga yang merupakan lingkaran komunitas terkecil, setiap orang bisa mengupayakannya dengan baik.

Pengertian Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini mungkin juga sudah menjadi salah satu prinsip yang diyakini banyak orang, tapi sudahkah dilakukan dalam kebiasaan sehari-hari?

Setiap orang memang memiliki preferensi masing-masing untuk hidup sehat. Namun, cerminan pola hidup bersih dan sehat yang diharapkan dari program PHBS mengacu pada perilaku sadar yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga untuk senantiasa menjaga kesehatan.

Manfaat Hidup Bersih dan Sehat

Sebagai salah satu program yang mengusung kebiasaan baik, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan seseorang untuk hidup bersih dan sehat. Tidak terbatas untuk dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, tapi juga keluarga dan orang terdekat. Yuk, simak manfaat yang bisa didapatkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

1. Lebih Bersemangat

Apa hubungannya dengan semangat? Tenang, cobalah untuk membayangkan suasana di kamar saat baru dibersihkan. Suasananya pasti jadi lebih menyenangkan untuk dipakai istirahat maupun bekerja. Nah, hal ini akan membuatmu lebih bersemangat untuk melakukan aktivitas sepanjang hari.

2. Terhindar dari Penyakit

Hidup bersih juga membuat rutinitas sehari-hari lebih teratur, terutama dengan konsumsi makanan yang bernutrisi. Hal ini akan membuat seseorang terhindar dari penyakit karena imun tubuh lebih kuat.

3. Menjaga Berat Badan

Mungkin tidak perlu khawatir lagi soal berat badan jika sudah terbiasa hidup bersih dan sehat. Konsumsi nutrisi yang seimbang memungkinkan seseorang untuk dapat mengendalikan jumlah makanan di dalam tubuh. Dengan begitu, berat badan juga terjaga.

4. Meningkatkan Produktivitas

Suasana nyaman dan bersemangat serta kondisi tubuh yang prima tentu akan meningkatkan produktivitas. Tubuh akan terasa lebih bugar sehingga aktivitas sehari-hari juga lebih produktif. Metabolisme tubuh yang baik akan menghasilkan energi yang prima.

5. Bersikap Positif

Tubuh yang bebas dari penyakit akan membuat seseorang senantiasa produktif. Jadi, lebih banyak hal yang bisa dilakukan dengan lebih bersemangat. Kondisi tubuh sehat juga akan menstimulasi pikiran menjadi lebih positif, dengan kata lain sehat secara mental.

Contoh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sudah tidak perlu diragukan, banyak manfaat yang bisa didapatkan seseorang saat melakukan pola perilaku hidup bersih dan sehat. Yuk, biasakan diri untuk melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat berikut ini.

1. Konsumsi Buah Sayur

Kebiasaan makan menjadi salah satu contoh perilaku hidup sehat yang paling mudah. Cara ini sangat sederhana untuk dapat dibiasakan oleh diri sendiri dan seluruh anggota keluarga. Selain asupan nutrisi sayur dan buah-buahan yang mengandung banyak manfaat, konsumsi buah dan sayur juga relatif lebih hemat, terlebih lagi jika memasak di rumah.

2. Mencuci Tangan dengan Sabun

Kebiasaan mencuci tangan sebenarnya bukan hanya perlu dibiasakan sejak masa pandemi, loh. Rutinitas ini menjadi salah satu langkah paling sederhana yang bisa dikendalikan agar tubuh terhindar dari kuman dan bakteri yang berbahaya bagi tubuh. Jadi, biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan.

3. Rutin Melakukan Aktivitas Fisik

Bergerak aktif juga membuat seseorang lebih sehat karena bagian persendian tetap bergerak. Banyak orang yang melakukan banyak aktivitas statis seperti duduk di depan laptop berlama-lama.

Untuk menjaga fisik tetap prima, setidaknya lakukan peregangan setiap 20 – 60 menit sekali untuk menggerakan persendian. Akan lebih optimal untuk menyempatkan diri berolahraga meskipun hanya beberapa menit setiap hari.

4. Menggunakan Jamban

Buang air kecil atau buang air besar sudah seharusnya dilakukan di fasilitas sanitasi yang pantas, yaitu jamban atau kakus (toilet). Masih banyak masyarakat Indonesia yang buang air tidak di tempat yang seharusnya. Kebisaan ini memicu kuman dan penyakit karena lingkungan tercemari kotoran dari dalam tubuh.

5. Memberantas Sarang Nyamuk

Penyakit demam berdarah adalah salah satu penyakit yang sangat rentan menjangkiti tubuh manusia. Masalahnya, genangan air bersih sekalipun bisa menjadi tempat hidup jentik nyamuk demam berdarah yang menyebarkan bahaya bagi kesehatan tubuh.

Oleh karena itu, cobalah untuk rutin membersihkan bak mandi, mengubur barang bekas, dan tempat-tempat genangan air yang bisa menjadi tempat hidup bagi jentik nyamuk. Cara ini akan membuat keluarga terhindar dari ancaman penyakit demam berdarah.

6. Melakukan Persalinan dengan Bidan

Indonesia memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini sering kali disebabkan oleh sulitnya akses untuk mendapatkan fasilitas kesehatan dan tenaga profesional seperti bidan, perawat, dan dokter kandungan.

Hal ini menyebabkan masih banyak persalinan yang dilakukan oleh tenaga nonahli. Jika tidak ditangani secara serius, kesehatan ibu dan bayi akan terancam. Ibu juga berpotensi mengalami komplikasi persalinan yang berbahaya bagi keselamatan hidup.

7. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Kualitas udara juga menjadi salah satu faktor penentu hidup bersih dan sehat. Rokok mengandung banyak kandungan bahan kimia yang tidak hanya berbahaya bagi perorok aktif, tapi juga orang-orang di sekitarnya. Dengan membiasakan diri untuk tidak merorok di dalam rumah atau ruangan, seseorang sudah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

8. Menggunakan Air Bersih

Penggunaan air bersih juga sangat penting untuk dapat menjaga diri dan lingkungan keluarga. Kualitas air akan sangat berpengaruh bagi pasokan nutrisi di dalam tubuh serta membersihkan kuman dan bakteri yang menempel pada tubuh. Oleh karena itu, gunakan air bersih untuk memasak, minum, mandi, dan juga mencuci pakaian, ya.

9. Memberi ASI Eksklusif

Anak adalah salah satu anggota keluarga yang harus diperhatikan kesehatannya. Perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak bisa dibiasakan sejak kecil dengan memberikan ASI eksklusif sejak usia 0 – 6 bulan. ASI mengandung nutrisi terbaik bagi anak dan juga bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas.

10. Menimbang Bayi dan Balita Setiap Bulan

Pertumbuhan bayi dan balita juga perlu dipantau secara teratur dengan ditimbang berat badannya setiap bulan. Tahap perkembangan awal pada anak sangat penting untuk mengurangi prevalensi anak stunting yang masih cukup tinggi di Indonesia. Karena itulah, pastikan anak-anak memiliki gizi seimbang yang bermanfaat bagi tubuh.

Itulah manfaat dan contoh perilaku hidup bersih dan sehat yang bisa dilakukan di lingkungan keluarga. Hal-hal sederhana seperti perilaku di atas mungkin terkesan sepele, tapi belum tentu sudah dilakukan di rumah. Jadi, biasakan diri dan keluarga untuk menjaga kesehatan dengan aktif menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, ya!

Penulis: Rizkita Darajat

Medan, 5 Mei 2017
Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tuliskan contoh perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat bermain
Oleh:
Taufik Hidayat
Capacity Building SpecialistKMW OC 1 Provinsi Sumatera Utara

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang gizi: makan beraneka ragam makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.

Apa manfaat PHBS? Antara lain, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

Lokasi PHBS bisa di rumah tangga, sekolah, tempat kerja (kantor), tempat umum, dan di fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit).

Pertama, PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hdup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.

Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu: (1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi bayi ASI eksklusif, (3) menimbang bayi dan balita, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberantas jentik di rumah, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, (10) tidak merokok di dalam rumah.

Kedua, PHBS di Sekolah. Sekolah memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogianya tidak terlalu susah karena pada umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Pengertian UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menyiptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik PHBS di sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.Sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Ketiga, PHBS di Tempat Kerja. PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja, pemilik dan pengelola usaha/kantor, agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.

PHBS di tempat kerja antara lain: (1) tidak merokok di tempat kerja, (2) membeli dan mengonsumsi makanan dari tempat kerja, (3) melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik, (4) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil, (5) memberantas jentik nyamuk di tempat kerja, (6) menggunakan air bersih, (7) menggunakan jamban saat buang air besar dan kecil, (8) membuang sampah pada tempatnya, (9) mempergunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan, (10) setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, (11) produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga, (12) pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.

Bagi masyarakat: Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja, dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat.

Bagi tempat kerja: Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan, menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan, meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

Bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota: Peningkatan tempat kerja sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik, anggaran pendapatan dan belanja daerah dapat dialihkan untuk peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan, dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.

Keempat, PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit). Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

Perilaku hidup sehat meliputi perilaku proaktif untuk: (a) memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga teratur dan hidup sehat; (b) menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan penyakit; (c) usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan penyakit; (d) berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit dan sehat, sehingga berpotensi menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung. Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan kepada penderita lain atau petugas di fasilitas pelayanan kesehatan ini disebut dengan infeksi rumah sakit. Infeksi rumah sakit dapat terjadi karena kurangnya kebersihan fasilitas pelayanan kesehatan atau kurang higienis atau tenaga kesehatan yang melakukan prosedur medis tertentu kurang terampil. Penularan penyakit juga dapat terjadi karena tidak memadainya fasilitas sanitasi seperti ketersediaan air bersih, jamban dan pengelolaan limbah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2004 ternyata infeksi rumah sakit merupakan salah satu penyumbang penyakit tertinggi. Persentase tingkat risiko terjangkitnya infeksi rumah sakit di Rumah Sakit Umum mencapai 93,4% sedangkan Rumah Sakit Khusus hanya 6,6%, 1,6-80,8 % di antaranya merupakan penyakit saluran pencernaan.

PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu, (1) mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash), (2) penggunaan air bersih, (3) penggunaan jamban sehat, (4) membuang sampah pada tempatnya, (5) larangan merokok, (6) tidak meludah sembarangan, (7) pemberantasan jentik nyamuk.

Tujuan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan: membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah terjadinya penularan penyakit, menciptakan lingkungan yang sehat. Adapun sasaran PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan: pasien, keluarga pasien, pengunjung, petugas kesehatan, karyawan.

Manfaat PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan, sebagai berikut:

Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung: memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan sehat, terhindar dari penularan penyakit, mempercepat proses penyembuhan penyakit, dan peningkatan derajat kesehatan pasien.

Bagi fasilitas pelayanan kesehatan/rumah sakit: mencegah terjadinya penularan penyakit, meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.

Program PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan dari para pengambil keputusan dan peran aktif semua stake holder.

(www.promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-institusi-kesehatan, www.dinkesrl.net/blog/2011/03/31/phbs-di-institusi-kesehatan, Ismoyowati, materi kuliah promosi kesehatan, Universitas Indonesia, 2009)

Pentingnya Menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Prinsip kedua dari pola makan dengan Gizi Seimbang adalah pentingnya pola hidup bersih. Pola makan ber-Gizi Seimbang akan menjadi tak berguna bila tidak diikuti dengan penerapan prinsip dan kebiasaan hidup bersih, seperti: (1) mencuci tangan sebelum makan dengan air bersih dan sabun, (2) menyajikan makanan dalam keadaan selalu tertutup agar tak dihinggapi serangga/lalat, (3) memasak makan dengan suhu yang tepat agar kuman mati, (4) mencuci sayur dan buah hingga bersih, serta (5) menjaga makanan dan minuman agar tidak tercemar oleh logam berat.

Termasuk dalam pola hidup bersih adalah menjalankan pola hidup sehat seperti menghindari konsumsi rokok, alkohol serta hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan. Lakukan imunisasi atau vaksinasi sesuai anjuran. Prinsip pola hidup bersih dalam Gizi Seimbang mendukung program kesehatan lingkungan yang dikenal dengan program PHBS. Untuk mencapai visi Indonesia Sehat, Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan telah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan melakukan sosialisasi mengenai pentingnya PHBS pada tingkatan rumah tangga. Apa dan bagaimana upaya PHBS tersebut, dapat dilihat dalam rangkuman sumber pustaka dari Pusat Promosi Kesehatan (Promkes), Depkes RI.

Bagaimana upaya penerapan indikator PHBS di tingkat rumah tangga, di sekolah, di tempat kerja, di tempat umum dan tempat lainnya, tentu sangat tergantung lagi dengan kesadaran dan peran serta aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Sebab upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan menunjang pola perilaku kehidupan rakyat yang sehat secara berkelanjutan. (Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan, Depkes RI, Jakarta, 2007, hal.2)

[Sumut]

Editor: Nina Razad

(dibaca 214917)


Page 2

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 3

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 4

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 5

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 6

Total pengunjung hari ini: 2575, akses halaman: 3277,
pengunjung online: 68, waktu akses: 0,016 detik.

Tuliskan contoh perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat bermain
Tuliskan contoh perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat bermain
Tuliskan contoh perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat bermain