Tujuan pengeringan bahan limbah lunak yang bersifat basa adalah

Pernahkah Mama memikirkan kemana nantinya sampah-sampah plastik ini berakhir? Apakah hanya akan menumpuk di tempat pembuangan akhir atau malah didaur ulang?

Masalah sampah dan limbah nampaknya masih belum terselesaikan di Indonesia. Masyarakat masih banyak yang tidak sadar akan lingkungan, seperti masih membuang sampah sembarangan ataupun menggunakan plastik berlebih.

Memang, langkah yang paling efektif adalah dengan mengurangi penggunaannya. Namun, ada juga cara lain untuk membantu mengurangi limbah di lingkungan, yakni dengan mendaur ulangnya menjadi berbagai macam kerajinan.

Jenis limbah yang dapat didaur ulang bisa berupa limbah lunak organik maupun anorganik. Apa yang dimaksud dengan keduanya, ya?

Untuk menemukan jawabannya, mari simak informasi dariPopmama.comtentang jenis dan cara pengolahan limbah lunak organik dan anorganik. Baca sampai habis, ya.

1. Apa yang dimaksud dengan limbah lunak?

Sebelum masuk ke dalam penjelasan limbah lunak organik dan anorganik, terlebih dahulu Mama perlu mengetahui definisi dari limbah itu sendiri. Sederhananya, limbah diartikel sebagai sisa produksi alam maupun hasil kegiatan manusia.

Secara lebih jelasnya, menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo. PP 85/1999, limbah merupakan sisa atau buangan dari suatu usaha dan kegiatan manusia yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.

Limbah sendiri ada banyak jenisnya. Beberapa diantaranya adalah:

1. Limbah berdasarkan Wujudnya

  • Limbah gas, seperti gas karbon dioksida, gas sulfur, gas karbon monoksida, dan lain-lain;
  • Limbah cair, seperti air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan sebagainya;
  • Limbah padat, seperti plastik, botol, kertas, bungkus jajanan, dan lain-lain

2. Limbah berdasarkan Sumbernya

  • Limbah industri;
  • Limbah pertambangan;
  • Limbah pertanian;
  • Limbah domestik [rumah tangga, pasar, ataupun restoran].

3. Limbah berdasarkan Senyawanya

  • Limbah organik, seperti kotoran manusia/hewan dan dan kulit buah/sayur;
  • Limbah anorganik, seperti plastik, beling, baja, dan lain-lain.

Untuk limbah lunak sendiri, penamaannya sesuai dengan karakteristiknya, yaitu bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Nah, limbah lunak dibagi menjadi dua yaitu, limbah lunak organik dan anorganik.

Baca poin berikutnya supaya mengetahui apa itu limbah lunak organik dan anorganik, yuk!

2. Limbah lunak organik dan contohnya

Limbah lunak organik adalah jenis limbah yang umumnya mudah diuraikan atau membusuk. Limbah yang satu ini umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan ataupun produk olahannya.

Karakteristik utama limbah lunak organik yang mengandung banyak air dan mudah membusuk membuatnya harus segera dikerjakan jika memang ingin diolah. Dalam hal ini, proses pengeringan dengan sinar matahari sangat penting untuk menghilangkan kadar air dari limbah tersebut sehingga sampah tadi dapat menjadi bahan baku berbagai kerajinan.

Adapun beberapa contoh dari limbah lunak organik yang yang bisa diolah kembali menjadi sebuah kerajinan adalah:

  • Kulit jagung;
  • Kulit kacang;
  • Kertas;
  • Jerami;
  • Pelepah pisang;
  • Kulit bawang, dan sebagainya.
  1. Easy Going! 5 Zodiak Remaja yang Paling Tenang dan Santai
  2. 14 Penyakit Orang Dewasa yang Bisa Menyerang Anak-Anak
  3. Bagaimana Screen Time Bisa Memengaruhi Tubuh dan Mental Anak?

Berbeda dari limbah lunak organik, limbah lunak anorganik memiliki karakteristik yang sulit membusuk. Itu sebabnya, mengubah sampah ini menjadi aneka kerajinan unik nan menarik sangat efektif membantu membersihkan lingkungan.

Kebanyakan merupakan sisa kegiatan industri pertambangan maupun rumah tangga, limbah lunak anorganik tetap mudah diolah menjadi kerajinan karena bahannya tetap lembut, lentur, dan mudah dibentuk.

Beberapa contoh dari limbah lunak anorganik adalah:

  • Plastik kemasan;
  • Styrofoam;
  • Karet sintetis;
  • Kain perca;
  • Kotak kemasan dan sebagainya.

4. Proses pengolahan limbah lunak

Dalam mengolah limbah lunak, terdapat tiga prinsip penting yang perlu diterapkan. Prinsip-prinsip tersebut dikenal sebagai 3R, yakni:

  • Reduce, mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menjadi limbah;
  • Reuse, menggunakan kembali barang-barang untuk mengurangi produksi sampah;
  • Recycle, mengolah atau mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak bisa dipakai kembali.

Ketika limbah-limbah lunak organik dan anorganik sudah tidak bisa dipakai kembali, maka mereka akan berakhir ke dalam proses pendaurulangan. Berikut selengkapnya proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum:

  • Meskipun sudah masuk proses daur ulang, limbah-limbah tadi masih perlu dipilah kembali. Siapa tahu ada sampah yang ternyata masih bisa digunakan lagi;
  • Setelah disortir, limbah selanjutnya akan dibersihkan, seperti kulit jagung yang harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya;
  • Proses selanjutnya adalah pengeringan. Umumnya, ini berlaku pada limbah lunak organik supaya kandungan airnya hilang total;
  • Limbah yang telah dikeringkan akan diberikan warna sesuai dengan selera. Proses pewarnaan ini beragam ya, Ma, ada yang dicelupkan, direbus, divernis, ataupun dicat;
  • Limbah tadi perlu dikeringkan kembali di bawah sinar matahari supaya warnanya kering gatal dan tidak luntur;
  • Proses terakhir adalah prosesfinishing. Caranya pun berbagai macam, meliputi diamplas, disetrika, hingga digerinda;
  • Nah, limbah yang telah melewati proses pengolahan pun sudah siap menjadi bahan baku kerajinan tangan.

5. Contoh kerajinan limbah lunak organik dan anorganik

Membuat kerajinan dari limbah lunak organik dan anorganik pun tidak boleh sembarangan. Perlu sekali untuk memerhatikan sejumlah aspek. Misalnya:

  • Aspek kegunaan [utility]:barang harus memiliki nilai praktis [memiliki fungsi];
  • Aspek kenyamanan [comfortable]:barang tersebut harus nyaman dipakai;
  • Aspek keluwesan [flexibility]:barang harus memiliki keserasian antara bentuk/wujud dan dan nilai gunanya;
  • Aspek keamanan [safety]:barang harus aman digunakan;
  • Aspek keindahan [aesthetic]:barang harus indah supaya memiliki daya tarik.

Setelah aspek-aspek tadi telah dikuasai, maka limbah lunak organik dan anorganik pun bisa diubah menjadi kerajinan yang yang memiliki nilai ekonomis dan daya guna tinggi.

1. Contoh Kerajinan Limbah Lunak Organik

  • Keranjang dari pelepah pisang;
  • Sapu dari jerami;
  • Miniatur dari koran bekas;
  • Sandal dari pelepah pisang;
  • Gantungan kunci dari kulit jagung.

2. Contoh Kerajinan Limbah Lunak Anorganik

  • Tas dari kain perca;
  • Baju dari kain perca;
  • Jas hujan dari plastik bekas;
  • Anyaman dari plastik minuman serbuk;
  • Miniatur kendaraan dari kotak kemasan.

Nah, itulah tadi informasi mengenai jenis dan cara pengolahan limbah lunak organik dan anorganik. Semoga informasinya bermanfaat dan menambah pengetahuan anak ya, Ma!

Baca juga:

  • Pemanfaatan Energi dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Yuk, Bantu Anak Mengenali 11 Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya
  • Mengenal Perbedaan Ciri Tumbuhan Biji Terbuka dan Tertutup

Video yang berhubungan

Apakah Anda sedang mencari sebutkan 6 proses pengolahan bahan limbah lunak yang dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Jangan lupa berdoa biar ilmunya berkah!

Soal: sebutkan 6 proses pengolahan bahan limbah lunak yang dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin

Jawaban:1. Pemilihan bahan limbah lunak yang akan digunakan untuk membuat kerajinan.2. Pembersihkan bahan imbah lunak yang telah dipilih.3. Bahan limbah lunak kemudian dikeringkan.4. Tahap selanjutnya pewarnaan bahan limbah lunak, dengaan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil atau dengan cara dipernis atau politer, atau dicat menggunakan car akrilik atau cat minyak.5. Selanjutnya pengeringan, setelah dilakuakn pewarnaan.

6. Tahap terakhir penghalusan, sehingga bahan limbah lunak siap digunakan untuk membuat kerajinan.

Penjelasan:

1. Pemilihan Bahan limbah lunakSebelum didaur ulang, bahan limbah organic harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat digunakan dan yang harus dibuang serta dapat dilakukan secara manual sesuai dengan tujuan penggunaan bahan itu sendiri.2. Pembersihan limbah lunakLimbah lunak yang telah terseleksi harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dipergunakan sebelumnya, misalnya saja kulit jagung, kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjudnya apakan tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak tergantung dari perancangan produk si pengrajin.3. Pengeringan.Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus dikeringkan terlebih dahulu dibawah sinar matahari langsung dengan tujuan agar kadar air yang ada didalamnya dapat hilang dan bahan limbah dapat dioleh dengan sempurna.4. Pewarnaan bahan limbah lunakPewarnaan pada bahan limbah limbah lunak merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai proses kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil agar menyerap. Ada juga yang mewarnai dengan cara dipernis/politer, dapat pula dicat menggunakan car akrilik atau cat minyak.5. Pengeringan setelah pewarnaanSetelah diberi warna, bahan limbah lunak tersebut harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.6. Penghalusan bahan agar siap dipakai

Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses ini juga berbagai macam caranya, seperti disetrika untuk limbah kulit agar tidak mudah kusut, dapat pula digerinda atau diamplas.

Baca juga : Sebutkan kandungan dan manfaat sayuran kangkung

Demikian yang dapat teknikarea bagikan, tentang sebutkan 6 proses pengolahan bahan limbah lunak yang dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel ipa berikutnya.

Proses terakhir pada pengolahan bahan limbah lunak adalah ... 

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

MuslimTerkini.com - Untuk mengolah limbah atau sampah, terdapat proses pengolahan limbah lunak. Secara umum, proses ini dikenal sebagai pengolahan limbah.

Limbah adalah sampah sisa aktivitas manusia. Ada dua macam limbah yakni domestik [sampah sisa rumah tangga] dan limbah non domestik [dari indusstri, peternakan, pertanian dll].
Adanya limbah sangat berbahaya, sebab bisa merusak lingkungan. Oleh sebab itu harus ada pengolahan limbah yang tepat.

Beberapa lingkingan telah rusak dan tercemar akibat adanya limbah. Contoh, sungai jadi kotor karena sampah sisa bungkus makanan.

Baca Juga: Sebutkan Macam Macam Limbah Berdasarkan Sumbernya, ini 2 Jawaban dan Penjelasannya

Contoh yang lebih besar adalah adanya pencemaran limbah pabrik pada sungai dan lautan. Perlu Adik-adik ketahui bahwa mayoritas sungai di Indonesia telah tercemar lho.

Dikutip MuslimTerkini.com dari kanal Edukasi Kompas.com, Dalam peringatan hari sungai 27 Juli 2021, Badan Pusat Statistik [BPS] mencatat setidaknya 46 persen sungai di Indonesia berada dalam kondisi tercemar berat.

Sungguh mengenaskan bukan. Oleh sebab itu Adik-adik harus mau untuk menjaga lingkungan. Caranya adalah dengan belajar tentang limbah.

Pada kesempatan ini kita akan belajar soal tentang limbah, Yuk Berlatih !

Baca Juga: Kunci Sukses Menuju Indonesia Bebas Sampah dengan Panduan ‘Kang Pisman’

Soal : Tuliskan proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum !

Page 2

Jawaban : Secara umum, berikut ini adalah proses yang harus dilakukan untuk mengolah limbah lunak.

1.Pemilihan Limbah Lunak
Proses pertama yang harus dilakukan adalah memilih jenis limbah. Pastikan yang dikumpulkan adalah limbah jenis lunak.

Tujannya adalah untuk memudahkan membuat kerajinan​, karena limbah lunak dan limbah keras tidak tercampur sehingga pembuatan kerajinan dapat berjalan dengan lancar dan mudah untuk dibentuk.

2. Pembersihan
Bersihkan dengan air, jangan sampai ada kotoran yang menempel. Sebab, limbah ini akan diolah lagi menjadi kreasi. Jika masih ada kotoran, maka itu akan berdampak pada kesehatan.

Baca Juga: Belum Tahu Cara Mengelola Sampah di Rumah? Yuk Hadir di Webinar Nasional ‘Zero Waste From Home’

3. Pengeringan
Agar lebih higenis dalam pengelolaan selanjutnya, jemur limbah terpilih tersebut dibawah sinar matahari langsung.

4. Kreasikan dengan warna atau Ubah Bentuk
Olah limbah menjadi warna yang diinginkan, kemudian bentuk sesuai dengan tujuan. Boleh juga tidak diwarnai.

5. Finishing
Proses ini bisa dengan cara penghalusan atau pemolesan hasil karya dari limbah.

Adik-adik demikianlah ulasan mengenai proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum. Semoga pembahasan ini bisa menjadi jawaban alternatif untuk Adik-adik.

Tips dari kami adalah terus belajar, Adik-adik bisa menjadi penyelamat lingkungan jika serius mendalami materi limbah.

Page 3

Salam sahabat pendidikan sekalian, berikut adalah artikel yang akan membahas mengenai proses pengolahan limbah lunak yang diharapkan dapat  bermanfaat dan bisa menjadi modal belajar pada proses belajar yang anda lakukan, dan guna mempersingkat waktu mari kita pelajari bersama penjelasan berikut ini :

Pada proses pembuatan produk kerajinan disetiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. 

Hal ini tentunya dikarenakan sumber daya limbah lunak organic dari masing-masing daerah berbeda, Dan berikut adalah golongan hasil limbah organic yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya.

1. Daerah pesisir pantai/laut

Limbah lunak organic yang banyak tersedia adalah sabut kelapa, dan daun kelapa

Limbah lunak organic yang banyak di hasilkan di daerah ini adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji-bijian, kulit buah-buahan yang bertekstur seperti salak dan kulit pete cina.

Limbah lunak organic yang didapat pada daerah ini adalah limbah jerami padi, kulit jagung, batang dan daun singkong, kulit bawang dan pelepah pisang.

Limbah lunak organic didaerah perkotaan yang sering ditemukan biasanya berupa kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serabut kayu.

Proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum sangat sederhana dan dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan mesin, berikut adalah prosesnya.

1. Pemilihan Bahan limbah lunak

Sebelum didaur ulang, bahan limbah organic harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat digunakan dan yang harus dibuang serta dapat dilakukan secara manual sesuai dengan tujuan penggunaan bahan itu sendiri.

2. Pembersihan limbah lunak

Limbah lunak yang telah terseleksi harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dipergunakan sebelumnya, misalnya saja kulit jagung, kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjudnya apakan tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak tergantung dari perancangan produk si pengrajin.

Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus dikeringkan terlebih dahulu dibawah sinar matahari langsung dengan tujuan agar kadar air yang ada didalamnya dapat hilang dan bahan limbah dapat dioleh dengan sempurna.

4. Pewarnaan bahan limbah lunak

Pewarnaan pada bahan limbah limbah lunak merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai proses kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil agar menyerap. Ada juga yang mewarnai dengan cara dipernis/politer, dapat pula dicat menggunakan car akrilik atau cat minyak.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah lunak tersebut harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.

6. Penghalusan bahan agar siap dipakai

Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses ini juga berbagai macam caranya, seperti disetrika untuk limbah kulit agar tidak mudah kusut, dapat pula digerinda atau diamplas.

Dalam pembuatan proses kerajinan kita perlu memahami terlebih bagaimana membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses pembuatannya harus mengacu pada  barbagai persyaratan. Oleh karena itu, adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut : 

Contohnya mangkuk untuk wadah sayuran atau yang lainnya.

2. Kenyamanan [ Comfortable ]

Contohnya cangkir didesain lengkap dengan pegangannya.

3. Keluwesan [ Flexibility ]

Contonya sepatu harus sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki

Contohnya gelas dari batok kelapa harus memperhatikan atau mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya saat digunakan sebagai wadah minuman.

5. Keindahan [ aesthetic ]

Bendah yang indah mempunyai  daya tarik lebih disbanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dilihat dari beberapa hal, seperti dari bentuknya, hiasannya atau ornamennya dan bahan bakunya.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai proses pengolahan bahan limbah lunak diatas, semoga bermanfaat dan dapat menjadi modal belajar yang baik untuk anda serta dapat bernilai ibadah disisi Allah Swt aammiinn…

Terimaksih dan sukses selalu untuk anda 

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan