Tujuan dari kolonialisme dan imperialisme kuno

Jakarta -

Kolonialisme dan imperialisme sering dianggap sebagai sesuatu yang sama. Namun kolonialisme dan imperialisme adalah dua hal yang berbeda.

Kolonialisme adalah penguasaan dan pendudukan atas suatu wilayah negara oleh negara lain. Daerah koloni adalah negeri jajahan sedangkan pemerintahan kolonial adalah pemerintah penjajahan.

Sedangkan imperialisme adalah nafsu untuk memperluas wilayah dengan menguasai negara. Berdasarkan perkembangannya paham imperialisme dibagi menjadi dua yaitu imperialisme kuno dan modern.

Imperialisme kuno disebut sebagai imperialisme perdagangan. Tujuan imperialisme kuno adalah untuk menguasai perdagangan atas suatu wilayah dengan cara monopoli dan paksaan. Imperialisme kuno didukung dengan semangat gold, gospel, dan glory.

Melansir dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2 karya Drs. Tugiyono Ks, dkk, di Indonesia awal imperialisme kuno dimulai dengan kegiatan Portugis dan VOC termasuk imperialisme perdagangan, yaitu menguasai perdagangan dengan aturan dan paksaan.

Imperialisme modern bertujuan untuk memperluas daerah jajahan untuk industri, dan sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. Imperialisme modern sendiri berkembang di dunia sejak abad ke-19.

Awal Mula Imperialisme di Indonesia

Awal mula imperialisme di Indonesia dimulai sekitar abad ke-16. Saat itu negara-negara Eropa yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol mencari daerah jajahan untuk menggali kekayaan, menyebarkan agama Nasrani, dan lambang kejayaan.

Pada tahun 1511, Portugis merebut Malaka dan disusul kedatangan mereka di Maluku pada tahun 1512. Di Banda mereka membeli cengkeh, pala, dan fuli.

Setelah itu mereka kembali ke Malaka. Pelayaran pertama ini lalu disusul dengan pelayaran-pelayaran berikutnya. Selanjutnya terjadilah hubungan dagang antara Portugis dan raja Ternate.

Akhirnya Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di Ternate, untuk melindungi Ternate dari musuh. Pendirian benteng kemudian diimbangi dengan hak monopoli perdagangan cengkeh.

Rakyat Ternate menjadi tertekan karena mereka tidak dapat menjual cengkeh secara bebas. Sementara cengkeh yang ditetapkan Portugis sangat rendah. Portugis menunjukkan sifat aslinya menjadi musuh dan pemeras rakyat Ternate.

Pada tahun 1521, Spanyol tiba di Maluku. Mereka kembali dalam pelayaran ke Spanyo dari Filipina. Di Maluku, Spanyol singgah di Tidore, Bacan, Jailolo. Spanyol disambut baik di tempat singgah tersebut.

Kemudian terjadi persaingan antara Spanyol dan Portugis. Kedua bangsa tersebut bermusuhan dan membuat perjanjian Thordesilas yang membagi wilayah perdagangan.

Spanyol lalu ditetapkan beroperasi di Filipina, sedangkan Portugis di Maluku. Kepergian Spanyol dari Maluku membuat Portugis lebih leluasa beroperasi di Maluku.

Portugis juga mengincar Sumatera yang kaya akan lada. Di Sumatera, Portugis gagal mendapatkan hak monopoli bahkan mereka juga tidak bisa berdagang. Kehadiran Portugis di Sumatera mendapatkan tentangan dari Kerajaan Aceh.

Selanjutnya di Jawa, Portugis hanya dapat berdagang di Pasuruan dan Blambangan. Di daerah ini Portugis tidak dapat berdagang karena dikuasai oleh Demak.

Di daerah Indonesia lainnya Portugis hanya dapat menetap di Timor, sementara kedudukan Ternate mulai goyah. Monopoli perdagangan dan penyebaran agama Nasrani yang dilakukan Portugis ditentang keras oleh rakyat Ternate.

Portugis memaksakan kekuasaan di Ternate, Tidore, Jailolo. Hal ini kemudian menimbulkan perlawanan rakyat. Portugis tidak berhasil menguasai kerajaan-kerajaan yang memiliki pelabuhan perdagangan rempah-rempah.

Itulah awal mula imperialisme di Indonesia. Jadi imperialisme adalah seperti yang dijelaskan di atas ya detikers!

Simak Video "Spanyol Kembali Diterpa Gelombang Panas"



(atj/nwy)

Jakarta -

Mendengar istilah kolonialisme, apa yang kamu bayangkan detikers? Sebelum merdeka, rakyat Indonesia di masa kolonialisme merasakan berbagai macam penindasan dari negara kolonial yang menyebabkan penderitaan hingga kesengsaraan. Lantas, apa itu kolonialisme?

Dilansir laman National Geographic, pada dasarnya konsep kolonialisme berkaitan dengan imperialisme. Artinya keduanya merupakan kebijakan atau etos penggunaan kekuasaan untuk menguasai bangsa dan rakyat di negara lain.

Lebih lengkapnya, yuk pahami bersama apa itu kolonialisme, tujuan, dampak, dan perkembangannya dari masa ke masa.

Masih bersumber dari situs yang sama, pengertian kolonialisme adalah pengendalian oleh satu kekuatan atas sebuah wilayah atau bangsa dengan tujuan menaklukkan penduduk, mengeksploitasi, sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya sendiri pada penduduk lokal.

Adapun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberi definisi, kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.

Sementara dari segi etimologi, kolonialisme berasal dari kata "colonus" yang artinya menguasai. Jadi, sederhananya kolonialisme merupakan upaya suatu negara untuk menguasai suatu wilayah di luar negaranya sendiri.

Melihat dari sumber-sumber di atas, dapat ditarik kesimpulan latar belakang kolonialisme yakni keinginan untuk memperluas wilayah, menambah kekuatan bangsa penjajah, menyebarkan ideologi, dan mengeruk sumber daya alam di tanah koloni.

Dalam proses kolonialisme, pihak penjajah biasanya memaksa penduduk daerah koloni untuk menerima agama, bahasa, budaya yang mereka miliki.

Tujuan Kolonialisme

Dari pengertian apa itu kolonialisme di atas, kita mengetahui garis besar tujuan kolonialisme adalah menguasai suatu wilayah tertentu.

Namun secara spesifik, negara yang melakukan kolonialisme bertujuan untuk mendominasi kekuasaan dari berbagai sektor termasuk politik, ekonomi, penduduk, hingga sumber daya alam.

Biasanya, negara yang melakukan kolonialisme tidak memiliki kekayaan bumi yang ada di negara jajahannya. Maka mereka berupaya untuk mengambil alih sumber daya tersebut.

Contohnya tanah air kita Indonesia dengan berbagai kelimpahan sumber daya alamnya, sehingga menarik Belanda dan Jepang untuk menduduki wilayah Indonesia sebelum merdeka.

Terjadinya kolonialisme dapat diketahui karena ciri utamanya yaitu suatu negara datang ke wilayah dengan sumber daya alam melimpah lalu bersikap sebagai penguasa dan membawa sumber daya alam tersebut ke negara asalnya. Proses ini dilakukan cukup lama dengan dukungan militer yang kuat.

Adapun perbedaan kolonialisme dan imperialisme dapat dilihat dari target kekuasaannya. Jika imperialisme mengejar kekuasaan akan penduduk suatu wilayah secara total termasuk menanam pengaruh politik, sementara kolonialisme fokus untuk menguasai sumber daya dan sistem perdagangan.

Masa Perkembangan Kolonialisme di Dunia

Menurut National Geographic, praktik kolonialisme sudah terjadi di zaman kuno yaitu oleh kerajaan Yunani Kuno, Roma Kuno, Mesir Kuno, dan Fenisia.

Mereka berupaya memperluas wilayah perbatasan dan membangun negara koloni untuk memanfaatkan sumber daya manusia maupun alam demi keuntungan dan kekuatan mereka sendiri.

Di abad ke-15, kolonialisme modern berkembang ketika Portugal mulai mencari jalur perdagangan dan mencari peradaban di luar Eropa. Portugal berhasil menaklukkan Ceuta pada 1415, sebuah kota di Afrika Utara.

Kemudian di tahun 1492, Christopher Columbus mencari rute barat ke India dan Cina. Namun ia mendarat di Bahama dan menggusur Kekaisaran Spanyol. Spanyol dan Portugal terkunci dalam persaingan untuk wilayah baru, kemudian mengambil alih tanah adat di Amerika, India, Afrika, dan Asia.

Namun, negara-negara seperti Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman bangkit dan mulai merebut wilayah yang sudah ditaklukkan Spanyol dan Portugis. Di tahun 1914, sebagian besar dunia telah dijajah oleh orang-orang Eropa.

Dampak Positif dan Negatif Kolonialisme

Praktik kolonialisme bagi bangsa yang dijajah tentu memberi bekas luka mendalam akibat penindasan dari waktu ke waktu. Namun, di sisi lain ada dampak positif dan negatif dari kolonialisme, berikut diantaranya:

Pemerintah kolonial berinvestasi dalam infrastruktur pembangunan dan menyebarluaskan pengetahuan medis dan teknologi.

Negara kolonial mendorong literasi, adopsi standar hak asasi manusia Barat , dan menabur benih untuk institusi dan sistem pemerintahan yang demokratis.

Terjadi pemaksaan dan asimilasi paksa untuk mencapai tujuan selain itu terjadi degradasi lingkungan, penyebaran penyakit, ketidakstabilan ekonomi, hingga pelanggaran hak asasi manusia.

Indonesia dengan kekayaan alam berupa rempah-rempah yang melimpah menjadi magnet bagi banyak bangsa luar untuk menguasainya. Adapun bangsa Eropa yang pernah melakukan praktik kolonialisme di Indonesia adalah Portugis, Inggris, dan Belanda.

Hubungan Kolonialisme dan Imperialisme

Kolonialisme merupakan perpanjangan dari imperialisme. Imperialisme pertama kali diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830 oleh Napoleon Bonaparte.

Imperialisme secara bahasa berasal dari bahasa latin yang berarti imperium yaitu perintah. Lambat laun arti ini berubah menjadi hak memerintah atau kekuasaan memerintah.

Imperialisme berarti menonjolkan keunggulan atau hegemoni dari satu bangsa atas bangsa lain. Imperialisme bertujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi.

Imperialisme dilakukan agar negara-negara imperialis memperoleh sumber ekonomi yang tercukupi dikarenakan di negara mereka tidak tercukupi.

Simak Video "Warga Lokal di IKN Bakal Diberi Pelatihan, Apa Saja?"



(pal/pal)