Top 20 toko martabak Muara Muntai Kutai Kartanegara Kalimantan Timur 2022

Pelayanan oke, rasa makanan oke. Bisa duduk dengan pemandangan sungai..

Harga 25 ribu yg daging, es teh 5 ribu..

Rasa karihnya mantap, terasa bumbunya. Ada tempat makan dengan pemandangan sungai mahakam di bagian belakang warung.

Rela jauh2 dari Samarinda ke sini demi mencoba martabak kareh khas loa tebu. Ternyata rasanya enak! Rempahnya medok dan rasanya cukup otentik.
Meskipun penyajiannya kurang menarik, tapi ini rasanya bener2 mirip murtabak kari di malaysia yang biasa dijual sama orang india di sana. Bedanya kalau di sana penyajiannya terpisah sama kuah karinya.
Recommended untuk makan di tempat duduk di belakang rumah, pas di tepian sungainya langsung, rasakan sensasi ombak kecil tiap ada perahu lewat 😂
Warungnya masih jadul, tapi cukup bersih.
Di sampingnya juga jualan gorengan, lumayan buat cemilan sambil nunggu pesanan datang.

Salah satu martabak kareh legend yg ada di tenggarong. Disini cuman tersedia menu martabak dan canai kalo ndak salah. Bisa pilih toping ayam atau daging. Untuk tempat bisaaa pilih yg di deket sungai atau di dalem warung sih. Suasananya mantep sih kalo yg di deket sungai. Untuk rasa juga termasuk enak menurutku. Wajib dicoba kalo berkunjung ke tenggarong.

MARTABAK KARIH MALABAR (SEJAK TAHUN 1947!)

- Loa Tebu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur-

Tempat ini baru pertama ini saya kunjungi. Tempat ini punya sejarah panjang dalam jasa kuliner, sekurangnya sejak kurun tahun 1947 di Loa Tebu, Kutai Kartanegara.

Model warungnya sungguh retro apa adanya. Interiornya bergaya tahun 1970an. Sang penjual memang tak banyak merombak bangunan mengikuti perkembangan zaman. Buat saya, ini justru menguatkan nuansa silam yang ada.

Sejarahnya bermula dari tahun 1910, tatkala generasi awal dari India, hijrah ke Balikpapan, karena ikut kontrak kerja dengan Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) yang kemudian banyak mengalami perubahan setelah Indonesia merdeka.

Kalau saya perkirakan, waktu itu kelompok dari India/Pakistan ini, menempati kawasan yang kini dikenal sebagai Kampung Baru di Balikpapan, yang kala itu memang banyak dihuni oleh komunitas India.

Malabar sendiri, adalah nama wilayah di India Selatan, saat ini. Wilayah yang mungkin menjadi tempat asal dari ayahandanya pak Haji Abdullah dan diabadikan menjadi nama tempat beliau.

Pilihan berikutnya untuk hijrah adalah di Loa Tebu, yang saat itu masih aktif sebagai lokasi penambangan batubara oleh kolonial Belanda. Hijrah dilakukan pada tahun 1947, dengan suasana kesibukan penambangan tampak ramai. Bangsal-bangsal pekerja disebut ada di sekitar warung martabak karih ini.

Haji Abdullah, adalah anak dari generasi awal yang hijrah dari India, dan sampai kini masih menekuni memasak sendiri martabak karih ini untuk para pengunjungnya. Beliau kelahiran 1947. Tahun yang sama ketika bapak beliau, hijrah dari Balikpapan.

Haji Abdullah menyebutkan, penambangan batubara kemudian dihentikan tahun 1951. Usianya 4 tahun kala itu. Banyak terowongan pak, waktu itu, tutur beliau.

Bapak beliau akhirnya berpulang pada tahun 1968, dan karena sudah sejak beberapa waktu sebelumnya beliau sudah piawai membantu pekerjaan memasak martabak karih ini, Haji Abdullah akhirnya meneruskan kegiatan keluarga ini, hingga kini.

Banyak yang belum mengetahui, bahwa tempat beliau inilah sejatinya, pencetus awal martabak karih di Loa Tebu.

Kalau yang lain-lain ini pak, baru 6-7 tahun ini bukanya. Karih beli aja. Kalau saya ndak bisa. Karih (ya) (di)buat sendiri... , tutur beliau.

Saya tergelitik melihat tumpukan telur ayam yang di etalase, bahan racikan martabaknya. Dari dulu memang pakai ini kah pak, telurnya? , selidik saya.

Gak pak. Dulu saya pakai telur itik. Banyak pak dulu, itik di (sekitar) sini. Sekarang sulit, sahut beliau. Ini aja pak, pakai kambing biasanya dagingnya. Gampang aja dulu dapatnya. Sekarang jarang, (dan) mahal, tambah beliau.

Lantai belakang, jadi tempat menarik untuk menikmati hidangan yang gurih, dan lembut ini. Apalagi ada cacahan lombok hijau yang besar. Plus, dinikmati dengan minuman teh susu panas, sambil mendengarkan musik dari radio yang digantung di dinding. Duh!

Semoga sehat selalu, pak Haji Abdullah!

Catatan:
1. Menu yang saya pilih, martabak karih daging sapi plus teh susu panas, total cost Rp. 30.000,-
2. Selain lauk daging sapi, terdapat lauk ayam.

--------------

Loa Tebu, 25 Oktober 2020

tempatnya ada indoor \u0026 outdoor dengan view sungai mahakam, makanannya cukup enak dengan harga standar, ada toilet dan wastafel juga tempat parkir di dalamnya

Martabak India dengan bumbu kari yang lezat dan daging ayam atau sapi

martabaknya enak. alangkah baiknya tempat di percantik. lesehan dengan view sungainya utk melihat sunset sangat pas. tidak terlindung bangunan atau pohon.

Enak dan lejat apa lagi kami beli dapat bonos banyak karena teman yg jualan he he . mantap

Sip ki bok wei gogel mep

Rasa Enak \u0026 Murah meriah

Martabak e enak. Rasanya spesial

Penjualnya ramah

Sesuai selera masing2

Mantaf memang

Mayan aja

Enak makanannya dan suasananya

Sangat enak ramah dan cepat saji

ntar coba mampir

Enak

[[[Martabak dan Terang Bulan]]]
Satu satunya Matabak dan Terang Bulan yang berkelas di Samboja. Harga mulai Rp 25.000 untum Martabak dan Terang Bulannya. Citarasa yang dapat dipilih pun beragam. Sedangkan untuk nilai Martabaknya 3/5 dan Terang Bulannya 4/5. Biasanya banyak antrian dikarenakan hanya satu satunya tempat yang menyediakan terang bulan.

Pernah pesan martabak oreo kacang coklat susu tapi ada bau tengiknya, entah dari coklatnya atau kacangnya, rasa adonannya kurang gurih, cuma manis aja, susunya kurang juga

Buat para driver online yg dapet order ini tagih aja minum nya mau th gelas ataw kopi dia pasti ngasih khusus driver mh 😀
Jangan lupa bintang 5 nya bos

Martabak y luarbiasa mantap..
Makasih mas.