Top 20 toko istimewa Tabundung Sumba Timur Nusa Tenggara Timur 2022

Pantainya sangat indah sekali dengan di apit tebing-tebing batu, pasirnya putih dan lembut. Hanya saja di sekitaran pantai banyak sampah-sampah plastik makanan ringan yg berserakan.
Untuk akses ke pantainya lumayan jauh dr pusat kota Sumba Timur, dan jalannya sempit, jadi harus hati2 kalau papasan dengan mobil dari arah berlawanan. Sempet takut karena hampir kehabisan bahan bakar mobil untungnya lumayan banyak penjual bahan bakar eceran

Pantai Tarimbang berada di Sumba Timur. Pantai dengan pasir yg putih dan pohon ranting yang menjadi signature pantai tarimbang. Kedua sisi pantai ada bukit.Masuk pantai gratis. Perlu kesadaran masyarakat dan wisatawan utk tidak membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah di tempat sampah yg tersedia.

Pantai terindah
Pantai terbaik
Pantai spot drone terbaik
Pantai spot surfing terbaik

Spot terbaik dekat pantai tarimbang

Destinasi wisata pantai pasir putih terbaik Indonesia Timur, semoga makin jernih dan bersih, viewnya cocok untuk IG dan FB kamu gaesss👍🏽👍🏽👍🏽

Pantai yg begitu memanjakan mata, kamu tdk akan sia-sia jika pergi ke ini tempat

Menurut sya ini pantai paling bagus di sumba
Pasir putihnya yg halus
Lautnya yg indah
Pokoknya mantap dah

Klo mau ksana tinggal ikut google map
Jalan sudh bagus

Cocok buat camping ala2 d pantai
*note: jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan

Pantai yang sangat indah dan cantik, serta masih terlihat sangat alami karena belum banyak diketahui orang, khususnya para pelancong dari luar pulau Sumba.

Mari nikmati keindahan alam ini dan tetap menjaganya agar tetap bersih dan asri.

Tempat singgah yang nyaman dan karna dekat dengan pantai terimbang, banyak bule yang suka dengan tempat ini...sukses terus untuk bapak Marthen...

Info donk nomor hp yg bisa dihubungi untuk booking kamar hotel di marthen homestay. Thamks 🙏🏻

Tempatnya alami

Berlokasi sekitar 10 menit dari pantai Tarimbang, penginapan ini cukup menarik.
Penginapan ini terdiri dari unit-unit bangunan 'tua' yang sebenarnya bila dirawat dengan baik akan bagus dipandang.
Bagi yang mereka yang terbiasa dengan hotel berbintang, penginapan ini terasa sangat biasa saja.
Bagi saya pribadi, penginapan ini sudah lebih dari cukup dan vibe-nya bersahabat.
Dikelola sendiri oleh pemiliknya dan dibantu oleh warga lokal, pelayanan yang diberikan ala keluarga.
Saat ini Marthen House sedang dalam proses berbenah diri. Terdapat 1 unit bangunan baru yang sudah bisa ditempati.

Unfortunately, this is the only accom available for miles around, so clearly there is little choice if you want to stay in the area.. The shack we were given was 700k for a couple, or 500k solo. It had no lock, several wasp nest on the roof and we found tissues from the past occupants by the mattress on the floor. The shared bathrooms were just dark concrete boxes with no lights, and plenty of spiders. This is the back corners of Sumba, but for the price you could expect more. The owner is clearly not concerned with maintainance or improving the place. 2 stars as the food was good. All meals are included and we were served alot of local freshly caught fish.

(Diterjemahkan oleh Google)
Sayangnya, ini adalah satu-satunya accom yang tersedia untuk bermil-mil, jadi jelas ada sedikit pilihan jika Anda ingin tinggal di daerah tersebut.. Gubuk yang kami berikan adalah 700k untuk pasangan, atau 500k solo. Itu tidak memiliki kunci, beberapa sarang tawon di atap dan kami menemukan tisu dari penghuni sebelumnya di dekat kasur di lantai. Kamar mandi bersama hanya berupa kotak beton gelap tanpa lampu, dan banyak laba-laba. Ini adalah sudut belakang Sumba, tetapi untuk harga Anda bisa mengharapkan lebih. Pemiliknya jelas tidak peduli dengan pemeliharaan atau peningkatan tempat. 2 bintang karena makanannya enak. Semua makanan sudah termasuk dan kami disajikan banyak ikan lokal yang baru ditangkap.

Where do I start?

- accommodation is very nasty, gross pillows, a bungalow that’s completely cover in dust and spider webs. Dirty broken toilets and doors
- food was pathetic. We got served the same food everyday and very few pieces of meat. We were pretty much starving
- service was non existent. Marthen’s wife couldn’t care less about her clientes. She would often wonder off and leave her toddler baby with us by the restaurant. Child will then cry loudly and she wouldn’t even bother to come and pick him up. Clients are made to be surrogates when in the restaurant.
- the entire place is not maintain and it looks like a rundown business.

If you are planning on visiting this place please don’t come to Marthens place. I know there is no more options but find a way around it.

We had the worst time ever here!!!

(Diterjemahkan oleh Google)
Di mana saya memulai?

- Akomodasi sangat buruk, bantal kotor, sebuah bungalow yang sepenuhnya tertutup debu dan jaring laba-laba. Toilet dan pintu rusak kotor
- makanannya menyedihkan. Kami disajikan makanan yang sama setiap hari dan sangat sedikit potongan daging. Kami sangat kelaparan
- layanan tidak ada. Istri Marthen tidak peduli dengan kliennya. Dia sering bertanya-tanya dan meninggalkan bayinya yang masih balita bersama kami di restoran. Anak kemudian akan menangis dengan keras dan dia bahkan tidak mau repot-repot datang dan menjemputnya. Klien dibuat menjadi pengganti saat berada di restoran.
- Seluruh tempat tidak terawat dan sepertinya bisnis kumuh.

Jika Anda berencana mengunjungi tempat ini mohon jangan datang ke tempat Marthens. Saya tahu tidak ada pilihan lain selain mencari jalan keluar.

Kami mengalami waktu terburuk di sini !!!

Visited this place while being at pantai Tarimbang. Staff was not very interested, as we could expect from previous reviews. Bungalows (shack with mattress on the floor and mosquito net) are overpriced (750k per night per person with meals)
We ended up having lunch here (as there is no other place to eat in Tarimbang), and the food was good price-quality wise.
The road to Tarimbang is nowadays good (may 2019) (can get there with a normal motorcycle), which allows day trip from eg. Waingapu

(Diterjemahkan oleh Google)
Mengunjungi tempat ini saat berada di pantai Tarimbang. Staf tidak terlalu tertarik, seperti yang bisa kami harapkan dari ulasan sebelumnya. Bungalo (gubuk dengan kasur di lantai dan kelambu) terlalu mahal (750rb per malam per orang dengan makanan)
Kami akhirnya makan siang di sini (karena tidak ada tempat makan lain di Tarimbang), dan makanannya berkualitas baik dari segi harga.
Jalan menuju Tarimbang saat ini bagus (Mei 2019) (bisa sampai ke sana dengan sepeda motor biasa), yang memungkinkan perjalanan sehari dari mis. Waingapu

The place is worn down and needs a good clean up. The mattress are directly on the floor. The food is ok. The wave is amazing but does get crowded

(Diterjemahkan oleh Google)
Tempat ini sudah usang dan perlu dibersihkan dengan baik. Kasur langsung di lantai. Makanannya ok. Ombaknya luar biasa tapi ramai

SMK Negeri 1 Tabundung merupakan salah satu sekolah kejuruan berada di wilayah selatan Kabupaten Sumba Timur Pulau Sumba membuka jurusan Peternakan dan pertanian.

SMK negeri 1 tabundung adalah sekolah yg tepat bagi anak2 bapak ibu untuk menimba ilmu kejuruan pertanian dan peternakan. Dengan suasana yg masih sangat alami dan sangat sejuk serta memiliki lahan yg luas untuk praktek sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih nyaman

Oke

Mengajar disini selama 1 tahun menjadi pengalaman yang mengesankan , blank spot tapi masyarakatnya begitu hangat 🥰

Di waikanabu ada air terjun kanabuwai

(Diterjemahkan oleh Google) SM-3T ..... Mai Bersama, Mendidik Bangsa

(Asli)
SM-3T..... Maju Bersama, Mendidik Bangsa

Pusat Pemerintahan di Tabundung

Sentra Pelayanan Kepolisian

Tabundung

Sangat membantu

Sekolah Pendidikan Dasar

Perjalanan yang cukup melelahkan