Kalimat di atas memuat konjungsi intrakalimat. Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Konjungsi intrakalimat pada kalimat di atas terdapat pada kata saat. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Kutipan teks yang memuat konjungsi antarkalimat yang tepat adalah Namun, dengan perkembangan sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita maupun campuran antara penari pria dan penari wanita. Kalimat tersebut memuat konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, yakni terdapat pada kata namun. Dengan demikian, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban B.
Kalimat Deskripsi Pengertian Kalimat Deskripsi
Contoh:
Ciri-Ciri Kalimat
Deskripsi c. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri. TEKS DESKRIPSI Tema: Pengenalan Budaya Indonesia MEMAHAMI ISI TEKS DESKRIPSI Bacalah teks deskripsi berikut ini!
Tari
Saman
Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki. Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Sek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua nama gerak ini adalah bahasa Gayo).
Diolah dari sumber Tari Saman (2010), karya Ridhwan Abd. Salam, Tangerang: Wahana Bina Prestasi 1. Untuk menguji pemahamanmu terhadap teks deskripsi “Tari Saman”, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 2. Apakah nama kostum yang dipakai di kepala penari Saman? 3. Kostum Tari saman terbagi dalam berapa bagian? 4. Apa ciri gerak Tari Saman? 5. Pada mulanya Tari Saman ditarikan untu apa? 6. Mengapa penggunaan warna penting pada kostum penari Saman? 7. Menurut UNESCO, Tari Saman tercatat dalam daftar apa? 8. Pada paragraf berapa deskripsi umum dan deskripsi bagian dijelaskan? 9. Pada paragraf ke berapa gambaran perincian kostum Tari Saman?
10. Apa yang disampaikan penulis
pada paragraf terakhir?
Pembahasan: 1. Nama kostum yang dipakai di kepala penari Saman disebut Bulang Teleng dan Sunting Kepies. 2. Kostum Tari saman terbagi dalam tiga bagian.
3. Ciri gerak Tari Saman adalah gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. 4. Pada mulanya Tari Saman ditarikan untuk menyampaikan pesan (dakwah) 5. Penggunaan warna penting pada kostum penari Saman karena mengandung nilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan para pemakainya. 6. Menurut UNESCO, Tari Saman tercatat dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. 7. Deskripsi umum dijelaskan pada paragraf pertama dan deskripsi bagian dijelaskan pada paragraf kedua dan ketiga. 8. Gambaran perincian kostum Tari Saman terdapat pada paragraf ketiga. 9. Berikut ini gambaran perincian kostum Tari Saman: Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala dipakai bulang teleng dan sunting kepies. Bulang teleng, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai baju kantong, celana, dan kain sarung. Baju kantong disebut juga baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topong gelang dan sapu tangan. 10. Pada paragraf terakhir, penulis menggambarkan tentang bagian-bagian pada kostum penari Tari Saman. (Agt) Teks deskripsi tersusun atas beberapa struktur yaitu: 1. Deskripsi umum
Pada bagan deskripsi umum dijelaskan tentang definisi/identitas objek yang dideskrpsikan). Deskripsi umum dalam teks deskripsi "Tari Saman" terdapat pada paragraf ke-1. 2. Deskripsi bagian Pada bagian deskripsi bagian dijelaskan pengklasifikasian objek yang dideskripsikan. Pengklasifikasian dijelaskan secara lebih rinci dengna memberikan gambaran-gambaran yang jelas. Deskripsi bagian terdapat pada paragraf ke-2 dan ke-3. Unsur kebahasaan yang dipelajari dalam teks deskripsi ini yaitu: -rujukan kata
-kata berimbuhan -konjungsi -kelompok kata (frasa) -Kata baku dan tidak baku -penggunaan huruf kapital dan tanda baca
Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk) Rujukan kata yang terdapat pada teks Tari Saman adalah: 1) Para penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Penjelasan: · Kata mereka merujuk pada kata para penari saman. · Kata para penari saman merupakan kata yang dirujuk. 2) Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki. Tarian ini mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Penjelasan: Tarian ini merujuk pada kata tari saman. Jadi, kata tari saman merupakan kata yang dirujuk. Kata berimbuhan · Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks), akhiran (sufiks), dan sisipan (infiks). · Contoh: 1) Kata berimbuhan yang terdapat pada kalimat (1) yaitu: penari (tari), berjumlah (jumlah), menyanyikan (nyanyi), berbahasa (bahasa), bercampur (campur), menari (tari). 2) Kata berimbuhan yang terdapat pada kalimat (2) yaitu: merupakan Kelompok kata (frasa) Kelompok kata (frasa) yang terdapat dalam teks deskripsi Tari Saman yaitu: takbenda, sapu tangan. Kata sambung/ kata hubung (Konjungsi) a. Kata hubung (konjungsi) adalah kata yang digunakan sebagai penghubung antar kata, frasa, klausa, atau kalimat. b. Fungsi kata hubung (konjungsi), sebagai berikut: 1) Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lainnya dalam satu kalimat. 2) Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kalimat dengan kalimat lainnya. c. Jenis Konjungsi Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua: 1) Konjungsi Intrakalimat: Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang digunakan dalam satu kalimat. Contoh: dan, juga (bermakna penambahan), atau (bermakna pilihan), tetapi (bermakna ), karena, sehingga (bermakna sebab-akibat), lalu, kemudian (bermakna kelanjutan). Contoh konjungsi intrakalimat yang terdapat dalah teks deskripsi Yari Saman yaitu: Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki. Kalimat di atas menggunakan kata hubung (konjungsi) intra kalimat “dan” yang bermakna penamabahan. 2) Konjungsi Antarkalimat Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang dugunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Contoh: meskipun demikian, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, akhirnya, selanjutnya, lalu, kemudian. Contoh penggunaan konjungsi antar kalimat: ü Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga keraton Jogjakarta. Akan tetapi, ia begitu dekat dengan rakyatnya. ü Novita ingin mendapatkan beasiswa prestasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, ia selalu giat belajar.
Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.Sumber utama yang telah ditentukan dalam pemakaian bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI). Kata baku umumnya digunakan dalam kalimat resmi( lisan dan tertulis).
Kata Baku-Kata Tidak Baku
Februari-Pebruari Page 2 |