Teknik memasak makanan internasional dengan cara memasak bahan makanan dalam minyak panas disebut

Jakarta, CNN Indonesia --

Menggoreng merupakan salah satu cara memasak yang mudah dilakukan. Tak cuma itu, hasil makanan pun akan terasa lebih renyah dan beraroma. Terdapat lima jenis dan cara menggoreng makanan.

Menggoreng adalah cara mengolah makanan yang dilakukan dengan memasukkan bahan makanan ke dalam minyak panas sekitar 140-190 derajat Celcius.

"Ada dua tahapan dalam menggoreng. Pertama, fase dehidrasi (makanan kekurangan kelembapan) dan kedua saat minyak masuk ke dalam makanan," kata dokter spesialis gizi klinis Maya Surjadjaja dalam konferensi pers Sasa beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tahapan-tahapan itu akan menghasilkan makanan yang lebih gurih dan renyah.

Berikut 3 jenis dan cara menggoreng makanan berdasarkan jumlah minyak yang digunakan.

1. Deep-frying atau menggoreng rendam

Deep-frying merupakan metode menggoreng dengan menggunakan minyak paling banyak. Sehingga seluruh bagian makanan akan benar-benar terendam di dalam minyak panas.

Metode ini akan membuat banyak minyak meresap ke dalam makanan. Namun di sisi lain, metode ini juga bakal membuat makanan lebih matang merata dan renyah.

2. Shallow-frying atau menggoreng dangkal

Metode shallow-frying dilakukan dengan api yang lebih sedikit, tidak sampai merendam makanan. Metode ini biasa dilakukan untuk memasak ikan, ayam, dan telur dalam porsi kecil.

Proses penggorengan akan membuat warna makanan menjadi lebih cokelat, tergantung lama waktu menggoreng.

3. Sauteing atau menumis

Metode sauteing dilakukan dengan minyak panas yang sangat sedikit untuk menggoreng bahan makanan dalam waktu yang relatif singkat. Jumlah minyak yang sedikit dan waktu yang singkat membuat hanya sedikit minyak yang masuk ke dalam makanan.

4. Stir-frying atau menumis dan diaduk

Stir-frying merupakan teknik menggoreng yang berasal dari China. Bahan makanan ditumis dengan minyak yang sedikit sambil diaduk-aduk dalam waktu yang singkat.

5. Pan-frying atau menggoreng di wajan

Teknik pan frying juga melibatkan minyak yang sedikit. Minyak digunakan untuk melumasi wajan agar bahan makanan tidak lengket.

Pilih jenis dan cara menggoreng yang tepat untuk makanan Anda agar rasa makanan semakin nikmat saat disantap.

(ptj/chs)

[Gambas:Video CNN]

com-Ilustrasi memasak saat new normal Foto: Shutterstock

Jika kamu merupakan orang yang baru terjun ke dapur, maka beberapa istilah memasak memang terdengar membingungkan. Satu bahan makanan dapat diolah menjadi beragam hidangan dengan berbagai cara memasak. Untuk itu, kamu perlu tahu dasar-dasar cara memasak makanan.

Dilansir The Daily Meal, berikut merupakan istilah teknik memasak paling umum yang perlu kamu tahu. Selain agar tak asal sebut, beberapa istilah berikut juga bisa menjadi tips memasak tepat agar hidangan buatanmu semakin nikmat.

Ilustrasi menggoreng udang tempura Foto: dok.shutterstock

Fry atau menggoreng berarti memasak makanan dengan menggunakan minyak, mentega atau margarin. Menggoreng juga merupakan salah satu cara tercepat untuk memasak makanan, dengan suhu biasanya antara 175-225 celsius.

Sauteing atau lebih dikenal dengan menumis, adalah proses memasak menggunakan sedikit lemak atau minyak. Menumis umumnya dilakukan sampai makanan matang dan berubah warna.

Gunakan minyak canola untuk menggoreng atau menghangatkan kentang Foto: Shutterstock

Berbeda dengan menggoreng, deep frying merupakan teknik memasak dalam banyak minyak panas. Biasanya untuk makanan yang dilapisi adonan agar crispy perlu menggunakan teknik memasak ini agar lebih mudah matang secara merata.

Roasting atau memanggang dalam oven, adalah cara memasak makanan dalam suhu tinggi, membuat sisi luar makanan menjadi kering dan kecokelatan. Umumnya, menggunakan oven yang bersuhu lebih dari 500 fahrenheit atau hingga 260 derajat celsius. Hal ini akan membuat makanan garing di luar tetapi masih lembut di sisi dalam.

Ilustrasi memanggang Foto: Shutter Stock

Grill atau dapat disebut memanggang, adalah cara memasak dengan makanan ditempatkan di atas tempat memasak bersuhu panas. Membuat proses memasak menjadi cepat, kering, dan sangat panas. Kamu dapat menggunakan segala sumber panas untuk memanggang; kayu bakar, arang, gas kompor, atau pemanas listrik.

Bake hampir mirip dengan Roast, yakni proses memasak atau memanggang dalam oven. Tetapi, bake mengacu kepada adonan makanan manis seperti roti, kue, atau kue kering.

Ilustrasi memasak sayuran dengan teknik blanching Foto: Shutter Stock

Steaming atau mengukus adalah proses memasak makanan menggunakan uap air. Makanan akan diletakkan di atas air mendidih dalam sebuah wadah terpisah, berbeda dengan merebus. Memerlukan peralatan khusus agar uap panas, saat air mendidih, naik dan terperangkap sehingga memasak makanan di wadah atasnya. Perlu dipastikan ketika mengukus, makanan tidak bersentuhan dengan air, hanya uapnya.

Poaching atau merebus adalah teknik memasak makanan menggunakan air panas bersuhu 160 sampai 180 500 fahrenheit atau hingga 82 derajat celsius. Makanan yang umumnya dimasak dengan teknik poaching adalah ikan, telur, atau buah.

Ilustrasi merebus kentang Foto: Shutter Stock

Simmering adalah teknik memasak yang dilakukan dengan api kecil. Umumnya, makanan yang memiliki cairan akan dimasak dengan api kecil sampai muncul gelembung-gelembung di permukaan masakan.

Broiling juga merupakan teknik memanggang. Jika kamu menggunakan pengaturan ini, pastikan makananmu merupakan jenis makanan yang cepat matang. Soalnya dalam memasak kamu perlu menggunakan panas tinggi, biasanya cocok untuk mengolah steak.

Teknik Pengolahan Makanan Internasional

Teknik memasak makanan internasional dengan cara memasak bahan makanan dalam minyak panas disebut

Pengertian Pengolahan Makanan Internasional.

Pengolahan makanan adalah suatu proses penerapan panas pada bahan makanan dengan tujuan tertentu agar makanan menjadi masak atua matang. 

Pengolahan makanan internasional adalah mengolah atau memasak makanan dengan bahan, teknik, penyajian dan menu yang berasal dari negara – negara di dunia.

- Teknik Pengolahan Makanan Internasional.

Terdapat beberapa cara atau teknik yang dibutuhkan dalam mengolah makanan agar menghasilkan suatu produk makan dengan cita rasa 

yang sesuai dengan keinginan atau harapan. Teknik pengolahan makanan intenrasional tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

A. Boiling (Merebus), 

Yaitu memasak bahan makanan dalam zat cair pada suhu 100 ‘C. Merebus dapat di dalam air, susu, kaldu atau anggur. 

Pada saat merebus agar tidak terdapat banyak zat makanan yang hilang, maka perhatikan hal berikut ini;

Tentang Makanan Internasional

  • Gunakan air secukupnya agar ketika makanan itu masak, iar yang digunakan ikut habis,
  • Masukkan banan makanan setelah air tersebut mendidih lalu tutuplah panci dan setelah air kembali mendidih maka kecilkan api hingga masakan menjadi matang (sesekali di aduk).
  • Setelah matang keluarkan dari api sebab jika terlalu lama dalam merebus, hal itu hanya akan memboros bahan bakar, membuang zat makanan, aroma dan rasa dari makanan itu sendiri serta membuat warna makanan terlihat busuk.
  • Jika masih terdapat sisa air rebusan, gunakanlah untuk membuat makanan yang lain.

B.Steaming (Mengukus).

Yaitu memasak bahan makanan dengan uap air yang mendidih yang dilakukan dalam panci pengukus yang tediri dari dua buah panci yang disusun. 

Panci bagian bawah berisi air pengukus dan panci bagian atas adalah wadah makanan yang dikukus dengan dasar panci yang berlubang-lubang. 

Kelebihan dari mengukus dibandingkan dengan merebus makan adalah  

  • Zat gizi pada makanan tidak hilang sebab tidak larut dalam air,
  • Makanan lebih sedap dan harum, dan
  • Kemungkinan makanan hangus hampir tidak ada sama sekali.

C. Au bain Marie (Mengetim).

Yaitu memasak bahan makanan dalam sebuah tempat yang dipanaskan dalam air mendidih yang dilakukan dalam panci tim yang terdiri dari 2 buah panci yang disusun seperti panci pengukus, namun dasar panci bagian atasnya tidak berlubang – lubang.

Air dalam panci bagian bawahnya harus banyak namun tetap dijaga agar air tidak masuk kedalam makanan.Kelebihan makanan yang di tim adalah makanan tidak mudah hancur karena tidak perlu diaduk dan hampir tidak ada zat makanan yang terbuang.

D. Frying (menggoreng).

Yaitu memasak bahan makanan dalam minyak panas agar bahan makanan menjadi matang, kering , dan berwarna kecoklatan dan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu;

  • Deep Frying, yaitu menggoreng dalam minyak goreng yang banyak dan panas dengan menggunakan penggorengan yang berdasar tebal atau wajan logam atau deep fryer.
  • Pan Frying, yaitu menggoreng dengan margarin, lemak atau mentega yang cukup untuk melumuri dasar penggorengan saja.
    Memggoreng dengan cara ini dapat dilakukan di atas kompor dengan menggunakan panci dadar (griller) atau dalam oven dengan menggunakan loyang.

E. Stir Frying (men-cah)

Yaitu cara memasak dengan menggunakan sedikit minyak yang dipanaskan dalam wajn di atas api yang besar. 

Sayuran yang telah dipotong – potong dimasukkan sambil terus menerus di aduk hingga tertutup lemak dan menjadi masak namun masih renyah dan tidak terlalu layu.

Bumbu dan bahan – bahan lainnya dapat ditambahkan setelah sayuran tertutup lemak dan dapat juga ditambahkan sedikit kaldu atau air. Cara memasak seperti ini merupakan cara masak dari dapur Cina.

F. Stewing (menyetup).

Yaitu memasak makanan di atas api kecil setelah makanan tersebut direbus, digoreng atau ditumis dengan tujuan agar makanan menjadi lunak dan bumbu yang ditambahkan dapat meresap. 

Menyetup dapat dilakukan pada bahan makanan seperti daging, sayuran, dan buah – buahan.

Namun sayuran yang disetup lama akan dapat kehilangan sebagian zat makanan dan warnanya, jadi

sebaiknya sayuran tidak perlu untuk disetup tapi setelah direbus, ketika masih panas dicampurkan dengan mentega serta saus.

G. Braising (Menyemur).

Yaitu memasak bahan makanan dalam lemak pada api yang besar hingga makanan terlihat kecoklatan, misalnya daging  yang diberi sedikit cairan dan dibiarkan mendidih di atas api dalam tempat yang tertutup . menyemur juga dapat dilakukan pada sayuran tetapi tidak dipanaskan hingga kecoklatan. Zat vitamin yang terdapat pada sayuran tidak akan hilang karena tertutup lapisan lemak.

H. Sauting (Menumis).

Yaitu memasak makanan dengan sedikit margarin, mentega atau minyak agar lebih harum dan sedap dan dilakukan tidak terlalu lama sambil mengaduk – adaknya.

I.Broilling (memanggang).

Yaitu memasak bahan makanan langsung diatas bara api hingga kecoklatan dan mendapat lapisan yang kering dan biasanya yang dipanggang itu adalah daging sapi, ayam dan lainnya.

J. Baking (membakar atau mengepang).

Yaitu memasak bahan makanan didalam oven atau pan pembakaran hingga masak dan kecoklatan dan dilakukan pada berbagia makanan seperti kue kering, kue tar, roti, dan lainnya. Selain itu juga dilakukan pada beberapa masakan dengan tujuan untuk memperoleh lapisan kulit yang kering dan kecoklatan.

K. Coating (Memanir).

Yaitu memberi lapisan telur atau tepung panir pada makanan yang akan digoreng yang dilakukan agar makanan mendapatkan kulit yang kering kecoklatan dan bentuk yang rapih serta tidak menyerap banyak minyak dan serta tidak mudah pecah pada saat digoreng dan bagian dalamnya tidak kering.

Adapun Cara untuk memanir masakan adalah sebagai berikut;

  • Kocok telur atau putih telur dengan mencampurkan sedikit air namun jangan hingga berbuih,
  • Celupkan makanan kedalam kocokan telur tersebut lalu tiriskan,
  • Gulingkan dalam tepung panir yang ditaburkan cukup tebal di atas sehelai plastik atau kertas dan agar lapisannya lebih tebal dan kuat, maka dapat dilakukan berulang –ulang dengan cara

    mencelupkannya kembali kedalam kocokan telur dan kembali membalurinya lagi dengan panir. Lakukan terus hingga dirasa cukup tebal, dan

  • Ketuk perlahan sisa tepung panir yang tersisa pada makanan dan gorenglah segera dalam minyak panas.

L. Marinating (memarinir).

Yaitu membiarkan daging, ikan atau sayur beberapa waktu dalam cairan yang terdiri dari anggur, air jeruk atau cuka, ditambah dengan bumbu garam, lada, bawang merah, daun laurier, cengkeh, minyak dan gula dengan tujuan agar daging menjadi lunak, sedap dan tidak cepat membusuk, untuk sayuran agar tidak memiliki rasa hambar.

M. Farcing (Memfarsir).

Yaitu menutup, membungkus atua mengisi makanan dengan bahan makanan lain yang telah dihaluskan yang umumnya menggunakan daging cincang. 

Bahan yang difarsir yaitu ayam, telur, dan sayur – sayurn misalnya telur ini, ayam kodok, tomat isi dan lainnya.

N. Lardir (Melardir).

Yaitu menjelujur daging dengan pita – pita dari lemak yang dilakukan pada daging yang tidak berlemak misalnya hati, unggas dan daging buruan agar tidak terlalu kering saat dimasak.

O. Barding (Membardir).

Yaitu membungkus daging dengan selapis lemak yang tipis dengan tujuan seperti melardir yang sering dilakukan pada daging hewan unggas. 

P. Blancing (memblansir).

Yaitu mencelupkan bahan makanan kedalam air yang mendidih hingga beberapa detik lalu diangkat dan secepatnya dimasukkan kedalam air dingin. Ukuran lama atau tidaknya memblansir tergantung pada jenis bahan makanan yang digunakan. Hal ini dilakukan pada bahan makanan sepeerti sayuran dan buah untuk memudahkan saat dikupas, membunuh bakteri, dan menyegarkan warnanya.

Q. Making broth or stock (membuat kaldu).

Yaitu melarutkan zat – zat harum dari daging, ikan, unggas, sayur, dan bumbu – bumbu. Pada saat membua tkaldu sebaiknya jangan menggunakan suhu hingga 100’C agar semua sari dapat keluar dengan perlahan dan tidak terjadi penguapan serta kaldu tetap jernih.

R. Making fillet (Memfilir).

Yaitu menyayat daging sapi, unggas, atau ikan sedemikian rupa sehingga tidak bertulang atau berduri lagi dan potongan daging tersebut disebut dengan fillet yang bisa direbus atau digoreng.

S. Glaseing (Menggelasir).

Yaitu memberikan lapisan mengkilap pada makanan, tar atau kue lainnya dengan cara menutup dengan gelasir air atau gelasir putih telur yang dibuat dari camouran gula halus, air jeruk atau putih telur. 

T. Thicken (Mengentalkan).

Yaitu menambahkan bahan pengental pada zat cair dengan menggunakan pati, telur dan gelatin atau agar – agar. Tepung kentang dan maizena labih besar daya kentalnya daripada bahan pengental lainnya.

U. Clarifying (Menjernihkan).

Yaitu menjernihkan cairan yagn akan digunakan dalam memasak dengan cara mengkocok putih telur, tuangkan kedalam cairan yang akan dijernihkan lalu dipanaskan secara perlahan – lahan sambil diaduk. Pada saat putih telur mulai membeku, maka kotoran yang halus akan terikat. 

Didhkan sebentar, angkat dari api, jangan diaduk lagi. Putih telur mengikat kotoran akan terapung, kemudian disaring dengan kain yang halus.

V. Beating (Mengocok atau memukul).

Yaitu memasukkan udara kedalam makanan, misalnya pada putih telur untuk membuat kolomben sebab dengan udara itu makanan akan mengembang.

W. Chilling (Mendinginkan).

Yaitu membiarkan makanan untuk sementara waktu dalam lemari pendingin hingga encapai suhu dingiin yang diinginkan. 

X. Serving (Menghidangkan).

Yaitu menghidangkan makanan yang sudah matang dan sudah bisa untuk dimakan.

Tulisan diatas saya copas dari materi sekolah yang guru saya berikan dalam bentuk file word (guru saya mungkin mengambil referensi dari web lain lalu isi materinya dijadikan file word). Saya memposting ini untuk memudahkan saya mencari materi di browser tanpa harus membuka file word. Terima kasih! Have a nice day peeps^^. 

Please comment/email me for credits, Gracias!