Tata cara shalat ghaib jenazah perempuan

Tata cara shalat ghaib jenazah perempuan
ilustrasi sholat. soundvision.com

Merdeka.com - Tata cara shalat ghaib sesuai syariat Islam dianjurkan untuk diketahui oleh umat Islam. Berbicara mengenai shalat ghaib, tak lepas dari kisah kematian Raja Najasyi, Ashhamah bin Abjar, sang penguasa negeri Habasyah atau sekarang dikenal sebagai Etiopia. Wafat pada Rajab 9 Hijriah, kematian Raja Najasyi ini memiliki nilai tersendiri bagi hukum dan sejarah Islam. Sebab, dari sini lah muncul syariat melakukan shalat Ghaib atau shalat jenazah yang tidak berada di tempat.

Sebenarnya, Rasulullah SAW melakukan shalat ghaib tidak hanya untuk Raja Najasyi saja. Melainkan juga kepada tiga sahabat beliau lainnya yakni Mu’awiyah bin Mu’awiyah al-Muzanni yang wafat di Madinah, Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abu Thalib yang keduanya syahid d pertempuran melawan kekaisaran Romawi Timur. Namun, yang paling sering dibicarakan oleh para ulama sebagai dalil shalat Ghaib yaitu shalat yang dikerjakan Rasulullah SAW kepada Raja Najasyi.

Lantas bagaimana tata cara shalat ghaib sesuai syariat Islam lengkap dengan dalil, niat dan bacaan doanya? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/6), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 7 halaman

Sebelum membahas tata cara shalat ghaib, ada baiknya mengetahui dalil dari shalat ini sendiri. Adapun dalil shalat ghaib Rasulullah SAW kepada Raja Najasyi merupakan hadis shahih di mana disepakati pula oleh Imam al-Bukhari dan Muslim. Melansir dari NU Online, berikut dalil shalat Ghaib yang bisa diketahui:

Riwayat dari Abu Hurairah RA,

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Artinya:
"Sungguh Nabi saw memberitakan kabar kematian Raja Najasyi di hari kewafatannya, lalu beliau bersama para sahabatnya keluar ke tempat shalat, membariskan sahabatnya dan bertakbir sebanyak empat kali (shalat Ghaib)." (Alawi Abbas al-Maliki, Hasan Sulaiman an-Nuri, Ibânatul Ahkâm Syarhul Bûlugil Marâm, juz II, halaman 173).

3 dari 7 halaman

Setelah membahas dalil shahih mengerjakan shalat ghaib, selanjutnya muslim dan muslimah mengetahui syarat sah dan tata cara shalat ghaib. Adapun syarat sah shalat ghaib yang dilansir dari NU Online adalah sebagai berikut:

a. Jenazah Berada Jauh di Luar Daerah dari Jangkauan

Syarat sah pertama adalah jenazah berada jauh di luar daerah dari jangkauan atau di area yang dekat tetapi sulit dijangkau. Sebaliknya, apabila jenazah masih berada dekat dalam daerah walaupun jauh dan tidak sulit dijangkau, maka melakukan shalat ghaib hukumnya tidak sah. Begitu pula jika jenazah berada di batas daerah dan umat Islam berada dekat dengan tempat tersebut. Maka, melakukan shalat ghaib hukumnya tidak sah.

b. Mengetahui atau Menduga Kuat Jenazah Sudah Dimandikan

Syarat sah kedua yaitu mengetahui atau menduga kuat jenazah telah dimandikan. Apabila tidak, maka hukum mengerjakan shalat ghaib adalah tisk sah. Akan tetapi, jika menggantungkan shalat ghaib nya dengan sucinya jenazah tersebut atau telah dimandikan, maka hukum mengerjakan shalat ghaib adalah sah.

4 dari 7 halaman

Sebelum mengetahui tata cara shalat ghaib, hal pertama yang perlu diketahui yaitu bacaan niat shalat ghaib. Seperti ibadah shalat lainnya, niat menjadi salah satu rukun shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Adapun niat shalat ghaib yang bisa dilakukan untuk mendoakan orang meninggal di daerah lain adalah sebagai berikut:

a. Untuk Jenazah dengan Identitas


Jenazah Laki-Laki

- Sebagai Imam:


Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.Artinya:"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."

- Sebagai Makmum:


Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.Artinya:"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."

Jenazah Perempuan

- Sebagai Imam:


Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.Artinya:"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."

- Sebagai Makmum:


Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.Artinya:"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."

5 dari 7 halaman

- Sebagai Imam:
Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala.Artinya:"Saya niat sholat gaib sebagai imam atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."

- Sebagai Makmum:


Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala.Artinya:"Saya niat sholat gaib sebagai makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."

6 dari 7 halaman

Shalat ghaib dapat dilaksanakan dalam 1 rakaat dengan 4 takbir tanpa melakukan gerakan rukuk dan sujud. Masing-masing takbir juga memiliki bacaan tersendiri yang perlu untuk dihafalkan oleh umat Islam. Berikut adalah tata cara shalat ghaib sesuai syariat Islam:a. Membaca niatb. Berdiri bagi yang mampu, bagi yang tidak mampu boleh mengerjakan dengan cara sebisanyac. Takbiratul ihram pertama d. Membaca surat Al Fatihahe. Takbiratul ihram kedua f. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW

"Allohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina Ibrohim wa alaa sayyidina Ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina Ibrohim wa alaa ali sayyidina Ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid."

Artinya:Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.

Atau minimal membaca "Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad"

g. Takbiratul ihram ketiga

7 dari 7 halaman

- Untuk Jenazah Laki-Laki
"Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari."Artinya:"Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."

- Untuk Jenazah Perempuan


"Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari."Artinya:"Ya Allah, Ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."i. Takbiratul ihram terakhir atau keempatj. Disunahkan membaca doa untuk jenazah

- Untuk Jenazah Laki-Laki


"Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."

- Untuk Jenazah Perempuan


"Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."Artinya:"Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia, dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."k. Salam

[tan]