Tata cara penerimaan sakramen pengurapan orang sakit

SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

PENGALAMAN SAKIT

Setiap orang pasti pernah mengalami sakit, meskipun berbeda-beda sakit yang diderita. Setiap orang berbeda pula dalam menyikapi sakit yang dideritanya.

MENSIKAPI PENGALAMAN SAKIT

  1. Ada yang menyikapinya secara positif, seperti menyesali tindakan sebelumnya yang menyebabkan sakit, banyak doa, dan berserah diri kepada Tuhan.
  2. Namun, ada pula yang menyikapi secara negatif, seperti terus menerus mengeluh, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, merasa ditinggilkan sanak keluarga, dan takut meninggal

KEBUTUHAN ORANG SAKIT

Apapun sikap yang dimiliki oleh yang sakit, pada dasarnya mereka sangat membutuhkan dukungan dan motivasi dari orang lain untuk kesembuhannya.

SPOS

SPOS diberikan kepada

  1. orang beriman yang merasa mulai menghadapi bahaya maut karena sakitnya.
  2. Umat beriman yang lanjut usia
  3. Umat beriman yang menghadapi operasi besar . Sakramen Pengurapan Orang Sakit dapat diterima lebih dari satu kali
  4. SPOS diberikan Gereja kepada orang dalam keadaan bahaya kematian atau orang dalam kondisi sakit berat/parah
  5. Melalui SPOS, Tuhan ingin hadir dekat dengan si penderita sakit, melalui perantaraan pelayan Gereja.
  6. Tanda lahiriah yang meneguhkan itu diharapkan akan menumbuhkan/menguatkan iman si sakit.

TANDA LAHIRIAH SPOS

  1. Penumpangan tangan (tanda perlindungan, penghiburan dan penguatan)
  2. Pengurapan dengan minyak (tanda kedekatan yang meringankan, tanda Roh Kudus yang menyerupakan manusia dengan Kristus)

PEMBERIAN SPOS

Jika kondisi si sakit masih memungkinkan, sangat baik jika pemberian SPOS didahului dengan penerimaan Sakramen Tobat, dan jika memungkinkan, juga dapat dilanjutkan dengan penerimaan komuni

DASAR KITAB SUCI SPOS

  1. dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. Mrk 6:13
  2. “mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.“    Mrk 16:18
  3. Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.   Yak 5:15  Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.   Yak 5:16  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”  Yak. 5:14-16

ORANG YANG TERLIBAT DALAM SPOS

  1. Imam : pemimpin upacara yang menerimakan SPOS, yang tidak dapat diwakili oleh orang tak tertahbis.
  2. Si sakit: orang yang menderita sakit berat dan sudah dibaptis. Ia akan mendapat penghiburan dan kekuatan dari doa-doa Gereja serta rahmat Tuhan.
  3. Jemaat: keluarga si sakit beserta umat lingkungan setempat yang menjadi pendukung si sakit untuk menerima rahmat Tuhan

ANUGERAH/RAHMAT SPOS

  1. Si sakit mendapat kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati dalam mengatasi kesulitan karena sakitnya.
  2. Si sakit membarui iman dan harapan kepada Allah dan menguatkannya melawan godaan setan, godaan untuk berkecil hati, dan rasa takut akn kematian.
  3. Bantuan Tuhan membawa si sakit pada kesembuhan jiwa, tetapi juga menuju kesembuhan badan; kalau itu sesuai dengan kehendak Allah
  4. Jika ia berbuat dosa, maka dosanya akan diampuni

MAKNA SPOS

  1. Menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si penderita mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk  mengatasi kesulitan akibat sakitnya.
  2. Mengajak si sakit untuk mempersatukan    penderitaan yang dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus.
  3. Menganugerahkan rahmat Gerejani  keikutsertaan dalam penderitaan dan sengsara Kristus menyucikan dirinya.
  4. Menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa

TATA URUTAN PERAYAAN SPOS

  1. Jika kondisi si sakit masih memungkinkan,   sangat baik jika pemberian sakramen ini     didahului dengan penerimaan Sakramen     Tobat.
  2. Uskup/Imam meletakkan tangan ke atas orang sakit sambil berdoa bagi si penderita sakit, kemudian memberikan pengurapan dengan minyak.
  3. Jika memungkinkan juga dapat dilanjutkan dengan menerima komuni.
  1. Arti berteman: Berteman bisa kita artikan sebagai hubungan /relasi, yang terjadi antara dua orang atau lebih. Di dalam berteman, hubungan yang terjadi biasanya hanya sebatas membangun kedekatan, keakraban, mengerjakan tugas bersama, atau bermain bersama
  2. Manfaat Berteman : Sebagai mahluk social, kehadiran dan perhatian orang lain merupakan wahana untuk saling memperkembangkan diri. Hidup dalam persahabatan akan semakin memupuk persaudaraan kasih dan cinta serta rasa kepedulian. Dalam hal berteman, Paulus dalam suratnya kepada Jemaat filipi menasehatkan kepada kita : “ Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepntingan orang lain juga”(flp 2:4
  3. Bergembira Bersama Teman :Kita memiliki kecenderungan untuk senantiasa berusaha membuat hidup ini diwarnai dengan kegembiraan. Kehadiran kita dalam berteman sesungguhnya perlu mendukung ke arah terciptanya kegembiraan bersama bukan sebaliknya.
  4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Berteman: Ada beberapa fakor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam upaya kita dalam berteman antara lain sebagai berikut :
    1. Faktor penghambat
      • Sikap egois, acuh tak acuh, dan munafik.
      • Kurang peka akan kebutuan orang lain.
      • Pergaulan yang kurang luas, hanya pilih-pilih teman.
      • Kurang mendapatkan perhatian, sehingga tidak dapat memberi perhatian.
      • Kurang mengenal bagaimana seharusnya membangun hubungan berteman.
    2. Faktor pendukung
      • Tidak memntingkan diri – sendiri.
      • Memperhatikan kebutuhan orang lain.
      • Memiliki pergaulan luas, tidak pilih-pilih teman.
      • Memiliki sikap yang ramah, sopan, dan sumpel dalam pergaulan.
      • Ada kesediaan untuk memprhatikan orang lain.
      • Mendapatkan perhatian yang cukup dari keluarga & teman.
  5. Menjadi Teman Yang Baik: Kita harus menghargai, menghormati, dan peduli pada sesame, khususnya mereka yang lemah, kecil, miskin, dan tersingkir.


Page 2

DOA DENGAN PERANTARAAN 

BEATA MARIA INES TERESA ARIAS

Bapa, Mahakudus, yang memelihara dan melindungi Gereja,

Engkau telah memuliakan HambMu yang setia,

Madre Maria Ines Teresa

dari Sakramen Mahakudus, Pendiri Keluarga Inesian.

dia hidup dalam kesederhanaan dan kegembiraan,

dalam kontemplasi dan aksi,

dikobarkan oleh semangat misioner

untuk memperluas Kerajaan Kristus.

bantulah kami untuk mencontoh cinta kasih misionernya,

dan dengan perantaraannya,

semoga kami memperoleh rahmat yang hari ini kami mohon

dengan penuh iman kepadaMu.

Bapa Kami, ....

Salam Maria, ....

Kemuliaan ....