Sumber energi alternatif yang dapat digunakan antara lain

Energi Alternatif – Energi memegang peranan penting bagi setiap unsur kehidupan. Energi adalah kemampuan untuk bergerak atau melakukan sebuah perubahan agar kebutuhan hidup terpenuhi. Terutama dalam kehidupan modern, dimana hampir setiap aspek kehidupan membutuhkan energi agar berjalan dengan lancar.

Selama ini energi banyak dihasilkan dari bahan bakar fosil, baik itu menjadi energi listrik, energi gas, dan sebagainya. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya usia bumi, cadangan energi fosil dikhawatirkan akan semakin menipis dan menyebabkan kekurangan energi di masa mendatang.

Maka dari itu, wacana energi alternatif mulai berkembang beberapa tahun terakhir seiring dengan munculnya isu mengenai global warming. Berikut ini akan dijelaskan berbagai macam hal mengenai energi alternatif dan sumber-sumbernya.

Pengertian Energi Alternatif

Sebelum membahas mengenai manfaat dan sumber energi alternatif, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui pengertian atau definisi energi alami ini.

Energi alternatif adalah istilah yang digunakan untuk segala bahan atau sumber energi yang bisa digunakan untuk menggantikan fungsi dari energi fosil yang selama ini digunakan oleh manusia untuk berkehidupan.

Energi alami ini disebut-sebut mampu mengurangi kerusakan pada lingkungan dan lebih ramah lingkungan.

Sejarah

Istilah energi alternatif tidak bisa lepas dari kejadian pada tahun 1973. Saat itu, terjadi krisis minyak bumi global dan memunculkan inisiatif atau ide baru untuk mencari sumber energi yang renewable atau terbarukan.

Dalam artian lain, energi alternatif adalah energi yang dapat diperbarui. Sehingga krisis energi yang dikhawatirkan tidak akan terjadi.

Sejak saat itu, PBB membentuk UNFCCC atau United Nation Framework Convention on Climate Change sebagai upaya mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global. Hingga saat ini lembaga tersebut tetap konsisten menerapkan Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs) demi terwujudnya energi ramah lingkungan.

Pentingnya Energi Alternatif

Sebagian besar orang mungkin paham, bahwa selama ini energi yang digunakan manusia berasal dari minyak bumi. Inilah yang dinamakan dengan energi fosil, energi ini merupakan jenis energi yang tidak bisa diperbaharui.

Jika minyak bumi habis, maka akan musnah pula energi tersebut. Akibatnya, manusia tidak bisa lagi hidup dengan layak seperti semula.

Sumber energi alternatif yang dapat digunakan antara lain
Pixabay

Ditengah isu global warming dan energi fosil yang semakin langka, energi alternatif hadir sebagai penyelamat. Energi dari sumber alami ini dinilai mampu menggantikan fungsi dari energi fosil. Lebih menariknya lagi, energi ramah lingkungan ini dapat diperbaharui dan tersedia tanpa batas dari sumber alam.

Melalui manfaat alternatif energi lain, kehidupan manusia akan menjadi lebih nyaman dan tidak lagi bertopang pada energi fosil yang diprediksi habis di kemudian hari.

Inilah pentingnya energi terbarukan, sebuah teknologi baru yang lebih ramah lingkungan. Sekaligus memecahkan permasalahan energi fosil. Energi ini diharapkan mampu menggantikan minyak bumi di kemudian hari.

Tentunya dengan pengembangan teknologi yang semakin maju, kehadiran energi alternatif dinilai dapat mendukung dan memenuhi kebutuhan hidup manusia.

baca juga:  Hari Badak Sedunia - 22 September - Lindungi Dari Kepunahan!

Manfaat

Berdasarkan uraian diatas, berikut penjelasan mengenai peran energi alternatif, yaitu:

  • Energi alternatif dapat menjadi pengganti energi fosil yang saat ini menjadi sumber energi utama di bumi.
  • Energi alternatif memiliki manfaat untuk lingkungan, karena dinilai lebih ramah terhadap lingkungan dan mampu mencegah kerusakan lingkungan.
  • Energi alternatif sebagai solusi sumber energi bagi kehidupan manusia yang renewable atau dapat diperbaharui, sehingga isu-isu kelangkaan energi bisa dihapus dengan adanya energi terbarukan.

Syarat Energi Alternatif

Tidak semua energi yang diperoleh dari alam dinamakan dengan energi alternatif. Agar dapat dikatakan sebagai energi alternatif, ada beberapa syarat yang diperlukan dalam sebuah jenis energi. Berikut ini adalah beberapa syaratnya:

1. Tidak Berasal Dari Fosil

Karena energi alternatif dikembangan dengan tujuan untuk menggantikan energi fosil, tentu saja tidak boleh dari sumber fosil. Beberapa contoh energi fosil, antara lain batu bara, minyak bumi, dan semisalnya. Karena bahan-bahan dari alam tersebut tidak dapat diperbaharui.

2. Renewable (Terbarukan)

Syarat kedua energi alternatif adalah renewable atau bisa diperbarui. Sifat ini sangat berbeda dengan energi fosil, dimana energi fosil tidak terbarukan dan akan habis jika digunakan secara terus menerus.

3. Ramah Lingkungan

Tidak bisa dipungkiri, bahwa energi fosil telah mengakibatkan banyak sekali kerusakan lingkungan. Baik itu menyebabkan pencemaran air, pencemaran udara, atau pencemaran tanah, sehingga hal-hal semacam inilah yang dapat menyebabkan global warming. Oleh karena itu, syarat sebuah energi dikatakan sebagai energi alternatif adalah tidak merusak lingkungan atau lebih ramah lingkungan.

4. Dapat Diproduksi Secara Massal

Agar manfaat energi alternatif dapat dirasakan secara luas, tentu harus bisa diproduksi massal untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Sumber Energi Ramah Lingkungan

Terdapat banyak sekali sumber dan jenis energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan. Tentu keberadaan energi dari alam harus memenuhi syarat-syarat yang telah dijelaskan diatas.

Beberapa sumber dan jenis energi terbarukan adalah sebagai berikut:

1. Energi Matahari

Matahari merupakan sumber cahaya sekaligus sumber energi panas terbesar yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Matahari mampu memberikan energi panas yang bisa dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung.

Penggunaan energi matahari secara langsung telah dilakukan sejak dulu, misalnya untuk menjemur pakaian. Sementara itu, penggunaan energi matahari secara tidak langsung misalnya adalah mengubah panas matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan alat-alat tertentu, seperti panel surya (solar panel).

2. Energi Panas Bumi

Berbeda dengan panas matahari, energi panas bumi berasal dari dalam bumi, yaitu dari perut bumi. Energi panas bumi sebagian besar muncul akibat adanya aktivitas vulkanik.

Sumber energi panas bumi menghasilkan tiga sumber utama, antara lain panas, uap, dan bebatuan. Namun pemanfaatan energi panas bumi belum terlalu optimal dan masih dalam penelitian.

3. Energi Angin

Angin adalah sistem pergerakan udara yang terjadi secara alami. Keberadaan angin bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang tersedia di alam.

Penggunaan energi angin sudah cukup lama digunakan di bumi. Salah satu contohnya adalah kincir angin yang dimanfaatkan untuk penggerak pompa untuk irigasi. Atau kincir angin yang dimanfaatkan sebagai penghasil listrik tenaga angin.

4. Hydropower

Hydropower adalah energi alternatif yang dihasilkan dari kekuatan air. Pergerakan air dimanfaatkan untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik atau energi lainnya.

Contohnya adalah pengelolaan daerah aliran sungai dengan pembendungan untuk mengarahkan aliran sungai menuju turbin. Turbin tersebut akan berputar karena kekuatan air, sehingga menghasilkan energi listrik tenaga air.

5. Biomassa

Energi alternatif lainnya adalah biomassa. Energi ini dihasilkan dari massa kotoran hewan dan juga tumbuhan. Energi biomassa juga dapat langsung dimanfaatkan, misalnya kayu untuk bahan bakar.

6. Biofuel

Biofuel merupakan salah satu sumber energi alami yang berasal dari bahan-bahan nabati. Terdapat beberapa jenis tanaman yang bisa menghasilkan energi alami, misalnya tanaman jarak yang diproduksi menjadi bahan bakar nabati.

Beberapa hasil olahan biofuel adalah biodiesel dan bioetanol. Keduanya bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kendaraan bermotor atau mesin produksi.

7. Tidal

Tidal merupakan jenis energi alternatif yang berasal dari pasang surutnya air laut. Energi tidal mungkin belum sepenuhnya dikenal. Namun energi tidal memiliki beberapa keunggulan, seperti pasang surut air laut yang mudah diprediksi, hemat ruang, dan juga tidak membutuhkan teknologi yang rumit untukmemanfaatkannya.

Akan tetapi, penggunaan energi tidal perlu diperhatikan lebih lanjut, karena arus air laut dan menjadi penyebab korosi menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.

8. Gelombang Laut

Gelombang laut berbeda dengan tidal. Gelombang laut yang dimaksud adalah ombak laut yang bisa dikonversi menjadi energi listrik.

Cara kerjanya mirip dengan hydropower, yaitu ombak laut akan dikumpulkan dan diarahkan untuk memutar turbin, kemudian putaran turbin akan menghasilkan energi listrik.

9. Biodiesel

Biodesel sudah cukup lama dikenal, khususnya di negara-negara maju. Bahkan sudah ada beberapa negara yang mulai menggunakan biodesel sebagai bahan bakar utama.

Tujuannya adalah agar tidak tergantung terus dengan energi fosil. Biodesel diperoleh dari lemak binatang dan tumbuhan, sehingga sangat ramah lingkungan dan renewable.

10. Etanol

Etanol adalah etil alkohol, merupakan salah satu sumber energi alami yang berasal dari proses fermentasi tumbuhan tertentu. Proses fermentasi ini menghasilkan alkohol dari jenis etil alkohol yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Salah satu negara pengguna etanol sebagai sumber energi adalah Brazil.

11. Metanol

Metanol adalah metil alkohol, yaitu salah satu alkohol yang berasal dari kayu. Metanol dapat digunakan untuk bahan bakar atau campuran bahan bakar. Namun metanol dapat menyebabkan korosi pada benda-benda metal.

12. Piezoelektrik

Sumber energi alternatif lain adalah piezoelektrik. Sumber energi yang satu ini memanfaatkan energi mekanik menjadi energi listrik. Dimana pergerakan-pergerakan yang terjadi pada sebuah area akan dikonversi menjadi listrik.

Misalnya yang terdapat pada stasiun kereta api di Jepang, dimana pergerakan yang ada di atas lantai stasiun akan dikonversi menjadi energi listrik untuk keperluan daerah sekitar.

13. Nuklir

Energi nuklir adalah energi yang berasal dari bahan-bahan radioaktif. Nuklir dapat mengasilkan energi sangat besar, salah satunya ialah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

Namun, pemanfaatan energi nuklir juga dapat berdampak pada kesehatan lingkungan dan manusia, misalnya dapat menyebabkan penyakit dan cacat, serta kematian jika terjadi radiasi atau kebocoran pada reaktor nuklir.

14. Gas Alam

Gas alam merupakan jenis energi alternatif yang berasal dari berbagai komposisi campuran hidrokarbon. Gas alam ini dapat diolah menjadi bahan bakar yang dikenal dengan istilah elpiji. Gas alam ini bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga gas maupun penggerak mesin-mesin pabrik.

15. Hidrogen

Hidrogen merupakan sebuah energi alternatif yang bisa menjadi pengganti bahan bakar minyak. Hidrogen diklaim tidak menghasilkan polusi sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, hidrogen juga merupakan sumber terbarukan karena bersumber dari air.

Energi Alternatif Dalam Transportasi

Salah satu bidang industri yang berkaitan erat dengan energi adalah transportasi. Transportasi merupakan sebuah sistem mobilisasi yang dibutuhkan manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Saat ini, bidang transportasi memegang peranan besar dalam penggunaan energi. Sebab, bahan bakar utama yang diperlukan alat-alat transportasi adalah energi fosil dari minyak bumi.

Sumber energi alternatif yang dapat digunakan antara lain
Pixabay

Akan tetapi, seiring berkembangnya waktu dan penelitian yang ada, keberadaan energi alternatif dalam bidang transportasi semakin terlihat. Mulai bermunculan alternatif energi lain, selain energi fosil yang bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk menunjang kegiatan sehari-hari.

Mulai dari penciptaan alat transportasi listrik, mobil listrik, motor listrik, dan sebagainya. Adanya alat transportasi berbasis listrik ini, menjadikan kebutuhan akan bahan bakar minyak bisa dikurangi.

Selain itu, saat ini juga sudah banyak alternatif bahan bakar yang lebih renewable dan bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar alat transportasi. Salah satunya adalah biofuel yang sudah dijelaskan diatas. Manfaat energi alternatif semacam ini sangat membantu untuk mengurangi kebutuhan akan bahan bakar minyak fosil.

Brazil merupakan salah satu contoh negara yang mulai beralih dari bahan bakar fosil ke biofuel. Negara ini memanfaatkan biofuel untuk bahan bakar kendaraan bermotor.

Dampak Penggunaan Energi Alternatif

Bagaimana pun juga, setiap hal tentu memiliki dampak tersendiri. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai dampak positif dan negatif penggunaan energi alternatif.

a. Dampak Positif

Dampak positif tentu dirasakan ketika menggunakan energi dari alam ini. Mulai dari fungsinya yang bisa memecahkan permasalahan penggunaan energi fosil, hingga manfaat energi yang ramah lingkungan.

Peran energi alami juga dapat dirasakan secara terus menerus. Selain itu, energi terbarukan ini akan memberikan referensi baru terhadap kekuatan alam yang bisa dimanfaatkan secara bijak oleh manusia, sehingga manusia dan alam dapat hidup berdampingan.

b. Dampak Negatif

Walau demikian energi alternatif tetap memiliki beberapa dampak negatif. Misalnya, memerlukan teknologi baru yang benar-benar baik untuk dapat mengubang energi alam agar bisa dimanfaatkan.

Misalnua, umtuk mengubah energi angin menjadi listrik, dibutuhkan lahan yang luas untuk membangun kincir angin. Selain itu dibutuhkan juga penelitian yang cukup panjang untuk bisa menghasilkan sebuah terobosan baru di bidang energi.

Meski disebut-sebut sebagai energi yang ramah terhadap lingkungan, tidak dipungkiri bahwa energi alternatif sedikit banyak akan mempengaruhi lingkungan dan habitat makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan.

Burung-burung yang terbang tidak akan bebas karena berhadapan dengan kincir angin, atau ikan-ikan yang harus mencari jalan lain agar tidak ikut terjun ke turbin, atau kerusakan tanah karena pembangunan bendungan atau area kincir angin, dan semisalnya.

Aspek ekonomi pun menjadi pertimbangan mengapa belum banyak negara yang memanfaatkan energi alternatif ini secara massal. Karena tentu saja, teknologi baru akan membutuhkan biaya yang mahal untuk dikembangkan.

Terlebih untuk negara berkembang yang masyarakatnya belum menyadari akan pentingnya kelestarian lingkungan. Belum lagi jika teknologi tersebut ternyata kurang cocok untuk dikembangkan di suatu daerah. Maka akan dibutuhkan proses pengembangan teknologi lagi yang lebih mumpuni dan hal ini harus melewati proses yang cukup panjang.