Sifat wajib Allah yang artinya Maha Esa adalah

Merupakan kewajiban seorang muslim untuk mendalami ilmu tauhid yang akan membuat kecintaan kepada Allah SWT semakin besar. Dan jika diterapkan sejak dini kepada anak, hal tersebut juga akan terus diingatnya hingga dewasa bahkan sampai akhir hayatnya.

Salah satu investasi keimanan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah mengenalkan sifat wajib Allah SWT kepada anak. Sifat Wajib adalah sifat yang dimiliki oleh Allah SWT yang maha sempurna. Dengan mempelajarinya, diharapkan keimanan seseorang akan lebih bertambah.

Dalam mengenalkan dan mengajarkan anak untuk mengetahui sifat wajib Allah, Moms melakukannya sambil bermain. Misalkan menggunakan flash card dan bermain game memori, atau mencocokkan sifat wajib Allah kepada artinya.

Selain dapat mengenal sifat wajib Allah, Si Kecil juga akan mendapatkan banyak manfaat lain dari bermain yang tentu saja menyenangkan. Sains mendukung manfaat bermain yang akan dirasakan oleh anak saat terbiasa melakukannya.

Saat bermain, hal tersebut memiliki efek positif pada otak dan kemampuan anak untuk belajar, dilansir Parenting Science. Faktanya, bermain dapat berfungsi sebagai mode pembelajaran yang efektif dan akan terasa lebih menyenangkan dan tidak terasa sebagai aktivitas belajar yang monoton.

Baca Juga: 6 Manfaat Gerakan Shalat untuk Kesehatan, Masya Allah!

Sifat Wajib Allah

Sifat wajib Allah yang artinya Maha Esa adalah

Foto: Orami Photo Stock

ADVERTISEMENT

Sifat wajib Allah yang artinya Maha Esa adalah

Inilah 20 sifat wajib Allah yang bisa dikenalkan kepada Si Keci:

1. Wujud (Ada)

Sifat wajib Allah SWT yang pertama adalah ‘wujud’ yang artinya ‘ada’. Maksudnya, Allah adalah zat yang pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala. Bukti bahwa Allah SWT itu ada adalah terciptanya alam semesta dan seisinya.

Allah SWT berfirman: “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” (QS As-Sajadah: 4).

2. Qidam (Awal)

Qidam memiliki arti terdahulu. Maksudnya, Allah SWT adalah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT. Allah SWT tidak diciptakan karena menjadi zat pertama yang mengawali semua hal.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Alquran: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Hadid: 3).

3. Baqa’ (Kekal)

Sifat wajib Allah yang selanjutnya adalah ‘Baqa’’ yang artinya kekal. Allah itu Maha kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT.

Sebagaimana disampaikan oleh Allah SWT: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan.” (QS Al-Qasas: 88).

4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan Makhluk Ciptaannya)

Karena Allah SWT adalah yang penciptakan, maka Allah SWT sudah pasti jauh berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaanya. Tidak ada satupun yang mampu sebanding denganNya dan mampu menyerupai keagunganNya.

Hal ini dijelaskan dalam Alquran: “Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat.” (QS Asy-Syura: 11).

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)

Qiyamuhu Binafsihi menjadi sifat wajib Allah selanjutnya. Memiliki arti ‘berdiri sendiri’, sesungguhnya Allah SWT Ta’ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan bentuan karena Allah SWT adalah sang pencipta.

Alquran menjelaskan: “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS Al-Ankabut: 6).

6. Wahdaniyah (Tunggal)

Maksudnya, Allah-lah satu-satunya tuhan pencipta alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran: “Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa.” (QS Al-Anbiya: 22).

Baca Juga: 5 Kegiatan Ini Bisa Membantu Anak Mengenal Aksara

7. Qudrat (Berkuasa)

Sebagai pencipta, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya. Seperti tertera dalam Alquran: “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah: 20).

8. Iradat (Berkehendak)

ADVERTISEMENT

Sifat wajib Allah yang artinya Maha Esa adalah

Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun pasti terjadi atas kehendak Allah SWT. Penjelasan dalam Alquran yakni: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’, maka terjadilah.” (QS Yasiin: 82).

9. ‘ilmun (Mengetahui)

Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS Qaf : 16).

10. Hayat (Hidup)

Allah Maha Hidup, tidak akan pernah binasa ataupun musnah. Dia kekal selamanya. “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS Al-Furqon: 58).

11. Sama’ (Mendengar)

Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya, tidak ada yang akan terlewat oleh-Nya. “Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Maidah: 76).

12. Basar (Melihat)

Termasuk dalam sifat wajib Allah, semua yang ada di dunia ini tidak luput dari pengelihatan Allah SWT karena pengelihatan-Nya tidak memiliki batasan. Allah SWT bisa melihat apapun, kapanpun di mana pun lebih dari yang manusia fikirkan. “Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hujurat: 18).

13. Qalam (Berfirman)

Melalui firman-Nya, Allah SWT memberikan tugas kepada nabi dan rasulnya untuk menyebarkan Qalam-Nya sebagai pegangan umat manusia. “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.” (QS Al-A’raf: 143).

14. Qadiran (Berkuasa)

Mengenai sifat wajib Allah ini telah dijelaskan dalam Alquran: “Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al – Baqarah: 20).

Baca Juga: 8 Inspirasi Nama Bayi Laki-laki dari Nama Nabi dan Rasul

15. Muridan (Berkehendak)

Apabila Allah sudah menakdirkan sesuatu, maka tidak ada yang dapat menolak kehendak-Nya. “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS Hud: 107).

16. Aliman (Mengetahui)

Sebagai sifat wajib Allah, artinya Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa disembunyikan, bahkan hanya sebesar debu pun, baik tindakan baik atau buruk. “Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu…” (QS An-Nisa: 176).

17. Hayyan (Hidup)

Allah SWT selalu hidup dan dapat mengawasi hamba-hambaNya karena tidak pernah tidur. “Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS Al-Furqon: 58).

18. Sami’an (Mendengar)

Allah memiliki sifat wajib Sami’an yang berarti mendengar. Tidak ada yang terlewatkan bagi Allah dan tidak ada pula yang melampui pendengaranNya. Gemericik angin hingga desiran di dalam hati seseorang pun Allah SWT mengetahuinya.

19. Bashiran (Melihat)

Bashiran juga memiliki arti melihat. Allah selalu melihat dan mengawasi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, sudah semestinya umat Islam selalu berbuat kebaikan dan merasa diri selalu diperhatikan oleh Allah.

20. Mutakalliman (Berfirman atau Berkata-kata)

Mutakalliman juga berarti berkata-kata. Allah berfirman lewat kitab-kitab suci yang diturunkan dan disampaikan oleh para nabi dan rasul. Semua yang datang dari Allah SWT adalah benar adanya dan semua manusia harus tunduk pada perintahnya.

Mengenalkan sifat wajib Allah sejak dini akan bernilai pahala yang akan berlangsung seumur hidup anak. Moms juga bisa mengenalkannya sambi bernyanyi. Pasti ini akan lebih menyenangkan bukan!

tirto.id - Sifat-sifat Allah SWT secara umum menurut para ulama dibagi menjadi 3 bagian, salah satunya sifat-sifat wajib yang berjumlah 20.

Di antara bahasan tauhid dan akidah dalam Islam adalah mengimani Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya.

Secara umum, para ulama membagi sifat-sifat Allah SWT ke dalam tiga bagian, yaitu:

  1. Sifat-sifat wajib yang berjumlah dua puluh;
  2. Sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh, dan:
  3. Sifat yang jaiz (mumkin) ada satu. Keseluruhannya adalah 41 sifat.

Kendati demikian, sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan umat Islam mengenal dan memahami keagungan Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya.

Tidak terbatasnya sifat-sifat Allah SWT ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," (H.R. Ahmad).

Baca juga: 99 Asmaul Husna & Artinya: Makna Nama-Nama Baik Allah SWT

Sifat-Sifat Wajib Allah

Dalam uraian "Aqidah", Marzuki pengkaji agama Islam dan akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merangkum 20 sifat wajib Allah SWT sebagai berikut:

1. Wujud

Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud. Dalam bahasa Arab, wujud artinya "ada" yang maknanya bahwa Allah SWT merupakan zat yang ada, berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapa pun.

Sifat ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat 14, sebagai berikut:

“Sesungguhnya, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku," (QS. Ta-Ha [20]: 14).

2. Kidam

Kidam berasal dari bahasa Arab yang artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah SWT merupakan Sang Pencipta yang ada terlebih dahulu dari yang diciptakannya.

Dalilnya adalah firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 3:

“Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu," (QS. Al-Hadid [57]: 3).

3. Baka

Baka artinya adalah kekal. Maksudnya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan punah atau binasa. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Qasas ayat 88:

“ … segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan," (QS. Al-Qasas [28]: 88).

4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi

Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya, maka Allah pasti berbeda dengan apa pun yang Dia ciptakan.

Dalam bahasa Arab, mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan sesuatu yang baru (makhluk ciptaan-Nya). Allah juga mustahil membutuhkan bantuan untuk menciptakan hal tersebut.

Hal tersebut dijelaskan dalam Alqur’an berikut ini:

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat," (QS. Asy- Syura [42]: 11).

5. Qiyamuhu Binafsihi

Allah SWT berdiri sendiri, Dia tidak bergantung kepada siapapun, serta mustahil membutuhkan bantuan dari yang lain.

“ … sungguh Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam," (QS. Al-’Ankabut [29]: 6).

6. Wahdaniah

Sifat wajib Allah SWT yang lain adalah wahdaniah atau esa atau tunggal. Hamba-Nya mesti mengimani bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang artinya Dia adalah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta.

“Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa," (QS. Al-Ikhlas (112): 1).

7. Qudrah

Qudrah berarti bahwa Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas apa pun dan tidak ada satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya. Mustahil bagi Allah SWT tidak memiliki kuasa.

“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah [2]: 20)

8. Iradat

Iradat berasal dari bahasa Arab yang artinya berhendak. Maksudnya, setiap hal yang ada di alam semesta ini berjalan atas kehendak Allah SWT.

Mustahil bagi Allah SWT melakukan sesuatu atas suatu paksaan. Apabila Dia berkehendak, maka tidak ada yang bisa mencegah-Nya.

Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 107:

“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia Kehendaki," (QS. Hud (11): 107).

9. Ilmu

Ilmu artinya pengetahuan. Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang gaib maupun yang nyata.

Bahkan, Allah SWT mengetahui apa yang terbayang, terbetik, dan terlintas di benak manusia.

“Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu," (QS. An-Nisa [4]: 176).

10. Hayat

Hayat artinya hidup. Allah SWT adalah zat Yang Maha hidup. Dia tidak akan binasa, sebab Dia kekal selamanya.

“Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya … " (QS. Al-Furqan [25]: 58).

11. Sama’

Sama' artinya bahwa Allah SWT Maha Mendengar. Dia mendengar setiap hal yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Mustahil Allah SWT tuli dan tidak mengetahui.

“Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah [2]: 256).

12. Basar

Salah satu sifat wajib Allah SWT adalah basar, yang artinya bahwa tidak ada yang Maha Melihat selain Allah. Segala yang ada di dunia tidak luput dari penglihatan-Nya.

“ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hujurat [49]: 18).

13. Kalam

Kalam berarti bahwa Allah SWT maha berfirman melalui wahyu yang tertera dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia.

Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 143:

“Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya … " (QS. Al-A’raf [7]: 143).

14. Qadiran

Sifat qadiran ini mirip dengan qudrah. Artinya, segala hal di alam semesta berada dalam kekuasaan Allah SWT. Dalilnya adalah sebagai berikut:

“ … sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu," (QS. Al-Baqarah [2]: 20)

15. Muridan

Selain Maha Berkehendak, Allah SWT juga memiliki sifat Maha Menghendaki. Sifat muridan ini menyatu dengan sifat iradat sebelumnya.

“…sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki," (QS. Hud [11]: 107)

16. Aliman

Mirip dengan sifat ilmu, Allah SWT juga bersifat aliman. Artinya, Dia Maha Mengetahui, artinya Dia mengetahui segala hal dan pengetahuannya tak terbatas apa pun.

“ … dan Allah maha mengetahui segala sesuatu," (QS. An-Nisa [4]: 176)

17. Hayyan

Hayyan artinya adalah zat Yang Maha Hidup. Sifat ini menyatu dengan sifat hayat yang disebutkan sebelumnya

18. Sami’an

Sami'an artinya bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Mendengar, maka mustahil bagi-Nya sebagai zat yang tuli. Sifat ini menyatu dengan sifat sama' yang disebutkan sebelumnya.

Rujukannya adalah firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 256:

“Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah [2]: 256).

19. Basiran

Basiran artinya bahwa Allah SWT bersifat Maha Melihat, mustahil bagi-Nya untuk tidak melihat atau buta atas segala hal. Sifat ini menyatu dengan sifat basar sebagaimana disebutkan sebelumnya.

“ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hujurat [49]: 18).

20. Mutakalliman

Dalam bahasa Arab, mutakalliman artinya berfirman atau berkata-kata. Maksudnya, Allah SWT adalah zat Maha Berkata dan mustahil baginya untuk bisu.

Rujukannya adalah firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 164:

“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung," (QS. An-Nisa [4]: 164).

Baca juga: Arti 99 Asmaul Husna dan Mengapa Perlu Menghapalnya?

Pengelompokan Sifat-sifat Wajib Allah SWT

Dilansir dari NU Online, sifat-sifat wajib Allah SWT yang berjumlah 20 di atas, oleh para ulama, dikelompokkan menjadi empat klasifikasi, sebagai berikut:

1. Sifat Nafsiah

Sifat nafsiah adalah sifat yang dikelompokkan sesuai dengan Dzat Allah SWT itu sendiri. Sifat nafsiah ini terdiri dari satu sifat yaitu wujud.

2. Sifat Salbiyah

Sifat salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya. Sifat ini menafikan sifat mustahil, serta sifat yang tidak sesuai, dan tidak layak dengan kesempurnaan Allah SWT.

Sesuai pengelompokannya, sifat salbiyah Allah SWT ini ada lima, yaitu: kidam, baka, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniah.

3. Sifat Ma’ani

Sifat ma'ani adalah sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu: qudrah, iradat, ilmu, hayat, sama', basar, dan kalam.

4. Sifat Maknawi

Jika ada sifat ma'ani, maka lazimnya ada sifat maknawi. Sifat-sifat ini tidak dapat berdiri sendiri, karena harus menyertai yang disifati.

Sebagai misal, Allah SWT memiliki basar (penglihatan), maka ia adalah basiran (Maha Melihat). Dia memiliki ilmu (pengetahuan) tak terbatas, maka Dia adalah aliman [Maha Mengetahui), dan seterusnya.

Sifat-sifat Allah SWT yang maknawi adalah qadirun, aliman, muridan, hayyan, sami'an, basiran, dan mutakalliman.

Baca juga:

  • Arti Asmaul Husna Al-Alim & As-Sami' dan Konsekuensi Keimanannya
  • Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus: Makna serta Teladannya

Baca juga artikel terkait SIFAT ALLAH atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates