Servis yang bisa memaksa lawan untuk bertahan adalah Servis

13 setipis mungkin melewati net secara sejajar dengan lantai. Arah tujuan pukulan itu ditempatkan di titik-titik perpotongan antara garis belakang dengan garis tengah lapangan Tohar, 1992:42. 4 Servis Kedut Servis kedut disini adalah pukulan yang dilakukan dengan cara cambukan. Gerakan dalam melakukan pukulan adalah sama dengan cara melakukan servis biasa, tetapi setelah terjadi persentuhan raket dengan shuttlecock impact, secara mendadak pukulan itu dicambuk atau dikedutkan Tohar, 1992:45. Namun biasanya servis digabung ke dalam jenis atau bentuk service forehand dan service backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaannya sesuai dengan situasi permainan lapangan. 1. Service Forehand a Short Service Forehand Tujuan short service forehand ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan serta memaksa lawan berada dalam posisi bertahan. Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. Shuttlecock harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek. Pada saat perkenaan dengan kepala daun raket dan shuttlecock, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari tenaga dari pergelangan tangan, dan perhatian peralihan titik berat badan. Cara latihannya adalah dengan memukul sejumlah shuttlecock dan dilakukan secara berulang-ulang. 14 b Long Service Forehand Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal. Shuttlecock harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar shuttlecock melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lawan. Ketika memukul shuttlecock, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai. Perhatikan gerakan ayunan raket, ke belakang, ke depan, dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti peralihan titik berat badan dari kaki belakang ke kaki depan yang harus berkelanjutan continue dan harmoni. Tahap persiapan long service forehand adalah pegang raket dengan pegangan shakehand, kaki diregangkan selebar bahu dengan satu di depan. Kemudian ke tahap pelaksanaan yaitu berat badan dipindahkan ke depan, tangan diayunkan dari belakang ke depan dan sentakkan pergelangan tangan, lakukan kontak pada ketinggian lutut, shuttlecock akan melambung tinggi dan jauh digaris kotak belakang Tony Grice, 1996:26. 2. Backhand Service Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya shuttlecock sedekat mungkin dengan garis serang lawan dan shuttlecock sedapat mungkin melayang relatif dekat di atas net. Oleh karena itu jenis servis ini sering digunakan dalam permainan ganda. 15 Sikap berdiri dengan kaki kanan di depan kaki kiri, ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini titik berat badan berada di kedua kaki. Ayunan raket relatif pendek, sehingga shuttlecock hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan ke kaki depan, dengan irama kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan yang berlebihan karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan. Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga dapat mengarahkan shuttlecock pada sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan Arlina, 2015, dari http:www.kabarsport.com201512tips-cara-melakukan-servis- bulutangkis.html, 15 Januari 2016.

3. Hakikat Metode

Metode menurut Winarno 1994 adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Pasaribu dan Simanungkalit 1982 mengatakan bahwa metode adalah cara yang sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan. Lebih lanjut Suparman 1987 menyatakan bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk menyajikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa metode adalah suatu cara yang digunakan untuk memudahkan penyampaian materi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 16

4. Hakikat Latihan

Ada beberapa definisi yang diberikan para ahli dalam olahraga tentang makna dari latihan. Latihan sangat penting dalam meningkatkan prestasi siswa dalam setiap cabang olahraga. Latihan juga sangat penting dilakukan dalam membantu peningkatan kemampuan melakukan aktifitas olahraga. Bompa 1994: 5 menjelaskan, latihan adalah suatu aktivitas olahraga yang dilakukan secara sistematis dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif dan individual mengarah kepada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Djoko Pekik Irianto, dkk 2009: 1 menyebutkan, latihan adalah proses sistematis untuk menyempurnakan kualitas kinerja atlet berupa: kebugaran, keterampilan, dan kapasitas energi. Sasaran latihan meliputi 1 perkembangan fisik multilateral, 2 perkembangan fisik khusus cabang olahraga, 3 faktor teknik, 4 faktor taktik, 5 aspek psikologis, 6 faktor kesehatan, dan 5 pencegahan cedera. Selanjutnya menurut Harsono Marino, 2010: 36 latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Sistematis berarti bahwa pelatihan dilaksanakan secara teratur, berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metode, berkesinambungan dari yang sederhana ke yang lebih komplek. Berulang-ulang berarti bahwa gerakan yang dipelajari harus dilatih secara berulangkali mungkin berpuluh atau beratus kali agar gerakan yang 17 semula sukar dilakukan dan koordinasi gerakan yang masih kaku menjadi semakin mudah, otomatis dan reflektif pelaksanaannya, agar pola koordinasi gerak menjadi semakin halus sehingga semakin menghemat energi efisien. Beban kian hari kian bertambah berarti secara berkala beban latihan harus ditingkatkan manakala sudah tiba saatnya untuk ditingkatkan. Kalau beban latihan tidak pernah bertambah prestasipun tidak akan meningkat. Latihan dalam memberikan tekanan fisik yang teratur, sistematis dan berkesinambungan sedemikian sehingga dapat meningkatkan kemampuan di dalam melakukan kerja teratur akan meningkatkan kemampuan fisik secara nyata, tetapi tidak demikian jika pelaksanaannya tidak terprogram Fox, 1993: 68. Kemudian menurut Mufidatul 2013: 8 latihan adalah proses sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang- ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya. Selanjutnya latihan menurut Harsono 1988 adalah suatu proses yang sistematis dari suatu kegiatan berlatih atau melakukan suatu kerja, yang pada pelaksanaanya dilakukan secara berulang-ulang dan kian hari kian bertambah beban latihan atau pekerjannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan adalah kegiatan yang direncanakan guna menjadikan kebugaran pada diri seseorang dan dapat mempersiapkan siswa baik dari segi penampilan, kondisi fisik, maupun teknik untuk menghadapi pertandingan. 18

5. Hakikat Ekstrakurikuler Bulutangkis

Menurut Saputra 1998: 6, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa, yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati 1993: 34 ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka baik dilaksanakan di sekolah maupun dilaksanakan di luar sekolah dengan maksud untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi. Dalam Depdiknas yang dikutip dari Tri Ani Hastuti 2008: 63, ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan progam sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, berupa kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan progam kurikuler. Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler bulutangkis merupakan pelajaran tambahan yang diadakan oleh sekolah dan dilakukan di luar jam sekolah yang mempunyai nilai positif bagi peserta didik agar dapat menambah pengetahuan atau prestasi dari bakat bermain bulutangkis yang telah dimiliki oleh peserta didik.

6. Karakteristik Siswa SMP

Siswa SMP IT Lukman Al Hakim Internasional tergolong pada usia remaja awal. Menurut Sri Rumini 1995: 37, “remaja

Marini Puji Hartini | 070112907 27 3. Dari depan ke belakang dan sebaliknya.

3. Servis

Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik. Namun, banyak pelatih juga pemain tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Oleh karena itu, sikap tersebut merupakan kekeliruan besar. Dapat diketahui bahwa angkapoint dalam permainan bulutangkis tidak akan tercipta, apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar. Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.

a. Servis Forehand

 Servis Forehand Pendek - Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. - Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. - Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek. Gambar 2.8 Servis Forehand Marini Puji Hartini | 070112907 28 - Pada saat perkenaan dengan kepala daun raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat - Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang- ulang.  Servis Forehand Tinggi - Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal. - Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan. - Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai. - Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis. - Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok. - Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.

b. Servis Backhand

Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring net. Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda. 1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi. 2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan. Marini Puji Hartini | 0701 3. Sebelum melakukan se mengarahkan kok ke sa 4. Biasakan berlatih den mengenal rasa bosan, dengan utuh dan baikse Selain itu, perlu dipe melakukan servis yang salah da  Servis yang Salah: a. Pada saat memukul bol raket. b. Titik perkenaan kok, ke c. Posisi kaki menginjak ga d. Kaki kiri melakukan la e. Kaki kanan melangkah f. Rangkaian mengayun r g. Penerima servis berger  Servis yang Benar: 1. Pada saat memukul, tin 2. Perkanaan kok harus be 3. Kaki kiri statis. 4. Kaki hanya bergeser, te 5. Rangkaian mengayun r GEDUNG OLAH RAGA BULUTANGK 70112907 servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri law sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan. dengan jumlah kok yang banyak dan berul n, sampai dapat menguasai gerakan dan ketr ksempurna. diperhatikan adanya peraturan servis. Berikut h dan benar. bola, kepala daun raket lebih tinggi atau se kok, kepala daun raket lebih tinggi dari pinggang. k garis tengah atau depan. langkah. kah sebelum kok dipukul. un raket dan memukul kok tidak boleh terputus. erak sebelum kok servis dipukul. nggi kepala daun raket harus berada dibawa us berada di bawah pinggang. , tetapi tidak lepas dari tanah. un raket, harus dalam satu rangkaian. Gambar 2.9 Servis Backhand 29 awan, sehingga dapat berulang-ulang tanpa ketrampilan servis ini kut aturan bagaimana sejajar dengan grip ng. wah pegangan raket. Marini Puji Hartini | 070112907 30 6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

4. Pengembalian Servis

Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga lawan terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya. 1. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik pukulan pendek drop pendek ke sudut depan lapangan lawan. 2. Hindari melakukan smash keras, tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smash dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan. 3. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.  Underhand Pukulan dari Bawah Jenis pukulan ini dominant digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya teknik dasar pukulan dari atas kepala, untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok. Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk. Gambar 2.10 Cara Servis yang Benar Marini Puji Hartini | 070112907 31 Pada saat memukul kok, gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau kok. Jangan sampai gerak langkah terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya. Fungsi pukulan dasar ini antara lain: - Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan. - Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan lawan. - Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand. Cara berlatih yang efektif untuk menguasai teknik dasar ini, adalah menciptakan suasana berlatih bersama tim dengan memukul kok yang diarahkan relatif jauh dari jangkauan. Berlatihlah dengan tekun dan selalu mengevaluasi sendiri kesalahan yang dilakukan, agar tidak diulangi lagi. Ada dua jenis pukulan underhand: 1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang. 2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand . 2. Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok. 3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus. Gambar 2.11 Underhand Marini Puji Hartini | 070112907 32 4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar. 5. Posisi akhir raket sesuai arah bola.  Cara Latihan Untuk tahap pemula, umpan dengan lemparkan banyak bola. Untuk koordinasi pukul bola sambil melangkah kaki kanan.

5. Overhead ClearLob

Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smash dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan. Ada dua jenis overhead lob: 1. Deep lobClear, bolanya tinggi ke belakang. 2. Attacking lobClear, bolanya tidak terlalu tinggi.  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu. 2. Posisi badan menyamping vertikal dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Gambar 2.12 Overhead ClearLob Marini Puji Hartini | 070112907 33 3. Posisi badan harus diupayakan selalu bera di belakang bola. 4. Bola dipukul seperti gerakan melempar. 5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan. 6. Lecutkan pergelangan raket saat kena bola.  Cara Latihan 1. Untuk para pemula yang baru belajar, sebaiknya pertama-tama latihan dengan cara mengumpan mereka dengan lemparan bola. Tujuannya supaya timing memukul bisa diperoleh. Untuk mempermudah, bisa digunakan hitungan 1. Posisi siap; 2. Ayunkan; 3. Pukul. 2. Untuk alat bantu guna membiasakan gerakan dan memperoleh timing memukul yang pas, gunakan gantungan kok yang bisa diatur ketinggiannya.  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Posisi preparation sama dengan overhead biasa. 2. Karena, biasanya bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau kok yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan. 3. Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki agak berjingkat, badan harus condong ke depan.

6. Round The Head ClearLobDropSmash

Round The Head ClearLobDropSmash Adalah bola overhead di atas yang dipukul di bagian belakang kepala samping telinga sebelah kiri. Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan teknik ini diperlukan ekstra kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang baik, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand. Marini Puji Hartini | 070112907 34

7. Smash

Smash yaitu pukulan overhead atas yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smash adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok cepat menuju lantai lapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis. Dalam praktek permainan, pukulan smash dapat dilakukan dalam sikap diamberdiri atau sambil loncat King Smash. Oleh karena itu pukulan smash dapat berbentuk: - Pukulan smash penuh - Pukulan smash potong - Pukulan smash backhand - Pukulan smash melingkar atas kepala Teknik pukulan smash tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat. 2. Perhatikan pegangan raket. 3. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok. 4. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok. Gambar 2.13 Smash Marini Puji Hartini | 070112907 35 5. Akhiri rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak lanjut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.

8. Dropshot Pukulan Potong

Dropshot Pukulan Potong adalah pukulan yang dilakukan seperti smash. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot pukulan potong yang baik adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda. Karakteristik pukulan potong ini adalah, kok senantiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini. Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smash. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini adalah menempatkan kok pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jaringnet, dengan variasi gerak tipu badan dan raket sebelum perkenaan raket dan kok, yang menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi atas datangnya kok secara mendadak.  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu. 2. Posisi badan menyamping vertikal dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Gambar 2.14 Dropshot Pukulan Potong Marini Puji Hartini | 070112907 36 3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang bola. 4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus. 5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian Iengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand. 6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola. Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok. 7. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok. 8. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil. 9. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.

9. Netting

Netting adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net. Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaringnet di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini. Pegang raket dengan jari-jari tangan ruas jari tangan, pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala daun raket sejajar dengan lantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Gambar 2.15 netting Marini Puji Hartini | 070112907 37  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net . 2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang. 3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin. 4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.  Cara Latihan 1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket. 2. Pelatih melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan pemain berusaha memukul kok itu. 3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian. 4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak. 5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.

10. Return Smash

Return smash adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik. Gambar 2.16 Return Smash Marini Puji Hartini | 070112907 38 Jenis-jenis pengembalian smash: 1. Pengembalian pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh. 2. Pengembalian drive mendatar, lebih banyak dilakukan pada permainan ganda. Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan. 3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah trampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat.  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Posisi siap stand, lihat keterangan dibagian footwork. 2. Untuk pengembalian dari forehand, apabila dekat bisa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tatapi apabila jauh, mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. 3. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan terlebih dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi, apabila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan.

11. Backhand Overhead

Pukulan ini bisa dikategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat. Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik. Gambar 2.17 Backhand Overhead Marini Puji Hartini | 070112907 39  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Lakukan posisi siap dengan posisi raket di tangan. 2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak bengkok. 3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket siku ke dekat ketiak dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan. 4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas no.3 bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.  Cara Latihan Latih dahulu gerakan tanpa bola. Untuk mempermudah bisa digunakan alat bantu, yaitu gantungkan kok setinggi seorang atlet.

12. Drive

Drive adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut ketrampilan grip, reflek yang cepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya.  Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Pegangan raket dengan satu gripcepat berpindah. 2. Selain kekuatan bahu, gunakan lecutan pergelangan pada saat bola dipukul. Gambar 2.18 Drive Marini Puji Hartini | 070112907 40  Cara Latihan 1. Gunakan raket yang lebih berat atau botol berisi pasir untuk melatih kekuatan pergelangan tangan. 2. Latih reflek pukulan drive kirikanan ke tembok.

13. Variasi StrokeTaktik Permainan

Setelah seorang atlet berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh tekni dasar basic stroke dengan baik maka selanjutnya dapat membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raketputaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand yang baik, selain melalukan netting bisa juga melakukan flick. Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game hitungan. Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikut adalah beberapa tips dan taktik permainan.  Tunggal Pada permainan tunggal, bisa dikatakan berada di atas angin apabila selalu bisa: 1. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola. 2. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola. 3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan. Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu lama maka diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.  Ganda Permainan ganda memiliki tuntutan yang agak berbeda dengan tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain ganda yang baik. Marini Puji Hartini | 070112907 41 Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan tunggal, tetapi seorang pemain tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain ganda yang baik. Karena permainan ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping menyapu adalah jenis pukulan yang wajlb dan harus dikuasi dengan trampil. Dalam permainan ganda ada filosofi yang berbunyi Siapa yang bisa menyerang lebih dahulu dia akan menang. Filosofi Ini rata-rata dipegang oleh setiap pemain ganda. Ini terlihat dalam karakter permainan ganda sekarang ini yang menganggap bahwa pertahanan yang baik adalah dengan menyerang. Selain itu ganda adalah permainan yang mengandalkan kerja sama. Pukulan harus dirancang, kemudian mematikan lawan dengan pukulan hasil kerja sama.

2.3.1 Istilah-istilah dalam Permainan Bulutangkis

1. Alley

Areal tempat bermain, bola dapat diperhitungkan masuk atau keluar dalam berbagai kesempatan dalam setiap permainan. Contohnya, side alley adalah areal permainan pada kedua sisi lapangan antara garis samping untuk tunggal dan garis samping untuk ganda.

2. Backhand

Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang tidak dominan.

3. Backhand grip

Cara memegang raket untuk memukul setiap pengembalian bola dari sisi yang tidak dominan. Dalam bulutangkis, pukulan ini biasanya dilakukan dengan grip handshake atau pistol, yang dipegang dengan ibu jari dominan pada posisi mengarah ke atas pada bagian atas sisi kiri pegangan raket.

4. Backswing

Bagian dari ayunan yang menggerakkan raket ke arah belakang sebagai persiapan untuk melakukan forward swing. Marini Puji Hartini | 070112907 42

5. Base

Titik di dekat bagian tengah lapangan yang harus menjadi target hampir dari semua pengembalian bola.

6. Baseline

Garis yang terdapat pada batas belakang lapangan.

7. Bird

Obyek yang dipukul dengan raket bulutangkis sebagai tanda bahwa rally dimulai. Sama juga dengan shuttle atau shuttlecock bola.

8. Carry

Pengembalian bola yang ditangkap dengan permukaan raket dan dilemparkan ke atas net . Pukulan ini kadang-kadang disebut dengan pukulan lemparan. Pukulan ini dianggap sah selama dilakukan dengan gerak lanjut dari pukulan normal dan bukannya pukulan ganda. Gambar 2.19 Backswing Gambar 2.20 Shuttlecock Marini Puji Hartini | 070112907 43

9. Cross Court

Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola menyilang melintasi lapangan.

10. Double hit

Terjadi jika bola dipukul dua kali secara berurutan pada pukulan yang sama dan merupakan suatu kesalahan fault pukulan ganda.

11. Doubles service court

Daerah tempat servis untuk servis ganda yang harus dilakukan. Kedua sisi lapangan bulutangkis memiliki lapangan servis kanan dan kiri untuk ganda. Kedua lapangan servis ganda tersebut dibatasi dengan garis servis pendek, garis tengah garis samping untuk ganda, dan garis servis belakang untuk ganda.

12. Drive

Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola dalam lintasan yang relatif datar, paralel, dengan lantai tapi dipukul cukup tinggi untuk melewati net. Gambar 2.21 Pukulan Carry Gambar 2.22 Pukulan Coss Court Marini Puji Hartini | 070112907 44

13. Drive serve

Servis keras dan cepat yang melintasi net dengan lintasan mendatar dan biasanya diarahkan pada bahu lawan yang tidak dominan. Servis ini lebih sering digunakan pada partai ganda. servis drive.

14. Drop shot

Pengembalian atau pukulan yang melintasi net dan jatuh ke arah lantai dipukul secara underhand atau overhead dari dekat net atau belakang lapangan pukulan drop.

15. Fault

Fault adalah pelanggaran peraturan.

16. Flick serve or flick return

Servis atau pengembalian yang cepat dan datar yang dimulai dengan pergelangan tangan yang melambungkan bola tinggi ke atas jauh di luar jangkauan lawan ke bagian tepi Gambar 2.23 Pukulan Drop Shot Gambar 2.24 Pukulan Fault Marini Puji Hartini | 070112907 45 lapangan lawan. Pukulan ini biasanya digunakan dalam partai ganda jika lawan secara konsisten memotong servis servis atau pengembalian flick.

17. Follow –through

Lanjutan dari pukulan setelah raket mengontak bola gerakan akhir.

18. Forehand

Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang dominan.

19. Forehand grip

Cara memegang raket untuk mengembalikan bola dari sisi yang dominan. Grip handshake atau pistol merupakan grip fore-hand yang paling umum dalam permainan bulutangkis.

20. Frontcourt

Kira-kira 11 kaki 3,35 meter dari lapangan pada kedua sisi net atau bagian tengah dari net. lapangan bagian depan.

21. Game

Pertandingan yang memiliki sasaran sejumlah angka tertentu.

22. Hairpin drop shot

Bentuk dari pukulan drop yang dimainkan dari dekat net dimana bola bergerak naik pada satu sisi net dan bergerak turun pada sisi lainnya sehingga membentuk lintasan yang tajam pukulan drop tajam. Gambar 2.25 Frontcourt Marini Puji Hartini | 070112907 46

23. Hands down

Mengacu pada pasangan atau yang kehilangan kesempatan menservis. One hand down berarti pemain pertama kehilangan servis. Two hands berarti kedua pemain kehilangan servis, mengindikasikan pergantian bola servis over. Servis awal pada permainan ganda dimulai dengan one hand down.

24. Inning

Giliran perorangan atau regu untuk melakukan servis atau mengembalikan servis dari salah satu sisi lapangan.

25. IBF

International Badminton Federation merupakan badan pemerintahan untuk permainan dan pertandingan bulutangkis dan seluruh dunia Federasi Bulutangkis Internsional.

26. Let

Suatu bentuk campur tangan sehingga angka terpaksa dimainkan kembali.

27. Love

Dalam penilaian, berarti kosong atau belum ada angka yang didapat.

28. Love-all

Kosong sama atau belum ada angka yang didapat.

29. Match

Pertandingan yang memiliki jumlah game tertentu. Untuk memenangkan match, biasanya harus memenangkan dua dari tiga permainangame. Gambar 2.26 Hairpin Drop Shot Marini Puji Hartini | 070112907 47

30. Match point

Angka yang memenangkan match.

31. Mixed doubles

Permainan yang dimainkan oleh pemain putra dan putri secara berpasangan ganda campuran.

32. Net shot

Setiap pengembalian bola yang mengenai net dan jatuh ke bagian lapangan lawan. Istilah ini juga dapat digunakan untuk setiap pukulan pengembalian drop yang dilakukan dari dekat net pukulan net.

33. Overhead

Setiap pukulan yang dilakukan di atas ketinggian kepala. Penempatan pengembalian untuk memukul titik tertentu pada lapangan lawan sehingga lawan akan sulit mengembalikan bola.

34. Push Shot

Pengembalian atau pukulan yang didorong dengan halus ke lapangan lawan. Dalam partai ganda, pukulan ini biasanya berarti melewati lawan yang berada di dekat net pukulan push .

35. Rally

Istilah ini mengacu pada pertukaran bola melintasi net antara pemain yang berlawanan dalam memperebutkan setiap angka. Gambar 2.27 Pukulan overhead Marini Puji Hartini | 070112907 48

36. Ready Position

Posisi dasar menunggu di dekat bagian tengah lapangan yang sama jaraknya dari semua sudut lapangan. Posisi ini memberikan kesempatan yang paling baik untuk meraih semua pengembalian yang dilakukan lawan posisi siap.

37. Receiver

Pemain yang menerima servis.

38. Return

Metode pemukulan untuk mengembalikan bola melintasi net kembali ke arah lawan pengembalian.

39. Serve or service

Tindakan menempatkan bola dalam permainan pada awal angka atau rally.

40. Server

Pemain yang melepaskan pukulan pertama pemain yang melakukan servis. Gambar 2.28 Ready Position Gambar 2.29 Pukulan Servis Marini Puji Hartini | 070112907 49

41. Service court

Salah satu dari dua bagian lapangan yang dipisahkan oleh net tempat servis harus diarahkan. Terdapat lapangan servis kanan dan kiri untuk permainan ganda dan tunggal. Lapangan tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda lapangan servis.

42. Service over

Kehilangan servis, servis berpindah ke lawan pindah servis.

43. Setting

Metode memperpanjang permainan seri yang merupakan hal yang unik dalam bulutangkis. Game angka ditambah jika skor ketat 9-sama atau 10-sama terjadi dalam tunggal putri atau 13-sama atau 14-sama dalam tunggal putra dan ganda. Pilihan untuk menentukan setting ditentukan oleh pemain atau regu yang meraih skor sari terlebih dahulu.

44. Short service line

Garis bagian depan yang menentukan lapangan servis awal dan terletak 6 kaki dan 6 inchi 1,98 meter dari net garis servis pendek. Gambar 2.30 Service Court Marini Puji Hartini | 070112907 50

45. Shuttle atau shuttlecock

Benda yang digunakan dalam permainan bulutangkis. Sama dengan bola.

46. Side out

Kehilangan servis. Sama dengan servis over, pindah servis, atau two hands down dalam partai ganda.

47. Singles Service Court

Daerah servis, tempat servis tunggal harus dilepaskan. Kedua sisi lapangan bulutangkis memiliki lapangan servis kanan dan kiri untuk tunggal. Kedua lapangan servis tersebut dibatasi oleh garis servis pendek, garis tengah, garis samping untuk tunggal dan garis batas belakang.

48. Singles Sideline

Garis samping pada lapangan partai tunggal menentukan bagian luar dari lapangan permainan tunggal. Lapangan untuk partai tunggal adalah 17 kaki 5,18 meter lebar dari garis samping kiri ke garis samping kanan. garis samping lapangan tunggal. Gambar 2.31 Short Service Line Gambar 2.32 Garis Samping Lapangan Marini Puji Hartini | 070112907 51

49. Smash

Pengembalian atau pukulan overhead yang dipukul ke arah bawah menuju lapangan lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar.

50. Stroke

Tindakan memukul bola dengan raket.

51. Thomas Cup

Kejuaraan beregu putra dunia yang hampir sama dengan Davis Cup dalam tenis. Pertama kali diadakan pada tahun 1948. Kejuaraan Thomas Cup diadakan setiap dua tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka genap.

52. Uber Cup

Uber Cup adalah kejuaraan beregu putri dunia. Kejuaraan ini dimulai pada tahun 1957 dan diberi nama sesuai dengan nama mantan pemain Inggris, Mrs. H.S. Uber. Kejuaraan ini juga diadakan setiap dua tahun pada tahun yang berakhiran angka genap.

2.3.2 Lapangan Bulutangkis dan Alat-alat Perlengkapan

 Lapangan Bulutangkis Lapangan bulutangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih. Marini Puji Hartini | 070112907 52  Alat-alat Perlengkapan  Raket Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon plastik bertulang grafit. Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.  Senar Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis adalah senarnya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar. Gambar 2.33 Lapangan Bulutangkis Gambar 2.34 Raket Marini Puji Hartini | 070112907 53  Kok Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik.  Net Di tengah-tengah lapangan ada net yang tingginya 155 cm. Net merupakan pembatas berupa jaring yang membentang antara dua bidang permainan yang diikatkan pada tiang. Tiang itu haruslah kukuh, sehingga net yang dibentangkan tidak akan turun bila ditarik kencang agar lurus. Tinggi net di tengah-tengah lapangan, haruslah 152 cm dari permukaan lapangan.  Sepatu Dalam permainan bulutangkis percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulutangkis mengakibatkan agak banyak stress ketegangan pada lutut dan pergelangan kaki. Gambar 2.35 Net Gambar 2.36 Sepatu Marini Puji Hartini | 070112907 54

2.3.3 Peraturan Permainan Bulutangkis

Secara sederhana, permainan bulutangkis adalah upaya untuk memasukkan kok ke bidang permainan lawan, tanpa kok itu tidak bisa dikembalikan. Ada berbagai cara melakukannya, seperti memasukkan kok ke bidang yang tidak terjaga lawan, atau memasukkan kok dengan cepat, sehingga tidak sempat dikuasai atau dikejar lawan. Dalam melakukan servis, prinsip yang harus dipegang adalah kepala raket tidak boleh lebih tinggi dari pinggang, kok dalam keadaan dipegang, dan kaki tidak bergerak mendahului gerakan memukul kok. Sedang penerima servis mengalami fault bila bergerak sebelum lawan melakukan servis. Bola kok juga menjadi mati bila terpukul dua kali, gagal melewati net, mendarat di luar garis, raket melewati atas net atau menyentuh net, kaki melewati batas garis bidang. Servis dilakukan dari satu sisi lapangan kiri atau kanan menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan keluar dan poin untuk penerima servis. Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol. Pada set pertama pemainpasangan yang melakukan servis untuk pertam kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya. Gambar 2.37 Area Servis Tunggal dan Ganda Marini Puji Hartini | 070112907 55 Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem rally poin: Sistem pindah bola  Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai orang pertama. Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.  Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi orang pertama saat melakukan servis.  Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis masing-masing untuk tiap pemain sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.  Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh orang pertama. Sistem rally poin  Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.  Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.  Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.

2.3.4 Persyaratan Permainan Bulutangkis

Bila ingin menjadi seorang pemain bulutangkis elite atau berprestasi maka harus menguasai bermacam-macam dasar bermain bulutangakis dengan benar. Oleh karena itu, hanya dengan modal berlatih tekun, disiplin, terarah dibawah bimbingan pelatih yang berkualifikasi baik, dapat menguasai berbagai teknik dasar bermain bulutangkis secara benar pula. Namun, agar dapat bermain bulutangkis, seorang pemain harus bisa memukul kok, baik dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai adalah servis, lob, dropshot, smash, netting, underhand, dan drive . Kesemua jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip dan footwork yang benar. Selain jenis pukulan yang harus dikuasai, para pemain bulutangkis juga harus memiliki fisik yang baik. Marini Puji Hartini | 070112907 56 2.4 Kegiatan Dalam GOR Bulutangkis 2.4.1 Kegiatan Olahraga Bulutangkis Olah raga bulutangkis menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas pada tahun itu. Permainan bulutangkis sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks. Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus melakukan gerakan-gerakan seperti lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerak meloncat, menjangkau, memutar badan dengan cepat, melakukan langkah lebar tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh. Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulang-ulang dan dalam tempo lama, selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan kelelahan yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru, sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot, dan persendian tubuh. Seorang pebulutangkis sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Melalui proses pelatihan fisik yang terprogram baik, faktor-faktor tersebut dapat dikuasai. Dengan kata lain pebulutangkis harus memiliki kualitas kebugaran jasmani yang prima. Ini akan berdampak positif pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya berpengaruh langsung pada penampilan teknik bermain. Itulah sebabnya pebulutangkis sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi untuk menjelajahi setiap sudut lapangan selama pertandingan. Untuk menjadi seorang atlet bulutangkis yang baik, tidak hanya dituntut untuk dapat melakukan teknik-teknik saja melainkan harus memiliki fisik yang baik, sehingga latihan fisik sangat diperlukan bagi setiap mereka.

2.4.2 Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis

Sistem pelatihan dan pembinaan dalam permainan bulutangkis ada dua macam, yaitu sistem pelatihan fisik umum dan sistem pelatihan fisik khusus. Marini Puji Hartini | 070112907 57 Sistem Pelatihan Fisik Umum Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan sebagai berikut: a. Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh, sehingga memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya. b. Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju pertandingan. c. Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini pelatihan bertujuan untuk memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi pertandingan. Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain: 1. Program Latihan Lari Latihan lari sangat penting dan balk untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paruparu, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain. 2. Program Latihan Senam Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian. 3. Program Latihan Loncat Tali Latihan ini sangat balk untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan de-ngan loncat satu kaki secara bergantian seperti lari biasa, loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya. 4. Program Latihan Gabungan Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan kete-rampilan gerak Marini Puji Hartini | 070112907 58 pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek- aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bulutangkis. 5. Latihan Pemanasan Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan pe-ngaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya. Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk: a. Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat pahalutut, lari mundur, lari maju dan ke samping. b. Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu. c. Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian. 6. Latihan Pendinginan Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Sistem Pelatihan Fisik Khusus Pelatihan fisik bulutangkis dituntut untuk memahami dan mengetahui secara spesifik kebutuhan gerak olahraga ini. Bahkan harus mendalami makna proses kerja otot, sistem energi, dan mekanisme gerak yang terjadi dalam permainan bulutangkis. Atas dasar Marini Puji Hartini | 070112907 59 pengetahuan ini, pelatih akan mampu merancang bentuk-bentuk latihan fisik secara spesifik, sesuai kebutuhan pemain. a. Latihan Daya Tahan Aerobik dan Anaerobik Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan diri untuk menyenangi latihan lari selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti. Selanjutnya proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik stamina pemain. Artinya, pemain itu mampu bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis. b. Latihan Kekuatan Pemain bulutangkis sangat membutuhkan aspek kekuatan. Berdasarkan analisis dan cukup dominan pemain melakukan gerakan-gerakan seperti meloncat ke depan, ke belakang, ke samping, memukul sambil loncat, melakukan langkah lebar dengan tiba-tiba. Semua gerak ini membutuhkan kekuatan otot dengan kualitas gerak yang efisien. Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban weight training. Sebaiknya sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan seperti: o Mendorong push up, pull up. o Bangun tidur, angkat kaki. o Memperkuat otot punggung, pinggang. o Jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai - loncat-loncat di tempat atau sambil bergerak. Marini Puji Hartini | 070112907 60 Proses selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan beban weight training yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat di tempat yang keras karena akan berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang. c. Latihan Kecepatan Aspek kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau atau memukul kok dengan cepat. Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkaikaki. Aspek kecepatan dalam bulutangkis juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh agilitas. Bentuk-bentuk latihannya antara lain: o Lari cepat dalam jarak dekat. o Lari bolak-balik, jarak enam meter shuttle run. o Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan. o Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula. Gambar 2.38 Contoh Latihan Kekuatan Pull Up Push Up Gambar 2.39 Contoh Latihan Kecepatan Marini Puji Hartini | 070112907 61 d. Latihan KelenturanFleksibilitas Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus. Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien. Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis. Model-Model Latihan Fisik dengan Menggunakan Alat Bantu Pelatihan 1. Latihan dengan Bola Medisin Bola medisin yang beratnya bervariasi antara 1-5 kilogram merupakan alat bantu pelatihan, antara lain untuk kekuatan dan kecepatan melempar, membina kekuatan lengan, tungkai, dan kekuatan bagian atas dan bawah tubuh. Bentuk latihan bola medisin ini antara lain dilakukan dengan melempar ke arah tembok dengan satu atau dengan dua lengan. Berdiri kira-kira 3-4 meter dari tembok, lalu lempar bola itu dan segera tangkap bola tersebut sambil lari mundur ke arah garis start, seperti layaknya gerak mundur dalam permainan bulutangkis. 2. Latihan Loncat Tali Pemain bulutangkis dianjurkan untuk terampil dan menguasai bentuk latihan loncat tali ini. Pengaruh latihan ini sangat membantu untuk membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinasi gerak, dan membantu peningkatan kualitas gerak pergelangan tangan. Latihan loncat tali dirancang dengan sistem interval antara lain sebagai berikut: o Sesi I : 3 x 30 detik , 5 x 25 detik , 7 x 20 detik , 3 x 30 detik. Marini Puji Hartini | 070112907 62 o Sesi H : 5 x 25 detik , 7 x 20 detik , 5 x 30 detik , 3 x 40 detik. Masa istirahat antara kegiatan adalah 15-20 detik. Tingkatkan latihan ini dengan menambah jumlah sesi, waktu kegiatan masa istirahat diperpendek. Dalam aplikasi latihan loncat tali, pelatih harus berperan memberikan motivasi dan pengawasan gerak loncat, sehingga tujuan latihan tercapai dengan optimal. 3. Latihan Bayangan Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki, kecepatan, serta daya tahan. Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus, rutin bagi pemain agar langkah dan gerakan kaki footwork senantiasa ditingkatkan dan dipelihara terus. Untuk meningkatkan kualitas latihan ini, pemain harus menggunakan jaket pemberat yang dibuat khusus untuk itu. Sangat balk untuk membina kualitas dan kecepatan gerak pemain. 4. Latihan Loncat BangkuGawang Latihan ini berfungsi untuk membina kekuatan tungkai, konsentrasi, dan kecepatan gerak yang dibutuhkan dalam permainan. Bangku atau gawang dibuat dengan berbagai ukuran tinggi antara lain 40, 50, 70, 80 cm. Alat ini berfungsi sebagai alat pemberat, rintangan, tantangan, agar pemain terpacu untuk mengatasinya. Proses kerja ”overload” beban lebih dengan menggunakan beban rintangan ini, latihan makin terasa berat bagi pemain. Dalam pelaksanaan latihan, pelatih harus terampil meletakkan gawangbangku itu sesuai dengan tujuan latihan dan kebutuhan pemain.

2.5 Persyaratan, KebutuhanTuntutan,

Standar-standar Perencanaan dan Perancangan Bulutangkis

2.5.1 Standar-Standar Perencanaan Dan Perancangan Bulutangkis

Klasifikasi Sport Hall Atau Bangunan Olah Raga Klasifikasi sport hall berdasarakan skala dan jenis olah raga, kapasitas penonton pada sport hall harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: Marini Puji Hartini | 070112907 63 Klasifikasi Bangunan Olah Raga Berdasarkan Jumlah Penonton Tabel 2.1 Klasifikasi Jumlah Penonton Tipe A 3000-5000 Tipe B 1000-3000 Tipe C Maksimal 1000 Sumber: Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga . SK SNI T-26-1991-03. Keterangan:  Sport hall tipe A : Sport hall yang melayani wilayah provinsi atau DATI I  Sport hall tipe B : Sport hall yang melayani wilayah kabupaten atau kota  Sport hall tipe C : Sport hall yang melayani wilayah kecamatan Tipe gedung olahraga juga menentukan jumlah minimal cabang olahraga yang ada di dalamnya beserta jumlah lapangan dalam gedung olahraga tersebut. Klasifikasi dan Penggunaan Bangunan Gedung Olah Raga Tabel 2.2 Klasifikasi Gedung Olahraga Jumlah Minimal Cabang Olahraga Jumlah Minimal Lapangan Pertandingan NasionalInternasional Latihan Tipe A Tenis Lapangan Bola basket Bola Voli Bulutangkis 1 buah 1 buah 1 buah 3 buah 1 buah 3 buah 4 buah 6-7 buah Tipe B Bola Basket Bola Voli Bulutangkis 1 buah 1 buah - - 2 buah 3 buah Tipe C Bola Voli Bulutangkis - 1 buah 1 buah - Sumber: Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga . SK SNI T-26-1991-03. Persyaratan Umum Perencanaan Bangunan Bulutangkis di Yogyakarta Pada umumnya instansi keolahragaan pemerintah menetapkan ukuran atau dimensi untuk standar keolahragaan internasional maupun nasional serta bersifat hiburan atau rekreatif. Marini Puji Hartini | 070112907 64 Ada beberapa aspek yang menyangkut pertimbangan utama dalam mendesain gedung olah raga bulutangkis atau fasilitas lainnya, diantaranya adalah:  Lokasi yang didukung dengan sarana transportasi  Perparkiran yang dapat mewadahi kendaraan secara maksimal  Kontrol penumpukan penonton atau sirkulasi manusia yang keluar pada saat yang bersamaan harus jelas sehingga meminimalisir kerusuhan  Keterpaduan antara ruang olah raga dan fasilitas olah raga  Keterkaitan dengan lingkungan sekitar Beberapa persyaratan dalam pertimbangan bangunan olah raga antara lain:

a. Kompartemensi Penonton

menurut Dirjen PU, Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion, SNI-25-1991- 03, edisi ke-3, 1997.  Daerah penonton sebaiknya dibagi dalam kompartemen-kompartemen yang masing-masing berkapasitas 2000-3000 orang.  Jarak antar kompartemen dipisahkan dengan pagar transparan setinggi 1,2-2 meter.  Antar 2 gang maksimal terdapat 48 tempat duduk. Antara gang depan dengan gang utama maksimal terdapat 72 tempat duduk.

b. Tribun Penonton

Tribun penonton terdiri dari dua tipe, yaitu:  Tipe lipat bersifat untuk membuat tempat duduk menjadi fleksibel.  Tipe tetap adalah tribun yang tidak fleksibel pemakaiannya. Tribun untuk penyandang cacat juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:  Diletakan dibagian paling depan atau belakang dari tribun penonton.  Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1,40 meter dan ditambah sirkulasi minimal 0,90 meter. Marini Puji Hartini | 070112907 65 Pada tribun penonton juga disediakan tempat duduk untuk para wartawan. Bila diperlukan juga dibuat ruang tersendiri yang dilengkapi dengan computer, kamera, telepon, dan peralatan lainnya. Semua penonton harus dapat meninggalkan arena dalam waktu 8 menit. Aliran menuju jalur keluar berkisar 40 orangmenit, dengan lebar koridor 600 mm. jika ada penyempitan pada jalur keluar harus dibuat sebuah reservoir yang dapat menampung orang yang menunggu untuk keluar. Jalur keluar berukuran minimum 1,1 meter, ukuran minimum kepaka ruangan 2,4 meter. Anak tangga memiliki ketinggian 280 mm, ram tidak boleh lebih curam dari 10 1:10.

c. Tempat Duduk